ppt ini berisi materi-materi tentang teori belajar kognitifistik, dimana terdiri dari latar belakang, tokoh teori kognifistik, implikasinya dalam pendidikan, serta kelebihan dan kekurangannya
Size: 1.47 MB
Language: none
Added: Sep 14, 2025
Slides: 19 pages
Slide Content
Teori Belajar Kognitifistik
Teori Belajar Kognitifistik Pengertian Teori Belajar Kognitivistik Tokoh Teori Belajar Kognitivistik dan Pandangannya Implikasi Teori Kognitif dalam Pendidikan Kekurangan Teori Kognitif Kelebihan Teori Kognitif
PENGERTIAN TEORI BELAJAR KOGNITIFISTIK Istilah " Cognitive " berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian , mengerti . Untuk p engertian cognition ( kognisi ) secara luas adalah perolehan , penataan , dan penggunaan pengetahuan . Dalam pekembangan selanjutnya , kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman , perhatian , memberikan , menyangka , mem pertimbang k an, pengolahan informasi , pemecahan masalah , kesengajaan , membayangkan , memperkirakan , berpikir dan keyakinan . 1
Dalam teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri . “ Teori kognitif beranggapan bahwa , tingkah laku seseorang selalu didasarkan pada kognisi , yaitu suatu perbuatan atau tingkah laku individu ditentukan oleh persepsi atau pemahamannya tentang diri dan situasi yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai . ”
Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut . Memisah-misahkan atau membagibagi situasi / materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya secara terpisah-pisah , akan kehilangan makna
Munculnya teori belajar kognitif dilatarbelakangi karena ada nya beberapa ahli yang merasa belum puas terhadap penemuan-penemuan para ahli sebelumnya mengenai belajar , sebagaimana dikemukakan oleh teori Behavior . Sehingga teori kognitif merupakan wujud nyata dari kritik terhadap teori Behavior yang dianggap terlalu naïf, sederhana , tidak masuk akal dan sulit dipertanggungjawabkan secara psikologis . Latar Belakang Munculnya Teori Belajar Kognitifistik
Tokoh Teori Kognitivistik dan Pandangannya 2
Jean Pieget – Teori Perkembangan Kognitif ( Cognitive Developmental) P erkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik , yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf . Individu yang berkembang menuju dewasa, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya . Proses adapatasi mempunyai dua bentuk dan terjadi secara simultan , yaitu asimilasi dan akomodasi .
Menurut Piaget, proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi , akomodasi , dan ekuilibrasi ( penyeimbangan ). Proses asimilasi merupakan proses pengintegrasian atau penyatuan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki oleh individu . Proses akomodasi merupakan proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru . Sedangkan proses ekuilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi .
Tahap sensorimotor ( usia 0-2 tahun ). Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana . Tahap pra-operasional ( usia 2-7 tahun ). Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa tanda , dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif . Tahap operasional konkret (usia 7-1 1 tahun). Individu mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian yang bersifat konkret Tahap operasional formal (1 1 tahun ke atas ). Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis , dan ditandai adanya reversible dan kekekalan . Tahap Perkembangan kognitif menurut Jean Pieget
Jerome S. Bruner– Teori Belajar Penemuan ( Discovery Learning) P erkembangan kognitif seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan , terutama bahasa yang biasanya digunakan Teori kognisi J. S Bruner menekankan pada cara individu mengorganisasikan apa yang telah dialami dan dipelajari Makna belajar hanya dapat terjadi melalui belajar penemuan yang terjadi dalam proses belajar Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral
Tahap enaktif , seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya . Tahap ikonik , seseorang memahami obyek-obyek atau dunianya melalui gambar - gambar dan visualisasi verbal. Tahap simbolik , seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika . Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jerome S. Bruner
David P. Ausubel - Teori Belajar Bermakna ( Meaningful Learning) Belajar bermakna merupakan proses mengaitkan informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan dan terdapat dalam kognisi seseorang Pada teori ini belajar dikalsifikasikan menjadi dua dimensi, dimensi pertama berhubungan dengan cara materi pelajaran disajikan pada siswa , dimensi kedua berkaiatan tentang bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang ada Faktor yang mempengaruhi belajar bermakna adalah struktur kognitif yang ada , stabilitas dan kejelasan pengetahuan
Agar pembelajaran menjadi bermakna ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru, yaitu : Pengaturan awal (advance organizer). Diferensial progresif . Belajar superordinat . Penyesuaian integrative .
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa . Implikasi Teori Bruner dalam Proses Pembelajaran yaitu menghadapkan anak pada suatu situasi yang membingungkan atau suatu masalah Impilkasi Teori Bermakna Ausubel adalah seorang pendidik , mereka harus dapat memahami bagaimana cara belajar siswa yang baik Implikasi Teori Kognitif dalam P endidikan 3
Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan dasar-dasar dari materi yang diajarkan unruk pengembangan dan kelanjutannya deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah diberikan. Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada. Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak diterapkan pada pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan Kelebihan Teori Kognitif 3
Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan a dakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya dalam mencarinya Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif , maka dipastikan peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan . K urang efektif menerapkannya di sekolah kejuruan Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah diterimanya Kekurangan Teori Kognitif 4
Conclusions Teori belajar Kognitif merupakan perubahan persepsi dan pemahaman sesorang yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang bisa diamati dan dapat diukur karena dipengaruhi oleh proses belajar dan berfikir internal yang terjadi selama proses belajar . Beberapa tokoh teori kognitif yang banyak dikenal adala Jean Pieget, Jerome S. Bruner, dan David P. Ausubel. Dimana J. Piaget dengan teori perkembangan kognitif berpendapat bahwa kegiatan belajar terjadi sesuai dengna pola tahap perkembangan tertentu dan umur seseorang. J.S. Bruner dengan teori penemuan belajar berpendapat perkembangan kognitif seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan , terutama bahasa yang biasanya digunakan . Sedangkan Ausebel dengan teori belajar bermakna berpendapat belajar akan bermakna jika seseorang dapat mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru