PEMBELAJARAN
PECAHAN DI SD
Kelas 4.C
SDN LUBANG BUAYA 03
TAHUN AJARAN 2021-2022
Pengertian Pecahan
Menurut Kennedy
1.Pecahan sebagai bagian yang berukuran
sama dari yang utuh
2.Pecahan sebagai bagian dari kelompok-
kelompok yang beranggotakan sama
banyak atau juga menyatakan pembagian
3.Pecahan sebagai perbandingan atau rasio
MENGENAL KONSEP PECAHAN
MELALUI BENDA KONGKRET
MENGENAL KONSEP PECAHAN
MELALUI BLOK PECAHAN
Mengenal Konsep Pecahan
Melalui Lipatan Kertas
Pecahan dapat diperagakan dengan cara melipat kertas
berbentuk lingkaran atau persegi, sehingga lipatannya tepat
menutupi satu sama lain. Bagian yang dilipat dibuka dan
diarsir sesuai yang dikehendaki, sehingga akan didapatkan
gambar daerah yang diarsir.
Pecahan dibaca setengah atau satu per dua atau
seperdua. “1” disebut pembilang (1 bagian / pengambilan 1
bagian yang diperhatikan dari keseluruhan bagian yang
sama) 2 disebut penyebut (merupakan 2 bagian yang
sama dari keseluruhan).
2
1
2
1
2
1
yang diarsir adalah yang diarsir adalah yang diarsir adalah
2
1
Peragaan untuk pecahan seperti berikutan
8
1
,an
4
1
4
1
4
2
8
3
yang diarsir adalah yang diarsir adalah yang diarsir adalah
(dibaca seperempat atau (dibaca dua perempat) (dibaca tiga perdelapan)
satu per empat)
4
1
4
2
8
3
yang diarsir adalah yang diarsir adalah yang diarsir adalah
Penulisan dan pembacaan pecahan
NoPenulisanNama pecahan Pengucapan/
pembacaan
1 Pecahan biasa Setengah, satu
perdua, seperdua
2 Pecahan campuranEmpat, dua pertiga
3 0,75 Pecahan desimal Nol koma tujuh
lima
4 20% Pecahan persen Dua puluh persen
2
1
3
2
4
Pecahan Senilai
1.Peragaan dengan benda kongkret
3. Menggunakan tabel pecahan senilai
2. Peragaan dengan garis bilangan
DALAM BENTUK UMUM ( bila siswa mampu)
db
da
cb
ca
b
a
:
:
Peragaan Pecahan Senilai
1.Peragaan dengan benda kongkret.
Menunjukkan dengan menggunakan 3 lembar kertas
yang berbentuk persegipanjang. Anggap selembar kertas itu
sebagai 1 bagian utuh. 1 lembar kertas yang ke 1
Dilipat menjadi 2 bagian yang sama
1 lembar kertas yang ke 2
Dari lipatan pertama dilipat lagi menjadi 2 bagian
sama.
8
4
=
4
2
=
2
1
yang diarsir
2
1
yang diarsir
4
2
1 lembar kertas yang ke 3
atau
Dari gambar di atas jelas bahwa senilai dengan
Dari lipatan yang kedua
dilipat lagi menjadi 2 bagian
yang sama.
8
4
8
4
yang diarsir yang diarsir
8
4
dan
4
2
.
8
4
4
2
2
1
atau
2
1
2.Peragaan dengan garis bilangan
Pecahan senilai dapat pula ditunjukkan dengan menggunakan
alat peraga garis bilangan pada kertas berpetak.
Dengan menggunakan penggaris dapatlah diurutkan dari atas ke
bawah dan ditemukan bahwa:
1=
0
0
0
0
0
6
2
6
3
8
1
8
2
8
3
8
4
8
5
8
6
8
7
1
8
8
6
1
6
4
6
5
1
6
6
4
1
4
2
4
3
1
4
4
3
1
3
2
1
3
3
2
1
1
2
2
8
4
=
6
3
=
4
2
=
2
1
8
6
=
4
3
,
8
2
=
4
1
6
4
=
3
2
,
6
2
=
3
1
8
8
=
6
6
=
4
4
=
3
3
=
2
2
1 =
2. Bila penyebut sama
3. Bila pembilang dan penyebut tidak sama
4
2
3
2
5
2
5
3
5
2
4
3
KONSEP PECAHAN DESIMAL
1. Mengenalkan konsep persepuluhan
* Dengan peragaan
* Cara penulisan dan pembacaan
* Kesimpulan
2. Mengenalkan konsep perseratusan
* Dengan peragaan
* Cara penulisan dan pembacaan
* Kesimpulan
3. Konsep perseribuan analog
Pembelajaran Konsep Pecahan Desimal
Pembelajaran pecahan desimal dimulai dengan mengenalkan
pecahan persepuluhan dan dilanjutkan dengan pecahan
perseratusan.
1.Mengenalkan konsep persepuluhan
Mengenalkan dengan peragaan.
Cara penulisan dan pembacaan
Angka yang kita gunakan dalam penulisan ada 10
yaitu:
0, 1, 2, …, 9. Karena satuan kurang dari 1 maka ditulis 0.
Sedangkan angka berikutnya dipisahkan tanda koma ( , )
yang menunjukkan persepuluhan.
10
1
dipindah
(dibaca nol koma satu)
Berikutnya mengenalkan penulisan dan pembacaan dari pecahan
(dibaca nol koma dua)
(dibaca nol koma sembilan)
1,0
10
1
satuan
1 angka (persepuluhan)
10
9
,...,
10
3
,
10
2
2,0
10
2
1 angka dibelakang koma
9,0
10
9
1 angka dibelakang koma
2.Mengenalkan konsep perseratusan
Dimulai dengan mengenalkan dengan
peragaan
dipindah dibelakang koma
Cara penulisan dan pembacaan
(dibaca nol koma satu nol)
100
10
10,0
100
10
2 angka dibelakang koma
10,0
100
10
satuan perseratusan
(dibaca nol koma satu satu)
(dibaca nol koma sembilan sembilan)
Selanjutnya siswa diberikan pengalaman dalam penemuan cara
menuliskan pecahan perseratusan yang meliputi
dalam desimal dan pengucapannya.
-- Siswa diberi tugas untuk memperkirakan
cara menuliskan dan membacanya.
-- apakah 1 di depan?
11,0
100
11
2 angka dibelakang koma
dst
99,0=
100
99
100
9
,....,
100
2
,
100
1
,0=
100
1
2 angka
,0=
100
1
--
Bagaimana cara menuliskannya?
--
,0=
100
1
harus 2 angka dibelang koma
,0
100
1
Kalau 1 di depan, yang belakang berapa?
Apakah 0,1 ....? dan seterusnya
,0
100
2
,0=
100
9
Harus 2 angka di belakang koma
MENGUBAH BENTUK PECAHAN
1.Mengubah pecahan biasa menjadi
pecahan desimal
2.Mengubah pecahan biasa menjadi persen
dan sebaliknya
3.Mengubah pecahan biasa menjadi
pecahan campuran dan sebaliknya
. Dengan peragaan
. Menggunakan pembagian
. Secara tehnik
PENJUMLAHAN PECAHAN BIASA
BERPENYEBUT SAMA
1.Dengan luas daerah
bagian
yang di-
arsir di-
gabung
menjadi
6
2
6
3
6
5
....
6
3
6
2
6
2
6
5
6
6
+
=
diperoleh dari melihat gambar
2.Dengan garis bilangan
0
....
6
3
6
2
PENJUMLAHAN PECAHAN BEDA PENYEBUT
Diperagakan dengan :
1. blok pecahan
2. kertas yang dilipat
PERKALIAN BILANGAN ASLI DENGAN PECAHAN
Contoh 1.
Bila masing-masing anak memerlukan m pita, maka 3 anak memerlukan … m
pita.
Dengan menggunakan konsep penjumlahan berulang akan didapat konsep perkalian.
5
2
5
2
5
2
m atau 40 cm mm
1 anak 1 anak1 anak
3 anak
5
2
5
2
5
2
5
222
5
6
5
2
5
2
5
2
5
6
5
2
5
23
+ + = =
+ + = = 3 =
5
2
Contoh 2.
Bila setiap anak makan bagian dari roti cake, maka untuk 3
anak makan … bagian dari roti cake.
Dengan menggunakan konsep penjumlahan berulang akan didapat
konsep perkalian.
Kesimpulan: ”bilangan asli dikalikan dengan pecahan hasilnya
adalah bilangan asli dikalikan pembilangnya, penyebutnya
tetap” atau dalam bentuk umum
4
1
3 anak makan roti .....
1 anak makan roti1 anak makan roti 1 anak makan roti
4
1
4
1
4
1
4
1
4
1
4
1
4
1
4
111
4
3
4
1
4
1
4
1
4
3
4
13
+ + = =
+ + = = 3 =
c
ba
c
b
a
PERKALIAN PECAHAN DENGAN BILANGAN ASLI
Contoh soal dalam kehidupan sehari-hari
1. Dita mempunyai pita yang panjangnya 3 meter, dan bagian
dari pita tersebut akan dibuat bunga. Berapa meter pita yang dibuat
bunga?
2.Dinda mempunyai tali yang panjangnya 5 meter, dan bagian
dari tali dipakai untuk mengikat kardus. Berapa meter panjang tali
yang digunakan untuk mengikat?
3.Luas tanah Dhika adalah 200 m
2
, dan bagian dari tanah
tersebut akan dibangun rumah. Berapa m
2
luas tanah bangunan
rumah Dhika?
4.Luas kebun Dhiar adalah 500 m
2
, dan bagian akan ditanami
cabe. Berapa luas kebun yang ditanami cabe?
4
1
3
2
5
3
5
2
PENYELESAIAN CONTOH 1
Berapa meter pita yang dibuat bunga?
Dari gambar terlihat bahwa dari 3 m adalah 2 m atau
3 = 2 atau 3 = 2 = =
3 meter
1 meter 1 meter 1 meter
3
2
dari 3 m
3
2
3
2
3
2
3
32
3
6
Penyelesaian contoh 2.
Dinda mempunyai tali yang panjangnya 5 meter, dan bagian dari
tali dipakai untuk mengikat kardus. Berapa panjang tali yang digunakan
untuk mengikat?
Guru menyuruh siswa mengukur tali yang panjangnya 5 meter dengan memberi
tanda setiap 1 meter.
Tali dibagi menjadi 5 bagian yaitu berdasar penyebut dari pecahan yang
digunakan dan menentukan bagiannya serta menetapkan hasilnya
yaitu 3m.
Untuk kalimat matematika dapat dituliskan 5 = 3 = =
5 m
5
3
5 m
5 m
4 m3 m2 m1 m0
bagian
5
1
bagian
5
2
bagian
5
3
5
3
5
53
5
15
5
3
Penyelesaian contoh 3.
Luas kebun Dhiar adalah 500 m
2
, dan dua perlima bagian dari kebun
tersebut akan ditanami cabe. Berapa luas kebun yang ditanami cabe?
DENAH KEBUN DHIAR
500 m
10 m
10 m
100 m
2
100 m
2
100 m
2
100 m
2
100 m
2
10 m 10 m 10 m 10 m
Pecahan sebagai perbandingan
•Contoh 1.
“Dinda dan Dhika membagi tanggung jawab mengelola toko kelontong. Dinda
dalam 1 minggu menjaga toko selama 4 hari, sedangkan Dhika 3 hari. Apabila
Dinda telah menjaga toko selama 20 hari, berapa harikah Dhika telah menjaga
toko”.
Rasio untuk masalah di atas adalah 4 : 3 (dibaca empat dibanding tiga).
Sebuah pernyataan dapat digunakan untuk memecahkan masalah itu.
4n = 3 x 20
4n = 60
4n : 4 = 60 : 4
n = 15
Jadi Dhika telah menjaga tokonya selama 15 hari.
•Contoh 2.
Tinggi badan Dhiar dan Dhika masing-masing 150 cm dan 180 cm. Maka
perbandingan tinggi Dhiar dan Dhika adalah 150 : 180 atau 5 : 6 dengan
masing-masing dibagi 30 yang dikatakan sebagai pembanding. Sehingga
dapat dikatakan bahwa tinggi Dhiar : tinggi Dhika = 5 : 6 (dibaca lima dibanding
enam)
Soal-soal pecahan
1. Pak Kantun dapat menyelesaikan pengecatan tembok
dari sebuah bangunan dalam waktu 6 hari. Sedangkan
pak Marsono dapat menyelesaikan pekerjaan yang
sama dalam waktu 3 hari. Jika mereka bekerja
bersama-sama, maka dalam waktu berapa hari
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan?
2. Sekarang umur ayah dibanding umur ibu adalah 6 : 5.
Jika 6 tahun lagi perbandingan umur mereka adalah
7 : 6. Berapakah umur ayah dan ibu sekarang?
3. Perbandingan berat badan Ali, Budi, dan Chandra
adalah 6 : 7 : 8. Jika jumlah berat badan mereka ada
105 kg, berapa berat badan mereka masing-masing?
4.Perbandingan uang Arif dengan uang Feri adalah 4 : 7.
Jumlah uang mereka Rp 55.000,00. Berapa selisih
uang mereka?
5. Tiga liter bensin dapat untuk menempuh jarak 60 km.
Berapa jarak yang dapat ditempuh bila menggunakan 8
liter bensin?
6. Perbandingan panjang dan lebar pada suatu
persegipanjang adalah 5 : 3.
–Jika luas persegipanjang adalah 240 m
2
, maka
tentukan ukuran dari panjang, lebar, dan kelilingnya.
–Jika kelilingnya 160 m, tentukan ukuran dari panjang,
lebar, dan luasnya.
7. Lima tahun yang lalu umur Ana 2 kali umur Rani.
Sedangkan 15 tahun yang akan datang umur Ana
kali umur Rani. Berapa umur Ana dan Rani sekarang?
8.Lima tahun yang lalu umur adik umur ayah.
Sedangkan umur ibu : umur ayah 6 : 7. Lima tahun yang
akan datang umur ayah 3 kali umur adik. Berapa umur
mereka masing-masing sekarang?
3
1
1
7
1