penjelasan mengenai Patogenesis infeksi jamur.pptx
juniatijudriah07
1 views
23 slides
Oct 13, 2025
Slide 1 of 23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
About This Presentation
materi ini menjelaskan patogenesis dari jamur yang biasa minginfeksi manusia
Size: 2.43 MB
Language: none
Added: Oct 13, 2025
Slides: 23 pages
Slide Content
Mikologi khusus Patogenesis infeksi jamur Kelompok 1 : Rizky Amelia Noviyanthi Yennifer L. Yusuf
Kondisi geografis Indonesia → daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur , → infeksi oleh karena jamur di Indonesia banyak ditemukan . Jamur terdistribusi secara luas di udara , debu , peralatan sehari-hari bahkan merupakan bagian dari flora normal. Fungi relatif nonpathogenic → Terdapat ribuan spesies di alam bebas, hanya ± 100 spesies diantaranya patogen terhadap manusia. Pendahuluan
Sel eukaryot Bersifat heterotrof Umumnya Aerob atau fakultatif Morfologi ada dua “ Khamir /yeast : Sel-sel berbentuk bulat atau lonjong dan berkembang biak dengan membentuk tunas (blastospora). Membentuk koloni basah berbau seperti ragi. Kapang /mold terdiri dari sel-sel memanjang dan bercabang yang disebut hifa, serta membentuk anyaman hifa disebut miselium Karakteristik Jamur
Merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3 – 15 µ, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual) membentuk tunas atau budding cell . Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa / klamidospora Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa Contoh : Candida sp , Candida albicans , Torulla ( koloni berwarna merah / orange), Cryptococcus neoformans Yeast/ Ragi
Merupakan jamur multiselluler yang membentuk benang-benang hifa / filament → miselium Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat . Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan . Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan Contoh : Aspergillus, Penicellium , Rhizopus , Mucor , Microsporum , Trichophyton, Epidermophyton Mold/ Kapang
single hypha Mass of hyphae (mycelium) Germ tube (Growing Spore) (initial hypha)
Jamur patogen sejati atau primer dapat menyerang dan tumbuh sehat pada host tanpa kompromi Adaptasi yang paling mencolok terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada manusia adalah kemampuan untuk beralih dari sel hifa ke sel ragi . Dimorfisme suhu - tumbuh sebagai hifa pada suhu 30 ° C dan sebagai ragi pada suhu 37 ° C Contoh : Histoplasma capsulatum , Coccidioides immitis Blastomyces dermatidis Dimorfik
13
1. Habitat Tanah ( Geofilik ) Menyebabkan penyakit pada manusia melalui : a. Inhalasi ( Pernafasan ) → Jamur masuk melalui pernafasan → Mikosis Sistemik , contoh : Aspergillosis paru , Histoplasmosis, Cryptococosis , Blastomyces b. Traumatik / luka / lesi → Jamur masuk karena adanya luka → Mikosis Subcutan , contoh : Cladosporium corioni , Phialospora verukosa c. Kontak kulit → Jamur pathogen pada manusia → kontak antara kulit → Mikosis Superfisial , contoh : Malazezia furfur / panu , Microsporum , Trychophyton , Epidermophyton Habitat → Port d’entry
2. Habitat hewan ( Zoofilik ) → Jamur ini menyebabkan penyakit → melalui kontak kulit dengan hewan , → Mikosis Superfisial . Contoh : Microsporum , Trychophyton , Epidermophyton 3 . Habitat Air / Aquatik → Jamur ini menyebabkan penyakit → melalui mulut , luka kontak dengan kulit , → Mikosis Sub cutan . Contoh : Cladosporium , Phialospora verucosa , Candida 4. Habitat pada manusia ( Anthropofilik ) → Jamur ini menyebabkan penyakit → melalui kontak kulit → Mikosis Superfisial . Contoh : Malazezia furfur / panu , Epidermophyton , Candida Habitat → Port d’entry
Kemampuan untuk menempel pada sel inang → Adhesi Kemampuan memproduksi kapsul → tahan fagositosis Produksi sitokin yang disebut GM-CSF oleh Candida albicans yang menekan produksi komplemen Kemampuan tumbuh pada meingkatnya suhu Kemampuan untuk mendapatkan zat besi dari sel darah merah seperti pada candida albicans Faktor Virulensi Jamur
Kemampuan menghasilkan enzim seperti keratinase, elastase, collagenase → merusak host Kemampuan bertahan oleh fagosit seperti pada jamur dimorfik Kemampuan untuk mensekresi mikotoksin Menunjukkan thermal dimorphism Kemampuan memblokir cell-mediated immune Permukaan hydrophobicity Faktor Virulensi Jamur