Penguatan Pengelolaan Sekolah Sehat.pptx

mawaddahfajri01 0 views 52 slides Oct 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 52
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52

About This Presentation

Penguatan Pengelolaan Sekolah Sehat


Slide Content

PENGELOLAAN SEKOLAH SEHAT Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Guru Kota Semarang untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045 Semarang, 28 - 29 Agustus 2025

Perkenalan

Diakhir Materi peserta diharapkan mampu : Me njelaskan pengelolaan sekolah sehat Mengimplementasikan Gerakan Sekolah Sehat di Satuan Pendidikan Tujuan Pembelajaran

Peserta mampu m e njelaskan pengelolaan sekolah sehat Peserta mampu mengimplementasikan Gerakan Sekolah Sehat di Satuan Pendidikan Hasil yang diharapkan

Pembukaan 15” Pengantar materi 15” Aktivitas inti 120” Refleksi 15” Penutup 15” Alur Kegiatan

6 ICE BREAKING https://youtu.be/yobwi89woPQ

7 https://www.youtube.com/watch?v=11r2qFe_k3w&t=2s

Pengelolaan Sekolah Sehat

Refleksi, apa yang ada dibenak bapak ibu dengan melihat gambar di bawah ini:

SURAT EDARAN DIRJEN PAUD DIKDAS DAN DIKMEN NOMOR: 1725/C.C4/DM.00.02/2024 TENTANG GERAKAN SEKOLAH SEHAT (GSS)

SE ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kab/Kota se-Indonesia dengan Tembusan kepada Gubernur, Bupati/ Walikota, dan berbagai pihak lainnya, termasuk Kepala Satuan Pendidikan.. Dalam SE dicantumkan 5 Sehat sebagai Fokus GSS tahun 2024 dan indikator-indikator kegiatannya. Melalui SE mohon Kepala Dinas Pendidikan untuk: Meneruskan SE kepada semua kepala satpen pada semua jenjang yang secara kewenangan menjadi tanggung jawab sesuai wilayah binaan masing-masing. Melaksanaan pembinaan dan pendampingan implementasi GSS dengan melibatkan Perangkat Daerah terkait, Pokja Bunda PAUD, Tim Pembina UKS, UPT Kemendikbudristek, mitra (unsur pemerintah maupun non pemerintah), orang tua dan masyarakat. Mengoptimalisasi peran Tim Pembina UKS di tingkat Prov/Kab/Kota dan Kec, serta Tim Pelaksana UKS di satuan pendidikan dalam mendukung pelaksanaan GSS. Untuk mengoptimalisasi peran Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS perlu dilakukan peningkatan kompetensi SDM melalui kegiatan pelatihan, bimtek, atau kegiatan sejenis lainnya. Bagi daerah yang belum terbentuk Tim Pembina UKS perlu dibentuk Tim Pembina UKS dan ditetapkan melalui SK Kepala Daerah. Melaksanakan sosialisasi dan kampanye GSS melalui berbagai bentuk kegiatan, memanfaatkan berbagai momentum yang sesuai, serta melakukan optimalisasi penggunaan berbagai media (digital/online, elektronik maupun cetak. Membangun kemitraan semua pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah maupun non pemerintah, organisasi pemuda dan/atau kemasyarakatan, serta unsur-unsur masyarakat lainnya.

Sinergi dan Kolaborasi Strategi Pemangku Kepentingan 6 Strategi Implementasi Gerakan Sekolah Sehat Penguatan Regulasi Sosialisasi dan Edukasi Peningkatan Peran TP UKS Pendampingan dan Advokasi Kemitraan Integrasi Data Imunisasi Pusat ( Kemendikdasmen ) Pemda ( Dinas Pendidikan) TP UKS UPT Kemendikdasmen (BB/BPMP, BB/BPPMPV) Mitra ( Pemerintah & Swasta ) Satpen & Komite Sekolah Sumber: Pedoman KSS Nomer : 4449/C/HK.06/2003 SE Dirjen PAUD Dikdasmen Nomor : 4447/C/HK.04.01/2023 tentang KSS

No. Strategi dan Kegiatan Peran Pemangku Kepentingan No. Strategi dan Kegiatan Kemendikbud ristek Pemda ( cq . Disdik ) BB/BPMP TP UKS Mitra Satpen 1 Penguatan Regulasi Revisi Pedoman Umum Revisi Surat Edaran KSS Mengeluarkan SE KSS Mengadvokasi Mempedomasi dan melaksanakan Mempedomani dan Melaksanakan Mempedomani dan Melaksanakan 2 Sosialisasi , Advokasi dan Publikasi Sosialisasi Advokasi ke Pemda dann UPT Publikasi dan Informasi Sosialisasi Advokasi / Pembinaan ke Satpen Publikasi dan Informasi Sosialisasi Advokasi ke Pemda Pembinaan / pendapmpingan ke Satpen (Bersama Disdik ) Publikasi dan Sistem Informasi Sosialisasi Pendampingan keSatpen Sosialisasi Pembinaan / pendampingan ke satpen Publikasi dan Informasi Sosialisasi dan edukasi Publikasi 3 Optimalisasi peran Tim Pembina UKS Membentuk TP UKS Pusat Penguatan Kapasitas dan peran TP UKS Pusat Membentuk TP UKS Prov/ Kab /Kota/ Kec Penguatan Kapasitas dan peran TP UKS Prov/ Kab /Kota/ Kec Advokasi pembentukan dan penguatan kapasitas dan peran TP UKS di daerah Mendukung pelaksanaan KSS di daerah sampai ke satpen - Mendukung peningkatan kapasitas dan peran TP UKS Membentuk Tim Pelaksana UKS Peningkatan kapasitas dan peran Tim Pelaksana UKS Pembagian Peran Para pemangku Kepentingan

No. Strategi dan Kegiatan Peran Pemangku Kepentingan No. Strategi dan Kegiatan Kemendikdasmen Pemda ( cq . Disdik ) BB/BPMP TP UKS Mitra Satpen 4 Pembinaan dan Pendampingan ke Satuan Pendidikan Advokasi ke Disdik dan UPT Penyiapan Instrumen TKSI Penyiapan instrument survey Pembinaan ke semua satpen Pembinaan dan pendampingan ke satpen piloting Advokasi ke Disdik Pembinaan dan pendampingan ke satpen ( bersama Disdik ) Pendampingan ke satpen Pembinaan dan pendampingan ke satpen binaan mitra Melaksanakan kegiatan GSS 5 Kerjasama/ Kemitraan Sosialisasi dan rekruetmen mitra pusat Pelaksanaan Kegiatan bersama mitra Sosialisasi dan rekruetmen mitra daerah Pelaksanaan Kegiatan bersama mitra Advokasi dalam sosialisasi dan rekruetmen mitra daerah Sosialisasi ke mitra Pelaksanaan Kegiatan bersama mitra Pengajuan usulan kemitraan Pelaksanaan Kegiatan bersama Sosialisasi dan rekrutmen mitra daerah Pelaksanaan Kegiatan bersama mitra 6 Integrasi Data Status Imunisasi Peserta Didik ke dalam Dapodik Harmonisasi data antara Pusdatin Kemendikbud dan Pusdatin Kemenkes Mendukung pelaksanaan imunisasi anak sekolah Mendukung pelaksanaan imunisasi di satpen Pendataan imunisasi dan pemberian rekomendasi umum Advokasi pelaksanaan imunisasi peserta didik di sekoah Mendukung pelaksanaan imunisasi di satpen Mendukung pelaksanaan imunisasi di satpen Mendukung pelaksanaan imunisasi di satpen Pendataan Pemberian rekomendasi peserta didik yang belum imunisasi Pembagian Peran Para pemangku Kepentingan

Latar Belakang GSS Status Gizi Tahun 2022: tengkes (stunted) 21,6% kurus (wasted) 7,7% kurang gizi (underweight) 17,1%. kegemukan (overweight) 3,5% Sum ber : SSGI, 2022 Tahun 2023 : Penduduk memiliki keluhan kesehatan : 0-4 tahun 37,40%. 0-17 tahun 27,84%. 18-59 tahun 22,47%. 60+ tahun 41,49% . Sumber : Profil Statistik Kesehatan Indonesia 2023 Status Imunisasi Hasil BIAS Tahun 2022 : Cakupan Imunisasi di bawah target 95%. Cakupan Imunisasi Campak Rubela anak usia kelas 1 SD 94,9%; Cakupan Imunisasi DT 91,1%; Cakupan Imunisasi Td anak usia kelas 2 SD 86,0% . Sumber : Profil Kesehatan Indonesia 2022 Status Kesehatan Jiwa Tahun 2021 : 1 0-17 tahun (1 dari 3 masalah kesehatan mental, 1 dari 20 gangguan mental dalam 12 bulan terakhir). gangguan mental terbanyak: cemas (3,7%), depresi mayor (1,0%), perilaku (0,9%), stres pasca- trauma (0,5%), pemusatan perhatian (0,5%), dan hiperaktivitas (0,5% ). Sumber : Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), 2022 Status Kesehatan Lingkungan Tahun 2022 Kepemilikan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir: PAUD (78,7%), SD (80,4%), SMP (81,9%), SMA (85,2%), SMK (84,5%), SLB (90,2%). Kepemilikan sumber air layak dan cukup: PAUD (85,1%), SD (99,4%), SMP (99,9%), SMA (99,9%), SMK (99,9%), SLB (97,6%). Kepemilikan toilet layak dan terpisah kondisi baik/ rusak ringan: PAUD (17,2%), SD (81,9%), SMP (79,8%), SMA (89,9%), SMK (87,1%), SLB (75,6%). Sumber: https://publikasi.data.kemdikbud.go.id/ Tahun 2023 66,1% kabupaten/kota menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). 15+ tahun dalam sebulan terakhir merokok elektrik 1,55%, dan merokok tembakau sekitar 28%. Sumber : Profil Statistik Kesehatan Indonesia 2023 Status Kesehatan Fisik

Tiga beban masalah gizi (TBM) meliputi kekurangan gizi (stunting, wasting), kekurangan zat gizi mikro , kelebihan berat badan dan obesitas terjadi di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah. Di Jawa Tengah, khususnya pada anak usia sekolah dasar (SD)/madrasah ibtidaiyah (MI), angka kelebihan berat badan/ obesitas melebihi angka nasional Data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menunjukkan bahwa 21.3 % anak usia SD/MI mengalami kelebihan berat badan atau obesitas di Jawa Tengah, sementara angka nasional pada kelompok usia SD/MI: 19.7% Selain itu , 2 dari 3 anak (68,4%) usia 5-9 tahun di Jawa Tengah mengonsumsi makanan dan minuman manis sekali atau lebih per hari , dan hanya 3,8% yang mengonsumsi buah atau sayuran sesuai anjuran (5 porsi per hari ), dengan 9,7% tidak mengonsumsi buah dan sayur sama sekali . Salah satu platform yang strategis untuk menangani masalah tersebut adalah Program Sekolah/Madrasah Sehat yang merupakan pengejawantahan dari UKS/M.

Sehat Bergizi Sehat Fisik Sehat Imunisasi 23 Agustus 2022: Peluncuran Kampanye Sekolah Sehat: Akhir 2023: dengan meluasnya dukungan berbagai pihak, Kampanye Sekolah Sehat menjadi Gerakan Sekolah Sehat dan penambahan 2 Sehat Sehat Jiwa Sehat Lingkungan

KONSEP DASAR GSS Gerakan Sekolah Sehat (GSS) adalah segala upaya yang dilakukan secara bersama-sama dan terus-menerus oleh semua pihak mulai dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah, para mitra, satuan pendidikan, dan masyarakat pemangku kepentingan lainnya tentang pentingnya penerapan Sekolah Sehat dengan berfokus pada Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa , dan Sehat Lingkungan di satuan pendidikan. Sehat Bergizi - meningkatkan derajat kesehatan peserta didik melalui penerapan pola makan yang tepat dan konsumsi makanan bergizi seimbang . Sehat Fisik - meningkatkan derajat kesehatan peserta didik sehingga memiliki badan yang sehat dan bugar . .  Sehat Imunisasi - mewujudkan suatu kondisi di mana seluruh anak usia sekolah mendapatkan imunisasi secara lengkap . Sehat Jiwa - meningkatkan perkembangan peserta didik , baik secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga mampu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan , dapat bekerja/ belajar secara optimal , dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya Sehat Lingkungan - meningkatkan kondisi satuan pendidikan yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal, membentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan membantu upaya pengendalian perubahan iklim (climate change) , sehingga terhindar dari berbagai pengaruh dan dampak negatif. TUJUAN GSS Agar seluruh ekosistem satuan pendidikan , yaitu peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat dapat menerapkan dan membudayakan Sekolah Sehat dengan fokus pada lima hal: Bagi peserta didik : pembudayaan 5 sehat agar status kesehatan meningkat dan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Bagi  pendidik  dan  tenaga  kependidikan :  peningkatan  kesehatan  agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya d engan baik. Bagi  orangtua  dan  masyarakat :  berperan dalam  usaha peningkatan derajat/status kesehatan peserta didik, baik di sekolah maupun di rumah. MANFAAT GSS

438.267 Cakupan Gerakan Sekolah Sehat Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan S ekolah Luar Biasa Sanggar Kegiatan Belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Jenjang Pendidikan Jaringan Kerja Di bawah Kemendikdasmen PAUD SD SMP SMA SMK SKB PKBM 34 Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BB/BPMP) Di bawah Pemerintah Daerah 38 Dinas Pendidikan Provinsi (SMA, SMK, SLB) 514 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (PAUD, SD, SMP, SKB, PKBM) 49.460.594 # peserta didik 7 Balai Besar/Balai Pengem- bangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BB/BPPMPV) SLB # satuan pendidikan Sumber: Dapodik Per 20 Februari 2024 00:00:00

Sehat Bergizi , yaitu upaya untuk mewujudkan kondisi di mana peserta didik memiliki pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi seimbang dan mengandung nilai gizi esensial tubuh (seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat, dan air), serta mengurangi dan atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan. SEHAT BERGIZI Pembiasaan minum air putih yang cukup , minimal 2 gelas sehari selama berkegiatan di sekolah . Peningkatan pemahaman dan pembiasaan konsumsi makanan bergizi seimbang , terutama protein tinggi , buah , dan sayuran melalui sarapan / makan bersama minimal 1 kali seminggu . Menghindari / meminimalisasi konsumsi makanan cepat saji ; makanan / minuman berpemanis , berpengawet , kurang serat , tinggi gula, garam, dan lemak. Pembiasaan konsumsi Tablet Tambah Darah bagi remaja putri SMP/ sederajat dan SMA/ sederajat minimal 1 kali setiap minggu . Catatan : Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas . Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat. FOKUS-1 GSS

Sehat Fisik, upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik sehingga memiliki badan yang sehat dan bugar.  SEHAT FISIK Pembiasaan peregangan, minimal 1 kali selama pembelajaran. Pembiasaan senam dan/atau kegiatan sejenis, minimal 1 kali seminggu. Pembiasaan permainan rakyat dan olahraga tradisional. Pembiasaan jalan kaki. Pelaksanaan Tes Kebugaran Peserta Didik. FOKUS-2 GSS Catatan : Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas . Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat.

Sehat Imunisasi, upaya untuk mewujudkan suatu kondisi di mana seluruh anak usia sekolah mendapatkan imunisasi secara lengkap SEHAT IMUNISASI Catatan : Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas . Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat. Pemetaan Status Imunisasi. Pemetaan dilakukan dengan cara memeriksa riwayat imunisasi peserta didik berdasarkan catatan riwayat imunisasi. Pemberian rekomendasi. Satuan pendidikan menyampaikan informasi dan rekomendasi kepada orang tua atau wali tentang peserta didik yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Pelaksanaan Imunisasi Lengkap bagi Anak Usia Sekolah di satuan pendidikan dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Satuan pendidikan bekerjasama fasilitasi atau mendukung Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada bulan Agustus dan November. FOKUS-3 GSS

SEHAT JIWA Catatan : Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas . Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat. Sehat Jiwa, upaya untuk meningkatkan perkembangan peserta didik, baik secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga mampu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat belajar secara optimal, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Sosialisasi Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, salah satunya pada saat pelaksanaan  Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sosialisasi kesehatan jiwa minimal 1 kali dalam 1 semester. Topik sosialisasi yang dapat dipilih: Mengenali dan mengatur emosi, perilaku dan keterampilan psiko-sosial.   Pencegahan peredaran dan penggunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA); serta  Pemanfaatan internet/media sosial secara sehat dan bijaksana.   Sosialisasi dilakukan bersama tenaga kesehatan dari  Dinas Kesehatan, Puskesmas atau narasumber lain. Pelaksanaan doa bersama sebelum dan sesudah pembelajaran. Peningkatan pemahaman dan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan terkait kesehatan jiwa. Pelaksanaan skrining kesehatan jiwa peserta didik melalui koordinasi dan kerjasama dengan Puskesmas. FOKUS-4 GSS

Catatan : Kegiatan yang tercetak tebal merupakan kegiatan prioritas . Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung implementasi 5 sehat. Pembiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)  dengan air mengalir. Pembiasaan buang sampah ke tempat sampah tertutup dan terpilah. Kerjabakti kebersihan sekolah dan/atau penghijauan sekolah minimal sebulan sekali. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok/Vaping di lingkungan sekolah. Penyediaan dan pemeliharaan toilet agar berfungsi dengan baik dan bersih serta terpisah antara toilet laki-laki dan perempuan. Penyediaan kantin sehat. Pengaturan ruangan yang memiliki penghawaan dan pencahayaan natural. SEHAT LINGKUNGAN FOKUS-5 GSS Sehat Lingkungan, upaya untuk meningkatkan kondisi satuan pendidikan yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal, membentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan berpartisipasi dalam upaya pengendalian perubahan iklim (climate change) , sehingga terhindar dari berbagai pengaruh dan dampak negatif.

STRATEGI IMPLEMENTASI GSS No Strategi Kegiatan Penguatan Regulasi Sosialisasi dan Edukasi Pendampingan dan Advokasi Peningkatan Peran TPUKS Integrasi Data 1 Penguatan Tata Kelola ✔ SE GSS 2024 ✔ ✔ ✔ ✔ 2 Penguatan Kolaborasi Ekosistem melalui Kemitraan ✔ ✔ ✔

IMPLEMENTASI GSS DI SATUAN PENDIDIKAN Prinsip Kegiatan: Aktif Partisipatif Kreatif Inovatif Rekreatif Kebaruan Kearifan lokal Menyenangkan Menyehatkan Secara Umum GSS dapat diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan berikut : Intrakurikuler - integrasi ke pembelajaran Kokurikuler Ekstrakurikuler PEMBIASAAN (+) Kegiatan insidentil seperti Jalan Sehat, Festival/ Semarak / Gebyar , Pentas Ceria, Lomba- lomba , dsb

IMPLEMENTASI GSS DI SATUAN PENDIDIKAN Aktivitas fisik di sekolah sudah beragam , tidak hanya olahraga dan ekstrakurikuler , siswa berjalan kaki dan bersepeda ke sekolah , sekolah juga mempunyai jam pembiasaan berupa senam dan terdapat sekolah yang menyediakan fasilitas untuk pull up, permainan ular tangga , gobag sodor dan engklek di halaman sekolah . Pada tahun 2024 terdapat 3 sekolah yang memiliki bel ( pengeras suara sentral ) untuk melaksanakan peregangan secara rutin di sekolah . Aktivitas dan permainan paling berdampak bagi siswa adalah membaca label makanan karena siswa sudah mulai mengubah perilaku dengan memperhatikan label dan sudah ada siswa yang mulai memilih makanan yang sehat Kantin sekolah mulai berubah menyediakan makanan yang lebih sehat dengan adanya kebijakan kepala sekolah dan dukungan guru serta orangtua Sekolah dapat memanfaatkan lahan yang minim untuk menanam sayur , buah dan toga PRAKTIK BAIK

IMPLEMENTASI GSS DI SATUAN PENDIDIKAN PRAKTIK BAIK Kebijakan dari kepala sekolah merupakan kunci dari keberhasilan pelaksanaan program; pengaturan dan penataan kegiatan di sekolah baik dari segi jadwal , kegiatan dan lingkungan sekolah Perlu adanya dukungan pembinaan dari pihak Puskesmas dalam melakukan pembinaan kepada penjaja makanan di sekolah maupun pedagang di luar sekolah , kurangi jajanan makanan kemasan dan minuman manis di kantin Sekolah/ Puskesmas perlu mengedukasi anak-anak dan orangtua memakan makanan dengan gizi seimbang dan menyukai sayur Dukungan lintas OPD untuk mendorong sekolah menciptakan lingkungan pangan yang baik di sekitar sekolah Puskesmas menyediakan form pencatatan minum obat cacing di sekolah dan memberikan laporan status gizi kepada sekolah sebagai feedback dari kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala .

IMPLEMENTASI GSS DI SATUAN PENDIDIKAN PRAKTIK BAIK

IMPLEMENTASI GSS DI SATUAN PENDIDIKAN

Integrasi Data Imunisasi dan Pemantauan Tumbuh kembang ke DAPODIK

GERAKAN SEKOLAH SEHAT DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Pendidikan Kesehatan ditetapkan sebagai salah satu isu prioritas yang diterapkan lintas mata pelajaran melalui be b er a pa ca r a: Intrakurikuler ( m a t a p e l a j a r a n ) Kokurikuler (Projek Pe n g u a t a n P r ofil Pelajar Pancasila) Ek s tr a kur i ku l e r I s u P r i or i t a s Intrakurikuler: mengintegrasikan ke dalam capaian pembelajaran mata pelajaran yang relevan, dan/atau menyusun contoh modul ajar mata pelajaran yang dapat dikontekskan dengan isu prioritas. Kokurikuler: mengintegrasikan dengan tema/topik proje k pe nguat a n pro f il p e l a j a r Panc a si l a y a ng relevan. Ekst ra k ur i ku l e r: M e ngint e gras i k a n isu pr i o r ita s dalam aktivitas ekstrakurikuler. B udaya s e k o l ah: M e ngint e gras i k a n d a l a m b u d a y a s e k o l a h (ke b ias aa n d a n k e b ija k a n d i tingkat s e k o l a h). Kokurikuler

Kesejahteraan mental Menunjukkan kemampuan untuk mengenali emosi dan mempraktikkan perilaku yang meningkatkan kesehatan mental secara individu dan komunitas. Perilaku hidup bersih dan sehat Menunjukkan kemampuan untuk mempraktikkan perilaku yang meningkatkan kesehatan dan menghindari atau mengurangi risiko kesehatan. Menunjukkan kemampuan untuk menggunakan keterampilan komunikasi interpersonal untuk meningkatkan kesehatan dan menghindari atau mengurangi risiko kesehatan. Siswa akan menunjukkan kemampuan untuk mengadvokasi kesehatan pribadi, keluarga, dan masyarakat. L i t er a si K eseha t a n Menunjukkan kemampuan untuk mengakses, menafsirkan, dan memahami informasi kesehatan yang valid, serta produk dan layanan kesehatan yang kredibel untuk meningkatkan kesehatan diri dan lingkungannya. El em en Berkontribusi dalam membangun komunitas yang sehat dan aktif Deskripsi Peta Kompetensi Pendidikan Kesehatan Tahapan selanjutnya Menyusun peta kompetensi literasi kesehatan yang holistik dan lintas mata pelajaran Memetakan kompetensi kesehatan ke berbagai mata pelajaran yang relevan Membuat modul ajar dan modul projek yang telah mengintegrasikan kesehatan

Gerakan Sekolah Sehat dalam Kurikulum dan Pembelajaran S e h a t b e r gi zi S ehat fisik Sehat imunisasi S e h a t ji w a Sehat Lingkungan Kurikulum Satuan Pendidikan Intrakurikuler Ektrakurikuler Budaya Sekolah Gizi dan aktivitas fisik Kebersihan diri dan sanitasi lingkungan kesehatan mental dan emosional NAPZA Kes eh a t an Reproduksi penyakit menular dan tidak menular keamanan dan pencegahan cedera 7 Fokus areas Pendidikan Kesehatan ( Hasil Kajian) Kokurikuler

Integrasi Sekolah Sehat dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) Komponen KSP Deskripsi Karakteristik Satuan Pendidikan Gambaran tentang kondisi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarpras, lingkungan sosial budaya yang mendukung sekolah sehat Visi, Misi, & Tujuan Visi, Misi, & Tujuan menggambarkan upaya menuju sekolah sehat Pengorganisasian Pembelajaran Intrakurikuler, Kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah yang mengintegrasikan materi dan kompetensi kesehatan Perencanaan Pe m be l aj a r a n Pemetaan materi dan kompetensi kesehatan yang menunjang sekolah sehat Evaluasi, pendampingan & Pengembangan Profesional Menjamin sustainabiltas program sekolah sehat Satuan pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondi s i sa t ua n pend i d i kan , potensi daerah, dan peserta didik. A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 37

Integrasi Program Sekolah Sehat dalam Kegiatan Intrakurikuler B Guru mapel/lintas mapel memetakan kompetensi dan materi terkait kesehatan dari CP mapel yang relevan Guru menyusun ATP sebagai dasar menyusun MA Memahami CP: Melakukan pemetaan kompetensi dan materi merujuk pada CP Mapel m eru m usk a n T ujuan Pembelajaran Guru merumuskan TP berdasarkan hasil pemetaan menyusun ATP dari TP Guru menyusun MA tentang “Kesehatan” menyusun perencanaan pembelajaran: dapat berupa RPP atau MA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 38

Elemen Kata Kunci/Focus Areas Intra Ko (P5) Ekstra PHBAS Gaya hidup aktif Prinsip gizi seimbang Variasi makanan cepat saji D ampak ma k an a n c e pat sa j i Pertolongan pertama pada kecelakaan Pencarian bantuan untuk keselamatan diri dan orang lain P e r i l aku k e b e r sihan di r i Sanitasi lingkungan P e n gg unaan o bat Penyalahgunaan NAPZA dan alkohol M e n g hind a r i r o k o k K e s e jaht e r aan M e ntal Memahami dan mengelola emosi Mengelola dan mengembangkan kesadaran akan jati diri dan komunikasi asertif Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan Berperan aktif untuk mencari bantuan profesional B e r k o nt r ibusi da l am membangun k o munitas y ang s e hat dan aktif Ketrampilan komunikasi kesehatan. M e n g ad vo kasi p r og r am k e s e hata n . Lingkungan sekolah sehat. Literasi Kesehatan Informasi kesehatan. Produk kesehatan. Layanan kesehatan. Penyakit menular dan tidak menular Perubahan kapasitas fisik, pubertas, dan kesehatan reproduksi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 39 Satuan Pendidikan (guru) melakukan identifikasi dan pemetaan komepetensi dan materi kesehatan kemudian mengintegrasikan dalam mata pelajaran yang relevan ( Intrakurikuler ), Dimensi, tema, dan topik yang relevan ( Kokurikuler ), dan/atau kegiatan ek s t r ak u r i k u le r y ang relevan Contoh format Identifikasi dan pemetaan kompetensi dan materi Kesehatan terintegrasi KO

Integrasi Sekolah Sehat dalam Kegiatan Kokurikuler C Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 40 Contoh pengembangan topik dalam Kokurikuler Jenjang Tema Topik PAUD Aku Sayang Bumi Kebersihan lingkungan - projek membersihkan lingkungan. Tanaman kesayangan - projek merawat tanaman Air bersih - projek penyaringan air SD/SDLB/MI/S ederajat ( F ase A) Gaya Hidup Berkelanju t an Membuat sistem pembuangan dan pemilahan sampah sederhana di rumah dan di satuan pendidikan, misal piket, waktu rutin khusus untuk kebersihan SMP/SMPLB. MTS dan Sed. (Fase D) Gaya Hidup Berkelanjutan Membuat purwarupa sistem pengelolaan sampah di satuan pendidikan. SMA/SMALB/ SMK/MA dan sederajat Gaya Hidup Berkelanju t an Mendesain sistem pengelolaan sampah untuk mengatasi permasalahan banjir di lingkungan sekitar satuan pendidikan

Integrasi Sekolah Sehat dalam Kegiatan Ektrakurikuler D Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 41 Satuan Pendidikan menyediakan program ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh Peserta didik sesuai dengan bakat dan minat mereka. Kegiatannya dapat diarahkan pada upaya peningkatan literasi Pendidikan kesehatan Kepramukaan Palang Merah Remaja (PMR) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR) Olahraga Seni dan budaya Pecinta alam Jurnalistik Teater Teknologi informasi dan komunikasi Rekayasa Kegiatan Keagamaan, atau Bentuk kegiatan lainnya.

Integrasi Sekolah Sehat Sebagai Budaya Sekolah E Satuan Pendidikan melakukan pembiasaan aktivitas-aktivitas yang relevan dengan upaya peningkatan literasi Pendidikan kesehatan Sehat bergizi Sehat fisik Sehat imunisasi Sehat jiwa Sehat lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 42

Strategi Pengembangan Kurikulum (KSP) dan Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terintegrasi Program Sekolah Sehat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 43

Gambaran K ond i s i/I n f or masi kesehatan global Gambaran Kondisi/Informasi k e s eha t a n na si ona l Gambaran Kondisi/Informasi k e s eha t a n Daera h Karakteristik Satuan pendidikan Kondisi lingkungan sekolah Peserta didik Sarana prasarana Latar belakang keluarga PD Daya dukung sumber daya Pengembangan Kurikulum (KSP) dan Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terintegrasi Program Sekolah Sehat memperhatikan isu- isu kesehatan Sehat bergizi Sehat fisik Sehat imunisasi Sehat jiwa Sehat l i n g kun g a n Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 44

KOMPONEN MINIMUM DLM RPP Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran). Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran . Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. Asesmen pembelajaran : Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran. KOMPONEN MINIMUM DLM MA Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran). Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran . Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan. Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya. Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya. Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik. Su m b e r : P P A h a l 23

Lembar Kerja Diskusikan dengan teman kelompok , untuk merumuskan program kegiatan Gerakan Sekolah Sehat di satuan Pendidikan Bapak dan Ibu, yang dikaitkan dengan intrakurikuler , ekstrakurikuler , kokurikuler dan budaya sekolah Template LK ada dilink peserta

No Program Kegiatan Sasaran Waktu Pelaksanaan Penanggung Jawab Indikator Keberhasilan 1 Sosialisasi GSS dan pembentukan Tim Pelaksana UKS Warga sekolah Juli 2025 Kepala Sekolah , TPUKS terbentuk dan memahami peran masing-masing 2 Sosialisasi dan edukasi sehat Gizi , Sehat fisik dan sehat imunisasi Warga sekolah Agustus 2025 TPUKS Semua warga sekolah mengimplementasikan fokus sehat gizi, sehat fisik dan sehat imunisasi 3 Peningkatan kapasitas peran TPUKS T im Pelaksana UKS September 2025 Kepala Sekolah TPUKS memahami peran masing-masing dan mengimplementasikan 4 Sosialisasi dan edukasi sehat jiwa , topik pemanfaatan internet, media sosial secara bijak G TK dan Orang tua murid Oktober 2025 Kepala Sekolah GTK dan orang tua murid memahami fokus sehat jiwa dan mengimplementasikannya 5 Melaksanakan kegiatan GSS Seluruh warga sekolah Selama tahun ajaran Kepala Sekolah Ada dokumen deklarasi kegiatan GSS 6 Pelaksanaan imunisasi pada bulan imunisasi nasional Peserta didik Di bulan imunisasi Kepala sekolah Ada dokumen pelaksanaan imunisasi 7 Rekruitmen mitra GSS Badan/ mitra yang ada didaerah Oktober 2025 Kepala sekolah MOU dengan mitra 8 . Pelaksanaan kegiatan GSS Bersama mitra Semua warga sekolah Desember 2025 Kepala sekolah Ada dokumen kegiatan 10 DLL Contoh program kerja GSS

Target Output: Terbentuk TPUKS di satuan pendidikan bagi yg belum terbentuk TPUKS Peserta mampu mengelola GSS disatuan Pendidikan, bukti dukung tersusunnya program GSS Peserta mampu menerapkan GSS pada lintas mata pelajaran , baik melalui intrakurikuler , kokurikuler , ekstrakurikuler , dan pembiasaan

50 Terbentuknya TPUKS disatuan pendidikan Mampu mengelola GSS, dengan tersusunnya program GSS Mampu menerapkan GSS pada lintas maple, melalui intrakurikuler , ekstrakurikuler , kokurikuler dan pembiasaan

Hal penting apa yang telah Bapak dan Ibu pelajari dari materi ini ? Jika dikaitkan dengan implementasi di Satpen dampingan Bapak Ibu, sudah sejauh mana keselarasannya ? Upaya apa yang akan Bapak Ibu lakukan , setelah selesai mengikuti Bimtek , khususnya pada materi ini ? Refleksi

Terima kasih
Tags