jenis jenis penyimpangan semu hukum mendel seperti kriptomeri, komplementer, epistatis-hipostatis dan lain-lain
Size: 948.14 KB
Language: none
Added: Oct 28, 2025
Slides: 11 pages
Slide Content
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Atavisme interaksi antar gen berbeda alel yang menghasilkan filial atau keturunan dengan fenotip yang berbeda dari induknya Bentuk jengger ayam dipengaruhi oleh dua gen berbeda alel, yaitu gen R yang menentukan bentuk rose dan gen P yang menentukan bentuk pea . Ketika kedua gen ini terdapat secara bersamaan (R-P-) maka kedua gen akan berinteraksi dan akan muncul sifat baru yaitu bentuk walnut . Dan ketika kedua gen dominan tersebut tidak ada (rrpp) maka akan muncul sifat yang lain lagi yaitu single.
Kriptomeri Kriptomeri adalah peristiwa tersembunyinya suatu gen dominan jika tidak berpasangan dengan gen dominan dari alel lainnya . Jadi, jika gen dominan tersebut berdiri sendiri, maka sifatnya akan tersembunyi ( kriptos ). Contoh kasus kriptomeri terdapat pada persilangan bunga Linaria maroccana . Warna bunga Linaria maroccana dipengaruhi oleh 4 gen, yaitu: A = terbentuk pigmen antosianin a = tidak terbentuk pigmen antosianin B = protoplasma basa b = protoplasma asam
Polimeri Polimeri adalah interaksi antar gen-gen berbeda alel yang memunculkan satu fenotip dan bersifat kumulatif (saling menambah). Contohnya adalah warna merah pada biji gandum yang ditentukan oleh dua gen yaitu M1 dan M2, sehingga apabila kedua gen tersebut bertemu maka ekspresi warna merahnya akan semakin kuat. Semakin banyak gen M yang dimiliki, maka warna merah dari Gandum akan semakin gelap.
Epistasis dan Hipostasis Epistasis-hipostasis merupakan peristiwa ketika gen yang bersifat dominan akan menutupi pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis, sedangkan gen yang ditutupi disebut hipostasis. Contoh kasus epistasis dan hipostasis dapat ditemukan pada persilangan labu.
Komplementer interaksi antara dua gen dominan berbeda alel yang saling melengkapi untuk memunculkan fenotip tertentu . Apabila salah satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud pun tidak akan muncul. Contoh komplementer dapat ditemukan pada kasus persilangan bunga Lathyrus odoratus yang terdiri dari gen: C = membentuk pigmen warna c = tidak membentuk pigmen warna P = membentuk enzim pengaktif p = tidak membentuk enzim pengaktif Pada tumbuhan Lathyrus odoratus , warna bunga ungu hanya muncul jika tumbuhan tersebut memiliki gen C dan gen P sekaligus. Artinya warna bunga ungu akan muncul kalau tumbuhan tersebut membentuk pigmen warna (dipengaruhi oleh gen C) dan membentuk enzim pengaktifnya (dipengaruhi oleh gen P)