Pengopersian dan pemeliharaan transplanter (1).pptx

WindaTrijayanti2 3 views 58 slides Oct 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 58
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58

About This Presentation

mengoperasikan dan memelihara rice transplanter


Slide Content

MENOPERSIONALKAN DAN MEMELIHARA RICE TRANSPLANTER FERGUTSON NAINGGOLAN IRWANTO BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2025

Menyiapkan Benih Padi 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti pembelajaran materi ini peserta pelatihan dapat : 2 3 Melakukan persemaian benih Melakukan pe nanaman dan pemeliharaan transplanter

TANAMAN PADI MERUPAKAN KOMODITAS YANG MEMILIKI PERAN PENTING DAN STRATEGIS DALAM SISTEM KETAHANAN PANGAN Beras yang dihas i lkan dari tanaman padi ini merupakan makanan pokok , lebih dari separoh penduduk Asia. Sekitar 1.750 juta jiwa dari sekitar 3 milyar penduduk Asia, termasuk 2 5 juta penduduk Indonesia menggantungkan kebutuhan kalorinya dari beras . PENDAHULUAN

BENIH/ VARIETAS PADI UNGGUL Varietas sesuai lingkungan setempat dan selera pasar yang mempunyai ciri : Beradaptasi terhadap iklim dan jenis tanah setempat Citarasa disenangi & memiliki harga tinggi di pasaran daya hasil tinggi tahan terhadap hama dan penyakit tahan rebah Contoh beberapa varietas padi : Varietas Unggul Baru (VUB) Varietas Unggul Tipe Baru (VUTB) Varietas Unggul Hibrida (VUH)

CIRI BIBIT DARI BENIH BERMUTU

Kebutuhan benih untuk penanaman padi sawah umumnya berkisar antara 25 - 30 kg / Ha, Padi Gogo 40 Kg/ Ha dan Rawa Pasang Surut sangat dipengaruhi oleh kesetabilan lahan, namun umumnya relatif sama dengan kebutuhan benih untuk padi Sawah 25-30 kg). Benih untuk penanaman padi dengan Metode SRI adalah 5-7 kg / ha KEBUTUHAN BENIH

Kebutuhan benih per dapog persemaian adalah 90 -100 gram/ kotak untuk transplanter merek Indo Jarwo (model legowo 2:1, 20 dan 40 cm), sedangkan untuk mesin transplanter lainnya seperti mesin Kubota kebutuhan benih 180-200 gram/ kotak . Benih yang bernas (sudah diseleksi) ditaburkan/ disebar di atas hamparan plastik yang sudah berisikan tanah. Benih yang disebarkan dibutuhkan sebanyak 0,7 – 0,8 kg /m2 atau sama dengan 700 gram – 800 gram / m2 Kebutuhkan kotak semai sekitar 200 kotak/ha untuk Mesin Kubota dan sekitr 300 kotak/ha untuk Mesin Indo Jarwo. KEBUTUHAN BENIH PER KOTAK/TRAY

Seleksi Benih Persiapan alat Ember atau baskom Pengocok Karung Persiapan bahan Garam Dapur Air Bersih Telur Benih Padi

Dengan Air Bersih 1. CARA PEMILAHAN BENIH Dimasukan ke dalam wadah berisi air dengan volume 2 kali volume benih., diaduk-aduk. 2 Menggunakan larutan Garam Dapur Pisahkan benih yang terapung dengan benih lainnya. Benih siap direndam 24 Jam dan diperam 48 Jam

Tujuan pemilahan atau seleksi yaitu memisahkan benih yang betul-betul bernas (berisi) dengan yang hampa Buat larutan air dengan garam 250- 30 g garam/liter air atau 225 g ZA / 1 liter air 1. LARUTAN GARAM DAPUR Masukan telur dalam larutan tersebut. Bila telur mengapung (terbaring mengapung) berarti air tersebut sudah mempunyai BJ air lebih tinggi = 1,13 2. Caranya :

TAHAPAN SELEKSI BENIH Sediakan benih padi yang akan diseleksi Ember diisi dengan air bersih Tuangkan Garam dapur kedalam ember yang telah diisi air tadi Aduk garam sampai larut

Setelah garam larut, masukan satu butir telur ayam kedalam larutan garam, dan perhatikan posisi telur : Jika telur masih terbenam tambahkan garam sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai telur mengapung pada permukaan air. Jika telur telah mengembang pada permukaan air, artinya garam tidak perlu ditambah lagi dan siap digunakan untuk seleksi benih. Tuangkan benih kedalam larutan garam yang telah diuji tadi.  Diamkan sejenak Benih yang mengapung adalah benih hampa sedangkan benih yang tenggelam adalah benih yang bernas Angkat benih yang hampa (mengapung) dan taruh dalam sebuah wadah, angkat benih yang bernas (tenggelam) kemudian cuci segera sampai bersih lalu masukan kedalam karung, diamkan benih yang bernas selama 24 – 30 jam.

Indikator larutan Garam memiliki BJ ( 1,11 s.d 1,13 ) Posisi terbaik

Tahapan P erendaman B enih Masukkan benih kedalam karung atau wadah lain yang tembus air Rendam dalam air selama sehari semalam (1 X 24 jam ) Angkat benih dan tiriskan Benih diperam selama 2 x 24 jam Benih siap disemaikan

Benih yang bernas dicuci dengan air bersih sampai tidak terasa asin 4. Benih padi siap untuk direndam dan diperam 5. Benih yang mengapung dipisahkan dan benih yang tenggelam merupakan benih yang bernas. 3. Benih Bernas Benih Hampa Masukan benih ke dalam larutan tersebut,

SEBUTIR BENIH SEJUTA HARAPAN?

Persemaian Persiapan alat Kotak semai ( tray) Timbangan digital Karung plastik/terpal Alat penabur (seeder/ sowing machine) Alat penyiram (gembor) Ayakan (1,5 m x 2,0 m # mesh 0,5 cm) Ember Skop Liter Persiapan bahan Benih padi Pupuk (NPK : 2 - 3 gram/tray) Daun pisang/jerami Paranet (2,0 m x 7,0 m /40 tray)

PERSEMAIAN TRAY Siapkan kotak bibit (tray) seukuran (60 x 30 x 3) cm Tanah yang dipergunakan dalam media semai padi dengan tray/dapok adalah tanah yang subur berasal dari pekarangan yang bebas dari tumpukan sampah atau tanah sawah Tanah dikeringkan hingga kering betul selanjutnya di hancurkan sampai lembut kemudian disaring dengan kawat saring ukuran 0,5 cm Tanah dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan 4:1(3 liter tanah/ tray) terdiri dari 2,25 liter tanah + 0,75 liter pupuk organic Nitrogen 1gr/tray, Phosphate,1 gr/tray Kalium, 1 gr/tray, (3 gr pupuk NPK/tray) kemudian diaduk rata Mengisi tray dengan media tanam dengan tebal tanah 2,5 – 3 cm . Kebutuhan benih per dapog persemaian adalah 90 -100 gram untuk transplanter merek Indo Jarwo (model legowo 2:1, 20 dan 40 cm), sedangkan untuk mesin transplanter lainnya seperti mesin Kubota kebutuhan benih 180-200 gram/kotak. Bibit yang telah diseleksi, ditaburkan ke dalam kotak secara merata Setelah bibit dihambur merata ke dalam kotak (baki/tray), lalu bagian atas ditutup lagi dengan tanah halus yang sudah bercampur pupuk organik. kemudian disiram secara perlahan-lahan/ Umur bibit yang dapat ditanam berkisar 15 –20 hari setelah semai Bibit yang sudah tumbuh dalam kotak, siap ditanam dengan menggunakan rice transplanter. Ukuran kotak semai untuk transplanter Indo Jarwo dan Kubota dapat dilihat sebagai berikut

PERSEMAIAN KERING Tanah-Kompos-Abu 7 5 % 20-25% 5-10% Menyiapkan media tumbuh Campurkan tanah : kompos dan abu sekam dengan perbandingan: 75% tanah, 20-25 % kompos dan 5-10 % abu sekam. Aduk hingga rata. Media diaduk, diayak, diletakkan pada nampan/tampah atau tempat semai 5-10 cm

Penyiraman media Taburkan benih secara merata dipermukaan persemaian dengan kerapatan 60 gr atau 1 genggam per M 2

PERSEMAIAN KERING U mur 10-15 HSS) Umur bibit 5 HSS

Bibit lebih muda menghasilkan anakan lebih tinggi , dan tidak mengalami stres BIBIT SIAP TANAM B ibit pindah tanam umur 10 – 15 hari.

Penanaman padi

Populasi Lebih Banyak, Tanaman Pinggir Lebih Banyak, Perawatan Lebih Mudah , Pertumbuhan Gulma Tertekan Gangguan Tikus Lebih Sedikit Keuntungan Penanaman padi jarwo

No Komponen Tanaman Sistem Tanam Tegel Jarwo 4:1 Jarwo 2:1 1. Populasi ( tanaman /ha) 160.000 180.000 213.333 2. Baris Pinggir 2 10 16 3. Produktivitas (t/ha) 4,43 5,38 5,80 Perbandingan Populasi Sistem tanam Tapin

Alat tanam Transplanter Caplak

Rice Transplanter merupakan suatu alat tanam bibit padi yang digerakkan dengan mesin. Keunggulan penggunaan Transplanter : kapasitas penanaman yang lebih besar dibanding secara manual, jarak tanam dan jumlah bibit lebih seragam. W aktu tanam yang lebih singkat M engurangi biaya tanam. M eningkatkan hasil produksi karena jarak tanam yang lebih seragam. “Mengoperasikan Mesin Tanam Bibit Padi ( Rice Transplanter ) ”

Bagian-bagian utama rice transplanter

BAGIAN2 TRANSPLANTER

Fungsi bagIAN2 TRNSPLANTER Tali starter berfungsi untuk menghidupkan mesin penggerak Pengarah berfungsi untuk memadu kelurusan pada sat proses penanaman dilakukan Tempat penyimpanan bibit berfungsi untuk meletakkan bibit padi sebagai bahan persediaan bibit apabila bibit padi pada tray penanam dapat diambil langsung sehingga tidak mengganggu proses penanaman . Meja penanam bibit ( tray ) berfungsi untuk tempat meletakkan bibit padi yang akan ditanam melalui jari-jari penanam . Prinsip kerja dari meja penanam ( tray ) ini sama halnya dengan mesin ketik manual bergeser secara perlahan dari kiri kekanan atau sebaliknya .

Handel Pengendali terdiri dari dua buah batang stang yang berfungsi untuk mengedalikan arah penanaman dan dilengkapi oleh dua buah tuas kopling kanan dan kiri yang berfungsi pada saat pembelokan , bila ingin berbelok ke kakan maka tuas kanan ditekan dan bila inin berbelok ke kiri maka kopling kiri ditekan . Lengan Tanam ( Planting Arm ) berfungsi untuk menggerakkan jari-jari penanam agar proses penanaman dapat berjalan dengan baik . Transmisi berfungsi untuk memindahkan daya yang terdapat pada mesin yang kemudian disalurkan ke penggerak lainnya yang membutuhkan energi gerak berputar yang kemudian diubah menjadi energi gerak lainnya sesuai dengan kebutuhan Pelampung ( Floating Skid ) berfungsi untuk mengapung pada permukaan air pada lahan sawah agar dapat mengatur ketinggian pada kedalaman bibit yang akan ditanam . Roda sirip berfungsi untuk memudahkan perpindahan alat pada lahan sawah yang berair dan becek sehingga memudahkan dalam pengoperasian dan pengendaliannya . Mesin penggerak adalah sumber tenaga yang berfungsi untuk menggerak bagian-bagian yang membutuhkan mekanisme penggerak FUNGSI BAGIAN2 TRANSPLANTER

Fungsi pengaturan operasional untuk melakukan pemindahan alat yang terdiri dari : Perjalanan di darat dilakukan ketika melakukan perpindahan alat dari tempat penyimpanan ke tempat area penanaman atau dari area penanaman ke area penanaman lainnya . Sebaiknya dihindari jalanan yang beraspal dan berbatu karena dapat memperpendek umur karet ban karena terkikis / akibat gesekan jalan . Operasi lapangan dilakukan pada saat melakukan penanaman . Netral merupakan posisi pada saat tidak melakukan aktifitas baik penanaman maupun berjalan . Balik / mundur ( reverse ) posisi ini memudahkan dalam pengoperasian di lahan pada saat penanaman yang membutuhkan gerakan mundur pada saat mencari posisi kelurusan pada saat menanam atau melakukan belokan pada sudut

Penanaman diarahkan ketika melakukan proses penanaman Tinggi Mesin Bawah berfungsi untuk menyetel ketinggian mesin pada level bawah bila kedalaman air berkurang ( dangkal ) Tinggi Mesin Atas berfungsi untuk menyetel ketinggian mesin pada level atas bila kedalaman air cukup tinggi ( dalam ) Pengunci berfungsi bila tidak melakukan kegiatan menanam Chooke berfungsi untuk membantu pada saat proses menghidupkan mesin Saklar On/Off berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik sehingga memudahkan untuk mematikan dan menghidupkan mesin . Tuas kopling utama berfungsi untuk menjalankan mesin , bila tuas ini pada posisi on maka mesin akan bergerak / jalan dan bila pada posisi off maka mesin tidak akan bergerak / berhenti Tuas Gas berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya gas ( akselerasi ) dan menjaga kestabilan putaran mesin agar tidak mudah mati dalam pengoperasian di lapangan dan putaran mesin dapat disesuaikan dengan kebutuhan Kopling Penanaman , terdiri dari :

Kopling Belok Kanan / Kiri berfungsi untuk memudahkan pada saat berbelok . Kopling Kanan ditekan bila membelok ke kanan dan kopling kiri ditekan bila membelok ke kiri . Tuas pengatur kedalaman tanam , berfungsi untuk mengatur kedalaman bibit pada saat ditanam.Kedalaman tanam dapat diatur sesuai dengan kondisi ketinggian air sawah . Tuas pada posisi diatas maka kedalaman tanam dangkal , tuas pada posisi tengah kedalaman tanam sedang , dan bila tuas pada posisi di bawah penanaman lebih dalam . Tuas pengambil bibit , jumlah bibit dapat diatur sesuai dengan kebutuhan , semakin ke atas tuas , maka pengambilanbibit semakin banyak , sedangkan tuaske arah bawah pengambilanbibit semakin sedikit

KOMPONEN MESIN TRANSPLANTER Pada setang kemudi ada 2 buah tuas yang berfungsi dalam mengoperasikan alat yaitu tuas gas dan tuas kopling kemudi . Tuas Gas berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya gas ( akselerasi ) dan menjaga kestabilan putaran mesin agar tidak mudah mati dalam pengoperasian di lapangan dan putaran mesin dapat disesuaikan dengan kebutuhan . Kopling belok kanan / kiri berfungsi untuk memudahkan pada saat berbelok.Kopling kanan ditekan bila membelok ke kanan dan kopling kiri ditekan bila membelok ke kiri

Rice Transplanter indojarwo ini mempunyai tuas untuk mengatur jarak tanam antar barisan yang dapat di sesuaikan diantaranya 10 cm, 13 cm dan 15 cm. Pengaturan jarak tanam dilakukan sesaat sebelum penanaman dalam keadaan mesin hidup , agar tidak terjadi kerusakan komponen mesin . Pengaturan jarak tanam dilakukan dengan menggeser tuas . Apabila tuas digeser ke dalam , maka akan menghasilkan jarak tanam 10 cm, apabila tuas digeserke tengah akan menghasilkan 13 cm dan bila tuas di geser ke luar maka akan menghasilkan jarak tanam 15 cm

Tuas penyetel jumlah bibi dapat diatur sesuai dengan kebutuhan , semakin ke atas maka jumlah bibit semakin banyak sedangkan semakin ke bawah jumlah bibit semakin sedikit

Mengatur kedalaman bibit pada saat ditanam , kedalaman tanam dapat diatur sesuai dengan kondisi ketinggian air di sawah . Bila tuas pada posisi diatas maka kedalaman tanam dangkal , pada posisi tuas ditengah kedalaman tanam sedang dan pada posisi tuas di bawah kedalaman tanaml ebih dalam

Rulling mark ini berfungsi untuk menandai jarak tanaman antar barisan , untuk pengoperasian - nya hanya dengan menggeser rulling mark . Dalam pengoperasian Rice T ransplanter bagian ujung rulling mark ini harus menyentuh tanaman yang baru tertanam , sehingga menghasilkan hasil penanaman yang lurus

Tuas pers e neling terletak diatas gear box. Tuas ini berfungsi untuk merubah transmisi maju dan mundur , serta kecepatan untuk transmisi maju . Untuk berhenti tuas ditarik ke kondisi netral , untuk maju di pindahkan ke transmisi 1 atau 2 sesuai dengan kebutuhan . Untuk mundur tuas dipindahkan di posisi mundur . Untuk meng - operasikan tuas ini pada pelaksanaan di lapangan , saat memindahkan tuas kopling utama harus dalam posisi Off TUAS PERSNELLING

TUAS OPERASIONAL Chooke berfungsi untuk membantu pada saat proses menghidupkan mesin Saklar On/ Off berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik sehingga memudahkan untuk mematikan dan menghidupkan mesin . Tuas kopling utama berfungsi untuk menjalankan mesin bila tuas ini pada posisi On maka mesin akan bergerak / jalan dan bila pada posisi Off maka mesin tidak akan bergerak / berhenti . Tuas tanam di arahkan ketika melakukan proses penanaman . Apabila dalam posisi On alat tanamnya akan aktif , sedangkan bila posisi Off maka alat tanam tidak aktif . Tuas hidrolik berfungsi untuk menaikan dan menurunkan body Rice Transplanter dari permukaan tanah . Kalau tuas dinaikan maka body Rice Transplanter akan turun , sebalik - nya bila ditekan akan naik

Prinsip Kerja Rice Transplanter

Menanam dengan Menggunakan Rice Trans-planter

Sebelum pelaksanaan penanaman pastikan kondisi lahan/sawah keadaan agak basah/macak-macak, buat caren/saluran air keliling untuk memudahkan memasukkan air dan pengeringan juga berfungsi untuk mengendalikan serangan hama keong emas. Penanaman dilaksanakan setelah bibit berumur 14-16 HSS dengan kriteria jumlah daun 4-5 helai tinggi sekitar 12-18 cm. Menyiapkan bibit dari pembibitan dapog dalam bentuk lembaran seperti karpet berukuran 28cm x 70 cm. Persiapan tanam

Memindahkan tuas pemindah gigi pada posisi “NETRAL”,lalu memindahkan tuas kopling ke posisi “PENANAMAN” dan tuas kopling utama ke posisi “NYALA”. Memindahkan tuas kopling penanaman ke posisi “KUNCI”, segera setelah roda umpan vertikal mulai bergerak dan memindahkan tuas kopling utama ke posisi “MATI”. Menyusun lembaran-lembaran bibit pada platform bibit dan rak penyimpanan bibit cadangan. Mengatur tuas penyesuaian pengambilan kedalaman untuk mengatur jumlah bibit yang ditanam, “LEBIH BESAR” berarti semakin banyak jumlah bibit yang ditanam pada lubang tanam, atau sebaliknya. Mengatur tuas penyesuaian kedalaman tanam dan tuas penyesuaian pengambilan kedalaman ke posisi yang diinginkan Menempatkan Rice Transplanter pada posisi titik awal penanaman di sebelah kiri lahan yang akan ditanami :

Ambil bibit dengan cara digulung selanjutnya tempatkan pada wadah, angkut ke lokasi yang akan ditanam, banjarkan bibit tempatkan ditepi pematang agar tidak mengganggu jalannya mesin. Tempatkan bibit pada tempatnya, selanjutnya cek handel pengatur kedalaman tanam dan handel keluarnya bibit sesuai yang diinginkan. Memindahkan tuas pemindah gigi ke posisi “OPERASI LAPANGAN”. Mengatur tuas kopling penanaman ke posisi “BAWAH”. Memindahkan tuas kopling penananman ke posisi “PENANAMAN”. Memindahkan tuas kopling utama ke posisi “NYAMAN” maka transplanter akan bergerak dan proses penanaman dimulai. Ketika penanaman sampai sekitar 1.5 m dari batas ujung penanaman, pindahkan tuas kopling penanam ke posisi “BAWAH” untuk menghentikan proses penanaman. Mengurangi kecepatan mesin dan naikkan pegangan. Menarik tuas kopling kemudi untuk membelokkan Rice Transplanter ke kanan. Posisikan Rice Transplanter hingga sejajar dengan barisan tanaman dan memastikan ujung pedoman sisi berada pada barisan tanaman terdekat untuk menghasilkan jarak tanam yang tepat. Jika penanaman suatu bidang lahan sudah selesai, maka penanaman secara manual masih perlu dilakukan pada bagian lahan yang menjadi belokan rice transplanter. Jarak tanam diatur sebelum dilakukan penanaman , untuk mengatur jarak tanam sistem tegel maupun sistem jajar legowo memiliki tuas yang berfungsi untuk mengatur jarak tanam dalam barisan . Rice Transplanter sistem tegel ( memiliki 5 ukuran jarak dalam barisan , diantaranya 12, 14, 16, 18, dan 21. Jarak tanam antara barisan 30.cm. Sedangkan untuk Rice Transplanter dengan sistem jajar legowo hanya memiliki 3 jenis ukuran jarak tanam dalam barisan diantaranya 10, 13, dan 15 cm. Jarak tanam antara barisan 40 cm X 20 cm. penanaman

TERIMA KASIH