PENGANTAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS.pdf.

aurizaakbar2 7 views 78 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 78
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78

About This Presentation

ARSIP DINAMIS


Slide Content

Sumrahyadi
ANRI
PENGANTAR
PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS

Hari MingguBerjalanSantai
MenujuPusat Kota Kediri
SebelumPresentasiSaya Mulai
IjinkanlahSaya MemperkenalkanDiri
PANTUN PEMBUKAAN

PERKENALAN
Sumrahyadi, MIMS
Kebumen, 9 Oktober1961;
Jl. Tirta Mulya IiNo. 36 Serab, Tirtajaya
Depok;
[email protected]
HP. 0812 8116 4991
ANRI, Sestama(2015-2020) Deputi
Pembinaan(2020-2021),WI Utama
(2021-sekarang), golIV e
pernah mengajardi UI, STIA-LAN, UT
danPTS
pernahs3 di FISIP-UI
Master Information Management,
Monash Univ. Melbourne, Australia;
s 1 AdministrasiNegara, Universitas
Padjadjaran, Bandung;
DiklatPIM I (2012)
Lemhannas, PPRA-51 (2014)

PENYELENGGARAAN
KEARSIPAN
Keseluruhankegiatan
meliputikebijakan,
pembinaankearsipandan
pengelolaanarsipdalam
suatusistemkearsipan
nasionalyang didukungoleh
sumberdayamanusia,
prasaranadan sarana, serta
sumberdayalainnya

PENGELOLAAN ARSIP
a.Arsip Dinamis adalah arsip yang dipergunakan
secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip
dan disimpan selama jangka waktu tertentu;
b. Arsip Statis adalah arsip yang dihasilkan oleh
pencipta karena memiliki nilaiguna kesejarahan,
telah habis retensinya, dan berketerangan
dipermanenkan, yang telah diverifikasi secara
langsung maupun tidak langsung oleh Arsip
Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga
kearsipan.

•pengelolaan arsip meliputi:
pengelolaan arsip dinamis
dan statis;
pengelolaan arsip dinamis
dan statis dapat dilakukan
secara manual maupun
dengan TIK yaitu SIKD/e
arsip yang terintegrasi,
SRIKANDI dan SIKS

PROSENTASE ARSIP
ORGANISASI
10 % arsip organisasi
mempunyai nilai guna
dan jangka simpan
yang panjang
25 % dikelompokkan
arsip aktif
30 % arsip inaktif
35 % arsip yang tidak
berguna dan dapat
dimusnahkan

ARSIP DINAMIS DIBEDAKAN
Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya
merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan
operasional pencipta arsip, tidak dapat
diperbaharui dan tidak tergantikan apabila rusak
atau hilang
Arsip Aktif adalah arsip yang frekuensi
penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus
(berada di unit pengolah)
Arsip Inaktif adalah arsip yang frekuensi
penggunaannya telah menurun (berada di unit
kearsipan).

KRITERIA ARSIP VITAL
arsip kepemilikan tanah seperti arsip asset,
sertifikat tanah.
yang menjamin kelangsungan operasional
kegiatan instansi, seperti mou, kontrak
kerja
kebijakan instansi yang strategis, seperti
hak cipta, copy right, lisensi;
prasyarat keberadaan instansi, akte
pendirian instansi, blueprint, rancang
bangun, struktur organisasi
bukti kepemilikan barang instansi, seperti
kendaraan;

PERLINDUNGAN ARSIP
VITAL
1.alih media ke bentuk lain seperti
microfilm, cd-rom;
2.menyimpan salinan pada beberapa
tempat (dispersal/pemencaran);
3.membuat duplikat;
4.menyimpan pada ruangan dan
peralatan khusus (vaulting), seperti
lemari besi, lemari tahan api,
bunker;
5.menyimpan aslinya pada pusat
penyimpanan arsip vital;

PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS
Adalah proses pengendalian arsip
dinamis secara efisien, efektif dan
sistematis meliputi penciptaan,
penggunaan dan pemeliharaan
serta penyusutan

TAHAPAN PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS
TAHAP
PENYUSUTAN
TAHAP
PEMELIHARAAN
TAHAP
PENCIPTAAN
TAHAP
PENGGUNAAN

INSTRUMEN PENGELOLAAN ARSIP
DINAMIS
Tata Naskah Dinas
Klasifikasi Keamanan dan Akses
ArsipDinamis
Klasifikasi Arsip
Jadwal Retensi Arsip
Ditetapkan oleh masing-masing Pencipta Arsip
berdasarkan Pedoman yang ditetapkan oleh
Kepala ANRI. Khusus untuk JRA terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari Kepala ANRI

TAHAP
PENCIPTAAN ARSIP

Instrumen penciptaan arsip digunakan
Tata Naskah Dinas (TND)
TND ditetapkan oleh pimpinan masing-
masing pencipta arsip berdasarkan
pedoman umum yang ditetapkan oleh
ANRI;
TND ini berlaku secara menyeluruh pada
instansi pencipta arsip
INSTRUMEN
PENCIPTAAN ARSIP

TATA NASKAH DINAS
(TND)
•Informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dibuat
oleh pejabat yang berwenang dalam
rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan Pembangunan
•Di dalamnya mengatur tentang jenis,
format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan media
yang digunakan

Naskah dinas arahan (pengaturan,
Keputusan, penugasan)
Naskah dinas korespondensi internal dan
eksternal
Naskah dinas khusus (surat perjanjian,
surat kuasa, berita acara, surat pengantar,
surat keterangan, pengumuman)
Laporan
Telaah staf
Jenis dan format tnd

Syarat pembuatan dan penomoran naskah
dinas
Penggunaan kertas, amplop dan tinta
Ketentuan spasi, jenis ukuran huruf dan
batas tepi
Nomor halaman, tembusan dan lampiran
Penggunaan logo
Penggunaan Paraf tanda tangan dan
penggunaan cap
Pembuatan naskah dinas

Penentuan klasifikasi keamanan naskah
dinas (sangat rahasia, rahasia, terbatas,
biasa)
dan penentuan akses dengan
pemberian kode akses tertentu, security
printing
Pembuatan dan pengawasan naskah
dinas yang bersifat rahasia
Pengamanan naskah
dinas

Siapa saja yang mempunyai
kewenangan penandatanganan
Pengendalian naskah dinas
baik naskah dinas masuk atau
naskah dinas keluar
Kewenangan
penandatanganan dan
pengendalian

•Pembuatan arsip, harus
diregistrasi, didistribusi dengan
pengendalian
•Penerimaan arsip, harus
diregistrasi penerima dan
distribusi ke unit pengolah
dengan pengendalian
•Pembuatan dan penerimaan
berdasar tata naskah dinas
•Registrasi harus
didokumentasikan oleh unit
pengolah dan kearsipan dan
wajib menyimpan serta
memelihara
TAHAP PENCIPTAAN MELIPUTI
KEGIATAN

TAHAP
PENggunAAN ARSIP

•Penggunaan untuk kepentingan
pemerintahan dan masyarakat;
•Ketersediaan dan autensitas arsip
dinamis tanggung jawab pencipta arsip;
•Pimpinan UP bertanggungjawab
ketersediaan, pengolahan, dan
penyajian arsip vital dan aktif;
•Pimpinan UK bertanggungjawab
ketersediaan, pengolahan dan
penyajian arsip inaktif untuk
penggunaan internal dan public
•Penggunaan berdasarkan kepentingan
sistem klasifikasi dan keamanan akses
TAHAP PENGGUNAAN

KATAGORI KLASIFIKASI
KEAMANAN ARSIP
sangat rahasia, jika diketahui oleh yang tidak
berhak dapat membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah nkri dan keselamatan bangsa
(nasional);
rahasia, jika diketahui oleh pihak yang tidak berhak
dapat terganggunya fungsi penyelenggaraan negara,
sumber daya nasional, ketertiban umum
(instansional);
terbatas, yang dapat mengganggu pelaksanaan
fungsi dan tugas lembaga pemerintahan
(unit/individu);
biasa, tidak membawa dampak yang luas

HAK AKSES ARSIP DINAMIS
Internal Instansi
Pimpinan
Pengawas internal/inspektorat
Pegawai Biasa
Eksternal Instansi
Penegak Hukum
Pengawas eksternal
Publik

SIFAT INFORMASI PUBLIK
•setiap informasi publik bersifat terbuka
dan dapat diakses oleh setiap pengguna
informasi publik;
•informasi publik yang tidak dapat
diberikan oleh badan publik seperti
informasi yang dapat membahayakan
negara, informasi tentang perlindungan
usaha dari persaingan usaha tidak sehat,
informasi tentang hak-hak pribadi,
informasi tentang rahasia jabatan dan
informasi yang belum
dikuasai/didokumentasikan

INFORMASI YANG DIKECUALIKAN
(KRITERIA ARSIP YANG TERTUTUP)
a.Menghambat proses penegakan hukum;
b.Mengganggu kepentingan perlindungan hak
atas kekayaan intelektual dan pelindungan
dari persaingan usaha tidak sehat;
c.Membahayakan pertahanan dan keamanan
negara;
d.Mengungkapkan kekayaan alam Indonesia
e.Merugikan kepentingan politik luar negeri dan
hubungan luar negeri;
f.Merugikankepentingan politik luar negeri dan
hubungan luar negeri;
g.Mengungkapkanisi akta autentik yang bersifat
pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat
seseorang;
h.Mengungkapkan rahasia atau data pribadi;
i.Mengungkap memorandum atau surat-surat
yang menuntut sifatnya perlu dirahasiakan.

TAHAP
PEmelihAraAN ARSIP

1.Pemeliharaan meliputi
pemeliharaan arsip aktif, vital,
inaktif dan terjaga;
2.Pemeliharaan melalui kegiatan
pemberkasan dan penyimpanan
arsip aktif, penataan arsip inaktif,
penyimpanan arsip dan alih media
arsip;
3.Pemberkasan berdasarkan
klasifikasi arsip;
1.Pemberkasan menghasilan
tertatanya fisik dan informasi
dalam bentuk daftar arsip aktif
1.Daftar tersebut terdiri dari daftar
berkas dan daftar isi berkas
PEMELIHARAANARSIP

PemBERKASan/FILING
Proses kegiatan menata, mengatur,
dan menyimpan arsip secara logis
dan sistematis berdasarkan sistem
pemberkasan tertentu sesuai
dengan tipe, tujuan dan kegunaan
berkas salah satu instrumennya
adalah klasifikasi
Berkas
Himpunan arsip/dokumen tertentu
yang disusun atas sistem penataan
tertentu

KLASIFIKASI ARSIP
pengelompokan arsip menurut
urusan atau masalah secara logis,
kronologis dan sistematis
berdasarkan fungsi dan kegiatan
organisasi pencipta

suatu proses dimana arsip
organisasi dapat dikelompokkan
untuk memudahkan penemuan
kembali

FUNGSI DAN KEGIATAN
ORGANISASI
fungsi subtantif yang merupakan
kegiatan pokok/utama yang
membedakan antara organisasi satu
dengan lainya;
fungsi fasilitatif merupakan fungsi
penunjang untuk melengkapi dan
memperlancar pekerjaan subtantif
seperti kepegawaian, keuangan,
hukum, perlengkapan, kerumah
tanggaan (House keeping function)

CONTOH SUBYEK/FUNGSI
SUBSTANTIF
untuk lembaga pendidikan seperti
kemahasiswaan , akademis;
untuk perusahaan seperti
pemasaran, produksi;
untuk perbankan seperti nasabah,
transfer;
untuk rumah sakit seperti
layanan medis, dll

KLASIFIKASI PEMDA
100 : Umum (F)
200 : Pemerintahan (S)
300 : Keamanan/Ketertiban (S)
400 : Kesejahteraan Rakyat (S)
500 : Perekonomian (S)
600 : Pekerjaan Umum dan Ketenagaan (S)
700 : Pengawasan (F)
800 : Kepegawaian (F)
900 : Keuangan (F)

KLASIFIKASI PEMDA
000 UMUM
010 Urusan Dalam
020 Peralatan
030 Kekayaan / Aset Daerah
040 Dokumentasi/ Perpustakaan/ Kearsipan/Sandi
050 Perencanaan
060 Organisasi dan Tatalaksana
070 Penelitian
080 Konferensi/ Rapat Koordinasi/Forum Komunikasi
090 Perjalanan Dinas/Kunjungan Kerja/Studi Banding
100 PEMERINTAHAN
110 Pemerintahan Pusat
120 Pemerintahan Provinsi/Daerah Provinsi
130 Pemerintahan Kabupaten/Kota
140 Pemerintahan Desa/ Kelurahan
150 DPD/DPR
160 DPRD Provinsi/Daerah
170 DPRD Kabupaten/Kota
180 Hukum
190 Hubungan Luar Negeri

CONTOH KLASIFIKASI
FASILITATIF
KP (KEPEGAWAIAN)
01. FORMASI PEGAWAI 07. PELIMPAHAN WEWENANG
02. PENGADAAN PEGAWAI 08. KESEJAHTERAAN
03. PENGANGKATAN PEGAWAI 01. CUTI;
01. tetap; 02. kesehatan;
02. tidak tetap/honorer 03. perumahan;
04. ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN 04. BANTUAN/SUMBANGAN
01. data pegawai; 09. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
02. ijin/dispensasi;
03. absensi;
04. surat perintah
05. MUTASI
01. perpindahan antar unit;
02. promosi;
03. demosi;
04. kenaikan pangkat;
06. PEMBINAAN
01. penilaian;
02. penghargaan;
03. hukuman;

PERMASALAHAN
PEMBERKASAN
Lebih dari 10 % waktu pegawai
habis untuk mencari
arsip/informasi
45 % dokumen diberkaskan pada
lebih dari satu tempat
85 % dokumen yang diberkaskan
tidak pernah ditemukan
(Managing your organization’s
records, Elizabeth Parker)

SISTEM PEMBERKASAN
1.alphabetic filing system
2.numeric filing system
(angka urut angka
Tengah, angka akhir,
urutan tanggal)
3.subject filing system
4.geographic filing system

SUBJECT FILING SYSTEM
1.merupakan sistem pemberkasan
yang paling sulit;
2.membutuhkan klasifikasi arsip
untuk pemberkasannya;
3.umumnya bersifat
korespondensi/surat menyurat;
4.untuk memudahkan
menggunakan analisa fungsi

FUNGSI/FUNCTION
KEGIATAN/ACTIVITIES
PROSES ADMINISTRASI/
TRANSAKSI/TRANSACTION
BERKASKAN/FILE

TAHAP
PEnyusutAN ARSIP

PENYUSUTAN ARSIP

PENYUSUTAN
Adalah Pengurangan Jumlah
Arsip Dengan Cara :
1.pemindahan arsip inaktif
dari unit kerja ke unit
kearsipan;
2.pemusnahan arsip;
3.penyerahan arsip statis
ke lembaga kearsipan;

PEMINDAHAN ARSIP INAKTIF
PEMUSNAHAN ARSIP PENYERAHAN ARSIP STATIS

INSTRUMEN PENYUSUTAN
1.Penyusutan berdasarkan JRA(Jadwal
Retensi Arsip);
2.LN, Pemda, PTN, BUMN/D wajib
memiliki JRA yang ditetapkan oleh
pimpinan setelah dapat persetujuan dari
Ka ANRI;
3.JRA PTS, perusahaan swasta, ormas
orpol ditetapkan oleh pimpinan setelah
mendapat pertimbangan Ka ANRI;

1. PEMINDAHAN
ARSIP INAKTIF

PEMINDAHAN DARI CENTRAL FILES (UNIT PENGOLAH)
KE RECORDS CENTRE (UNIT KEARSIPAN)

pemindahan diatur oleh pimpinan
pencipta arsip;
pemindahan dilakukan dari unit
pengolah ke unit kearsipan/records
centre
pemindahan dilakukan berdasarkan
JRA, setelah retensi arsipnya menjadi
inaktif;
dibuatkan daftar arsip inaktif yang akan
dipindahkan rangkap 2;
setiap pemindahan harus mendapat
persetujuan pimpinan unit pengolah;
setiap pemindahan disertakan DA dan
berita acara pemindahan;
PROSEDUR PEMINDAHAN

adalah satuan kerja pada pencipta arsip
yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab dalam menyelenggaraan
kearsipan;
berada pada lingkungan sekretariat
lembaga negara (biro umum), Sek OPD,
Corporate Secretary;
wajib dibentuk oleh LN, Pemda, PTN,
BUMN dan BUMD;
UNIT KEARSIPAN

2.
PEMUSNAHAN
ARSIP INAKTIF

pemusnahan dilakukan terhadap arsip yang tidak
mempunyai nilaiguna , habis retensinya dan
berketerangan musnah pada JRA, tidak ada
peraturan perundangan yang melarang, dan tidak
berkaitan dengan penyelesaian proses perkara;
pemusnahan tanggung jawab pimpinan pencipta
arsip;
pemusnahan dilakukan setelah dilakukan
penilaian;
pemusnahan dilakukan dengan beberapa cara:
* dibakar;
* dicacah dengan mesin pencacah;
* didaur ulang dengan dijual pada
pabrik pulp (bubur kertas)
PEMUSNAHAN ARSIP

METODE PEMUSNAHAN ARSIP
PEMBAKARAN ARSIP
PENCACAHAN ARSIP
DAUR ULANG ARSIP KE BUBUR
KERTAS/PULP

PROSEDUR PEMUSNAHAN
prinsip pemusnahan dilakukan oleh unit
kearsipan,
Pembuatan daftar arsip usul musnah oleh
arsiparis di UK
Penilaian oleh panitia penilai arsip;
Permintaan persetujuan dari pimpinan
pencipta arsip;
Penetapan arsip yang akan dimusnahkan;
dibuatkan berita acara pemusnahan
rangkap dua;
pemusnahan disaksikan oleh pejabat
bidang hukum dan pengawasan intern;
BA. ditandatangani oleh pimpinan UK dan
dua orang saksi;

3.PENYERAHAN
ARSIP STATIS

@ Lembaga negara tingkat pusat wajib menyerahkan
arsip statis ke ANRI;
@ Lembaga negara di daerah (instansi vertikal) wajib
menyerahkan arsip statis ke ANRI, kecuali instansi
induk menentukan lain;
@ SKPD dan penyelenggara pemda baik Propinsi
maupun Kab/kota menyerahkan kepada Arsip
daerah propinsi dan arsip daerah kab/Kota;
@ Satuan kerja di PTN wajib menyerahkan ke Arsip
PT;
@ Perusahaan wajib menyerahkan ke LK sesuai
tingkatannya;
@ Arsip statis tersebut yang mempunyai nilai
kesejarahan dan habis retensinya dan keterangan
permanen dalam JRA;
@ Arsip yang tidak dikenali penciptanya atau tidak
ada JRA dan dinyatakan dalam Daftar Pencarian
Arsip oleh LK adalah sebagai Arsip statis
PENYERAHAN ARSIP STATIS

Penyeleksian dan pembuatan daftar arsip usul
serah oleh arsiparis di UK;
Penilaian oleh panitia penilai terhadap arsip
usul serah;
Pemberitahuan dan penyerahan arsip statis
oleh pimpinan pencipta arsip kepada Kepala
LK;
Verifikasi oleh ANRI
Menetapkan arsip yang akan diserahkan oleh
pimpinan pencipta arsip;
PROSEDUR PENYERAHAN ARSIP
STATIS

Arsip yang tercipta dalam penyerahan
adalah keputusan pembentukan panitia
penilai, notulen rapat, surat
pertimbangan, surat persetujuan dari LK

surat pernyataan dari pimpinan pencipta
bahwa arsip adalah autentik, terpercaya
dan utuh,

surat keputusan pencipta tentang
penetapan pelaksanaan penyerahan,
Berita Acara dan Daftar Arsip serah;
PROSEDUR PENYERAHAN ARSIP
STATIS

JADWAL RETENSI ARSIP
(JRA)
suatu daftar yang berisi
sekurang-kurangnya jenis
arsip beserta jangka waktu
penyimpanannya sesuai
dengan nilai kegunaan
dan digunakan untuk
pedoman penyusutan
arsip

DASAR PENENTUAN RETENSI
- nilai guna bagi pengguna baik bagi unit
kerja ketika masih aktif, unit kearsipan
ketika menjadi inaktif dan national
accountability sebagai arsip statis;
- peraturan perudangan, misalnya
undang-undang perpajakan, dokumen
perusahaan, dll;
-nilai ekonomis dan resiko;
-keunikan dari arsip

NO JENIS ARSIP
JANGKA WAKTU SIMPAN
KETERANGAN
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
FUNGSI/SUBYEK
FORMAT JRA

NO JENIS ARSIP
JANGKA WAKTU SIMPAN
KETERANGAN
AKTIF INAKTIF
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
FORMASI PEG
PENGADAAN PEG
CUTI
KESEJAHTERAAN
PEGAWAI
BERKAS
PERORANGAN
PEJABAT NEGARA
2 THN
SETELAH THN
ANGGARAN
2 THN
SETELAH
SEMUA
DIANGKAT
1 THN
SETELAH SK
2 TAHUN
1 THN
SETELAH
PENSIUN
2 TAHUN
2 TAHUN
2 TAHUN
---
2 THN
SETELAH
HAK/KEWAJIB
AN HABIS
MUSNAH
MUSNAH
MUSNAH
MUSNAH
PERMANEN
CONTOH JRA KEPEGAWAIAN

PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS
BERBASIS TIK

sekarang bukan
yang besar
mengalahkan yang
kecil, tetapi yang
cepat mengalahkan
yang lambat

CONTOH PERUSAHAAN DENGAN
APLIKASI

Gojek/gocar dengan aplikasi
menjadi perusahaan dengan omzet
yang besar tidak perlu harus
mempunyai mobil atau motor;
Bukalapak dengan aplikasi
menjadi perusahaan yang besar
tanpa harus punya lapak;
Traveloka dengan aplikasi tidak
harus punya hotel
PERUSAHAANDENGAN APLIKASI

Bagaimana perusahaan besar
seperti Xerox fotocopy, kodak
menguasai 85 % foto kertas,
mobile phone Nokia, mesin
cetak foto colaps karena kalah
cepat dan tergilas oleh
perkembangan TI
PENGALAMAN MEMBUKTIKAN

•Penggunaan teknologi informasi untuk
pengelolaan kearsipan (internet, LAN)
•Tercipta jenis arsip secara digital
•Perlu sistem dan aplikasi kearsipan
secara digital
•Diperlukan sarana
pendukung/infrastruktur yang optimal
(server, system keamanan, data center,
cloud)dan dasar hukum sebagai acuan
•Adanya perubahan mindset dari
pengelola kearsipan
DAMPAK DI BIDANG KEARSIPAN

SISTEM
PEMERINTAHAN
BERBASIS
ELEKTRONIK
(SPBE)

TUJUAN SPBE
•Untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahanyang bersih,
efektif, transparan, dan akuntabel
•Pelayanan publik yang
berkualitas dan terpercaya

AMANAT SPBEUNTUK PENGEMBANGAN
APLIKASI UMUM
PENGEMBANGAN APLIKASI UMUM
a. perencanaan;
b. penganggaran;
c. pengadaan barang dan jasa
pemerintah;
d. akuntabilitas kinerja;
e. pemantauan dan evaluasi;
f. kearsipan(AUBKD);
g. kepegawaian; dan
h. pengaduan pelayanan publik

PENERAPAN SRIKANDI

DASAR HUKUM SRIKANDI
Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018
tentang SPBE (Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik);
Keputusan Men PAN RB Nomor 679 Tahun
2020 tentang AUBKD (Aplikasi Umum
Bidang Kearsipan Dinamis);
Beberapa Peraturan Kepala ANRI tentang
teknis penerapan SRIKANDI (TNDE,
Pedoman Penerapan SRIKANDI, dan
Pengelolaan Arsip Elektronik dll);
Launching SRIKANDI oleh
Menkopolhukam tanggal 27 Oktober 2020

ISI MUATAN KEPMEN PANRB
NO. 679 TAHUN 2020
@ Menetapkan SRIKANDI sebagai Aplikasi
Umum Bidang Kearsipan Dinamis
(AUBKD)
@ AUBKD berlaku secara nasional
@ Pengembangan dan pembinaan proses
bisnis dan data dilakukan oleh
penyelenggara pemerintahan bidang
kearsipan, teknologi informasi oleh
urusan pemerintah bidang komunikasi
dan informatika, dan keamanan SPBE
oleh urusan pemerintah bidang
keamanan siber
@ Pimpinan K/L dan Pemda menerapkan
AUBKD pada instansinya masing-masing

APLIKASI SRIKANDI
Aplikasi Srikandi Pada Dasarnya
Merupakan Integrasi Antara
Pengelolaan Arsip Dinamis Secara
Instansional Berbasis Digital Melalui
Aplikasi Sikd Dan Terintegrasi Secara
Nasional Pada Kementerian Lembaga
Dan Pemerintah Daerah, Sehingga
Pencipta Wajib Menyiapkan 4
Instrumen Pengelolaan Berupa Tata
Naskah Dinas, Klasifikasi Keamanan
Akses Arsip Dinamis, Klasifikasi, Dan
JRA

Prof. Prahalad.
Guru Besar MIT
If you don’t learn,
you do not change.
If you do not
change,
you die !

KESIMPULAN
1. Pengelolaan arsip dinamis dengan optimal baik secara
manual maupun berbasis TIK (SIKD) dari tahap
penciptaan, penggunaan pemeliharaan dan
penyusutan sebagai bahan bukti pemeriksaan, bukti
akuntabilitasdan pertanggungjawaban kegiatan
untuk mewujudkan tata pemerintahan yang efektif,
bersih dan terpercaya dan mendukung program RB
yang terintegrasi secara nasional melalui SRIKANDI
2. Dalam pengelolaan arsip dibutuhkan tenaga
pengelola kearsipan (arsiparis) yang handal sehingga
perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitas SDM
kearsipan dengan diberikan diklat, bimbingan teknis,
uji kompetensi dan sertifikasi sebagai pengakuan
terhadap kompetensi yang dimiliki dan
pengembangan kemampuan yang berorientasi pada
perkembangan TIK

KESIMPULAN
3. penyelamatan dan pemanfaatan
arsip yang bernilaiguna
kesejarahan sebagai memori
kolektif bangsa, identitas dan jati
diri bangsa, budaya bangsa, sumber
informasi dan sumber pengetahuan
sebagai bahan pengambilan
keputusan dalam perumusan
kebijakan; kemudahan untuk
diakses publik

Pisau belati pengupas buah kuini
Kuini dikupas menjadi empat
Selamat mengikuti pelatihan ini
Semoga kegiatan ini berfanfaat
SEKIAN TERIMA KASIH
Tags