anifatulmushlikhan64
0 views
43 slides
Oct 28, 2025
Slide 1 of 43
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
About This Presentation
Materi Peningkatan Kompetensi guru melalui Pembelajaran Mendalam
Size: 2.88 MB
Language: none
Added: Oct 28, 2025
Slides: 43 pages
Slide Content
PENINGKATAN KOMPETENSI
GURU MELALUI
PEMBELAJARAN MENDALAM
Presentasi
Oleh : Masrikan
(Pendamping Sekolah Kota Semarang)
SMP NEGERI 1 NGLUWAR
Latar Belakang
4
Perubahan masa
depan sulit diprediksi
Bonus Demografi
2035 dan Visi
Indonesia Emas 2045
Permasalahan mutu
pendidikan: Literasi,
Numerasi, HOTs,
Ketimpangan Mutu
Pendidikan
PM sebagai solusi mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua
Kompetensi masa
depan
Kemampuan HOTS siswa Indonesia masih rendah
Hasil PISA: Siswa Indonesia hanya bisa menjawab materi Level 1-3 saja (lower order thinking skills = LOTS),
sementara
siswa negara lain sudah sampai Level 4-6 (higher order thinking skills = HOTS).
Sumber: Diolah dari hasil PISA 2018
MEMBACA
skor
MATEMATIKA SAINS
skor
sko
r
555 549 504 415 393 591 569 527 440 419 590 551 529 438 426371 379 396
Apa Pembelajaran Mendalam?
7
Definisi :
Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan
dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses
pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan
menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati
(etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik
dan terpadu.
Pembelajaran
Mendalam
Olah Rasa
Olah Raga
Olah Pikir
Olah Hati
mewujudkan
Profil Lulusan
(8 Dimensi)
Pembelajaran Mendalam sebagai Solusi
Bermakna
Berkesadaran
Menggembirakan
8 Dimensi Profil Lulusan
3. Penalaran Kritis
1. Keimanan dan Ketakwaan
terhadap Tuhan YME
2. Kewargaan
Individu yangmemiliki rasa cintatanah air, mentaati
4. Kreativitas
Individuyangmemilikikeyakinanteguhakankeberadaan
Tuhan serta menghayati nilai-nilai spiritual dalam
kehidupan sehari-hari.
aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat,
memiliki kepedulian, tanggungjawab sosial, serta
berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang
terkait keberlanjutan manusia dan lingkungan.
Individu yangmampu berpikir secaralogis, analitis,
dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta
memproses informasi untuk menyelesaikan masalah.
Individu yang mampu berpikirsecara inovatif,
fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau
informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan
bermanfaat.
9
8 Dimensi Profil Lulusan
7. Kesehatan
5. Kolaborasi 6. Kemandirian
8. Komunikasi
Individu yangmampubekerjasama secara efektif
dengan orang lain secara gotong royong untuk
mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran
dan tanggung jawab.
Individu yang memiliki fisikyangprima, bugar, sehat,
dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan
mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan
lahir dan batin (well-being).
Individu yang mampubertanggung jawab atas
proses dan hasil belajarnya sendiri dengan
menunjukkan kemampuan untuk mengambil
inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan
tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain.
Individu yangmemilikikemampuan komunikasi
intrapribadi untuk melakukan refleksi dan antarpribadi
untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi baik
lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif
dalam berbagai situasi.
10
KERANGKA KERJA
PEMBELAJARAN
MENDALAM
Berkesadaran
Pengalaman belajar peserta
didik yang diperoleh ketika
mereka memiliki kesadaran
untuk menjadi pembelajar
yang aktif dan mampu
meregulasi diri. Peserta didik
memahami tujuan
pembelajaran, termotivasi
secara intrinsik untuk belajar,
serta aktif mengembangkan
strategi belajar untuk
mencapai tujuan.
Bermakna
Peserta didik dapat
menerapkan
pengetahuannya ke dalam
situasi nyata. Proses belajar
peserta didik tidak hanya
sebatas memahami
informasi/ penguasaan
konten, namun berorientasi
pada kemampuan
mengaplikasi pengetahuan.
Menggembirakan
Pembelajaran yang
menggembirakan merupakan
suasana belajar yang positif,
menantang, menyenangkan,
dan memotivasi. Rasa senang
dalam belajar membantu
peserta didik terhubung
secara emosional, sehingga
lebih mudah memahami,
mengingat, dan menerapkan
pengetahuan.
16
Prinsip Pembelajaran
Mengenal Prinsip
Pembelajaran Mendalam
Berkesadaran
•Kenyamanan peserta didik dalam belajar
•Fokus, konsentrasi, dan perhatian
•Kesadaran terhadap proses berpikir
•Keterbukaan terhadap perspektif baru
•Keingintahuan terhadap pengetahuan
dan pengalaman baru.
•Regulasi diri
Bermakna
Menggembirakan
Pengalaman
Belajar
The SOLO Taxonomy
(structure of observed learning outcomes)
Sumber: Diadaptasi dari https://www.johnbiggs.com.au/academic/solo_taxonomy
Taksonomi SOLO dan Bloom dalam Pembelajaran Mendalam
Tingkat Pembelajaran
Taksonomi
SOLO
Taksonomi
Bloom
Pengalaman
Belajar PM
Deskripsi
Cakap
(Secure)
Unggul
(Excellence)
Berkembang
(Developing)
Dasar
(Foundation)
Belum
Berkembang
(Incompetence)
Pembelajaran
Dasar
Pembelajaran
Mendalam
Relasional
Prastruktural
Unistruktural
Berpikir Abstrak
yang Mendalam
Multistruktural
• Menganalisis
• Menerapkan
Mengingat
Memahami
• Mencipta •
Mengevaluasi
Merefleksi
Memahami
Mengaplikasi
Memperluas dan
menerapkan ide
Menghubungkan
ide-ide
Memiliki banyak ide
Mengingat kembali
Tingkatan dalam Taksonomi SOLO
•Prestructural (Belum Terstruktur)
Siswa belum memahami materi, jawabannya tidak relevan.
•Unistructural (Satu Struktur)
Siswa memahami satu aspek dari materi.
•Multistructural (Banyak Struktur)
Siswa memahami beberapa aspek tetapi belum
menghubungkannya.
•Relational (Relasional)
Siswa dapat menghubungkan berbagai konsep menjadi
satu pemahaman terpadu.
•Extended Abstract (Abstrak Tingkat Lanjut)
Siswa dapat menggeneralisasi pemahaman untuk konteks
baru atau membuat prediksi/inovasi.
Contoh Penerapan pada Mata Pelajaran IPA
Topik: Perubahan Wujud Zat
Tingkat Contoh Aktivitas/Respons Siswa
Prestructural :“Air itu cair.”
Unistructural : “Air bisa berubah jadi es.”
Multistructural : “Air bisa menguap, membeku, dan
mencair.”
Relational : “Air membeku menjadi es karena suhu
turun di bawah 0°C.”
Extended Abstract : “Jika pemanasan global meningkat,
proses pembekuan air akan berkurang di wilayah kutub.”
Contoh Penerapan pada Mata Pelajaran IPS
Topik: Dampak Urbanisasi
Tingkat Contoh Aktivitas/Respons Siswa
Prestructural : “Orang-orang pindah ke kota.”
Unistructural : “Urbanisasi menyebabkan kota padat.”
Multistructural :“Urbanisasi menyebabkan kota padat,
kemacetan, dan pengangguran.”
Relational : “Urbanisasi menyebabkan kemacetan karena
infrastruktur tidak berkembang sebanding dengan jumlah
penduduk yang pindah ke kota.”
Extended Abstract : “Urbanisasi harus diimbangi dengan
pengembangan kota -kota kecil untuk mengurangi beban
kota besar dan menciptakan distribusi penduduk yang
merata.”
Pengalaman Belajar
Memahami
Tahap awal peserta didik
untuk aktif mengkonstruksi
pengetahuan agar dapat
memahami secara
mendalam konsep atau
materi dari berbagai sumber
dan konteks. Pengetahuan
pada fase ini terdiri dari
pengetahuan esensial
(foundational knowledge),
pengetahuan aplikatif
(applied knowledge), dan
pengetahuan nilai dan
karakter
(humanistic knowledge).
Mengaplikasi
Pengalaman belajar
yang menunjukan
aktivitas peserta didik
mengaplikasi
pengetahuan dalam
kehidupan secara
kontekstual.
Pengetahuan yang
diperoleh oleh peserta
didik melalui
pendalaman
pengetahuan
(extending knowledge).
Merefleksi
Proses di mana peserta didik
mengevaluasi dan memaknai
proses serta hasil dari tindakan
atau praktik nyata yang telah
mereka lakukan. Tahap refleksi
melibatkan regulasi diri (self
regulation)
sebagai kemampuan individu
untuk mengelola proses
belajarnya secara mandiri,
meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan
evaluasi terhadap cara belajar
mereka.
Kerangka Pembelajaran
Praktik Pedagogis
Pemanfaatan Teknologi Digital Kemitraan Pembelajaran
Lingkungan Pembelajaran
Pemanfaatan teknologidigitaljuga memegang peran
penting sebagai katalisator untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan
kontekstual. Tersedianya beragam sumber belajar
menjadi peluang menciptakan pengetahuan
bermakna pada peserta didik.
Strategimengajar yang dipilih guru untuk mencapai
tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan.
Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam guru
berfokus pada pengalaman belajar peserta didik yang
autentik, mengutamakan praktik nyata, mendorong
keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi.
Kemitraanpembelajaran (learningpartnerships)
membentuk hubungan yang dinamis antara guru,
peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra
profesional. Pendekatan ini memindahkan kontrol
pembelajaran dari guru saja menjadi kolaborasi
bersama.
Lingkungan pembelajaranmenekankanintegrasi
antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar
untuk mendukung pembelajaran mendalam. Ruang
fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat
yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan
berbagi ide, sehingga dapat mengakomodasi
berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal.
21
Elemen
Ekosistem
Transformasi Peran Guru dalam Ekosistem PM
Guru sebagai
Guru sebagai
Guru sebagai
Activator
Collaborator
Culture Builder
Aktivator, guru mendorong peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan secara
aktif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar.
Kolaborator, guru bersikap aktif memberikan respon terhadap setiap proses belajar
peserta didik
Pembangun budaya , guru menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
peserta didik belajar, memberikan ruang kepada peserta didik untuk menciptakan
strategi belajarnya sendiri sehingga peserta didik memiliki kemandirian, percaya diri,
dan rasa kebersamaan.
Simpulan
•Memuliakan Setiap Individu. Menghargai keunikan, potensi, danpengalaman
belajar peserta didik dengan menciptakan lingkungan yang inklusif danmendukung
pertumbuhan.
•Transformasi Pembelajaran. Mewujudkan pendidikan yang berkesadaran,
bermakna, danmenggembirakan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik
secara optimal.
•Pendekatan Holistik. Mengembangkan peserta didik secara utuh melalui olah
pikir,olah hati,olah rasa, dan olah raga agar siap menghadapi tantangan kehidupan.
•Kolaborasi Ekosistem Pendidikan. Keberhasilan pembelajaran mendalam
memerlukan sinergi antara guru, peserta didik, orang tua, masyarakat, danmitra
pendidikan.
•Pendidikan Masa Depan. Memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih interaktif dan fleksibel, serta menyiapkan generasi unggul
yang berkarakter.
POLA PIKIR BERTUMBUH
Keyakinan bahwa
kecerdasan dan
keterampilan bisa
dikembangkan lewat
belajar dan berusaha.
Kecerdasan dan
keterampilan
bersifat tetap yang
tidak banyak
berubah
Keyakinan bahwa
kecerdasan dan
keterampilan bisa
dikembangkan lewat
belajar dan berusaha.
Kecerdasan dan
keterampilan
bersifat tetap yang
tidak banyak
berubah
1.Bagaimana peran PPB pada Dimensi Profil Lulusan?
2.Bagaimana peran PPB pada prinsip pembelajaran?
3.Bagaimana peran PPB pada pengalaman belajar?
4.Bagaimana peran PPB pada kerangka
pembelajaran?
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Susunlah Perencanaan
Pembelajaran Mendalam
(PPM)! (modifikasi dari Modul
ajar yang sudah ada)
TUGAS
Bahan Referensi:
s.id/RPPM-SD
s.id/RPPM-SMP
s.id/RPPM-SMA
Kirim ke
https://drive.google.com/drive/folders/1zUviKCy
5RHsCsS-MiLSKn0fOhpnat83q?usp=drive_link