Pengertian puasa sunah dan macam macam puasa sunah

windarizkyalestari 6 views 10 slides Oct 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Ppt ini menjelaskan tentang puasa sunah dan macam macamnya


Slide Content

Puasa sunnah Oleh: fayyaadh arya sena

Latar belakang Dalam ajaran Islam, puasa mempunyai kedudukan yang tinggi , karena disamping sebagai ibadah wajib yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga mengandung banyak hikmah yang berkaitan dengan rohani dan jasmani . Hanyalah Allah yang mampu menghitung secara pasti berapa banyak fadlilah dan pahala puasa sunnah; dari sini , Allah berkenan menyandarkan ibadah puasa untuk diri -Nya sendiri , bukan yang lain; Allah berfirman ( dalam hadits qudsi ): Semua perbuatan manusia itu untuknya sendiri , kecuali puasa , karena sesungguhnya puasa itu untuk -Ku, dan Aku lah yang akan membalas cukup ibadah puasanya itu . Dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim: barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan memisahkan dirinya dari neraka sejauh 70 kharif (70 tahun jarak perjalanan ). Selain Ramadhan, bulan-bulan yang paling afdhal untuk melakukan puasa adalah bulan Dzul Qa’dah , Dzul Hijjah , Muharram, dan Rajab; dan yang paling afdhal daripadanya adalah bulan Muharram, kemudian Rajab, kemudian Dzul Hijjah , kemudian Dzul Qa’dah dan barulah Sya’ban

Pengertian puasa sunnah Puasa sunnah adalah amalan yang dapat melengkapi kekurangan amalan wajib . Selain itu pula puasa sunnah dapat meningkatkan derajat seseorang menjadi wali Allah yang terdepan (as saabiqun al muqorrobun ). Lewat amalan sunnah inilah seseorang akan mudah mendapatkan cinta Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi ,   وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ ، وَمَا يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أحْبَبْتُهُ ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإنْ سَألَنِي أعْطَيْتُهُ ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ     Artinya : “ Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada -Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya . Bila Aku telah mencintainya , maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar , menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat , menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat , dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan . Bila ia meminta kepada -Ku, Aku pun pasti memberinya . Dan bila ia meminta perlindungan kepada -Ku, Aku pun pasti akan melindunginya .”  (HR. Al- Bukhâri no.6502)

Tujuan puasa sunnah Dalam Islam sendiri , sebenarnya tujuan Rasulullah Saw memerintahkan umatnya untuk menjalankan puasa , tidak lain dengan harapan mereka memperoleh keselamatan dari jerat hawa nafsu yang ganas akan mudah kita taklukkan .   Jadi, tujuan dari diperintahkannya puasa adalah untuk menahan hawa nafsu yang tidak dapat dikendalikan . Orang yang belum mampu menjalani pernikahan dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa guna menahan hawa nafsunya . Selain itu , puasa sunnah juga dapat bertujuan untuk Mendekatkan diri kepada Allah SWT, Meningkatkan ketakwaan dan keimanan , Memperoleh pahala dan keberkahan , Meningkatkan derajat muslim , Memperbaiki diri , Memohon ampunan atas dosa-dosa.

Macam – macam puasa sunnah Puasa enam hari bulan Syawal Puasa ini disyariatkan berdasarkan hadits Nabi SAW berikut : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ   Artinya : Dari Abi Ayyub r.a. , Rasulullah SAW bersabda :” barang siapa puasa pada bulan Ramadhan kemudian ia puasa pula enam hari pada bulan Syawal adalah seperti puasa sepanjang masa.” (HR. Muslim) Para ahli memahami hadits tersebut dengan mengaitkannya kepada hadits yang menerangkan bahwa satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan . Jadi satu bulan (30 hari ) berpuasa pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan sepuluh bulan (300 hari ) berpuasa di luar Ramadhan, dan enam hari berpuasa pada bulan Syawal sama nilainya dengan dua bulan (60 hari ). Dengan demikian jadilah puasanya seperti 12 bulan (1 tahun )

Puasa sunnah hari senin dan kamis sebagaimana dianjurkan Nabi SAW melalui sabdanya :   كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ   Artinya : dari Aisyah r.a. , bahwa Nabi SAW memilih waktu puasa pada hari senin dan hari kamis . (HR. Abu Daud).  Pada hadits lain, hadits shahih yang menerangkan bahwa Nabi saw. mementingkan untuk melakukannya , sabdanya : Amal- amal perbuatan dilaporkan pada hari senin dan kamis , maka aku senang bila amalku dilaporkan dalam keadaan aku sedang berpuasa ; maksudnya dilaporkan kepada Allah. Adapun dibawanya amal-amal tersebut oleh Malaikat , adalah satu kali malam dan satu kali siang hari ; dan tentang dibawanya pada bulan sya’ban adalah dibelokkan pada pengertian , dibawanya amal satu tahun secara keseluruhan . Puasa hari senin lebih Afdhal dari pada kamis , karena adanya kekhususan-kekhususan yang banyak dikemukakan oleh para Ulama Puasa hari Arafah ( 9 Dzulhijah ) Puasa pada hari ‘Arafah (9 Dzulhijjah ) bagi yang tidak sedang haji, sedangkan bagi orang yang haji puasa itu tidak disunatkan , sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut : مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ Artinya : Dari Abi Qatadah , Nabi SAW bersabda : tiadalah dari hari yang paling banyak Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka selain hari ‘Arafah (HR. Muslim).   Hukum puasa ini sunnah muakad . Dosa yang dilebur adalah dosa-dosa kecil yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak-hak Adam, sebab dosa besar bisa dilebur hanya dengan bertaubat yang sah , sedangkan hak Adam terserah pada kerelaan yang bersangkutan sendiri . Jikalau tak punya dosa kecil maka kebajikan-kebajikannya akan ditambah

Puasa ayyamul bidhl Puasa tiga hari setiap bulan ( hari Bidl ), yaitu pada hari 13, 14 dan 15. Tapi bila dilaksanakan pada selain hari-hari tersebut dipandang sah . Nabi SAW bersabda : عن ابي ذر قال رسول لله صلى الله عليه وسلم يا أبا ذر إذا صمت من الشهر ثلاثة فثم ثلاثة عشرة وأربع عشرة وخمس عشرة Artinya : Dari Abi Zarr, Nabi SAW. Bersabda : “Hai Abu Zarr, apabila engkau hendak puasa tiga hari dalam sebulan , hendaklah engkau puasa pada hari ke 13, 14, dan 15.” (HR. Ahmad dan Nasa’i )

Hikmah dan faedah puasa sunnah Hikmah puasa sunnah   Hikmah dari puasa menurut Hasbi ash- Shiddieqy dalam bukunya Pedoman Puasa di antaranya adalah : 1) Untuk menanamkan rasa sayang dan ramah kepada fakir miskin, anak yatim , dan orang yang melarat hidupnya . 2) Untuk membiasakan diri dan jiwa memelihara amanah . 3) Untuk menyuburkan dalam jiwa kita , kekuatan untuk menderita apabila kita terpaksa menderita dan untuk menguatkan iradah ( kehendak kita ) dan untuk meneguhkan ‘ azimah ( keinginan dan kemauan )

Faedah puasa sunnah  Imam Ghozali menjelaskan bahwa rahasianya adalah bahwa orang yang berpuasa terus menerus tanpa ada jeda waktu , akan menjadikan puasa sebagai sebuah kebiasaan yang tak lagi dapat dirasakan pengaruhnya terhadap diri seseorang . Selain untuk membiasakan diri berpuasa bagi diri seseorang , puasa juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan badan. Seperti yang dikatakan oleh Muhammad Hamid, puasa yang baik dan benar akan memberikan pengaruh positif berupa kesehatan jasmani . Hal ini tidak hanya dikatakan oleh Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para dokter kesehatan dunia yang membuat kita tidak perlu meragukannya lagi .

kesimpulan Puasa mempunyai kedudukan yang tinggi , karena disamping sebagai ibadah wajib yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga mengandung banyak hikmah yang berkaitan dengan rohani dan jasmani . Hanyalah Allah yang mampu menghitung secara pasti berapa banyak fadlilah dan pahala puasa sunnah; dari sini , Allah berkenan menyandarkan ibadah puasa untuk diri -Nya sendiri , bukan yang lain.
Tags