Perawat Ahli Sesi 1.pdf materi kisi kisi

RinnaSeptiany 3 views 129 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 129
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109
Slide 110
110
Slide 111
111
Slide 112
112
Slide 113
113
Slide 114
114
Slide 115
115
Slide 116
116
Slide 117
117
Slide 118
118
Slide 119
119
Slide 120
120
Slide 121
121
Slide 122
122
Slide 123
123
Slide 124
124
Slide 125
125
Slide 126
126
Slide 127
127
Slide 128
128
Slide 129
129

About This Presentation

Presentasi


Slide Content

Part 1
Tenaga Kesehatan –PerawatAhli
@bimbelku.id

TopikKisi-Kisi
1)Komunikasiterapeutikperawat-klien
2)Edukasidalam keperawatan
3)Penyelenggaraanpraktiketikdan legal dalam pelayanan
keperawatan
4)Pengkajiankeperawatan
5)Diagnosis Keperawatan
6)Rencanakeperawatan

Komunikasi
Terapeutik

Pengertiandan TujuanTerapeutik
•Terapeutik: segalasesuatuyang memfasilitasiproses penyembuhan
•Komunikasiterapeutikadalahkomunikasiyang dirancangdan
direncanakanuntuk tujuanterapi, dalam rangkamembinahubungan
antaraperawatdengan pasienagar dapatberadaptasidengan stress,
mengatasigangguan psikologis, sehinggadapatmelegakanserta
membuatpasienmerasanyaman, yang pada akhirnyamempercepat
proses kesembuhanpasien.
(KEMENKES RI)

HAL HALYANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Dimensi
tindakan
Kebuntuan
terapeutik
Konfrontasi
Kesegeraan
Membukadiri
Katarsis
Bermainperan
Resistensi
Transferens
Countertransferens
Pelanggaranbatas

TehnikTerapeutik
1.Mendengaraktif
2.Mendengarpasif
3.Penerimaan
4.Klarifikasi
5.Fokusing
6.Observasi
7.Menawarkaninformasi
8.Diam
9.Asertif
10.Menyimpulkan
11.Memberikanpenghargaan
12.Menawarkandiri
13.Memberikanpetunjuk
14.Menempatkanurutanwaktu
15.Mendukungperbandingan
16.Mengulang
17.Refleksi
18.Exploring
19.Menghadirkanrealitas
20.Menunjukkankeraguan
21.Validasi
22.Penurunanjarak
23.Humor

TehnikKomunikasiTerapeutik
1.Mendengaraktif
Konsentrasiaktif, penuhperhatian, menggunakan semua pancaIndera –memberikanfeedback
2.Mendengarpasif
Mengangguk, kontakmata, “uh..Huuh”, “mmhumm”, ”sayadengar…” –tidak memberikan
feedback
Cara menjadipendengaryang efektif:
•Fokuspadaapayang dikatakan
•Kontakmata-sejajar
•Tidakmelihatsekeliling, tidakselalumerubahposisi
•Menempatkandiri/ posisipadalevel yang sama
•Duduklebihbaik. Berdirimenunjukkantidakbanyakwaktu
•Memberiwaktuklienuntuk bicara
•Tidakmembicarakandirisendiri
•Seringmeresponbaikverbal maupunnon verbal

3.Penerimaan: tertarik, tidak menolak. Kesediaanmendengar
tanpamenunjukkankeraguanatau ketidaksetujuan.
Penting menghindari: memutarmatake atas,
menggelengkankepala, mengerutatau memandang
dengan mukamasam–menunjukkanpenolakan
Cara menunjukkanpenerimaan:
•Tidakmemotongpembicaraan
•Bahasa non verbal samadengan verbal (mengangguk,
tersenyum)
•Hindarimendebat, mengekspresikankeraguanatau
merubahpikiranklien
TehnikKomunikasiTerapeutik

4.Klarifikasi
= validasi, menanyakankembaliapayang tidakdimengerti
5.Fokusing
membatasiarea diskusisehinggapercakapanmenjadilebih
spesifikdandimengerti
6.Observasi
mengamati, dilakukantanpamembuatklienmaluatau marah.
Ex: “andaterlihatgemetar?..sejakkapan?”
7.Menawarkaninformasi
menyediakantambahaninformasiutkmendapatkanrespon
lebihlanjut
TehnikKomunikasiTerapeutik

8.Diam(memeliharaketenangan)
mengorganisirpemikiran, memprosesinformasi, menunjukkan
perawatbersediamenunggurespon.
Artidiam:
•Marah, frustasi,menolak
•Mendengarpenuhperhatian
•Berpikirtentangapayang dibicarakan
•Tidakmemahami
•Tidakadalagiyang ingindikatakan
•Saatmenungguekspresiklienselanjutnya
•Sedih
TehnikKomunikasiTerapeutik

9.Asertif
kemampuanmengekspresikanpikirandan perasaandengan tetapmenghargaihak
orang lain.
Asertifberarti:
•Mampumenggunakanberbagaistrategikomunikasiuntukmengekspresikandiri
•Perilakupositif, jujur, terusterangdanadil
•Nyamandalammengontrolperasaannegatif, misalnyaketikacemas, tegang, malu
atautakut.
•Menjagahakdiridanoranglain
Tahapmenjadiasertif:
•Menggunakankata“tidak” sesuaikebutuhan
•Mengkomunikasikanmaksuddenganjelas
•Mengembangkankemampuanmendengar
•Bahasatubuhtepat
•Meningkatkankepercayaandiri
•Menerimakritikdenganramah
•Pribadiyang pembelajar
TehnikKomunikasiTerapeutik

10.Menyimpulkan
membawapoint-point pentinguntukmeningkatkanpemahaman, memberikesempatanuntuk
mengklarifikasikomunikasiagar memilikiidepikiranyang sama.
11.Memberikanpenghargaan
memberikanpengakuandanmenandakankesadaran. Ex : “sayalihatandamemakaibaju
denganrapihariini”
12.Menawarkandiri
menyediakandiritanpasyarat. Ex: “sayaakandudukmenemanimudisini”
13.Memberikanpetunjukumum
mendukungklienuntukmeneruskanbicara. Ex: “dankemudian..?, “teruskan..”
TehnikKomunikasiTerapeutik

14.Memberikanpertanyaanterbuka
memberikaninisiatifpadaklien, mendorongklienmenyelesaikantopik. Ex: “apayang
andapikirkanpagiini?”
15.Menempatkanurutanwaktu
klarifikasiwaktudankejadian. Ex: “apayang terjadisebelumitu?”, “halituterjadi
sebelumatausesudah..?
16. Mendukungperbandingan
menanyakankesamaanatauperbedaan. Ex: apakahhalinipernahterjadisebelumnya?”,
“apainimengingatkanandapadasesuatu?”
TehnikKomunikasiTerapeutik

17. Mengulang
pengulangantopikyang dibicarakan. Ex: “andaberkatabahwaibuandameninggalkananda
sejakandaberusia5 tahun”.Melengkapitehnikklarifikasi. Ex: klien: “sayabencitempatini,
sayatidakbetahberadadisini”. Perawat: : “andatidak inginberadadisini?”
18. Refleksi
mengembalikanperasaandanpikiranklien. Membantuperawattetapmemelihara
pendekatanyang tidakmenghakimi. Ex: klien: “haruskansayapulangakhirmingguini?”.
Perawat: “menurutandaharuskanandapulang, andakelihatantegangdancemas, apakahini
berhubungandenganpembicaraantentangsuamiandatadimalam?”
TehnikKomunikasiTerapeutik

19. Eksplorasi
mempelajarilebihdalam. Ex: “ceritakanpadakuapayang telahkamugambarkan
tadi”.
20. Menghadirkanrealitas
menyediakaninformasidenganperilakuyang tidakmenilai. Ex: “sayatidak
mendengarseorangpunbicara, sayayang merawatanda, iniadalahrumahsakit”.
21. Menunjukkankeraguan
menyelipkanpersepsiperawatttgrealitas. Ex: “menurutsayaituadalahhalyang
sulitdipercaya, halitusepertinyatidakbiasa”
TehnikKomunikasiTerapeutik

22. Penurunanjarak
menunjukkankeinginanuntuk terlibatlebihdekatdengan klien. Ex
“sayadisini, jadijangantakut”
23. Humor
salahsatuhalpentingdalamkomunikasiverbal. Tertawamengurangi
rasa sakitakibatstress. Humor merangsangproduksikatekolamin
sehinggameningkatkantoleransinyeri, mengurangikecemasan, dan
menfasilitasirelaksasisertameningkatkanmetabolisme.
TehnikKomunikasiTerapeutik

1.Pre interaksi
2.Orientasi
3.Kerja
4.Terminasi
Tahapankomunikasiterapeutik

1.Pre interaksi
•Mengeksplorasiperasaan, bayangandan ketakutandiri
•Menganalisakekuatanprofesionaldiridanketerbatasan
•Mengumpulkandata tentangklien
•Menentukanmasalahklien
•Merencanakantindakan
Tahapankomunikasiterapeutik

2.Orientasi
•Salam, perkenalan
•Evaluasi/ validasi
•Kontrak: waktu, tempat, tujuan
3.Kerja
•Melakukankegiatanyang telahdirencanakan
•Mengeksplorasistresoryang tepat
•Meningkatkankemandiriandantanggungjawab
•Mengembangkanmekanismekopingyang konstruktif
•Menanganitingkahlakuklienyang dipertahankan/ resistance
Tahapankomunikasiterapeutik

4.Terminasi
•Evaluasisubjektif
•Evaluasiobjektif
•Rencanatindaklanjut
•Kontrak: waktu, tempatdantujuan
Tahapankomunikasiterapeutik

SOAL
1.Seorang laki-laki (31 tahun) dibawa ke RSJ oleh keluarga karena mengamuk dirumah. Hasil pengkajian:
pasien mengatakan dirinya adalah walikota dan semua orang harus mendengarkan perintahnya. Perawat
mendengarkan tanpa memutus pembicaraan pasien, memberi isyarat menganggukkan kepala sebagai
respon dari apa yang pasien sampaikan tanpa menunjukkan persetujuan terhadap cerita pasien.
Apakah jenis komunikasi terapeuitik yang sedang dilakukan oleh perawat ?
•A. eksplorasi
•B. klarifikasi
•C. mengulang
•D. menunjukkan penerimaan (accepting)
•E. memfokuskan (focusing)

SOAL
2. Seorang laki-laki (46 tahun) dibawa ke RSJ oleh dinas sosial karena berkeliaran di jalanan. Saat dilakukan
pengkajian pasien bercerita tentang kehidupannya di jalanan. perawat mencoba mengulang kembali ucapan
klien dengan bahasa perawat.
Apakah jenis komunikasi terapeuitik yang sedang dilakukan oleh perawat ?
•A. mendengarkan dengan penuh perhatian
•B. klarifikasi
•C. repetisi
•D. menunjukkan penerimaan (accepting)
•E. memfokuskan (focusing)

Edukasidalam
Keperawatan

5 MEJA POSBINDU

SOAL
Desa Sukamaju saat ini sedang dilakukan kegiatan posbindu dengan rangkaian kegiatan wawancara faktor
resiko PTM, penimbangan BB, pengukuran TB, lingkar perut, Tekanan darah serta gula darah. Apakah tindakan
yang sedang dilakukan oleh petugas?
•A. tindakan kuratif
•B. tindakan promotif
•C. tindakan preventif sekunder
•D. tindakan preventif primer
•E. tindakan preventif tersier

SOAL
•Seorang perawat puskesmas Amelakukan skrining tumbuh kembang pada balita di wilayah kerja puskesmas
tersebut yang diduga. Berdasarkan laporan puskesmas terdapat 5 memiliki gejala stunting.Apakah upaya
yang sedang dilakukan oleh perawat tersebut?
•A. Pencegahan primer
•B. Pencegahan tersier
•C. Pencegahan sekunder
•D. Tindakan kuratif
•E. Tindakan promotive

SOAL
Seorang perempuan (25 tahun) datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilan. Status Obstetrik
pasien G1P0A0 usia kehamilan 10 minggu. Hasil pengkajian : pasien merasa cemas karena sering mengalami
konstipasi, dan mual muntah setiap pagi, nafsu makan menurun.
Apakah materi edukasi yang paling tepat diberikan pada klien?
•A. Edukai mengenai pola diet seimbang, edukasi mengenai proses persalinan
•B. Edukasi tentang keluarga berencana yang tepat, edukasi mengenai pola gizi yang tepat
•C. Konseling seksualitas selama masa kehamilan, edukasi manajemen diri
•D. Edukasi mengenai perubahan fisik ibu hamil
•E. Konseling laktasi, edukasi perawatan bayi baru lahir

SOAL
Puskesmas Sukamaju saat ini sedang dilakukan kegiatan vaksinasi COVID-19 pada warga rw 8 Keluarahan
Sukamaju. Apakah tindakan yang sedang dilakukan oleh petugas?
•A. tindakan kuratif
•B. tindakan promotif
•C. tindakan preventif sekunder
•D. tindakan preventif primer
•E. tindakan preventif tersier

1.Seorang bayi dengan hiperbilirubinemia harus menjalankan fototerapi. Ibu bayi menanyakan kepada
perawat apa yang harus dilakukannya supaya mendukung proses penyembuhan bayinya.
•Apa edukasi yang sebaiknya diberikan?
•A. Mengedukasi ibu untuk berhenti memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
•B. Mengedukasi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif minimal 8 kali sehari
•C. Mengedukasi ibu untuk menggantikan ASI dengan susu formula atau air gula
•D. Mengedukasi ibu untuk memberikan ASI maksimal 8 kali sehari
•E. Mengedukasi ibu untuk menambah susu formula selain ASI jika produksi ASI masih kurang

Penyelenggaraan
praktik etik dan legal
dalam pelayanan
keperawatan

PrinsipEtik
Keperawatan

Kode Etik
Keperawatan

Kode Etik
Keperawatan

Pelanggaran ringan:
•Melalaikantugas;
•Berperilakutidakmenyenangkanpenderitaataukeluarga;
•Tidakbersikapsopansaatberadadalamruangperawatan;
•Tidakberpenampilanrapi;
•Menjawabtelepontanpamenyebutkanidentitas;dan
•Berbicarakasardanmendiskreditkantemansejawatdihadapanumum/forum.

Pelanggaran sedang:
•Memintaimbalanberupauangataubarangkepadapasienataukeluarganyauntukkepentinganpribadiataukelompok;
•Memukulpasiendengansengaja;
•Bagiperawatyangsudahmenikahdilarangmenjalincintadenganpasiendankeluarganya,suamiatautemansejawat;
•Menyalahgunakanuangperawatanataupengobatanpasienuntukkepentinganpribadiataukelompok;
•Merokokdanberjudidilingkunganrumahsakitsaatmemakaiseragamperawat;
•Menceritakanaibtemanseprofesiataumenjelekkanprofesiperawatdihadapanprofesilain;dan
•Melakukanpelanggaranetikringanminimal3kali

Pelanggaran berat:
•Melakukantindakankeperawatantanpamengikutiprosedursehinggapenderitaanpasienbertambahparahbahkanmeninggal;
•Salahmemberikanobatsehinggaberakibatfatalbagipasien;
•Membiarkanpasiendalamkeadaansakitparahatausakratulmauttanpamemberikanpertolongan
•Berjudiataumeminumminumanberalkoholsampaimabukdiruanganperawatan;
•Menodaikehormatanpasien;
•Memukulatauberbuatkekerasanpadapasiendengansengajasampaiterjadicacatfisik;
•Menyalahgunakanobatpasienuntukkepentinganpribadiataukelompok;dan
•Menjelekkandan/ataumembuatceritahoaxmengenaiprofesikeperawatanpadaprofesilaindalamforum,mediacetak,maupunmedia
onlineyangmengakibatkanadanyatuntutanhukum.

Analisis
UU No. 17 Tahun
2023
(Omnibus Law)
Tentang Kesehatan

UU No. 17 Tahun 2023
BAB II Hak dan Kewajiban Hak dan KewajibanWargaNegara RepublikIndonesia dalam tatanankesehatan
BAB III TanggungJawab
Pemerintah
Tanggungjawabpemerintahpusatdan pemerintahdaerah–mencakupkeseluruhan
dalam tatanankesehatantermasukpelayanan, saranaprasarana, sumberdayamanusia,
partisipasimasyarakat, dan penanggulanganwabah
BAB IV Penyelenggaraan
Kesehatan
Mengaturtentangupayakesehatanmasyarakatdan perseorangan–Upaya dapat
berjalandidukungsumberdayakesehatan(fasilitas, SDM, perbekalan, sisteminformasi,
teknologi, pendanaankesehatan) yang dikeloladalam pengelolaankesehatanoleh
pemerintahpusatdan daerah

BAB V Upaya Kesehatan

BAB VI FasilitasPelayananKesehatan
Pelayanan
Kesehatan
Primer
Pelayanan
Kesehatan
Lanjutan

BAB VII

UU No. 17 Tahun 2023
BAB VIII Perbekalan
Kesehatan
Menjaminketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauanperbekalankesehatan
terutamaobatesesnsialdan program nasional
BAB IX Ketahanan
Kefarmasiandan Alat
Kesehatan
Upaya pemerintahdalam mendukungketahanankefarmasian–mengedepankan
penelitiandan perkembangansertaprodukdalam negeri
BAB X TeknologiKesehatan Penelitian, pengembangan, dan pengkajianpada teknologibiomedis
BAB XI SistemInformasi
Kesehatan
Mendukungpercepatanteknologidengan sisteminformasiyang terintegrasidalam satu
sistemkesehatannasional

UU No. 17 Tahun 2023
BAB XII KejadianLuarBiasa
dan Wabah
MengaturmengenaiKLB, wabah, dan bencana
BAB XIII Pendanaan
Kesehatan
Alokasianggarankesehatanoleh pemerintahpusatdan pemdadituangkandalam
rencanaindukbidangkesehatandan penganggaranberbasiskinerja
BAB XIV Koordinasidan
SinkronisasiPenguatan
SistemKetahanan
Bab untuk mengaturkoordinasidan sinkronisasidalam rangkakebijakandi bidang
kesehatanantarkementerian/Lembaga dan pihakterkait
BAB XV Partisipasi
Masyarakat
Mengaturpartisipasimasyarakatdalam membangunderajadkesehatanyang setinggi-
tingginya
BAB XVI Pembinaandan
Pengawasan
Pemerintahmengaturpembinaandan pengawadansertasistempendidikandan
penegakanhukumsertaketentuanpidana

Pengkajian
Keperawatan

PENGKAJIAN
•Identitas
•Keluhan utama
•Riwayat kesehatan/keluarga
•Gaya hidup
•Kondisi lingkungan
•Kebutuhan dasar manusia
ANAMNESA
•Per sistem
•Head to toe
PEMERIKSAAN
FISIK

IDENTITAS
⚫Nama, alamat,usia, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, diagnosa medis,
asuransi kesehatan, penanggung jawab, no
telf penanggung jawab

KELUHAN UTAMA
⚫Keluhan yang menyebabkan klien masuk
ke pelayanan kesehatan

RIWAYAT KESEHATAN
⚫Riwayat Penyakit Sekarang
⚫Riwayat Penyakit Dahulu
⚫Riwayat Penyakit Keluarga (Genogram)
⚫Riwayat Pengobatan
⚫Alergi

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
(MASLOW)

PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
⚫Pengkajian kekuatan otot
5: Mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan maksimal
4: Mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan ringan
3: Ada pergerakan, mampu melawan gravitasi
2: Ada pergerakan, tidak mampu melawan gravitasi
1: Kontraksi otot minimal dapat terasa atau teraba, tanpa menimbulkan pergerakan
0: Paralisis total
⚫Pengkajian sendi (inspeksi, palpasi, gerak)
⚫Pengkajian adanya edema dan nyeri tekan

1.Seorang laki-laki (60 tahun) dirawat di RS dengan Stroke sejak 2 hari lalu. Pasien mengalami paralisis
separuh badan. Pasien mengatakan tangan kanannya terasa tebal dan kebas. Perawat melakukan
pengkajian kekuatan otot pada tangan kanan pasien. Ketika perawat menginstruksikan untuk mengangkat
tangan, pasien dapat mengangkat tangan dan tidak bisa menahan tahanan maksimal/penuh.
•Berapakah kekuatan otot pada tangan kanan pasien ?
•A. 1
•B. 2
•C. 3
•D. 4
•E. 5

1.Seorang laki-laki (43 tahun) dirawat di RS dengan stroke haemoragic. Hasil pengkajian: tampak kelemahan
pada sisi sebelah kanan, tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas
24x/menit. Saat dilakukan pemeriksaan kekuatan otot kanan dengan meminta pasien mengangkat kaki,
pasien hanya mampu untuk menggeser kakinya.
•Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien?
•A. 4
•B. 3
•C. 2
•D. 1
•E. 0

Seoranglaki-lakiberusia62 tahuntinggalbersamakeluargadirumahnya,
mengeluhpusing, telingaberdengung, penglihatankabutdan rasa beratdi
tengkukpada perawatyang berkunjung. Hasil pengkajiangenogram,
didapatkandata orang tuaklienmeninggalkarenaseranganstroke. Apakah
pemeriksaanfisikyang tepatdilakukanpada kasustersebut?
a.MengukurJVP
b.Menginspeksiarea dada
c.Mengukurtekanandarah
d.Menghitungfrekuensinapas
e.Melakukantesrinnedan swabach

PEMBAHASAN
Diket:
Klien usia 62 tahun, pusing,
penglihatan kabur, rasa berat pada
tengkuk, riwayat keluarga ada
stroke

1.Seorang laki-laki (31 tahun) dirawat di RS dengan Appendicitis sejak 1 hari lalu. Pasien mengeluh nyeri
hilang timbul seperti tertusuk pada perut dengan skala 7, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi
84x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,7 C. Perawat sedang mengkaji Mc. Burney Sign pada
pasien.
•Dimanakah letak titik Mc. Burney ?
•A. Kuadran kanan atas abdomen, 2/3 dari jarak umbilicus dan garis mid axila
•B. Kuadran kanan bawah abdomen, 2/3 dari jarak antara umbilicus dan SIAS
•C. 2/3 dari jarak antara umbilicus dan processus xiphoideus
•D. Kuadran kiri bawah abdomen, 2/3 dari jarak antara umbilicus dan SIAS
•E. Kuadran kiri atas abdomen, 2/3 dari jarak umbilicus dan garis mid axila

Diagnosis
Keperawatan

1.Seorang laki-laki (59 tahun) dirawat karena ulkus dekubitus derajat 2 pada punggungnya dengan riwayat
stroke haemoragik sejak 2 tahun lalu. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka dan luka tampak basah dan
berwarna merah.
•Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada pasien?
•A. Hambatan mobilitas fisik
•B. Resiko infeksi
•C. Gangguan integritas jaringan
•D. Gangguan integritas kulit
•E. Perfusi perifer tidak efektif

JAWAB D
•Data fokus:
•- Pasien dengan stroke haemoragik
•- Pasien dengan luka dekubitus derajat 2
•- luka tampak basah dan berwarna merah
•Dekubitus merupakan kerusakan kulit pada suatu area dan dasar jaringan yang disebabkan oleh tulang yang
menonjol, sebagai akibat dari tekanan, pergeseran, gesekan atau kombinasi dari beberapa hal tersebut.
•Luka dekubitus derajat 2 atau Partial Thickness Skin Loss merupakan Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu
epidermis atau dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superfisial dengan warna dasar luka merah-pink,
abrasi, melepuh, atau membentuk lubang yang dangkal.
•Berdasarkan data pada kasus diagnosa keparawatan yang tepat pada pasien adalah gangguan integritas kulit.
Menurut SDKI (2017) gangguan integritas kulit merupakan kerusakan yang terjadi pada area kulit yang terbatas
pada epidermis dan dermis.

Soal 23
Seoranglaki-lakiberusia30 tahundi antarke UGD karenakecelakaan. Hasil
pengkajiandidapatkanjejasdi antaradada dan abdomen di ICS 4-5, pasien
meringiskesakitan, defansmuscular (+), CRT 4 detik, pucat, akraldingin, TD
80/60 mmHg, frekuensinadi125 x/menit, frekuensinapas 24 x/menitdan
suhu37oC. Apakahmasalahkeperawatanyang tepatpada kasusdiatas?
a.Nyeri akut
b.Resikoinfeksi
c.Perfusiperifertidakefektif
d.Hipovolemia
e.Perubahan pola napas

Nyeri akut Kerusakan/cederajaringandenganintensitasringan
hinggaberatberlangsung< 3 bulan. Data: PQRST
(Provoke, Quality, Regio, Scale, Time)
Risikoinfeksi Belum tampaktandainfeksiaktualtetapisudahada
risikoinfeksi
Perfusiperifertidakefektif Penurunansirkulasidarahpada level kapiler. Dat: CRT
> 3 detik, pulsasinadiperiferterabalemah, sianosis,
akraldingin, nyeriperifer
Hipovolemia Penurunanvolume cairantubuh. Data: tekanandarah
rendah, pulsasinadilemah, frekuensinadimeningkat,
turgor kulitrendah, mukosakering, volume urin
rendah, hematokritrendah
Perubahanpolanapas Penggunaanototbantunapas, cupinghidung,pursed
lip breathing, retraksidindingdada, faseekspirasi
menurun, polanapas abnormal: takipnue, bradipneu

1.Seorang laki-laki (58 tahun) dirawat di RS dengan aritmia. Hasil pengkajian: setelah ke kamar mandi, pasien
mengeluh lelah dan sesak, terdapat penggunaan otot bantu napas, tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi
nadi 110x/menit, frekuensi napas 26x/menit. Hasil EKG menunjukkan ventricular takikardi.
•Apakah diagnosis keperawatan yang tepat?
•A. Penurunan curah jantung
•B. Bersihan jalan napas tidak efektif
•C. Gangguan ventilasi spontan
•D. Intoleransi aktivitas
•E. Pola napas tidak efektif

1.Seorang laki-laki (58 tahun) dirawat di RS dengan community acquired pneumonia (CAP). Hasil
pengkajian: pasien mengeluh sesak dan pusing Ketika berbaring, tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi
napas 28x/menit, tampak penggunaan otot bantu napas. Diketahui nilai pH 7,31, PCO2 48 mmHg, HCO3 28
mmol/l, SaO2 95%.
•Apakah diagnosis keperawatan yang tepat?
•A. Pola napas tidak efektif
•B. Gangguan pertukaran gas
•C. Gangguan ventilasi spontan
•D. Intoleransi aktifitas
•E. Bersihan jalan napas tidak efektif

1.Seorang perempuan (42 tahun) datang ke RS untuk memeriksakan kesehatannya. Hasil pengkajian: pasien
mengeluh urin keluar tanpa disadari saat pasien tertawa berlebihan dan batuk. pasien mengatakan keluhan
dirasakan sejak 1 bulan yang lalu dan tidak diketahui penyebabnya, hal ini menyebabkan pasien malu ketika
berkumpul dengan teman-temannya.
•Apakah diagnosis keperawatan yang tepat?
•A. Inkontinensia urine berlebih
•B. Inkontinensia urine reflex
•C. Inkontinensia urine urgensi
•D. Inkontinensia urine stress
•E. Gangguan eliminasi urine

1.Seorang perempuan (26 tahun) dirawat sejak 1 hari lalu dengan GEA. Pasien mengeluh lemas dan haus,
sudah BAB sebanyak 4x dengan konsistensi lembek, perih pada anus, tekanan darah 90/70 mmHg,
frekuensi nadi 96x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,8 C, BB 46 kg, TB 155 cm, frekuensi
peristaltic 35x/menit, dan bising usus hiperaktif.
•Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien ?
•A. Nyeri Akut
•B. Defisit Nutrisi
•C. Hipovolemia
•D. Risiko Syok
•E. Diare

1.Seorang laki-laki (62 tahun) dirawat di RS dengan CVA Thrombosis sejak 2 hari yang lalu. Pasien terlihat
lemah dan wajah asimetris bibir kearah kanan sehingga sulit berbicara dan pelo, tidak nafsu makan,
aktivitas pasien dibantu perawat dan keluarga, tanda vital dalam batas normal, BB 56 kg, TB 168 cm,
terdapat gangguan pada nervus VII dan XII.
•Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien ?
•A. Gangguan Komunikasi Verbal
•B. Intoleransi Aktivitas
•C. Defisit Nutrisi
•D. Gangguan Persepsi Sensori
•E. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakrania

1.Seorang perempuan (71 tahun) dirawat dengan CVA Thrombosis. Hasil pengkajian: tekanan darah 160/80
mmHg, frekuensi nadi 82x/menit, frekuensi napas 20x/menit suhu 36,5 C. Pasien hanya menghabiskan ¼
porsi makan dan keluarga mengatakan sempat tersedak saat makan, BB 50 kg, TB 160 cm. Terdapat
gangguan pada nervus IX, X, dan XII, nilai NIHSS: defisit neurologi sedang.
•Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien ?
•A. Defisit Nutrisi
•B. Risiko Aspirasi
•C. Gangguan Komunikasi Verbal
•D. Risiko Disfungsi Neurovaskular Perifer
•E. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakrania

1.Seorang wanita (35 tahun) masuk RSJ karena mengurung diri di kamar serta takut keluar dan bertemu
dengan orang lain. Hasil pengkajian: pasien tidak mau bicara maupun menatap mata perawat. Setelah
diintervensi dan minum obat secara teratur sekarang pasien mampu berkenalan dengan perawat atau
teman sekamarnya.
•Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut ?
•A. waham
•B. resiko perilaku kekerasan
•C. halusinasi
•D. harga diri rendah
•E. isolasi sosial

1.Seorang laki-laki (40 tahun) dibawa ke IGD karena Ketoasidosis Diabetik dengan penurunan kesadaran, GCS
12, mukosa bibir kering, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 24x/menit,
SpO2 98%, GDS 660 gr/dl. Keluarga mengatakan sudah 3 hari pasien merasa lemas. Pasien riwayat DM
tanpa kontrol diet maupuan kadar gula darah dan tidak rutin minum obat.
•Apakah masalah keperawatan utama pada pasien ?
•A. Perfusi Perifer Tidak Efektif
•B. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
•C. Kekurangan Volume Cairan
•D. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
•E. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif

Perilakukesehatancenderungberisiko Perilakumaladaptive yang dilakukanoleh populasi
tetapibelumadamasalahkesehatan. Contoh:
merokok, narkoba
Ketidakefektifanpemeliharaankesehatan Ada masalahkesehatantetapikuranginformasiatau
kemauandalammeningkatkankesehatanseperti
batuktetapimasihmerokokdan diaretetapitidak
adakonsistensiuntukcucitangan
Kesiapanmeningkatkanmanajemenkesehatan Adanyadata yang menunjukkankecenderungan
mengarahpada perubahanperilakuadaptifdan upaya
untukmeningkatkannya
Ketidakefektifanmanajemenkesehatan Sudahmendapatkanpengobatantetapitidak
menjalankanterapi/ pengobatandalamkehidupan
sehari-hari. Contoh: pasientidakminumobatsecara
teratur, kurangolahraga, susahakseskepuskesmas
Defisitkesehatankomunitas Masalahkesehatandalamkomunitasdan tidakada
program untukmencegahdan mengatasimasalah
atausudahadaprogram tetapitidakberjalandengan
baik

KOMUNITAS
Hasil pengkajianpada sekelompokpenderitaTB didapatkandata 15%
klienmenyatakantidak melanjutkanprogram pengobatan, 40% klien
menyatakanmerasatidak nyamandengan efeksampingobatdan 20%
keluargatidak terlibatdalam pengawasanminumobat. Apakah
diagnosis keperawatanpada kasustersebut?
a.Perilakukesehatancenderungberisiko
b.Ketidakefektifanpemeliharaankesehatan
c.Kesiapanmeningkatkanmanajemenkesehatan
d.Ketidakefektifanmanajemenkesehatan
e.Defisitkesehatankomunitas

Rencana
Keperawatan

1.Seorang perempuan (62 tahun) dirawat di RS dengan COPD sejak 5 hari lalu. Pasien koma, GCS 3,
terpasang ETT, tekanan darah 170/100 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu
36,8 C, SaO2 98%, terdengar suara napas gurgling karena sputum berlebih pada mulut.
•Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat pada pasien ?
•A. Berkolaborasi memberikan bronkodilator
•B. Menganjurkan batuk efektif
•C. Melakukan suction
•D. Menambah aliran oksigen
•E. Segera lapor ke DPJP

•Seorang laki-laki berusia 63 tahun dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran. Hasil pengkajian diketahui
pasien memiliki riwatat DM tipe 2, pucat, berkeringat dingin, lemas, frekuensi nadi 112x/menit, TD 90/65
mmHg. Hasil GDS 58 mg/dL. Apakah intervensi utama yang sesuai pada kasus tersebut?
•A. Berikan cairan IV RL 2 sisi
•B. Berikan minuman manis hangat
•C. Berikan injeksi dextrose 40% bolus intravena
•D. Berikan oksigen terapi 4 L/menit
•E. Berikan posisi tredelenburg

Data:
-DM tipe 2
-Penurunan kesadaran
-Hasil GDS 58 mg/dL
Jawaban:
C. InjeksiDextrose 40% 2 bolus intravena
PEMBAHASAN

Soal 9
•Laki-laki usia 60 tahun dirawat dengan diagnosis stroke hemoragik. Hasil pengkajian klien mengalami kesulitan
menelan dan mengalami kelemahan pada sisi kiri tubuh. Saat ini klien sedang dilakukan pemasangan NGT. Perawat
telah menentukan lubang hidung yang akan dilakukan pemasangan NGT. Apakah tindakan yang dilakukan
selanjutnya?
•A. Mengintruksikan pasien untuk menelan
•B. Memposisikan kepala ekstensi
•C. Beri tanda pada selang dengan plester
•D. Ukur panjang selang dengan menentukan jarak dari puncak hidung ke daun telinga kemudian ke processus
xipoideus
•E. Olesi jelly pada selang NGT

PEMBAHASAN

Soal
•Seorang laki-laki usia 25 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas dan dibawa ke UGD dengan keluhan sesak
napas dan nyeri pada dada. Pasien tampak gelisah, JVP meningkat, trakea berdeviasi ke sebelah kiri dan
perkusi paru hipersonor. Tekanan darah 90/70 mmHg,HR 110x/menit, SpO2 92% dan RR 36x/menit.Saat
diambulans pasien telah terpasang NRM 10 lpm. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan?
•A. Posisikan semifowler
•B. Lakukan pemasangan occlusive dressing
•C. Lakukan perikardiosintesis
•D. Lakukan needle thorakosintesis
•E. Lakukan balut tekan

•Pembahasan: Jawaban : D
•Pneumotoraks adalah keadaan ketika udara terkumpul di antara pleura parietal dan visera yang
mengakibatkan kolaps paru. Ketika terjadi pergeseran mediastinum maka disebut tension pneumothorax.
Tension pneumotoraks ditandai dengan adanya deviasi trakea, distensi vena jugularis, hipoksia, sesak napas
dan suara napas menghilang.
•Pilihan A berguna namun tidak menyelesaikan masalah.
•Pilihan B merupakan tindakan pada open pneumothoraks.
•Pilihan C merupakan tindakan pada tamponade jantung.
•Pilihan E merupakan tindakan untuk mengatasi perdarahan.
PEMBAHASAN

Seorang laki-laki (40 tahun) dibawa ke RS dalam keadaan tidak sadarkan diri karena mengalami cedera kepala
berat. Hasil pengkajian: GCS 8, tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 130x/menit, suhu 37 C, frekuensi
napas 27x/menit. Pasien dilakukan pemasangan kateter urin. Saat ini perawat telah memasang handscoon
bersih.
•Apa tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat ?
•A. Mengoleskan jelly pada ujung kateter
•B. Memasang duk bolong
•C. Melakukan penis hygiene
•D. Memasukkan kateter ke uretra
•E. Menampung urin menggunakan nierbeken

•Prosedur Pemasangan Kateter Pria
•1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
•2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
•3. Siapkan alat dan bahan
•4. Jaga privasi dengan memasang sampiran
•5. Atur posisi telentang dengan kaki abduks
•8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
•9. Pakai sarung tangan bersih
•10. Bersihkan area genetalia dengan kapas/kasa dan cairan antiseptic atau penis hygiene
•11. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
•12. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di alas steril dengan tetap mempertahankan teknik aseptic
•13. Pakai sarung tangan steril
•14. Sambungkan kateter dengan urine bag

•15. Pegang penis tegak lurus dengan tangan non-dominan dan masukkan 10 mL jeli ke dalam meatus uretra dengan tangan dominan
•16. Tutup meatus uretra dengan jari telunjuk selama 1-2 menit
•17. Masukkan kateter ke dalam meatus uretra secara perlahan dengan tangan dominan sampai pangkal kateter sambil menganjurkan pasien menarik napas
•dalam
•18. Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan aquades/NaCl untuk mnegembangkan balon kateter
•19. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan kateter terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
•20. Lepaskan sarung tangan steril
•21. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area abdomen bawah dengan penis mengarah ke dada
•22. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
•23. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari urine bag, jika perlu
•24. Lepaskan sarung tangan bersih
•25. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
•26. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
•27. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna urine, jumlah urine yang keluar, jumlah aquades/NaCl untuk mengembangkan balon, tanggal/waktu
•dipasang) dan respons pasien

1.Seorang laki-laki (24 tahun) dirawat dirumah sakit dengan fraktur tibia sinistra. Perawat sedang
mengajarkan klien untuk mobilisasi turun tangga dengan menggunakan kruk. Saat ini pasien telah
menopangkan berat badan ke kruk. Apa tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat?
•A. Menggerakkan kaki kanan kedepan
•B. Kruk ditempatkan ke anak tangga
•C. Berat badan bertumpu pada kaki yang tidak cedera
•D. Menggerakkan kaki kiri kedepan
•E. Kaki yang tidak cedera sejajar di tangga dengan kruk

•Data fokus:
•- Pasien post fraktur tibia sinistra menggunakan alat bantu kruk
•- Pasien sudah menopangkan berat badannya ke kruk
•Jawaban tepat: c. Menggerakkan kaki kiri (kaki yang cidera) ke depan
•Prosedur turun tangga menggunakan alat bantu kruk:
•1) Klien berdiri dengan posisi tripod
•2) Berat badan bertumpu pada kaki yang tidak cidera
•3) Kruk ditempatkan ke anak tangga, transfer berat badan ke kruk
•4) Gerakkan kaki yang cidera ke depan.
•5) Kaki yang tidak cidera sejajar di tangga dengan kruk
•6) Ulangi urutan sampai mencapai bagian bawah tangga

Soal
•Pada kunjungan sebuah rumah terdapat keluarga Tn. Y dengan usia pernikahan 35 tahun. Tn. Y memiliki 2
orang anak yang telah menikah dan memiliki anak serta tinggal bersama keluarganya masing-masing.
Berdasarkan kasus tersebut, fungsi keluarga yang manakah yang telah dijalankan oleh keluarga tersebut?
•A. Fungsi afektif
•B. Fungsi sosialisasi
•C. Fungsi reproduksi
•D. Fungsi perawatan kesehatan
•E. Fungsi ekonomi

PEMBAHASAN

Soal
•Perawat sedang melakukan kunjungan rumah pada keluarga Tn. X. Tn. X tinggal bersama keluarga inti dan
keluarga lain yang memiliki hubungan darah yaitu kakek-nenek, paman, bibi, dan sepupu. Apakah tipe
keluarga Tn. X tersebut?
•A. Nuclear family
•B. Extended family
•C. Dyad family
•D. Single adult
•E. Cohabiting family

Thank You
Tags