Pengembangan-Kompetensi-ASN-Kementerian-Agama-Membangun-ASN-Profesional-dan-Adaptif.pptx

MANMASAMBA 7 views 11 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

education


Slide Content

Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Agama: Membangun ASN Profesional dan Adaptif Presentasi ini akan mengupas tuntas strategi dan implementasi pengembangan kompetensi ASN di Kementerian Agama untuk menciptakan aparatur sipil negara yang profesional dan adaptif terhadap berbagai perubahan.

Dasar Hukum yang Menguatkan Pengembangan Kompetensi UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, mengamanatkan pengembangan kompetensi sebagai hak setiap ASN. Peraturan LAN No. 10 Tahun 2018 No. 15 Tahun 2020 Mengatur tata kelola pengembangan kompetensi bagi PNS dan PPPK. PP No. 49 Tahun 2018 Mengatur manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), termasuk aspek pengembangan kompetensinya. Landasan hukum ini menjadi pijakan kuat bagi Kementerian Agama dalam menyusun program pengembangan kompetensi yang terencana dan terukur.

Tujuan Strategis Pengembangan Kompetensi ASN Kemenag Pengembangan kompetensi ASN di Kementerian Agama tidak hanya berfokus pada individu, tetapi juga pada peningkatan kualitas pelayanan publik secara menyeluruh. Kapasitas Individu Meningkatkan kapasitas ASN untuk mendukung tugas jabatan dan pengembangan karier. Reformasi Birokrasi Mendukung reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan berkualitas. Adaptasi Digital Menyiapkan ASN yang adaptif di era digital dan tantangan global yang terus berubah.

Bentuk dan Metode Pengembangan Kompetensi yang Beragam Kementerian Agama menerapkan berbagai metode untuk memastikan pengembangan kompetensi yang holistik dan efektif, termasuk pendekatan 70:20:10. Pendekatan Klasikal & Non-Klasikal Pendidikan Formal: Tugas belajar untuk peningkatan kualifikasi. Contoh: studi lanjut S2/S3. Pelatihan Klasikal: Tatap muka, seminar, workshop, dan kursus intensif. Pelatihan Non-Klasikal: E-learning, coaching, mentoring, magang, dan benchmarking ke instansi lain. Model 70:20:10 70%: Pengalaman kerja langsung dan pembelajaran dari tugas sehari-hari. 20%: Belajar dari orang lain melalui umpan balik, coaching, dan mentoring. 10%: Pelatihan formal dan pendidikan terstruktur.

Tahapan Sistematis Pengembangan Kompetensi ASN Proses pengembangan kompetensi di Kemenag dirancang secara sistematis untuk memastikan relevansi dan dampak maksimal. 1. Perencanaan Inventarisasi kebutuhan berdasarkan profil ASN, hasil penilaian kinerja, dan tuntutan jabatan di masa depan. 2. Pelaksanaan Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan jabatan fungsional maupun struktural. 3. Evaluasi Penilaian hasil pengembangan oleh Pejabat Berwenang untuk mengukur efektivitas dan merumuskan perbaikan berkelanjutan. Setiap tahapan krusial untuk memastikan investasi pada ASN memberikan hasil yang optimal.

Tantangan dan Peluang Kemenag dalam Pengembangan Kompetensi Tantangan Kesadaran ASN: Masih ada ASN yang belum menyadari pentingnya pengembangan kompetensi berkelanjutan. Keterbatasan Anggaran: Anggaran untuk program pelatihan dan pendidikan yang belum optimal. Pemerataan Akses: Tantangan dalam pemerataan akses pengembangan kompetensi di seluruh wilayah Indonesia. Peluang Digitalisasi Layanan: Memanfaatkan teknologi untuk menyediakan pelatihan daring yang inovatif. Kebijakan Reformasi Birokrasi: Dukungan kuat dari pemerintah untuk penguatan sistem merit dan profesionalisme ASN. Peningkatan Indeks Profesionalitas: Indeks profesionalitas ASN Kemenag mencapai predikat BB (75,84) pada 2022, menunjukkan progres positif.

Studi Kasus: Efektivitas Pelatihan Daring di Masa Pandemi Pandemi COVID-19 mendorong percepatan adopsi pembelajaran daring, dan Kementerian Agama berhasil memanfaatkannya sebagai peluang. Akses & Fleksibilitas Pelatihan daring membuka akses lebih luas bagi ASN di berbagai daerah dan menawarkan fleksibilitas waktu belajar. Peningkatan Kinerja Dampak positif pada peningkatan kinerja dan kemampuan adaptasi teknologi ASN dalam menjalankan tugas. Peran Instansi Peran aktif instansi dalam memfasilitasi platform, monitoring, dan evaluasi menjadi kunci keberhasilan.

Pengelolaan Karier Berbasis Kompetensi di Kemenag Kementerian Agama berkomitmen untuk mengelola karier ASN berdasarkan kompetensi, bukan hanya senioritas. Competency Placement Career Development Leadership Training Penempatan ASN: Dilakukan sesuai kompetensi teknis, manajerial, dan sosio-kultural yang dimiliki. Pengembangan Karier: Terintegrasi dengan sistem merit dan manajemen talenta untuk jalur karier yang jelas. Program Pelatihan: Meliputi pelatihan kepemimpinan untuk jabatan struktural dan pelatihan teknis untuk jabatan fungsional. Hal ini memastikan ASN ditempatkan pada posisi yang tepat dan memiliki kesempatan berkembang.

ASN Kemenag di Era Digital: Kompetensi Lebih Penting dari Sekadar Seragam Transformasi digital adalah percepatan reformasi birokrasi, menggeser fokus dari formalitas ke kualitas kinerja dan dedikasi.

Fokus pada peningkatan kompetensi teknologi , inovasi, dan pelayanan publik adalah kunci utama.

Kesimpulan & Aksi Nyata Pengembangan kompetensi ASN Kemenag adalah investasi strategis untuk mewujudkan pelayanan publik yang unggul dan berintegritas. Perencanaan Terstruktur: Pastikan setiap program didasari analisis kebutuhan yang matang. Pelaksanaan Berkelanjutan: Komitmen terhadap pembelajaran seumur hidup bagi seluruh ASN. Evaluasi Ketat: Mengukur dampak dan melakukan perbaikan secara terus-menerus. Mari bersama wujudkan ASN Kemenag yang profesional, adaptif, dan berintegritas demi Indonesia maju!