PENGIMBASAN IMPLEMENTASI GURU PPT-PM.pptx

AHMADBUSYAIRI9 0 views 30 slides Oct 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

PENGIMBASAN


Slide Content

OLEH TEAM SMAS A-HAMZAR TEMBENG PUTIK PENGIMBASAN PELATIHAN PEMBELAJARAN MENDALAM 04 OKTOBER 2025

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua

Pembelajaran Mendalam Definisi Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran , bermakna , dan menggembirakan melalui olah pikir , olah hati , olah rasa , dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Pembelajaran Mendalam Olah pikir Merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah Olah hati Adalah proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai- nilai moral dan spiritual Olah rasa Sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia Olah raga Merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan jasmani

RUMUS PM 8 – 3 – 3 - 4

Pembelajaran Mendalam Dimensi profil lulusan merupakan fokus profil lulusan yang akan dicapai yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi Prinsip Pembelajaran merupakan dasar karakteristik pembelajaran mendalam yaitu berkesadaran, bermakna, menggembirakan Pengalaman belajar sebagai proses yang dialami peserta didik dalam pembelajaran yaitu memahami, mengaplikasi, merefleksi Kerangka pembelajaran sebagai panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran, yaitu praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital Dimensi Profil Lulusan Prinsip Pembelajaran Pengalaman Belajar Kerangka Pembelajaran

Delapan Dimensi Profil Lulusan 1/2 1 Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME Individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan YME dan menghayati serta mengamalkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari- hari. 2 Kewargaan Individu yang memiliki rasa cinta tanah air serta menghargai keberagaman budaya, mentaati aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepedulian dan tanggung jawab sosial, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan dengan keberlanjutan kehidupan, lingkungan, dan harmoni antarbangsa dalam konteks kebhinekaan global. 3 Penalaran Kritis Individu yang mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi untuk menyelesaikan masalah. 4 Kreativitas Individu yang mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat.

Delapan Dimensi Profil Lulusan 2/2 5 Kolaborasi Individu yang mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab. 6 Kemandirian Individu yang mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain. 7 Kesehatan Individu yang memiliki fisik yang prima, bugar, sehat, dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin ( well-being ). 8 Komunikasi Individu yang memiliki kemampuan komunikasi intrapribadi untuk melakukan refleksi dan antarpribadi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi baik lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Memahami Pada pengalaman belajar memahami, guru memantik rasa ingin tahu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan yang esensial dan diaplikasikan dalam berbagai konteks, dengan mengintegrasikan antara nilai dan karakter. Setelah memperoleh pengetahuan, tahap ini mendorong peserta didik untuk memahami informasi yang diperolehnya. Dengan pendekatan aktif dan konstruktif, peserta didik tidak hanya menerima pengetahuan secara pasif, sehingga membentuk fondasi pemahaman yang menjadi dasar untuk mengaplikasi pengetahuan dalam situasi kontekstual atau tahapan selanjutnya.   Mengaplikasi Pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas peserta didik mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual . Pengetahuan yang diperoleh peserta didik pada tahapan memahami diaplikasikan sebagai proses perluasan pengetahuan. Peserta didik mampu menghubungkan ide-ide, menganalisis, membangun solusi kreatif kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah konkret, yang hasilnya dapat berupa produk/ kinerja peserta didik. Merefleksi Merefleksi merupakan proses saat peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Refleksi ini bertujuan untuk memahami sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, serta mengeksplorasi kekuatan, tantangan, dan area yang perlu diperbaiki . PENGALAMAN BELAJAR

Penerapan Prinsip Pembelajaran Mendalam Berkesadaran Kenyamanan peserta didik dalam belajar Fokus, konsentrasi, dan perhatian Kesadaran terhadap proses berpikir Kesempatan peserta didik untuk menentukan pilihan dan memiliki alasan atas pilihannya Keterlibatan peserta didik dalam mengembangkan strategi belajarnya Keterbukaan terhadap perspektif baru Keingintahuan terhadap pengetahuan dan pengalaman baru Bermakna Kontekstual dan/atau relevan dengan kehidupan nyata Keterlibatan peserta didik berperan dalam pemecahan masalah/ isu terdekat di kehidupan nyata Keterkaitan dengan pengalaman sebelumnya Kebermanfaatan pengalaman belajar untuk diterapkan dalam konteks baru Keterkaitan dengan bidang ilmu lain Pembelajar sepanjang hayat Menggembirakan Lingkungan pembelajaran yang interaktif Aktivitas pembelajaran yang menarik minat dan rasa ingin tahu Menginspirasi Tantangan yang memotivasi Tercapainya keberhasilan belajar ( AHA moment ) Me mberikan ruang untuk prakarsa, kreativitas sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan Penerapan prinsip pembelajaran mendalam dapat terjadi secara terpisah ataupun simultan dan tidak harus berurutan

Kerangka Pembelajaran 1/5 1 Praktik Pedagogis Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan. Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam guru berfokus pada pengalaman belajar peserta didik yang autentik, mengutamakan praktik nyata, mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi. 3 Lingkungan Pembelajaran Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam. Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide, sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal. 2 Kemitraan Pembelajaran Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional. Pendekatan ini memindahkan kontrol pembelajaran dari guru saja menjadi kolaborasi bersama. 4 Pemanfaatan Digital Pemanfaatan teknologi digital juga memegang peran penting sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik.

Kerangka Pembelajaran Praktik Pedagogis 2/5 Pembelajaran Mendalam dapat dilaksanakan menggunakan berbagai praktik pedagogis dengan menerapkan tiga prinsip yaitu berkesadaran, bermakna, menggembirakan, contohnya: Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Kolaboratif, Pembelajaran STEM ( Science, Technology, Engineering, Mathematic ), Pembelajaran Berdiferensiasi, dan sebagainya. Diskusi, peta konsep, advance organiser , kerja kelompok, dan sebagainya

Kerangka Pembelajaran Kemitraan Pembelajaran 3/5 Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang kolaboratif untuk memberikan pengalaman belajar, kebaruan informasi/ serta umpan balik kepada peserta didik melalui pengetahuan yang kontekstual dan nyata. Contoh Kemitraan: Lingkungan Sekolah: Kepala sekolah, pengawas sekolah, guru, dan peserta didik, dan lainnya Lingkungan Luar Sekolah: MGMP, Mitra Profesional, Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja, Institusi/ lembaga Pendidikan, Media, dan lainnya Masyarakat: Orang tua, Komunitas, Tokoh Masyarakat, Organisasi Keagamaan dan/atau Budaya, dan lainnya

Kerangka Pembelajaran Lingkungan Pembelajaran 4/5 1 Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara budaya belajar, ruang fisik, dan ruang virtual untuk mendukung PM 2 Lingkungan pembelajaran yang mendukung budaya belajar yang dikembangkan agar tercipta iklim belajar yang aman, nyaman, dan saling memuliakan untuk pembelajaran yang kondusif, interaktif, dan memotivasi peserta didik bereksplorasi, berekspresi, dan kolaborasi. optimalisasi ruang fisik sebagai proses interaksi langsung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, meningkatkan kenyamanan, serta mendukung PM seperti ruang kelas, laboratorium, ruang konseling, lingkungan sekolah, perpustakaan, lingkungan/alam sekitar, ruang seni, ruang praktik keterampilan, ruang ibadah, aula/auditorium, museum, dan lainnya pemanfaatan ruang virtual untuk interaksi, transfer ilmu, penilaian pembelajaran tanpa keterbatasan ruang fisik, seperti desain pembelajaran daring, platform pembelajaran daring/ hybrid , dan penilaian daring, dan lainnya.

Kerangka Pembelajaran Pemanfaatan Digital 5/5 Teknologi digital dapat dimanfaatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan asesmen pembelajaran. Peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif, fleksibel, dan kolaboratif. Contoh: Perencanaan Pembelajaran : merancang dan mengelola kelas digital, manajemen perencanaan pembelajaran berbasis proyek), desain bahan ajar visual dan infografis, pembuatan konten interaktif seperti kuis dan simulasi, pemanfaatan kecerdasan artifisial, serta aplikasi desain instruksional, dan perencanaan pembelajaran lainnya. Pelaksanaan Pembelajaran: pembelajaran sinkronus, kolaborasi daring, pembelajaran asinkronus, laman sumber belajar, perpustakaan digital, pemanfaatan kecerdasan artifisial, video edukasi, multimedia Interaktif, simulasi dan animasi, gamifikasi dan kuis, serta sumber lainnya. Asesmen Pembelajaran : pembuatan tes otomatis, evaluasi orisinalitas dan kualitas tulisan, tes formatif berbasis interaktif, pemanfaatan kecerdasan artifisial, pengelolaan portofolio digital, dan sebagainya.

Penilaian atau asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar murid. Asesmen dapat menggunakan beragam teknik dan/atau instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan belajar . Permendikbud No.2fi Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah

Asesmen Prinsip Berkeadilan Pendidik melakukan penilaian yang tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau kebutuhan khusus peserta didik. Objektif Penilaian yang didasarkan pada informasi faktual atas pencapaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik. Edukatif Penilaian yang hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar.

Asesmen pada Pembelajaran Mendalam Pengembangan asesmen pada pembelajaran mendalam yaitu asesmen formatif dan sumatif. Asesmen formatif perlu dikuatkan untuk memberikan umpan balik selama proses pembelajaran, dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai level Pembelajaran Mendalam, mempertimbangkan 3 (tiga) pengalaman belajar PM yaitu Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi. Sedangkan asesmen sumatif dilaksanakan untuk mengetahui capaian pembelajaran secara menyeluruh.

Asesmen pada Pembelajaran Mendalam Asesmen Formatif yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan murid untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen formatif berupa: Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan murid untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan murid dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Asesmen Sumatif yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian tujuan pembelajaran. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, asesmen ini bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar murid sebagai dasar penentuan: kenaikan kelas; dan kelulusan dari satuan pendidikan.

Asesmen pada Pembelajaran Mendalam ASESMEN Penilaian Formatif Penilaian Sumatif Assessment as Learning Asesmen untuk refleksi diri murid dan refleksi proses pembelajaran Contoh: Jurnal reflektif, self-assessment , peer assessment , checklist kemajuan belajar, dan lainnya Assessment for Learning Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran Contoh: Peta konsep, umpan balik formatif, Classroom Assessment Technique (CATs), observasi, dan lainnya Assessment of Learning Asesmen mengukur capaian pembelajaran murid pada akhir pembelajaran Contoh: Tes lisan, tes tertulis, laporan, penilaian proyek, portofolio, dan lainnya PEMBELAJARAN

Contoh Teknik Asesmen Teknik asesmen dapat dilakukan secara berbeda di jenjang tertentu, sesuai dengan karakteristik dan tujuan pembelajarannya. Observasi Asesmen dilakukan dengan cara mengamati langsung perilaku atau aktivitas murid dalam proses pembelajaran. Kinerja Menilai kemampuan murid melakukan suatu tugas atau aktivitas nyata, biasanya terkait keterampilan proses. Projek Asesmen terhadap serangkaian aktivitas terencana yang menghasilkan produk tertentu. Tes Tertulis Menilai pemahaman konsep melalui soal tertulis, bisa berupa pilihan ganda, isian, atau uraian. Penugasan Tugas individu atau kelompok sebagai bentuk latihan atau penguatan pembelajaran. Tes Lisan Menilai pemahaman murid secara langsung melalui komunikasi verbal. Portofolio Kumpulan dokumen atau karya murid yang menunjukkan perkembangan belajar dalam kurun waktu tertentu. Penilaian Diri Murid menilai pekerjaan atau performa teman menggunakan rubrik yang disepakati. Penilaian antar Teman Murid mengevaluasi sendiri hasil dan proses belajar mereka berdasarkan kriteria tertentu

Perencanaan Pembelajaran Mendalam

Perencanaan Pembelajaran Mendalam 1 Identifikasi Mengidentifikasi kesiapan murid Memahami karakteristik materi pelajaran Menentukan dimensi profil Lulusan 2 Desain Pembelajaran Menentukan tujuan pembelajaran Menentukan kerangka pembelajaran (praktis pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, pemanfaatan digital) 4 Asesmen Asesmen pada awal pembelajaran Asesmen pada proses pembelajaran Asesmen pada akhir pembelajaran 3 Pengalaman Belajar Merancang pembelajaran dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan Mendeskripsikan pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Perencanaan Pembelajaran Mendalam Ide ntifikasi 1 Mengidentifikasi kesiapan murid Memahami karakteristik materi pelajaran Menentukan dimensi profil Lulusan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Perencanaan Pembelajaran Mendalam Des ain Pembel ajaran 2 Menentukan tujuan pembelajaran Menentukan kerangka pembelajaran (praktis pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, pemanfaatan digital)

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Perencanaan Pembelajaran Mendalam Pe ngalaman Bel ajar 3 Merancang pembelajaran dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan Mendeskripsikan pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Perencanaan Pembelajaran Mendalam Asesme n 4 Asesmen pada awal pembelajaran Asesmen pada proses pembelajaran Asesmen pada akhir pembelajaran

Proses penyusunan perencanaan pembelajaran Catatan: Proses perancangan kegiatan pembelajaran ini diperuntukkan bagi pendidik yang akan merencanakan pembelajaran secara mandiri . Menganalisis Capaian Pembelajaran Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alurnya Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen

THANK YOU
Tags