SOAL
1.Seorang laki-laki (31 tahun) dibawa ke RSJ oleh keluarga karena mengamuk dirumah. Hasil pengkajian:
pasien mengatakan dirinya adalah walikota dan semua orang harus mendengarkan perintahnya. Perawat
mendengarkan tanpa memutus pembicaraan pasien, memberi isyarat menganggukkan kepala sebagai
respon dari apa yang pasien sampaikan tanpa menunjukkan persetujuan terhadap cerita pasien.
Apakah jenis komunikasi terapeuitik yang sedang dilakukan oleh perawat ?
•A. eksplorasi
•B. klarifikasi
•C. mengulang
•D. menunjukkan penerimaan (accepting)
•E. memfokuskan (focusing)
SOAL
2. Seorang laki-laki (46 tahun) dibawa ke RSJ oleh dinas sosial karena berkeliaran di jalanan. Saat dilakukan
pengkajian pasien bercerita tentang kehidupannya di jalanan. perawat mencoba mengulang kembali ucapan
klien dengan bahasa perawat.
Apakah jenis komunikasi terapeuitik yang sedang dilakukan oleh perawat ?
•A. mendengarkan dengan penuh perhatian
•B. klarifikasi
•C. repetisi
•D. menunjukkan penerimaan (accepting)
•E. memfokuskan (focusing)
Edukasidalam
Keperawatan
5 MEJA POSBINDU
SOAL
Desa Sukamaju saat ini sedang dilakukan kegiatan posbindu dengan rangkaian kegiatan wawancara faktor
resiko PTM, penimbangan BB, pengukuran TB, lingkar perut, Tekanan darah serta gula darah. Apakah tindakan
yang sedang dilakukan oleh petugas?
•A. tindakan kuratif
•B. tindakan promotif
•C. tindakan preventif sekunder
•D. tindakan preventif primer
•E. tindakan preventif tersier
SOAL
•Seorang perawat puskesmas Amelakukan skrining tumbuh kembang pada balita di wilayah kerja puskesmas
tersebut yang diduga. Berdasarkan laporan puskesmas terdapat 5 memiliki gejala stunting.Apakah upaya
yang sedang dilakukan oleh perawat tersebut?
•A. Pencegahan primer
•B. Pencegahan tersier
•C. Pencegahan sekunder
•D. Tindakan kuratif
•E. Tindakan promotive
SOAL
Seorang perempuan (25 tahun) datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilan. Status Obstetrik
pasien G1P0A0 usia kehamilan 10 minggu. Hasil pengkajian : pasien merasa cemas karena sering mengalami
konstipasi, dan mual muntah setiap pagi, nafsu makan menurun.
Apakah materi edukasi yang paling tepat diberikan pada klien?
•A. Edukai mengenai pola diet seimbang, edukasi mengenai proses persalinan
•B. Edukasi tentang keluarga berencana yang tepat, edukasi mengenai pola gizi yang tepat
•C. Konseling seksualitas selama masa kehamilan, edukasi manajemen diri
•D. Edukasi mengenai perubahan fisik ibu hamil
•E. Konseling laktasi, edukasi perawatan bayi baru lahir
SOAL
Puskesmas Sukamaju saat ini sedang dilakukan kegiatan vaksinasi COVID-19 pada warga rw 8 Keluarahan
Sukamaju. Apakah tindakan yang sedang dilakukan oleh petugas?
•A. tindakan kuratif
•B. tindakan promotif
•C. tindakan preventif sekunder
•D. tindakan preventif primer
•E. tindakan preventif tersier
1.Seorang bayi dengan hiperbilirubinemia harus menjalankan fototerapi. Ibu bayi menanyakan kepada
perawat apa yang harus dilakukannya supaya mendukung proses penyembuhan bayinya.
•Apa edukasi yang sebaiknya diberikan?
•A. Mengedukasi ibu untuk berhenti memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
•B. Mengedukasi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif minimal 8 kali sehari
•C. Mengedukasi ibu untuk menggantikan ASI dengan susu formula atau air gula
•D. Mengedukasi ibu untuk memberikan ASI maksimal 8 kali sehari
•E. Mengedukasi ibu untuk menambah susu formula selain ASI jika produksi ASI masih kurang
Penyelenggaraan
praktik etik dan legal
dalam pelayanan
keperawatan
Analisis
UU No. 17 Tahun
2023
(Omnibus Law)
Tentang Kesehatan
UU No. 17 Tahun 2023
BAB II Hak dan Kewajiban Hak dan KewajibanWargaNegara RepublikIndonesia dalam tatanankesehatan
BAB III TanggungJawab
Pemerintah
Tanggungjawabpemerintahpusatdan pemerintahdaerah–mencakupkeseluruhan
dalam tatanankesehatantermasukpelayanan, saranaprasarana, sumberdayamanusia,
partisipasimasyarakat, dan penanggulanganwabah
BAB IV Penyelenggaraan
Kesehatan
Mengaturtentangupayakesehatanmasyarakatdan perseorangan–Upaya dapat
berjalandidukungsumberdayakesehatan(fasilitas, SDM, perbekalan, sisteminformasi,
teknologi, pendanaankesehatan) yang dikeloladalam pengelolaankesehatanoleh
pemerintahpusatdan daerah
BAB V Upaya Kesehatan
BAB VI FasilitasPelayananKesehatan
Pelayanan
Kesehatan
Primer
Pelayanan
Kesehatan
Lanjutan
BAB VII
UU No. 17 Tahun 2023
BAB VIII Perbekalan
Kesehatan
Menjaminketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauanperbekalankesehatan
terutamaobatesesnsialdan program nasional
BAB IX Ketahanan
Kefarmasiandan Alat
Kesehatan
Upaya pemerintahdalam mendukungketahanankefarmasian–mengedepankan
penelitiandan perkembangansertaprodukdalam negeri
BAB X TeknologiKesehatan Penelitian, pengembangan, dan pengkajianpada teknologibiomedis
BAB XI SistemInformasi
Kesehatan
Mendukungpercepatanteknologidengan sisteminformasiyang terintegrasidalam satu
sistemkesehatannasional
UU No. 17 Tahun 2023
BAB XII KejadianLuarBiasa
dan Wabah
MengaturmengenaiKLB, wabah, dan bencana
BAB XIII Pendanaan
Kesehatan
Alokasianggarankesehatanoleh pemerintahpusatdan pemdadituangkandalam
rencanaindukbidangkesehatandan penganggaranberbasiskinerja
BAB XIV Koordinasidan
SinkronisasiPenguatan
SistemKetahanan
Bab untuk mengaturkoordinasidan sinkronisasidalam rangkakebijakandi bidang
kesehatanantarkementerian/Lembaga dan pihakterkait
BAB XV Partisipasi
Masyarakat
Mengaturpartisipasimasyarakatdalam membangunderajadkesehatanyang setinggi-
tingginya
BAB XVI Pembinaandan
Pengawasan
Pemerintahmengaturpembinaandan pengawadansertasistempendidikandan
penegakanhukumsertaketentuanpidana
Pengkajian
Keperawatan
PENGKAJIAN
•Identitas
•Keluhan utama
•Riwayat kesehatan/keluarga
•Gaya hidup
•Kondisi lingkungan
•Kebutuhan dasar manusia
ANAMNESA
•Per sistem
•Head to toe
PEMERIKSAAN
FISIK
IDENTITAS
⚫Nama, alamat,usia, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, diagnosa medis,
asuransi kesehatan, penanggung jawab, no
telf penanggung jawab
KELUHAN UTAMA
⚫Keluhan yang menyebabkan klien masuk
ke pelayanan kesehatan
RIWAYAT KESEHATAN
⚫Riwayat Penyakit Sekarang
⚫Riwayat Penyakit Dahulu
⚫Riwayat Penyakit Keluarga (Genogram)
⚫Riwayat Pengobatan
⚫Alergi
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
(MASLOW)
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
⚫Pengkajian kekuatan otot
5: Mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan maksimal
4: Mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan ringan
3: Ada pergerakan, mampu melawan gravitasi
2: Ada pergerakan, tidak mampu melawan gravitasi
1: Kontraksi otot minimal dapat terasa atau teraba, tanpa menimbulkan pergerakan
0: Paralisis total
⚫Pengkajian sendi (inspeksi, palpasi, gerak)
⚫Pengkajian adanya edema dan nyeri tekan
1.Seorang laki-laki (60 tahun) dirawat di RS dengan Stroke sejak 2 hari lalu. Pasien mengalami paralisis
separuh badan. Pasien mengatakan tangan kanannya terasa tebal dan kebas. Perawat melakukan
pengkajian kekuatan otot pada tangan kanan pasien. Ketika perawat menginstruksikan untuk mengangkat
tangan, pasien dapat mengangkat tangan dan tidak bisa menahan tahanan maksimal/penuh.
•Berapakah kekuatan otot pada tangan kanan pasien ?
•A. 1
•B. 2
•C. 3
•D. 4
•E. 5
1.Seorang laki-laki (43 tahun) dirawat di RS dengan stroke haemoragic. Hasil pengkajian: tampak kelemahan
pada sisi sebelah kanan, tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas
24x/menit. Saat dilakukan pemeriksaan kekuatan otot kanan dengan meminta pasien mengangkat kaki,
pasien hanya mampu untuk menggeser kakinya.
•Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien?
•A. 4
•B. 3
•C. 2
•D. 1
•E. 0
Seoranglaki-lakiberusia62 tahuntinggalbersamakeluargadirumahnya,
mengeluhpusing, telingaberdengung, penglihatankabutdan rasa beratdi
tengkukpada perawatyang berkunjung. Hasil pengkajiangenogram,
didapatkandata orang tuaklienmeninggalkarenaseranganstroke. Apakah
pemeriksaanfisikyang tepatdilakukanpada kasustersebut?
a.MengukurJVP
b.Menginspeksiarea dada
c.Mengukurtekanandarah
d.Menghitungfrekuensinapas
e.Melakukantesrinnedan swabach
PEMBAHASAN
Diket:
Klien usia 62 tahun, pusing,
penglihatan kabur, rasa berat pada
tengkuk, riwayat keluarga ada
stroke
1.Seorang laki-laki (31 tahun) dirawat di RS dengan Appendicitis sejak 1 hari lalu. Pasien mengeluh nyeri
hilang timbul seperti tertusuk pada perut dengan skala 7, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi
84x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,7 C. Perawat sedang mengkaji Mc. Burney Sign pada
pasien.
•Dimanakah letak titik Mc. Burney ?
•A. Kuadran kanan atas abdomen, 2/3 dari jarak umbilicus dan garis mid axila
•B. Kuadran kanan bawah abdomen, 2/3 dari jarak antara umbilicus dan SIAS
•C. 2/3 dari jarak antara umbilicus dan processus xiphoideus
•D. Kuadran kiri bawah abdomen, 2/3 dari jarak antara umbilicus dan SIAS
•E. Kuadran kiri atas abdomen, 2/3 dari jarak umbilicus dan garis mid axila
Diagnosis
Keperawatan
1.Seorang laki-laki (59 tahun) dirawat karena ulkus dekubitus derajat 2 pada punggungnya dengan riwayat
stroke haemoragik sejak 2 tahun lalu. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka dan luka tampak basah dan
berwarna merah.
•Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada pasien?
•A. Hambatan mobilitas fisik
•B. Resiko infeksi
•C. Gangguan integritas jaringan
•D. Gangguan integritas kulit
•E. Perfusi perifer tidak efektif
JAWAB D
•Data fokus:
•- Pasien dengan stroke haemoragik
•- Pasien dengan luka dekubitus derajat 2
•- luka tampak basah dan berwarna merah
•Dekubitus merupakan kerusakan kulit pada suatu area dan dasar jaringan yang disebabkan oleh tulang yang
menonjol, sebagai akibat dari tekanan, pergeseran, gesekan atau kombinasi dari beberapa hal tersebut.
•Luka dekubitus derajat 2 atau Partial Thickness Skin Loss merupakan Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu
epidermis atau dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superfisial dengan warna dasar luka merah-pink,
abrasi, melepuh, atau membentuk lubang yang dangkal.
•Berdasarkan data pada kasus diagnosa keparawatan yang tepat pada pasien adalah gangguan integritas kulit.
Menurut SDKI (2017) gangguan integritas kulit merupakan kerusakan yang terjadi pada area kulit yang terbatas
pada epidermis dan dermis.
1.Seorang laki-laki (58 tahun) dirawat di RS dengan aritmia. Hasil pengkajian: setelah ke kamar mandi, pasien
mengeluh lelah dan sesak, terdapat penggunaan otot bantu napas, tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi
nadi 110x/menit, frekuensi napas 26x/menit. Hasil EKG menunjukkan ventricular takikardi.
•Apakah diagnosis keperawatan yang tepat?
•A. Penurunan curah jantung
•B. Bersihan jalan napas tidak efektif
•C. Gangguan ventilasi spontan
•D. Intoleransi aktivitas
•E. Pola napas tidak efektif
1.Seorang laki-laki (58 tahun) dirawat di RS dengan community acquired pneumonia (CAP). Hasil
pengkajian: pasien mengeluh sesak dan pusing Ketika berbaring, tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi
napas 28x/menit, tampak penggunaan otot bantu napas. Diketahui nilai pH 7,31, PCO2 48 mmHg, HCO3 28
mmol/l, SaO2 95%.
•Apakah diagnosis keperawatan yang tepat?
•A. Pola napas tidak efektif
•B. Gangguan pertukaran gas
•C. Gangguan ventilasi spontan
•D. Intoleransi aktifitas
•E. Bersihan jalan napas tidak efektif
1.Seorang perempuan (42 tahun) datang ke RS untuk memeriksakan kesehatannya. Hasil pengkajian: pasien
mengeluh urin keluar tanpa disadari saat pasien tertawa berlebihan dan batuk. pasien mengatakan keluhan
dirasakan sejak 1 bulan yang lalu dan tidak diketahui penyebabnya, hal ini menyebabkan pasien malu ketika
berkumpul dengan teman-temannya.
•Apakah diagnosis keperawatan yang tepat?
•A. Inkontinensia urine berlebih
•B. Inkontinensia urine reflex
•C. Inkontinensia urine urgensi
•D. Inkontinensia urine stress
•E. Gangguan eliminasi urine
1.Seorang perempuan (26 tahun) dirawat sejak 1 hari lalu dengan GEA. Pasien mengeluh lemas dan haus,
sudah BAB sebanyak 4x dengan konsistensi lembek, perih pada anus, tekanan darah 90/70 mmHg,
frekuensi nadi 96x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,8 C, BB 46 kg, TB 155 cm, frekuensi
peristaltic 35x/menit, dan bising usus hiperaktif.
•Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien ?
•A. Nyeri Akut
•B. Defisit Nutrisi
•C. Hipovolemia
•D. Risiko Syok
•E. Diare
1.Seorang laki-laki (62 tahun) dirawat di RS dengan CVA Thrombosis sejak 2 hari yang lalu. Pasien terlihat
lemah dan wajah asimetris bibir kearah kanan sehingga sulit berbicara dan pelo, tidak nafsu makan,
aktivitas pasien dibantu perawat dan keluarga, tanda vital dalam batas normal, BB 56 kg, TB 168 cm,
terdapat gangguan pada nervus VII dan XII.
•Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien ?
•A. Gangguan Komunikasi Verbal
•B. Intoleransi Aktivitas
•C. Defisit Nutrisi
•D. Gangguan Persepsi Sensori
•E. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakrania
1.Seorang perempuan (71 tahun) dirawat dengan CVA Thrombosis. Hasil pengkajian: tekanan darah 160/80
mmHg, frekuensi nadi 82x/menit, frekuensi napas 20x/menit suhu 36,5 C. Pasien hanya menghabiskan ¼
porsi makan dan keluarga mengatakan sempat tersedak saat makan, BB 50 kg, TB 160 cm. Terdapat
gangguan pada nervus IX, X, dan XII, nilai NIHSS: defisit neurologi sedang.
•Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien ?
•A. Defisit Nutrisi
•B. Risiko Aspirasi
•C. Gangguan Komunikasi Verbal
•D. Risiko Disfungsi Neurovaskular Perifer
•E. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakrania
1.Seorang wanita (35 tahun) masuk RSJ karena mengurung diri di kamar serta takut keluar dan bertemu
dengan orang lain. Hasil pengkajian: pasien tidak mau bicara maupun menatap mata perawat. Setelah
diintervensi dan minum obat secara teratur sekarang pasien mampu berkenalan dengan perawat atau
teman sekamarnya.
•Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut ?
•A. waham
•B. resiko perilaku kekerasan
•C. halusinasi
•D. harga diri rendah
•E. isolasi sosial
1.Seorang laki-laki (40 tahun) dibawa ke IGD karena Ketoasidosis Diabetik dengan penurunan kesadaran, GCS
12, mukosa bibir kering, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 24x/menit,
SpO2 98%, GDS 660 gr/dl. Keluarga mengatakan sudah 3 hari pasien merasa lemas. Pasien riwayat DM
tanpa kontrol diet maupuan kadar gula darah dan tidak rutin minum obat.
•Apakah masalah keperawatan utama pada pasien ?
•A. Perfusi Perifer Tidak Efektif
•B. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
•C. Kekurangan Volume Cairan
•D. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
•E. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
Perilakukesehatancenderungberisiko Perilakumaladaptive yang dilakukanoleh populasi
tetapibelumadamasalahkesehatan. Contoh:
merokok, narkoba
Ketidakefektifanpemeliharaankesehatan Ada masalahkesehatantetapikuranginformasiatau
kemauandalammeningkatkankesehatanseperti
batuktetapimasihmerokokdan diaretetapitidak
adakonsistensiuntukcucitangan
Kesiapanmeningkatkanmanajemenkesehatan Adanyadata yang menunjukkankecenderungan
mengarahpada perubahanperilakuadaptifdan upaya
untukmeningkatkannya
Ketidakefektifanmanajemenkesehatan Sudahmendapatkanpengobatantetapitidak
menjalankanterapi/ pengobatandalamkehidupan
sehari-hari. Contoh: pasientidakminumobatsecara
teratur, kurangolahraga, susahakseskepuskesmas
Defisitkesehatankomunitas Masalahkesehatandalamkomunitasdan tidakada
program untukmencegahdan mengatasimasalah
atausudahadaprogram tetapitidakberjalandengan
baik
1.Seorang perempuan (62 tahun) dirawat di RS dengan COPD sejak 5 hari lalu. Pasien koma, GCS 3,
terpasang ETT, tekanan darah 170/100 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu
36,8 C, SaO2 98%, terdengar suara napas gurgling karena sputum berlebih pada mulut.
•Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat pada pasien ?
•A. Berkolaborasi memberikan bronkodilator
•B. Menganjurkan batuk efektif
•C. Melakukan suction
•D. Menambah aliran oksigen
•E. Segera lapor ke DPJP
•Seorang laki-laki berusia 63 tahun dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran. Hasil pengkajian diketahui
pasien memiliki riwatat DM tipe 2, pucat, berkeringat dingin, lemas, frekuensi nadi 112x/menit, TD 90/65
mmHg. Hasil GDS 58 mg/dL. Apakah intervensi utama yang sesuai pada kasus tersebut?
•A. Berikan cairan IV RL 2 sisi
•B. Berikan minuman manis hangat
•C. Berikan injeksi dextrose 40% bolus intravena
•D. Berikan oksigen terapi 4 L/menit
•E. Berikan posisi tredelenburg
Data:
-DM tipe 2
-Penurunan kesadaran
-Hasil GDS 58 mg/dL
Jawaban:
C. InjeksiDextrose 40% 2 bolus intravena
PEMBAHASAN
Soal 9
•Laki-laki usia 60 tahun dirawat dengan diagnosis stroke hemoragik. Hasil pengkajian klien mengalami kesulitan
menelan dan mengalami kelemahan pada sisi kiri tubuh. Saat ini klien sedang dilakukan pemasangan NGT. Perawat
telah menentukan lubang hidung yang akan dilakukan pemasangan NGT. Apakah tindakan yang dilakukan
selanjutnya?
•A. Mengintruksikan pasien untuk menelan
•B. Memposisikan kepala ekstensi
•C. Beri tanda pada selang dengan plester
•D. Ukur panjang selang dengan menentukan jarak dari puncak hidung ke daun telinga kemudian ke processus
xipoideus
•E. Olesi jelly pada selang NGT
PEMBAHASAN
Soal
•Seorang laki-laki usia 25 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas dan dibawa ke UGD dengan keluhan sesak
napas dan nyeri pada dada. Pasien tampak gelisah, JVP meningkat, trakea berdeviasi ke sebelah kiri dan
perkusi paru hipersonor. Tekanan darah 90/70 mmHg,HR 110x/menit, SpO2 92% dan RR 36x/menit.Saat
diambulans pasien telah terpasang NRM 10 lpm. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan?
•A. Posisikan semifowler
•B. Lakukan pemasangan occlusive dressing
•C. Lakukan perikardiosintesis
•D. Lakukan needle thorakosintesis
•E. Lakukan balut tekan
•Pembahasan: Jawaban : D
•Pneumotoraks adalah keadaan ketika udara terkumpul di antara pleura parietal dan visera yang
mengakibatkan kolaps paru. Ketika terjadi pergeseran mediastinum maka disebut tension pneumothorax.
Tension pneumotoraks ditandai dengan adanya deviasi trakea, distensi vena jugularis, hipoksia, sesak napas
dan suara napas menghilang.
•Pilihan A berguna namun tidak menyelesaikan masalah.
•Pilihan B merupakan tindakan pada open pneumothoraks.
•Pilihan C merupakan tindakan pada tamponade jantung.
•Pilihan E merupakan tindakan untuk mengatasi perdarahan.
PEMBAHASAN
Seorang laki-laki (40 tahun) dibawa ke RS dalam keadaan tidak sadarkan diri karena mengalami cedera kepala
berat. Hasil pengkajian: GCS 8, tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 130x/menit, suhu 37 C, frekuensi
napas 27x/menit. Pasien dilakukan pemasangan kateter urin. Saat ini perawat telah memasang handscoon
bersih.
•Apa tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat ?
•A. Mengoleskan jelly pada ujung kateter
•B. Memasang duk bolong
•C. Melakukan penis hygiene
•D. Memasukkan kateter ke uretra
•E. Menampung urin menggunakan nierbeken
•Prosedur Pemasangan Kateter Pria
•1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
•2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
•3. Siapkan alat dan bahan
•4. Jaga privasi dengan memasang sampiran
•5. Atur posisi telentang dengan kaki abduks
•8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
•9. Pakai sarung tangan bersih
•10. Bersihkan area genetalia dengan kapas/kasa dan cairan antiseptic atau penis hygiene
•11. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
•12. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di alas steril dengan tetap mempertahankan teknik aseptic
•13. Pakai sarung tangan steril
•14. Sambungkan kateter dengan urine bag
•15. Pegang penis tegak lurus dengan tangan non-dominan dan masukkan 10 mL jeli ke dalam meatus uretra dengan tangan dominan
•16. Tutup meatus uretra dengan jari telunjuk selama 1-2 menit
•17. Masukkan kateter ke dalam meatus uretra secara perlahan dengan tangan dominan sampai pangkal kateter sambil menganjurkan pasien menarik napas
•dalam
•18. Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan aquades/NaCl untuk mnegembangkan balon kateter
•19. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan kateter terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
•20. Lepaskan sarung tangan steril
•21. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area abdomen bawah dengan penis mengarah ke dada
•22. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
•23. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari urine bag, jika perlu
•24. Lepaskan sarung tangan bersih
•25. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
•26. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
•27. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna urine, jumlah urine yang keluar, jumlah aquades/NaCl untuk mengembangkan balon, tanggal/waktu
•dipasang) dan respons pasien
1.Seorang laki-laki (24 tahun) dirawat dirumah sakit dengan fraktur tibia sinistra. Perawat sedang
mengajarkan klien untuk mobilisasi turun tangga dengan menggunakan kruk. Saat ini pasien telah
menopangkan berat badan ke kruk. Apa tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat?
•A. Menggerakkan kaki kanan kedepan
•B. Kruk ditempatkan ke anak tangga
•C. Berat badan bertumpu pada kaki yang tidak cedera
•D. Menggerakkan kaki kiri kedepan
•E. Kaki yang tidak cedera sejajar di tangga dengan kruk
•Data fokus:
•- Pasien post fraktur tibia sinistra menggunakan alat bantu kruk
•- Pasien sudah menopangkan berat badannya ke kruk
•Jawaban tepat: c. Menggerakkan kaki kiri (kaki yang cidera) ke depan
•Prosedur turun tangga menggunakan alat bantu kruk:
•1) Klien berdiri dengan posisi tripod
•2) Berat badan bertumpu pada kaki yang tidak cidera
•3) Kruk ditempatkan ke anak tangga, transfer berat badan ke kruk
•4) Gerakkan kaki yang cidera ke depan.
•5) Kaki yang tidak cidera sejajar di tangga dengan kruk
•6) Ulangi urutan sampai mencapai bagian bawah tangga
Soal
•Pada kunjungan sebuah rumah terdapat keluarga Tn. Y dengan usia pernikahan 35 tahun. Tn. Y memiliki 2
orang anak yang telah menikah dan memiliki anak serta tinggal bersama keluarganya masing-masing.
Berdasarkan kasus tersebut, fungsi keluarga yang manakah yang telah dijalankan oleh keluarga tersebut?
•A. Fungsi afektif
•B. Fungsi sosialisasi
•C. Fungsi reproduksi
•D. Fungsi perawatan kesehatan
•E. Fungsi ekonomi
PEMBAHASAN
Soal
•Perawat sedang melakukan kunjungan rumah pada keluarga Tn. X. Tn. X tinggal bersama keluarga inti dan
keluarga lain yang memiliki hubungan darah yaitu kakek-nenek, paman, bibi, dan sepupu. Apakah tipe
keluarga Tn. X tersebut?
•A. Nuclear family
•B. Extended family
•C. Dyad family
•D. Single adult
•E. Cohabiting family