PEMBELAJARAN ASESMEN IKM PADA MADRASAH.pptx

erinnadfat 12 views 54 slides Aug 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 54
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54

About This Presentation

PEMBELAJARAN ASESMEN IKM PADA MADRASAH.pptx


Slide Content

KONSEP PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA KURIKULUM MERDEKA Disampaikan oleh : CARMAN,S.Pd.M.Pd Dan Dra . SITI JAMIATUSHOLIHAH,M.Pd KELOMPOK KERJA PENGAWAS MADRASAH KOTA CILEGON

PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

Apa itu pembelajaran paradigma baru? P embelajaran merupakan satu siklus yang bergerak , berawal dari pemetaan kompetensi , perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran agar dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan . U paya untuk memastikan terciptanya praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik . P endidik memiliki keleluasaan untuk merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan assesmen yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik , sehingga proses pembelajaran akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis . P eserta didik memiliki peluang untuk melakukan inisiatif , mempunyai suara dan kepemilikan terhadap proses pembelajaran serta memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik , baik kepada diri sendiri , peserta didik lainnya serta kepada pendidik . Pada Madrasah yang memiliki PDBK, perlu melakukan identifikasi dan asesmen PDBK di awal tahun pelajaran untuk menemukenali kondisi dan kebutuhan khusus PDBK sebagai dasar pengembangan kurikulum, pembelajaran dan asesmen akomodatif, serta program kebutuhan khusus dan pengembangan keterampilan pilihan .

PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)

Prinsip Pembelajaran D i r ancang dengan mempertimbang k an tahap per k embangan dan ting k at pencapaian peserta didik saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan k ebutuhan belaja r , s erta mencermin k an k a r a k teristik dan per k embangan peserta didik yang be r agam sehingga pembelaja r an menjadi bermakna dan menyenang k an . P embelaja r an di r ancang dan dila k sana k an untuk membangun peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat . Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistic. Pembelajaran yang relevan , yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks , lingkungan , dan budaya peserta didik , serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra . P embelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan . Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran yang akomodatif / penyesuaian baik dari sisi materi , metode , media/ alat , dan pengelolaan lingkungan belajar

Prinsip Asesmen Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran , fasilitasi pembelajaran , dan penyediaan informasi yang holistik , sebagai umpan balik bagi pendidik , peserta didik , dan orang tua / wali dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya . Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran . Asesmen dirancang secara adil , proporsional , valid, dan dapat dipercaya ( reliable ) untuk menjelaskan kemajuan belajar , menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran selanjutnya . Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif , memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai , serta strategi tindak lanjut . Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik , pendidik , tenaga kependidikan , dan orang tua / wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik melaporkan perkembangan pembelajaran secara berkala dalam bentuk dokumen penyerta rapor yang menggambarkan karakteristik dan kebutuhan PDBK serta capaian yang telah diperoleh

PERENCANAAN DAN PELAKSANAA PEMBELAJARAN SERTA PENILAIAN (ASESMEN)

Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian ( Asesmen ) Memahami Capaian Pembelajaran (CP ) 1 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran 2 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian ( Asesmen ) 3 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian ( Asesmen ) 4

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F PAUD/RA MI Kelas 1-2 MI Kelas 3-4 MI Kelas 5-6 MTs Kelas 7-9 MA/MAK Kelas 10 MA/MAK Kelas 11-12 “ Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase , dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah , CP disusun untuk setiap mata pelajaran .” Konsep Capaian Pembelajaran Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya ( fase ). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya . Agar bisa menentukan strategi yang sesuai , kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik . Pembagian Fase

Dibuat dalam bentuk matriks . Setiap elemen dipetakan menurut perkembangan peserta didik Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase . Dibuat dalam bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf yang utuh . Kemampuan yang perlu dicapai peserta didik setelah mempelajari mata pelajaran tersebut Alasan mempelajari mapel tersebut Keterkaitan antara Mapel dengan salah satu ( atau lebih ) Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatal Lil Álamin Komponen Capaian Pembelajaran Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran Capaian dalam Setiap Fase Secara Keseluruhan Capaian dalam Setiap Fase menurut Elemen Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran Elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran serta deskripsinya

Secara strategis , Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut : Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan . Namun demikian , CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari . CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret , yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase Dalam merancang pembelajaran pendidik dapat menggunakan contoh yang disediakan . mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan /atau perencanaan pembelajaran , mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan /atau rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah Pendidik menentukan pilihan tersebut berdasarkan kemampuan masing-masing

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran , hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu , untuk CP dalam satu fase , pendidik perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran . Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis menurut urutan dari awal hingga akhir fase . Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran . Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini :

Kompetensi kemampuan yang mencakup sikap , pengetahuan , dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran . Tujuan Pembelajaran (TP ): Lingkup materi ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase . M enggambarkan cakupan dan tahapan p embelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase . M enggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi dalam satu fase

Merumuskan TP Lintas Elemen CP Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘ Kompetensi ’ dan ‘ Lingkup Materi ’ pada CP. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari CP dapat dilakukan melalui beberapa alternatif : Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan pembelajaran yang efektif ? Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan pembelajaran yang efektif ? Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP tersebut . 1 Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi dan lingkup materinya . Pastikan kompetensi utama yang termuat dalam CP tercapai . 2 Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran , agar selaras dengan beban JP pada mata pelajaran . 3 Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir fase . Dalam menyusun alur , perhatikan kesesuaian tujuan pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta didik . 4 Perhatikan hal berikut : CP berlaku untuk 1 FASE. Lihat karakteristik masing-masing mata pelajaran , karena terdapat CP berbasis konten (PP, Matematika ), sintaks ( Seni ), bahkan terdapat pula yang berbasis kompetensi (Bahasa). Kalimat dalam tujuan pembelajaran dapat mengambil dari berbagai referensi , poin utamanya adalah “ operasional ” ( kompetensinya terukur ). Alur strategi yang dapat dilakukan , guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut :

Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif ? Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri , tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis , dan logis awal hingga akhir fase . Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran , pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini : Pengurutan dari yang Konkret ke yang Abstrak Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis . Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris ( konkret ) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut ( abstrak ). Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik . Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional . Pengurutan dari Mudah ke yang lebih Sulit Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit . Contoh : mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang . (Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)

Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif ? ( Lanjutan ) Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks . Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian . Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur , kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya . Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian , ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui , seperti menulis hipotesis , menentukan tipe tes yang akan digunakan , memeriksa asumsi , dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik . Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap . Contoh : dalam mengajarkan berenang , guru perlu menunjukkan cara mengapung , dan ketika siswa mencobanya , guru hanya butuh membantu . Setelah ini , bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap . Pada akhirnya , siswa dapat berenang sendiri . (Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)

Jelas dokumen mudah dipahami Merupakan merupakan aktivitas untuk merumuskan : capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran ; cara untuk mencapai tujuan belajar , dan cara menilai ketercapaian tujuan belajar . Perencanaan Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran dituangkan dalam bentuk yang: Sederhana dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran Fleksibel dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran

Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat berupa : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Modul Ajar 2 Apabila pendidik menggunakan modul ajar , maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP . Komponen minimum dalam RPP Komponen minimum dalam modul ajar Tujuan pembelajaran ( salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran ) Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran . Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan . Asesmen pembelajaran : Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran ( salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran ) Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran . Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan . Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya Media pembelajaran yang digunakan , termasuk misalnya bahan bacaan yang digunakan , lembar kegiatan , video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran

Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat : Tujuan Pembelajaran Langkah / Kegiatan Pembelajaran Penilaian / Asesmen Pembelajaran Memuat kompetensi dan lingkup materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan Kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan dan tahapan perkembangan peserta didik Menunjukkan bagaimana media pembelajaran digunakan Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kesiapan dan hasil belajar peserta didik ( untuk pendidikan khusus memperhatikan kebutuhan peserta didik ) Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan mengembangkan aktivitas pembelajaran dan penilaian (asesmen)

Komponen Lengkap Modul Ajar

Pembelajaran terdiferensiasi didasarkan pada hasil asesmen awal pembelajaran pada lingkup materi tertentu . Hasil asesmen awal pembelajaran ini memberikan informasi kesiapan belajar peserta didik (readiness) , yaitu informasi kesesuaian pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki peserta didik saat ini , dengan pengetahuan atau keterampilan baru yang akan dipelajari . Asesmen di awal pembelajaran dilakukan hanya terkait kesiapan peserta didik pada kompetensi yang akan dituju / dipelajari . Hasilnya digunakan untuk menyesuaikan rencana pembelajaran yang dibuat agar sesuai dengan tahap pembelajaran peserta didik . Asesmen pada awal pembelajaran diharapkan dapat dilakukan secara natural, seperti diskusi ringan pemantik di awal kegiatan , permainan , kuis , atau tes sederhana . Melakukan Asemen Awal Guna Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Peserta Didik Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Melakukan Diferesiasi Pembelajaran

Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar . Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling , namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar . Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling . Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat , segitiga , dan lingkaran . Atas jawaban peserta didik , pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya , yaitu : Inspirasi Pelaksanaan Pembelajaran Terdiferensiasi Kesiapan Belajar (readiness) Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar . Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling , namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling . Pembelajaran Terdiferensiasi Peserta didik mengerjakan soal yang lebih menantang yang mengaplikasikan konsep keliling dalam kehidupan sehari-hari . Peserta didik bekerja secara mandiri dan saling memeriksa pekerjaan masing-masing . Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret . Jika mengalami kesulian , peserta didik diminta mengajukan pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada pendidik . Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi . Berdasarkan data tersebut , pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut :

Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran Berfungsi sebagai asesmen formatif Asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran Berfungsi sebagai asesmen sumatif Perubahan Paradigma Penilaian ( Asesmen ) Asesmen UNTUK Proses Pembelajaran (Assessment FOR Learning) Asesmen PADA AKHIR Proses Pembelajaran (Assessment OF Learning ) Asesmen SEBAGAI Proses Pembelajaran (Assessment AS Learning) Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran Berfungsi sebagai asesmen formatif

Merupakan alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu lingkup materi atau periode tertentu , misalnya satu lingkup materi , akhir semester, atau akhir tahun ajaran ; Capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan Digunakan pendidik atau satuan pendidikan untuk mengevaluasi efektivitas program pembelajaran . Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada peserta didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya ; Karakteristik Asesmen Formatif dan Sumatif Formatif Sumatif Terpadu dengan proses pembelajaran , sehingga asesmen formatif dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan . Perencanaan asesmen formatif dibuat menyatu dengan perencanaan pembelajaran ; Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya ( misalnya melalui penilaian diri , penilaian antarteman , dan refleksi metakognitif terhadap proses belajarnya ); Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam berbagai ranah , meliputi sikap , pengetahuan , dan keterampilan , sehingga dibutuhkan metode / strategi pembelajaran dan teknik / instrumen .

Dilakukan secara terus menerus bersamaan dengan proses pembelajaran menggunakan berbagai teknik asesmen sesuai dengan target pada tujuan pembelajaran memberikan umpan balik baik untuk peserta didik maupun pendidik berorientasi pada perubahan , bukan sekadar memenuhi kuantitas nilai yang termuat dalam rapor bersifat informatif Dilakukan untuk mengonfirmasi capaian pembelajaran peserta didik pada periode tertentu ( akhir lingkup materi , semester atau akhir jenjang ) Hasilnya akan digunakan sebagai bahan pengolah laporan hasil belajar Pemberian umpan balik tetap dilakukan walaupun data hasil pengukuran capaian telah didapat Menggunakan berbagai teknik asesmen Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan Formatif Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan Sumatif

Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan membuat portofolio. Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian. Teknik dan Instrumen Asesmen “Terdapat berbagai teknik dalam melakukan asesmen, pendidik diberikan keleluasaan memilih teknik dan instrumen agar asesmen selaras dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil belajar peserta didik valid dan dapat ditindak lanjuti” Observasi Penilaian Kinerja (Performance Test) Tes Lisan Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis. Tes Tertulis Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu. Portofolio

Teknik dan Instrumen Asesmen “Terdapat berbagai teknik dalam melakukan asesmen, pendidik diberikan keleluasaan memilih teknik dan instrumen agar asesmen selaras dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil belajar peserta didik valid dan dapat ditindak lanjuti” Rubrik Ceklist Grafik Perkembangan Instrumen Asesmen Catatan Anekdotal Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik. Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju. Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan. Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan belajar peserta didik.

Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran termasuk di dalamnya rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen di akhir pembelajaran 1 Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang 2 Berdasarkan hasil asesmen , pendidik memodifikasi rencana yang dibuatnya dan / atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik 3 Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar 4 Melaksanakan asesmen Sumatif untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran . Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya . 5 Siklus perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen

Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan / atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan penilaian yang berupa angka dan / atau deskripsi . Pendidik perlu menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran . Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran , pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran . Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen , yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran , baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar . Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran , ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan : Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak ( misalnya 75, 80, dan sebagainya ) sebagai kriteria . Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi , namun jika dibutuhkan , pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai ( misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya ). Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan menggunakan beberapa pendekatan , 1. Menggunakan deskripsi kriteria 2. Menggunakan rubrik 3. Menggunakan interval nilai

Kriteria : Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi , hasil pengamatan , dan pengalaman secara jelas . Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca . Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 1. Menggunakan deskripsi kriteria Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “ peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara ”

Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 2. Menggunakan rubrik Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 2. Menggunakan rubrik Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 3. Menggunakan interval Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran IPAS Fase C: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut : Pengolahan Hasil Asesmen Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran 1 Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan pembelajaran . Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta didik . Pendidik dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen tujuan pembelajaran peserta didik . Namun , dapat juga menggunakan data kuantitatif dan mendeskripsikannya secara kualitatif . Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif , baik secara rerata maupun proporsional . Bukti Tujuan Pembelajaran Perlu Bimbingan (0-60) Cukup (61-70) Baik (71-80) Sangat Baik (81-100) Mampu menguraikan manfaat sumber energi Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi Menguraikan 1 contoh manfaat sumber energi Menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi Menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber energi Mampu melakukan pengamatan sesuai prosedur Memerlukan bimbingan dalam melakukan prosedur pengamatan Melakukan prosedur pengamatan secara mandiri , namun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalaha n Melakukan prosedur pengamatan secara mandiri dengan tepat Mampu mengarahkan teman yang lain dalam melakukan prosedur pengamatan Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya , misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi .

Nama Kualitas Bukti (Indikator 1) Kualitas Bukti (Indikator 2) Deskripsi Nilai (rerata) Amar Baik (75) Cukup (69) Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan 72 Badu Perlu Bimbingan (55) Cukup (63) Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan 59* Candra Sangat Baik (95) Baik (80) Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri dengan tepat 87,5 Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini Pengolahan Hasil Asesmen Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya , misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi . * peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran .

Penting untuk Diperhatikan Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut , data kuantitatif langsung diolah , sedangkan untuk deskripsi , pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik , mana kompetensi yang belum dikuasai , dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada . Pengolahan Hasil Asesmen Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir 2 Pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil asesmen formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda . Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif , pendidik perlu membagi asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal ( tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat ). Untuk situasi ini , nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan asesmen tersebut Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif ( angka pencapaian ) Cara 1 Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya : Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) Cara 2

Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) Cara 1 Misalnya , dalam 1 semester ada 6 tujuan pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan pembelajaran untuk B.Indonesia , dan 5 tujuan pembelajaran untuk mapel Agama ( contoh hanya 3 mapel , namun cara ini dapat berlaku untuk semua mapel ). Asumsi : satuan pendidikan menggunakan rentang nilai untuk ketercapaian tujuan pembelajaran . Rentang ini bisa sama untuk setiap mapel atau berbeda , tergantung kesepakatan para pendidik di satuan pendidikan . Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan pembelajaran , bukan hasil akhir pengolahan nilai sumatif per mata pelajaran . Ketidaktuntasan ditandai (*) di tujuan pembelajaran tertentu saja . Hal ini bertujuan untuk mengkomunikasikan kepada orang tua dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran mana yang belum dituntaskan oleh peserta didik . Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan .

Pengolahan Hasil Asesmen Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) Cara 2 Asumsi: Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan rubrik 4 kategori yaitu: Perlu bimbingan (1) peserta didik masih kesulitan dan sangat bergantung pada bimbingan Cukup (2) peserta didik masih kesulitan dalam mencapai sebagian tujuan pembelajaran Baik (3) peserta didik sudah menuntaskan sebagian besar indikator tujuan pembelajaran Sangat Baik (4) peserta didik mengikuti pembelajaran selanjutnya dan dilibatkan diberikan pengayaan Tanda centang diberikan sesuai dengan rubrik ketercapaian yang ada pada masing-masing tujuan pembelajaran deskriptor tertera pada rubrik penilaian yang telah disusun. Perlu diketahui

Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor Contoh Data Kuantitatif

Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor Contoh Data Kualitatif

Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut: Dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi , pendidik harus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi dan terendah . Untuk melihat capaian kompetensi tertinggi ditandai dengan warna hijau dan capaian kompetensi terendah ditandai dengan warna merah Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP 1

Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan ATP 2 Dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi , pendidik harus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi dan terendah . Untuk melihat capaian kompetensi tertinggi ditandai dengan warna hijau dan capaian kompetensi terendah ditandai dengan warna merah

Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin penting dari materi yang sudah diberikan 2 Dalam penyusunan deskripsi capaian kompetensi , pendidik harus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi dan terendah . Untuk melihat capaian kompetensi tertinggi ditandai dengan warna hijau dan capaian kompetensi terendah ditandai dengan warna merah

PELAPORAN KEMAJUAN BELAJAR

Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian. Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:` Pengolahan Hasil Asesmen Rapor 1 Portofolio 2 Diskusi/Konferensi 3 Pameran Karya 4

Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme , laporan hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan informatif . Dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai , serta strategi tindak lanjut bagi pendidik , satuan pendidikan dan orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran . Bentuk Laporan Hasil Belajar Rapor 1 Identitas peserta didik Nama satuan pendidikan Kelas Semester Mata pelajaran Nilai Deskripsi Catatan guru Presensi Kegiatan ekstrakurikuler . Komponen pada Rapor DIKDASMEN Catatan: Format dapat disesuaikan berdasarkan struktur kurikulum masing-masing jenjang. Deskripsi capaian kompetensi peserta didik berisi informasi tentang kompetensi yang sudah dicapai dan kompetensi yang perlu ditingkatkan. Deskripsi menggunakan kalimat positif dan memotivasi.

Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil karya peserta didik . Isi portofolio adalah hasil karya peserta didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis, poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal - jawaban. Bentuk Laporan Hasil Belajar Portofolio 2

Tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara pendidik, peserta didik dan orang tua . Sekolah perlu menentukan fungsi dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur, dan kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi atau konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal. Bentuk Laporan Hasil Belajar Diskusi/Konferensi 3

Tujuan dari pameran karya adalah sebagai perayaan proses belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif. Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang lebih luas selain pendidik kelas Bentuk Laporan Hasil Belajar Pameran Karya 4

Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at the right level) . Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dapat mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan. Mekanisme Kenaikan Kelas Pada MI , MTs , MA , MAK , atau sederajat , kenaikan kelas mempertimbangkan pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 ( satu ) tahun ajaran Dalam Kurikulum Merdeka penggunaan fase dalam Capaian Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik dapat terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam Capaian Pembelajaran di fase sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang ditargetkan untuk dicapai pada kelas tersebut. Apabila terdapat tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tertentu yang tidak tercapai sampai saatnya kenaikan kelas, maka pada rapor peserta didik tersebut dituangkan nilai aktual yang dicapai dan dideskripsikan bahwa peserta didik tersebut masih memiliki tujuan pembelajaran yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya Dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas , perlu dilakukan musyawarah dan pertimbangan yang matang sehingga opsi tidak naik kelas menjadi pilihan paling akhir apabila seluruh pertimbangan dan perlakuan telah dilaksanakan. Laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran Laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila Portofolio Paspor keterampilan ( skill passport ) dan rekognisi pembelajaran lampau pada peserta didik jenjang SMK Prestasi akademik dan non-akademik Ekstrakurikuler Penghargaan peserta didik Tingkat kehadiran Perlu diperhatikan

Isu-isu terkait Kenaikan Kelas Contoh Isu Pertimbangan yang Diambil Sekolah Peserta didik mempunyai tujuan pembelajaran yang belum tuntas (ada tujuan-tujuan pembelajaran yang hasilnya belum memenuhi pencapaian minimum). Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang belum tercapai / tuntas . Peserta didik mempunyai masalah presensi/ketidakhadiran yang banyak (Banyaknya jumlah ketidakhadiran disepakati oleh satuan pendidikan) Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran . Jika peserta didik tidak hadir karena kondisi keluarga ( siswa yang membantu orang tua bekerja karena alasan ekonomi ) atau masalah kesehatan peserta didik , maka dapat dipertimbangkan naik dengan catatan khusus . Jika alasan ketidakhadiran karena “malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas ; peserta didik tetap dapat dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya . Misalnya , permasalahan ketidakhadiran harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran , wali kelas harus dapat mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin , sehingga tidak terjadi penumpukan jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.

Mekanisme Kelulusan Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan /program pendidikan setelah : Menyelesaikan Seluruh Program Pembelajaran 1 M engikuti penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan . 2

Terima Kasih
Tags