Pentingnya Identitas Bagi Bangsa Indonesia.pptx.pptx

hermawansunaya 0 views 16 slides Sep 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

pkn


Slide Content

PENTINGNYA IDENTITAS BAGI BANGSA INDONESIA MATA KULIAH: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELOMPOK 2

Identitas nasional = jati diri suatu bangsa yang membedakan dengan bangsa lain. Penting dipahami & diamalkan agar masyarakat tidak kehilangan arah dalam kehidupan berbangsa. Tantangan globalisasi: masyarakat lebih menonjolkan identitas pribadi, sementara identitas bangsa makin terpinggirkan. Jika diabaikan → peluang bangsa lain memengaruhi bahkan mengancam kedaulatan kita. LATAR BELAKANG

Contoh: Remaja lebih bangga memakai budaya luar (K-Pop, fashion barat) daripada budaya sendiri. TKI di luar negeri wajib menunjukkan identitas nasional (paspor, bendera merah putih). Sumber: Kaelan (2013), Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Paradigma.

Apa pengertian identitas nasional? Faktor apa saja yang mendukung lahirnya identitas nasional? Mengapa Pancasila disebut identitas & kepribadian bangsa? RUMUSAN MASALAH

Mengetahui pengertian identitas nasional. Menjelaskan faktor pembentuk identitas nasional. Memahami Pancasila sebagai identitas & kepribadian bangsa. TUJUAN PENULISAN

Identitas = tanda, ciri khas, atau jati diri seseorang/kelompok. Nasional = menunjuk pada bangsa. Identitas nasional = ciri khas bangsa yang membedakan dengan bangsa lain. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL

Ideologi: Pancasila Konstitusi: UUD 1945 Simbol: Bendera Merah Putih, Lagu Indonesia Raya, Garuda Pancasila Semboyan: Bhinneka Tunggal Ika Budaya: wayang, batik, tari tradisional Sumber: Koentjaraningrat (2009), Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta. CONTOH IDENTITAS NASIONAL

Unsur identitas nasional: Fundamental → ideologi, dasar negara (Pancasila). Instrumental → lambang negara, bendera, UUD 1945. Alamiah → agama, bahasa, budaya, kondisi geografis. Faktor pembentuk: Obyektif (primordial): geografis (nusantara), demografis, sejarah (penjajahan 350 tahun). Subyektif (kondisional): politik, budaya, sosial, sejarah perjuangan. Sakral: agama & ideologi bersama (Pancasila). UNSUR &FAKTOR PEMBENTUK IDENTITAS

Gotong royong di desa → mencerminkan identitas sosial bangsa. Keanekaragaman bahasa daerah → identitas budaya yang menyatukan dalam bahasa Indonesia. Sumber: Miriam Budiardjo (2008), Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia. CONTOH :

Pancasila = falsafah hidup, dasar negara, dan kepribadian bangsa. Menyatukan bangsa yang beragam → suku, agama, bahasa, budaya. Menjadi pedoman hidup & dasar hukum dalam kehidupan bernegara. Membuat Indonesia berbeda dari bangsa lain karena bersumber dari nilai budaya & agama masyarakat sendiri. PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL

CONTOH Sila ke-3 Persatuan Indonesia → menolak separatisme dan menjaga NKRI. Sila ke-5 Keadilan Sosial → menjadi pedoman kebijakan pemerataan pembangunan. Sumber: Notonagoro (1975), Pancasila Secara Ilmiah Populer, Jakarta: Pantjuran Tudjuh.

PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA NILAI-NILAI PANCASILA BERSIFAT UNIVERSAL → DITERIMA SEMUA GOLONGAN. Setiap sila saling melengkapi: Sila 1: toleransi beragama Sila 2: kemanusiaan adil & beradab Sila 3: persatuan Indonesia Sila 4: musyawarah mufakat Sila 5: keadilan sosial

Menghargai perbedaan agama & budaya. Menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bermusyawarah dalam organisasi sekolah/masyarakat. Gotong royong membangun fasilitas umum. Sumber: Kaelan (2013), Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma. CONTOH PENERAPAN

KESIMPULAN Identitas nasional = jati diri bangsa, penting untuk menjaga kedaulatan. Pancasila → dasar negara, pandangan hidup, sekaligus pemersatu bangsa. Mengamalkan nilai Pancasila menjaga persatuan & kesatuan di tengah keberagaman.

SARAN Generasi muda wajib mengamalkan Pancasila. Menjaga persatuan dan gotong royong. Menghargai keberagaman → menjadi bangsa yang maju, bermartabat, berkarakter.

TERIMA KASIH