Pendidikan di Korea Selatan sebagai syarat menempuh S2.pptx

sdnlb11pg 3 views 19 slides Nov 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Presentasi kelompok di UHAMKA


Slide Content

Studi Komparasi Pendidikan Dasar * Pendidikan di Korea Selatan * Disusun Oleh Kelompok 5 : Eli Sunaryati Eva Verdawati Pudji Sriastuti Said Basrowi Tiara Gita Tri W . SPS Universitas Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Tahun - 2020

A. Latar Belakang atau Ideologi Negara Korea Selatan Sejarah Negara Korea Selatan Negara Korea Selatan bermula dengan pembentukan Joseon atau lebih dikenal dengan sebutan Gojoseon. Joseon dibentuk pada 2333 sebelum masehi oleh Dangun Gojoseon kemudian berkembang sampai bagian utara Korea Selatan dan Manchuria. Setelah peperangan yang terjadi berulang- ulang kali, dengan dinasti Han, Gojoseon mulai berdisintegrasi.  Semenjung Korea Selatan dan Manchuria selatan diduduki oleh Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye, dan konfederasi Samhan .

Next Tahun 1620 sampai 1630 Dinasti Joseon mendapatkan serangan dari Dinasti Qing. Di awal tahun 1870 an, Jepang berusaha untuk merebut Korea Selatan yang sedang berada di bawah pengaruh Cina. Di tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh. Dia dibunuh oleh mata-mata yang berasal dari Jepang.  Di tahun 1905, Jepang selanjutnya memaksa Korea Selatan untuk menandatangani perjanjian Korea Selatan sebagai protektoral Jepang. Pada tahun 1910, Jepang mulai melakukan penajajahan terhadap Korea. Perjuangan rakyat Korea dalam melawan penjajahan terhadap Jepang, dituangkan dalam pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan oleh pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar negara Korea, antara lain Cina, Siberia, dan Manchuria. Jepang yang menyerah pada tahun 1945, membuat PBB membuat rencana administrasi dengan Uni Soviet dan Amerika Serikat. Namun, rencana tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik. tahun 1948, pemerintahan baru mulai terbentuk, di mana Korea Selatan disebut sebagai demokratik dan Korea Utara disebut sebagai komunis. Kedua bagian negara ini dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Di tahun 1950, Kore a Utara melakukan invansi pada Korea Selatan yang dikenal dengan sebutan Perang Korea Selatan.

Ideologi Negara Korea Selatan Adapun sistem pemerintahan Korea Selatan bersifat sentralistik . Ideologi yang dipakai di Korea Selatan adalah d emokrasi dengan ciri-ciri sebagai berikut : Pertama Demokrasi merupakan bentuk p emerintahan yang lebih baik. Kedua anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers. Korea Selatan merupakan negara yang berbentuk republik yang membagi pemerintahannya ke dalam tiga bagian. Bagian tersebut yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Lembaga eksekutif dipegang oleh presiden yang dipilih berdasarkan pada hasil pemilu. Presiden dapat menjabat selama lima tahun dan dibantu oleh perdana menteri. Perdana menteri ini ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan dewan perwakilan. Presiden bertindak sebagai seorang kepala negara dan perdana menteri bertindak sebagai seorang kepala pemerintahan. Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan. Dewan perwakilan ini menjabat selama empat tahun. Adapun pelaksaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan pada permintaan presiden. Pengadilan konstitusional menjadi lembaga yang tertinggi untuk memegang kekuasaan yudikatif.

B. Sistem Pengelolaan Pendidikan Manajemen Pendidikan di Korea Selatan Di Korea Selatan pengembangan pendidikan berada pada wadah Dewan pendidikan yang diketuai oleh gubernur atau walikota dengan anggotanya sebanyak 5-6 orang, sehingga berjumlah 7 (tujuh) orang. Dewan Pendidikan inilah yang bertanggung jawab terhadap operasional pendidikan di Korea Selatan, sehingga dewan/komite pendidikan diberikan kewenangan yang luas untuk menjabarkan berbagai macam kebijakan sesuai panduan yang telah dikeluarkan oleh kementrian pendidikan . Keberadaan “Dewan Pendidikan” di Korea Selatan yang berwenang mengatur perencanaan dan kebijakan pendidikan

Sistem Anggaran Pendidikan di Korea Selatan Sistem pendidikan Korea Selatan diawasi oleh Departemen Pendidikan pusat. Sejak 2008, telah terjadi pergeseran menuju otonomi yang lebih besar untuk 17 Kantor Pendidikan provinsi. Kantor ini sekarang mengawasi anggaran sekolah dan inspeksi sekolah, meskipun Kementerian Nasional mempertahankan kontrol atas kerangka kebijakan seperti kurikulum sekolah nasional. Sistem pengelolaan pendidikan di Korea Selatan dilaksanakan oleh pemerintah. Kekuasaan dan kewenangan dilimpahkan kepada menteri pendidikan. Kebijakan menteri dilaksanakan hingga di daerah otonom. Di daerah terdapat dewan pendidikan ( board of education ). Pada setiap propinsi dan daerah khusus (Seoul d a n Busa n ), masing-masing dewan pendidikan terdiri dari tujuh orang anggota yang dipilih oleh daerah otonom, dari lima orang dipilih dan dua orang lainnya merupakan jabatan ex officio ; yang dipegang oleh walikota daerah khusus atau gubernur propinsi dan super intendent, Dewan pendidikan diketuai oleh walikota atau gubernur.

Next Pemerintah menganggarkan pengelolaan sistem pendidikan nasional yang berasal d a ri alokasi dana APBN. Pendanaan sekolah sangat terpusat, dengan Departemen Pendidikan memberikan lebih dari 75 % dari pendanaan sekolah. Anggaran yang tersisa adalah dari pendanaan Provinsi dan biaya masuk serta SPP . Sebagian besar alokasi dana sekolah dilakukan di tingkat lokal. Anggaran pendidikan Korea Selatan berasal dari anggaran Negara, dengan total anggaran 18,9% dari Anggaran Negara. Pada tahun 1995 ada kebijakan wajib belajar 9 tahun, sehingga p orsi anggaran terbesar diperuntukan untuk ini. Adapun sumber biaya pendidikan, bersumber dari, GNP untuk pendidikan, pajak pendidikan, keuangan pendidikan daerah, dunia industri khusus bagi pendidikan kejuruan.

C. Unsur Pembelajaran Di Korea Selatan Jenjang Pendidikan di Korea Selatan Sistem pendidikan dari pra sekolah sampai perguruan tinggi terbagi dalam 2 semester pertahunnya. Jika selesai semester pertama sekolah akan libur sebulan penuh di musim panas. Jika selesai semester ke dua dan sebelum dimulainya semester baru akan libur di musim dingin dan di musim semi selama 2 bulan. Secara umum s i stem pendidikan di Korea Selatan terdiri dari empat jenjang pendidikan formal yaitu : Sekolah dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, SLTA dan pendidikan tinggi. Keempat jenjang pendidikan ini adalah: grade 1-6 (SD), grade 7-9 (SLTP), 10-12 (SLTA), dan grade 13-16 (pendidikan tinggi/program S1), serta program pasca sarjana (S2/S3).

Visualisasi grade pendidikan  Jenjang pendidikan primer ( primary education ) diwajibkan untuk anak-anak berusia 6 sampai 1 1 tahun. Pendidikan sekunder ( secondary education ) idealnya dilaksanakan selama 6 tahun, yaitu 3 tahun di sekolah menengah (setara dengan SMP di Indonesia) dan sekolah atas (setara dengan SMA di Indonesia) Kemudian melanjutkan ke SLTA pada grade 10-11 dan 12, dengan dua pilihan yaitu: umum dan sekolah kejuruan . Pendidikan tinggi ( high education ) di Korea Selatanada 2 jenis yaitu berupa akademik ( yunior caollege ) atau universitas program S1 ( senior college ), pada grade 13-16, dan selanjutnya ke program pasca sarjana ( graduate school ) gelar master/doktor.

Recruitment Pendidik di Korea Selatan Yang menonjol di Korea Selatan, guru-gurunya sangat berdedikasi tinggi. Mereka tak hanya dituntut untuk memenuhi kualifikasi pembelajaran, namun harus senantiasa tertantang untuk memberikan lebih dari yang dipersyaratkan. Di Korsel, guru merupakan profesi paling bergengsi dan sangat dihormati. Gaji guru di Korsel cukup tinggi. Bahkan gaji awal guru jauh lebih tinggi daripada standar gaji nasional. Profesi guru memiliki jaminan kesejahteraan dan kenyamanan lingkungan kerja, yang diimpikan oleh hampir semua  orang. Oleh karena itu, kompetisi untuk menjadi guru sangatlah berat. Para mahasiswa dari universitas paling top di Korea Selatanakan berusaha keras untuk menjadi guru setelah menyandang gelar mereka.

Next Seperti halnya di Indonesia, sebelum benar-benar menjadi guru, para calon guru di Korsel harus menyandang sertifikat guru terlebih dahulu. Oleh karena itu, mereka bisa menempuh pendidikan keguruan di beberapa institusi, baik negeri ataupun swasta. Ada 11 institut keguruan di Korsel. Lulus dari pendidikan, kemudian mereka pun mengikuti seleksi guru. Proses rekrutmen guru ini sangat selektif, dan biasanya hanya 30% guru yang lulus di antara semua pendaftar. Proses perekrutan guru SMP jauh lebih susah dan lebih kompetitif daripada perekrutan guru SD. Semakin tinggi level pendidikan, semakin sulit tes untuk diterima menjadi guru. Terdapat dua jenis pendidikan guru, yaitu tingkat academic (grade 13-14) untuk guru SD, dan pendidikan guru empat tahun untuk guru sekolah menengah.

Next Guru-guru yang hendak mengajar di sekolah negeri juga harus mengikuti tes pegawai negeri terlebih dahulu di tingkat pemerintah kota atau provinsi. Sementara itu, sekolah-sekolah negeri harus memberikan data kepada pemerintah kota atau provinsi, berapa jumlah guru yang mereka butuhkan . Pemerintah Korea Selatan juga membangun sebuah sistem untuk membentuk ‘guru master’. Mereka yang direkrut menjadi guru master adalah para guru yang memiliki kemampuan dan kompetensi lebih tinggi dibanding guru-guru lainnya, baik itu dalam hal metode mengajar maupun keorganisasian. Nantinya, guru master diharapkan dapat menjadi inspirator, motivator, sekaligus pembimbing bagi guru-guru lainnya, terutama yang masih memiliki kemampuan rendah.

D. Kurikulum dan Pembelajaran Reformasi kurikulum pendidikan di Korea Selatan, dilaksanakan sejak tahun 1970-an dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan pemanfaatan teknologi, adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima langkah yaitu (1) perencanaan pengajaran, (2) Diagnosis murid (3) membimbing siswa belajar dengan berbagai program, (4) test dan (5) menilai hasil belajar.  Di sekolah tingkat menengah tidak diadakan saringan masuk, hal ini dikarenakan adanya kebijakan "equal accessibility" ke sekolah menengah di daerahnya. Kini Korea Selatan mengimplementasika n kurikulum pendidikan dengan menekankan pada pemberian bekal kompetensi untuk dunia kerja dan mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Kurikulum dikembangkan oleh dewan pendidikan/sekolah sesuai dengan karakteristik lingkungan belajar, siswa, dan daerah dengan memperhatikan perkembangan dimensi global.

Next Anak-anak di Korea Selatan tak hanya merasa cukup dengan memperoleh pendidikan di sekolah saja . Sepulang sekolah , umumnya mereka masih harus mengikuti   hagwon , yakni semacam les/ kursus / bimbingan belajar ( bimbel ) di luar sekolah . Bahkan tak segan para orangtua membayar mahal untuk biaya bimbel ini . Pembelajaran di Perguruan Tinggi menjamin kesempatan peluang kerja. Di Korea Selatan, jika masuk sebuah universitas bergengsi, akan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

Next Program Penilaian Siswa Internasional ( Program for International Student Assessment ) yang dijalankan oleh OECD ( Organisation for Economic Co-operation Development ) baru-baru ini menempatkan pendidikan Korea Selatandi peringkat 7 dunia pada tahun 2018 . Walau siswa-siswa sekolah Korea Selatan seringkali menempati ranking tinggi pada tes komparatif internasional, sistem pendidikannya sering dikritik karena menerapkan cara pembelajaran yang pasif dan terlalu banyak menghafal . Sangat menarik untuk dicatat bahwa 80% sekolah-sekolah di Korea Selatan memperbolehkan hukuman fisik.

E.Peran Kepala Sekolah Di Korea Selatan Menurut situs NCEE ( National Center On Education And The Economy ), posisi kepala sekolah sangatlah bergengsi dan memiliki peminat yang tinggi . Calon kepala sekolah biasanya melakukan pra-seleksi untuk dipromosikan dalam level regional untuk melihat tingginya kualitas kandidat yang akan memimpin sekolah . Proses penyeleksian kandidat dilakukan secara teliti dan diranking berdasarkan poin yang diperoleh calon kepala sekolah melalui pengalaman , performance, dan pelatihan . Para kepala sekolah di Korea Selatan mengumpulkan jumlah pengalaman mengajar di kelas dengan jumlah yang signifikan dengan rata-rata pengalaman 30 tahun. Setelah terpilih menjadi kandidat, mereka dipersiapkan melalui pelatihan yang dibiayai pemerintah secara penuh yang mengarahkan mereka pada kualifikasi kepala sekolah. Pedoman dari kementerian mnspesifikasikan bahwa program ini harus mencapai 180 jam dalam 30 hari atau lebih dan 70-80% kontennya sesuai dengan administrasi atau managemen sekolah, dan sisanya berfokus pada topic pendidikan yang lebih luas. Hal ini juga berlaku pada kualifikasi wakil kepala sekolah.

Next Kepala sekolah dihormati oleh masyarakat sebagai guru tertinggi dari semua guru, Grand Elder dari sekolah . Disebut oleh banyak orang sebagai " bunga dari profesi mengajar ," posisi kepala sekolah dicari oleh hampir semua guru. Kepala sekolah dihormati oleh masyarakat dan juga guru biasa serta anggota staf sekolah , sebagai wajah sekolah , guru dengan status tertinggi , orang yang memiliki kedudukan moral dan kepercayaan sosial yang tinggi , serta ahli dalam bidang pedagogi dan administrasi . Tentu saja , persaingan untuk menjadi kepala sekolah cukup berat di kalangan guru. Kepala sekolah dipilih baik oleh promosi maupun undangan . Yang pertama mengacu pada prosedur di mana calon dari wakil kepala sekolah , pengawas , dan petugas penelitian yang tidak memiliki sertifikat utama diberikan pelatihan kualifikasi utama dan kemudian dipekerjakan sebagai kepala sekolah

Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan , maka dapat disimpulkan : Hal yang sangat mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi di korea Selatan selain investasi pemerintah di bidang pendidikan, adalah kebijakan pemerintah terutama mengenai ekonomi yang mendukung tumbuhnya industri. Industri tersebut kemudian menjadi mesin ekonomi yang efektif karena perkembangannya disesuaikan dengan ketersediaan tenaga kerja yang dihasilkan oleh sistem pendidikan. Reformasi kurikulum pendidikan di Korea Selatan, dilaksanakan sejak tahun 1970-an dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan pemanfaatan teknologi, adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima langkah yaitu (1) perencanaan pengajaran, (2) Diagnosis murid (3) membimbing siswa belajar dengan berbagai program, (4) test dan (5) menilai hasil belajar. Baik sekolah negri dan swasta semua jenjang sekolah memiliki program pendidikan yang sama, yaitu lebih banyak mengajarkan kemandirian, kreatifitas dan bersosialisasi dengan lingkungan. Yang menonjol di Korea Selatan, guru-gurunya sangat berdedikasi tinggi. Mereka tak hanya dituntut untuk memenuhi kualifikasi pembelajaran, namun harus senantiasa tertantang untuk memberikan lebih dari yang dipersyaratkan. Peran kepala sekolah sangatlah penting dalam menjalankan suatu sistem pendidikan yang baik di sebuah lembaga pendidikan

Any questions ?
Tags