PERKEMBANGAN ANAK ini mempelajari perubahan sistematis pada aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional individu sejak masa konsepsi hingga remaja, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

rinahizriyani1 3 views 92 slides Oct 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 92
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92

About This Presentation

Psikologi Perkembangan Anak mengkaji tahapan dan proses pertumbuhan anak dari pranatal hingga remaja. Fokusnya meliputi perkembangan kognitif (Piaget), sosial-emosional (Erikson), bahasa, moral, dan motorik. Kuliah ini juga membahas peran faktor bawaan (nature) dan lingkungan (nurture), pola asuh, s...


Slide Content

PERKEMBANGAN ANAK

TUMBUH
KEMBANG

Bertambahnya ukuran fisik(anatomi) dan
struktur tubuh dalam arti sebagian atau
seluruhnya karena adanya multiplikasi
(bertambah banyak ) sel-sel tubuh dan
juga karena bertambah besarnya sel, jadi
pertumbuhan lebih ditekankan pada
pertambahan ukuran fisik seseorang yaitu
menjadi lebih besar atau lebih matang
bentuknya, seperti pertambahan ukuran
berat badan, tinggi badan, dan lingkar
kepala (IDAI, 2002).
PERTUMBUHAN

PERKEMBANGAN
Bertambahnya kemampuan dari struktur /
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur, dapat diperkirkan, dan
diramalkan sebagai hasil dari proses
diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ – organ
dan sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002).
Perkembangan adalah bertambahnya struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian
(Depkes RI, 2005).

Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan,
sehingga setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf
pusat dengan organ yang dipengaruhinya.
Perkembangan fase awal meliputi beberapa aspek kemampuan
fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial, dan bahasa.
Perkembangan pada fase awal ini akan menentukan perkembangan
fase selanjutnya. Kekurangan pada salah satu aspek perkembangan
dapat mempengaruhi aspek lainnya.

ASPEK PERKEMBANGAN ANAK
FISIK & MOTORIK
BAHASA
KOGNITIF
EMOSI
SOSIAL

KEMAMPUAN SENSORI

Kemampuan sensori adalah kemampuan seorang anak
atau individu dalam memberikan respon terhadap
stimulus atau rangsangan yang datang dari dalam
maupun luar tubuh.

SENSORI
MOTORIK
BICARA
KOGNITIF
AKADEMIS
Keseimbangan, raba
Rasa sendi, visual, auditori
Penciuman, pengecapan
Sosial
Emosi
Adaptasi
Perilaku
Percaya Diri
Inisiatif
Kreatif

KOMPONEN KEMAMPUAN SENSORI
Disebut juga indera penglihatan. Terletak pada retina.
Fungsinya menyampaikan semua informasi visual
tentang benda dan manusia
Stimulasi auditori berhubungan dengan rangsangan
pada indera pendengaran
Disebut juga indera pembau, terletak pada selaput
lendir hidung, fungsinya meneruskan informasi
mengenai bau-bauan (bunga, parfum, bau makanan

Disebut juga indera perasa, terletak pada lidah, fungsinya
meneruskan informasi tentang rasa (manis, asam,
pahit,dan lain-lain) dan tektur di mulut (kasar, halus, dan
lain-lain)
Taktil adalah indera peraba. Terletak pada kulit dan
sebagian dari selaput lendir. Bayi yang baru lahir,
menerima informasi untuk pertama kalinya melalui indera
peraba ini.
Sistem vestibular ini sebagai “business center”, karena semua sistem
sensorik berkaitan dengan sistem ini. Sistem vestibular ini terletak pada
labyrinth di dalam telinga bagian tengah. Fungsinya meneruskan
informasi mengenai gerakan dan gravitasi. Sistem ini sangat
mempengaruhi gerakan kepala dalam hubungannya dengan gravitasi
dan gerakan cepat atau lambat (Accelerated or decelerated
movement), gerakan bola mata (okulomotor), tingkat kewaspadaan
(level of arousal) dan emosi.
Input proprioseptif ini menyampaikan informasi ke otak tentang kapan
dan bagaimana otot berkontraksi (contracting) atau meregang
(stretching), serta bagaimana sendi dibengkokkan (bending),
diperpanjang (extending), ditaril (being pull) atau ditekan (compressed).
Melalui informasi ini, individu dapat mengetahui dan mengenal bagian
tubuhnya dan bagaimana bagian tubuh tersebut bergerak

PEMROSESAN SENSORI
Mengambil berita sensori dari tubuh anak dan alam
sekitar.
Menaksir berita-berita tersebut.
Mengatur respon-respon yang bertujuan.
Proses ini akan berintegrasi dengan baik sehingga akan
membentuk respon yang tepat. Hal ini yang disebut
dengan sensori integrasi

Masalah Sensori Pada Anak
Sensory Sensitivity Sensory Avoiding Sensory Seeking

FISIK & MOTORIK

PERKEMBANGAN MOTORIK
MOTORIK KASAR
Berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan pergerakan
d e n g a n s i k a p t u b u h y a n g
melibatkan otot-otot besar seperti
duduk, berdiri, dsb
MOTORIK HALUS
Berhubungan dengan kemampuan
anak melakukan gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-
otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat seperti
mengamati sesuatu, menjimpit,
menulis, dsb

0 – 3 BULAN
•Mengangkat kepala 45°
•Menggerakkan kepala kekanan dan kekiri
•Melihat ke arah orang yang tersenyum
•Menjulurkan kaki dan menendang

3 – 6 BULAN
•Pada usia 3-4 bulan dapat mencapai objek, menghisap tangan atau jari
•Kepala lebih sering menengok kiri-kanan
•Kepala terangkat sampai 90 derajat saat tengkurap
•Berguling dari posisi perut-punggung lalu sebaliknya
•Mampu bertahan dalam posisi tegak ketika diangkat
•Mulai bisa duduk sendiri
•Kepala, mata, tangan bekerja sama dengan baik untuk meraih mainan
atau wajah manusia
•Mengamati benda-benda dengan mata, tangan, mulut

6 – 9 BULAN
•Duduk sendiri tanpa bantuan
•Mulai merangkak
•Berdiri sambil berpegangan pada benda
•Menggenggam suatu benda, memindahkan suatu benda
•Makan sendiri, memasukkan kaki ke mulut, memegang botol sendiri
•Mendekati usia 9 bulan, mendorong diri sendiri untuk berdiri

9 – 12 BULAN
•Merangkak dengan arah ke kiri dan ke kanan
•Berjalan dengan bantuan, berdiri sesaat, mulai berjalan
beberapa langkah
•Memukulkan 2 benda dalam kedua belah tangan
•(50%) mampu minum sendiri dari gelas

12 – 15 BULAN
•Berdiri , berjalan sendiri
•Mengambil barang dengan ujung jari
•Dapat meletakkan bola dalam kotak dan biji2an ke dalam botol
•Dapat menumpuk dua balok
•(50%) dapat menggunakan sendok dengan sedikit tumpahan
•Kebanyakan minum dari gelas tanpa bantuan

•Mulai berlari
•Bisa jalan mundur
•Bisa menendang
•Memanjat kursi, lemari
•Kebanyakan sudah dapat melepas pakaian
15 – 18 BULAN

•Naik, turun tangga dengan
bantuan
•Membalik halaman buku
•Membangun 4-6 balok
•Kebanyakan mampu menarik
garis lurus
18 – 24 BULAN
•Meronce
•Memakai dan melepas baju sendiri
•Mencuci dan mengeringkan tangan
•Mengerjakan tugas rumah tangga
sederhana

•Melompat dengan kedua kaki
•Melempar bola dari atas kepala
•Berpakaian dengan pengawasan
•Menutup ritsleting, kancing dan
memakai ikat pinggang
•Sudah bisa BAB dan BAK sendiri
•Bisa mengarahkan sepeda/mobil2an yg
didorong
2 Tahun
• Dapat membawa barang mudah
pecah
•Dapat menuang air dari teko
• Pada 30 bulan menaiki tangga dengan
kaki bergantian, naik sepeda roda tiga,
berdiri dengan satu kaki walau belum
stabil
•Menumpuk 8 balok
•Memegang pensil dengan baik
•Mencontoh garis lurus

•Dapat berdiri dengan satu kaki selama 5 detik
•Melompat dengan satu kaki
•Melompat dan membuka lebar kaki
•BAB dan BAK di siang hari
•Usia 38 bulan, menggambar dan memberi nama
•Menggambar orang hanya dalam dua bagian
3 Tahun

•Menggambar orang dengan tiga bagian
•Mengembangkan kemampuan memasuki sekolah dan mulai
menulis
•Menggunting dengan aman dan baik
•Menulis huruf kapital
•Mencuci wajah, menggosok gigi
•Mengikat tali sepatu
4-5 Tahun

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN
KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK
1.Genetis
2.Lingkungan
3.Gangguan perkembangan

STIMULASI UNTUK MENGOPTIMALKAN
PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK
Kemampuan motorik halus bisa
dikembangkan dengan cara anak-anak
menggali pasir dan tanah, menuangkan air,
mengambil dan mengumpulkan batu-batu,
dedaunan atau benda-benda kecil lainnya
dan bermain permainan di luar ruangan
seperti kelereng.
Pengembangan motorik halus ini
merupakan modal dasar anak untuk
menulis. Berlatih secara rutin keterampilan
untuk menulis dan menggambar.

LATIHAN KETRAMPILAN MOTORIK KASAR DAN KESEIMBANGAN SEPERTI
BERMAIN AYUNAN, RENANG, BERMAIN LUNCURAN, BERJALAN DI ATAS
BALOK TITIAN, BERMAIN AYUNAN. PADA BAYI DILAKUKAN DENGAN SENAM
BAYI ATAU BERLATIH KESEIMBANGAN DENGAN BALON KARET DILAKUKAN
POSISI DUDUK, TENGKURAP DAN TERLENTANG DI ATAS BALON KARET
TERSEBUT DAN DILAKUKAN GERAKAN ATAU GOYANGAN DALAM 5-15
MENIT SECARA KONTINYU DAN BERTAHAP.

BAHASA

KOMUNIKASI & BAHASA
Komunikasi menggunakan bahasa
▪ Komunikasi verbal: berkomunikasi atau
berbagi pikiran, ide-ide dan emosi dengan
kata-kata
▪ Komunikasi Nonverbal: ekspresi wajah,
gestures, bahasa tubuh, nada suara, tekanan,
kecepatan

KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN ANAK UNTUK
DAPAT BERKOMUNIKASI

6 MINGGU PERTAMA
Bayi menangis : cara untuk mengkomunikasikan kebutuhan
✓ Memberitahu saat dia lapar, lelah, panas, dingin, bosan,
sakit atau ingin dipeluk
✓ Tak lama sesudah itu suara tangisannya akan berbeda-
beda tergantung kebutuhan

1 – 6 BULAN
•Mengulangi suara yang sama
•Sering kali membuat suara ‘koo’ dan suara-suara yang menyenangkan
•Menggunakan tangisan yang berbeda-beda untuk mengutarakan kebutuhan
yang berbeda-beda
•Tersenyum bila di ajak berbicara
•Mengenali suara manusia
•Melokalisasi suara dengan cara menolehkan kepala
•Mendengarkan pembicaraan
•Menggunakan konsonan /b/,/p/,dan /m/ ketika mengoceh
•Menggunakan suara atau isyarat (gestures) untuk memberitahu keinginan.

7 – 12 BULAN
•Mengerti arti tidak dan panas
•Dapat memberi respon atas permintaan yang sederhana
•Mengerti dan memberi respon terhadap namanya sendiri ketika dipanggil
•Mendengarkan dan meniru beberapa suara yang ia dengar
•Mengenali kata untuk benda-benda sehari-hari,
•(misalnya: susu,separu,cangkir) “mengoceh” dengan menggunakan
kelompok suara yang panjang dan kelompok suara yang pendek
•Menggunakan pola intonasi seperti lagu ketika “mengoceh”
•Menggunakan bermacam-macam bunyi ketika “mengoceh”

•Menirukan beberapa suara bicara orang dewasa dan intonasinya
•Menggunakan bunyi bahasa selain tangisan untuk mendapatkan perhatian
•Mendengarkan bila diajak bicara
•Mencoba meniru suara yang ia dengar
•Mulai merubah “ocehan” ke “meracau” (jargon)
•Untuk pertama kalilnya menggunakan bicara dengan tujuan
•Secara khusus hampir selalu menggunakan kata benda
•Memiliki pengucapan (ekspresif) kosakata 1-3 kata
•Mengerti perintah sederhana
7 – 12 bulan

•Menggunakan intonasi yang mengikuti pola bicara orang dewasa
•Menggunakan “echolalia” dan “meracau” (jargo)
•Menggunakan racauan untuk mengisi kekosongan kata dalam kelancaran berbicara
•Menghilangkan beberapa konsonan depan dan hampir seluruh konsonan akhir
•Pengucapan hampir keseluruhan terdiri dari bunyi yang tidak jelas
•Mengikuti peritah sederhana
•Mengenali 1-3 bagian dari tubuh secara reseptif (pemahaman)
•Memiliki pengucapan (ekspresif) kosakata 3-20 kata atau lebih (kebanyakan kata benda)
•Memadukan vokalisasi dan bahasa isyarat
•Mulai meminta hal-hal yang lebih diinginkan
13 – 18 bulan

•Lebih sering menggunakan kata daripada kicauan (jargon)
•Memiliki pengucapan (ekspresif) kosakata 50-100 kata
atau lebih
•Memiliki pemahaman (reseptif) kosakata 300 kata atau
lebih
•Mulai menggunakan gabungan kata benda dan kata kerja •
•Mulai menggunakan kata ganti orang
•Kendali suara masih tidak stabil
•Menggunakan intonasi yang tepat untuk pertanyaan
19 – 24 bulan
• Bicara 25-50% dapat dimengerti
orang luar
•Menjawab pertanyaan “ini apa”
•Senang mendengarkan cerita
Mengenali 5 bagian dari tubuh
•Secara benar dapat menamakan
beberapa benda-benda sehari-hari

•Mengerti kata “satu” dan “semua”
•Mengatakan kebutuhan untuk ke kamar mandi (sebelum,sedang,atau
setelah kejadian)
•Meminta benda dengan menamakannya
•Menunjuk kepada dari 5 bagian tubuh
•Mengikuti perintah sederhana dan menjawab pertanyaan sederhana
•Senang mendengarkan cerita pendek, lagu, dan sajak
2 - 3 Tahun

•Menggunakan pertanyaan yang terdiri dari 1-2 kata
•Menggunakan frase yang terdiri dari 3-4 kata
•Menggunakan preposisi. Menggunakan kata yang umum dalam konteks
•Masih tetap menggunakan “echolalia” bila mengalami kesukaran dalam berbicara
•Memiliki pengucapan (ekspresif) kosakata 50-250 kata (dan berkembang sangat
pesat pada tahap ini)
2 - 3 Tahun

•Memiliki pemahaman (reseptif) kosakata 500-900 kata atau lebih
•Kesalahan dalam pemakaian tata bahasa yang masih terlihat
•Mengerti hampir keseluruhan yang dikatakan kepadanya
•Sering mengulang, terutama kata permulaan “saya/aku” (nama) dan suku kata
pertama
•Berbicara dengan suara yang keras
•Meningkatnya rentang nada
•Menggunakan huruf hidup yang tepat
2 - 3 Tahun

•Secara konsisten menggunakan konsonan awal (walaupun beberapa masih tidak
dapat diucapkan dengan baik)
•Sering menghilangkan konsonan tengah
•Sering menghilangkan atau mengganti konsonan akhir
•Menggunakan kata “..............sedang......” dalam menerangkan aksi (kata kerja)
•Memakai beberapa kata kerja, kata kepemilikan, kata ganti orang dan
kata perintah
2 - 3 Tahun

•Mengerti fungsi benda
•Mengerti perbedaan arti kata (besar-kecil,di atas di dalam,berhenti-jalan)
•Mengikuti perintah 2-3 bagian
•Bertanya dan menjawab pertanyaan sederhana (siapa,apa,dimana,kenapa)
•Sering bertanya dan meminta jawaban lebih detail
•Menggunakan analogi verbal yang sederhana
•Menggunakan bahasa untuk mengekspresikan emosi
3-4 Tahun






Menggunakan kalimat yang terdiri dari 4-5 kata
Mengulang kalimat yang terdiri dari 6-13 suku kata secara
benar
Mengenali benda dengan menamakannya
Memanipulasi orang dewasa dan teman sebaya
Kadang-kadang “echolalia” masih digunakan
3-4 Tahun







Memakai sampai dengan 6 kata dalam kalimat
Lebih sering menggunakan kata benda dan kata kerja
Sadar akan waktu yang telah lalu dan akan datang
Memiliki pengucapan (ekspresif) kosakata 800-1500 kata atau lebih
Memiliki pemahaman (reseptif) kosakata 1200-2000 kata atau lebih
Kadangkala mengulang nama, terbata-bata,kesulitan mengatur



pernafasan,dan meringis saat bicara
Kecepatan berbicara meningkat
Berbisik
Menguasai 50% dari konsonan dan gabungan 2 konsonan
3-4 Tahun




• Bicara 80% dapat dimengerti
• Walaupun masih banyak kesalahan,tatabahasa sudah
banyak membaik
Dapat menceritakan dua kejadian secara urut
Dapat bercakap-cakap lebih lama
Sudah memakai kata sambung,kata jamak,kata ganti
kepemilikan
3-4 Tahun

•Memiliki pengucapan (ekspresif) kosakata 900-2000 kata atau lebih
•Memiliki pemahaman (reseptif) kosakata 2800 kata atau lebih
•Dapat menghitung sampai 10 karena hafalan/kebiasaan
•Mendengarkan cerita pendek yang sederhana
•Menjawab pertanyaan tentang fungsi benda
•Menggunakan tata bahasa dalam kalimat dengan benar
4-5 Tahun

•Menggunakan kalimat 4-8 kata
•Menjawab pertanyaan kompleks yang terdiri dari 2 bagian
•Mananyakan arti dari kata
•Berbicara dengan kecepatan yang mendekati 185 kata per menit
4-5 Tahun

•Kebiasaan mengulang kata mulai berkurang
•Senang menggunakan sajak,ritme,dan suku kata tidak berarti
•Mengucapkan konsonan dengan 90% ketepatan
•Penghilangan dan penggantian konsonan secara signifikan berkurang
•Masih sering menghilangkan konsonan tengah
•Bicara biasanya dapat dimengerti orang luar
4-5 Tahun

•Dapat bercerita tentang pengalaman di sekolah, di rumah teman,
dll
•Dapat menceritakan kembali cerita panjang
•Memperhatikan bila diceritakan dan menjawab pertanyaan
sederhana tentang cerita tersebut
•Memakai kata jamak, kata ganti kepemilikan, dan kata ganti orang
pertama,dan perbandingan kata dalam kalimat.
4-5 Tahun

•Mengikuti perintah yang diberikan dalam kelompok
•Mengikuti perintah 3 tahap
•Menanyakan pertanyaan bagaimana
•Menjawab secara verbal pertanyaan “hai” dan “apa kabar?”
•Menggunakan kata untuk sesuatu yang telah berlalu dan yang akan
datang secara tepat
•Menggunakan kata penghubung
5-6 Tahun

•Memiliki pengucapan (ekspresif) kosakata ± 13.000 kata
•Menamakan lawan kata
•Secara urut menamakan nama-nama hari
•Dapat menghitung sampai 30 secara hafalan/kebiasaan
5-6 Tahun

•Kosakata secara drastis terus meningkat
•Panjang kata dalam kalimat menurun hingga 4-6 kata dalam kalimatTerkadang
membalikan suara-suara
•Bertukar informasi dan menanyakan pertanyaan
•Menggunakan kalimat secara detail
•Secara tepat menguraikan kembali sebuah cerita
•Dapat menyanyikan sebuah lagu dengan untuh dan mengucapk sajak
•Dapat berkomunikasi dengan mudah pada orang dewsa maupun anak-anak lainnya
•Memakai tata bahasa yang tepat hampir pada setiap kata
5-6 Tahun

•Menamakan beberapa huruf,angka dan mata uang
•Mengurutkan angka
•Mengerti kanan dan kiri
•Menggunakan makin banyak lagi kata-kata yang lebih kompleks untuk menjelaskan
sesuatu
•Bercakap-cakap
•Memiliki pemahaman kosakata ± 20.000 kata
•Menggunakan panjang kalimat sampai dengan 6 kata
6-7 Tahun

•Mengerti hampir keseluruhan konsep tentang waktu
•Dapat mengucapkan abjad
•Dapat menghitung sampai dengan 100 secara hafalan/kebiasaan
•Menggunakan hampir seluruh aturan untuk perubahan kata secara
benar
•Menggunakan kalimat pasif secara benar
6-7 Tahun

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN
KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN BAHASA
Faktor Intrinsik
•Kondisi pembawaan sejak lahir termasuk fisiologi dari
organ yang terlibat dalam kemampuan bahasa dan
berbicara.
•Adanya gangguan perkembangan menetap seperti
autisme, gangguan pendengaran, retardasi mental, dsb.

Faktor Ekstrinsik
Dalam keadaaan ini anak tidak mendapatkan rangsangan yang cukup
dari lingkungannya. Anak tidak mendapatkan cukup waktu dan
kesempatan berbicara .
Berbagai macam deprivasi psikososial yang mengakibatkan
keterlambatan bicara adalah Lingkungan yang sepi, stimulus yang
kurang, Bilingual, teknik pengajaran bicara yang salah, pola
menonton televisi.

STIMULASI UNTUK MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN
KOMUNIKASI DAN BAHASA ANAK
▪ Berbicara dengan pelafalan yang tepat
(contoh : susu bukan tutu; suster bukan encus)
▪ Menggunakan kata yang dapat dipahami oleh
orang lain (contoh : mobil bukan brrmm)
▪ Sebut atau deskripsikan dengan tepat hal
yan g dimaksud ( bukan dengan ‘ ini’,
‘itu’,’pokoknya’)
▪ Berkomunikasi dengan bertatap muka sangat
disarankan (fokus, lihat ekspresi muka,
mendapat perhatian)
▪Sediakan waktu untuk mendengarkan
sehingga tidak terburu-buru
▪ Tidak cenderung menebak apa yang ingin
dikatakan oleh anak
▪Membaca buku bersama sangat disarankan

KOGNITIF

PERKEMBANGAN KOGNITIF
•Merujuk pada bagaimana seseorang menerima, berpikir dan
memahami tentang dunianya (berbagai hal yang terjadi di
sekitarnya)
•Adanya interaksi antara faktor genetik dan pengalaman dan
proses
• Perkembangan kognitif meliputi pemrosesan informasi,
inteligensi, pemahaman (comprehension), perkembangan
bahasa dan memori

PENGEMBANGAN KOGNITIF MERUPAKAN
PERWUJUDAN DARI KEMAMPUAN PRIMER YAITU:
•Kemampuan berbahasa (verbal comprehension)
•Kemampuan mengingat (memory)
•Kemampuan nalar atau berpikir logis (reasoning)
•Kemampuan tilikan ruang (spatial factor)
•Kemampuan bilangan (numerical ability)
•Kemampuan menggunakan kata-kata (word fluency)
•Kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat (perceptual
speed)

TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
TAHAP – TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
MENURUT PIAGET (SENSORMOTOR)
TAHAP 1: Reflexive Schemes (Lahir - 1 bulan)
Perilaku didominasi oleh refleks
Refleks untuk menghisap dan mereka mulai berpikir berdasarkan pengalaman
dengan benda-benda yang dimasukkan ke dalam mulut mereka
Apa yang mereke pikir mempengaruhi apa yang mereka lakukan
Jenis – jenis refleks
TAHAP 2: Primary Circular Reactions (1- 4
bulan)
Perilaku motorik sederhana yang terpusat pada tubuh mereka
Mulai berpartisipasi secara terbatas pada peristiwa di sekitarnya
Mulai timbul perilaku imitasi, pembentukan perilaku baru dengan mengkopi
perilaku orang lain

TAHAP 3 : Secondary circular reactions (4 - 8 bulan)
•Sekarang melibatkan benda – benda di sekeliling lingkungan.
•Juga melibatkan salah satu bagian tubuhnya
•Imitasi terhadap perilaku yang biasa dilihat
•Menyadari bila menyentuh mainan maka mainan akan bergerak
Stage 4: Coordination of secondary circular reactions
(8 - 12 bulan)
•Perilaku yang mengarah pada tujuan tertentu
•Kemampuan untuk menemukan dimana benda disembunyikan pada
kesempatan pertama
•Peningkatan antisipasi dari perubahan situasi
•Perilaku imitasi sedikit berbeda dibanding yang mereka biasa lakukan

TAHAP 5: Tertiary circular reactions (12 - 18 bulan)
•Bayi kurang tertarik dalam mencapai tujuan dibandingkan beberapa bulan yang lalu
•Sekarang mereka tertarik bereksperimen dengan cara-cara mencapai tujuan mereka
•Menciptakan atau menemukan cara-cara baru untuk bersikap
•Memiliki kemampuan untuk mencari beberapa tempat benda-benda yang
disembunyikan
•Imitasi perilaku-perilaku yang tidak biasa
Stage 6: Mental Representation (18 bulan - 2 tahun)
•Menemukan arti-arti baru melalui kombinasi mental
•Representasi mental digunakan untuk pemecahan masalah
•Jika seorang anak menginginkan sesuatu tapi tidak tahu cara untuk mendapatkannya, ia
menciptakan suatu cara untuk mendapatkannya
•Melalui suatu metode yang dibuat dirinya sendiri, tidak melalui uji coba
•Dapat melakukan deferred imitation dan make believe play.

TAHAP PIAGET MENGENAI
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Sensorimotor Lahir
hingga
2
tahun
Anak mengenali dunianya lewat
panca inderanya dan dari
tindakannya. Misal, mereka belajar
tentang rupa anjing seperti apa dan
bagaimana memeliharanya sebagai
binatang periharaan.
Preoperational2 - 7
years
Anak belajar kemampuan untuk
menampilkan dunianya lewat bahasa
dan bentuk lainnya (puisi,permainan,
dll). Mereka mulai belajar untuk
melihat dunia dengan perspektif
orang lain, bukan hanya dari mereka
sendiri.

PIAGET’S STAGES OF COGNITIVE
DEVELOPMENT
70
Konkrit
Operational
7 - 12
tahun
Mampu berpikir logis, tidak hanya
intuitif. Mampu menggolongkan
objek ke kategori koheren dan
memahami bahwa kejadian
seringkali dipengaruhi oleh
banyak faktor, bukan hanya satu.
Formal
Operational
12+ tahunBisa berpikir sistematis dan bernalar
tentang apa yang seharusnya. Ini
terkait dengan penalaran ilmiah,
etis/tidak.

PERKEMBANGAN KOGNITIF
MILESTONES
Usia Kemampuan
0 – 4 Bulan ▪Tersenyum dan tertawa
▪Melihat kearah suara
▪Mata dapat melacak objek/target yang bergerak
melambat dalam waktu singkat
▪Dapat melihat pola terang dan gelap, serta wajah
orang
▪Belajar melalu pengalaman sensorik
▪Mengulangi gerakan orang dewasa

Usia Kemampuan
4 – 8 Bulan •Menggapai benda-benda yang menggantung
• Menggoyangkan dan menatap mainan yang
diletakkan di tanggannya
•Menjadi bosan jika dibiarkan sendirian untuk
jangka
waktu yang lama
• Mengulangi dengan sengaja tindakan/gerakan
yang
membuatnya tertarik
•Menikmati permainan seperti “ci luk ba”
•Akan mencari bagian object yang tersembunyi
• Dapat mengkoordinasikan mencari, mendengar,
dan
menyentuh
• Menikmati mainan, memukul-mukul benda,
mengerutkan kertas
•Mengeksplorasi objek dengan melihat
•Mengeksplorasi objek dengan mulut

Usia Kemampuan
8 – 12 Bulan • Menggerakkan penghalang untuk mendapatkan
mainan yang diinginkan
• Menggerakkan dua benda yang dipegang di
tangan
secara bersama-sama
•Memberikan respon untuk namanya sendiri
• Membuat gerakan untuk berkomunikasi dan
memberi tanda, misalnya menunjuk ke sesuatu
yang
mereka inginkan
• Terlihat memahami apa yang disampaikan orang
tua
atau orang dewasa kepadanya
• Menjatuhkan mainan untuk diambil dan dijatuhkan
lagi dan melihat arah mainan itu jatuh
•Tersenyum saat melihat wajah di cermin
•Suka bermain air
•Menunjukkan minat pada buku bergambar
•Memahami isyarat dan merespon “bye-bye”

Usia Kemampuan
1 – 2 tahun • Mengulangi tindakan atau perilaku yang mengarah
ke hal yang menarik untuknya seperti memukul
sendok ke panci
•Menunjuk ke objek yang dinamai
•Tahu beberapa bagian tubuh
• Menunjukkan bagian tubuh dalam sebuah
permainan
•Mengakui dirinya di foto atau cermin
• Meniru kegiatan seperti menyapu, memandikan
bayi, mengelap,dll
•Memberikan sinyal saat sudah selesai buang air
•Menghabiskan waktu untuk mengeksplore dan
memanipulasi benda, menempatkannya dimulut,
menggoyangkan dan memukul-mukul benda
•Menumpuk dan mengetuk-ngetuk banyak benda
•Memilih anan dan meletakkannya
• Menyebut diri dengan menggunakan Nama,
“Aku”, “Saya”
•Mencari mainan yang tersembunyi

Usia Kemampuan
2 – 3 tahun •Membangun menara dari lima sampai tujuh
benda/balok
•Mengetahui dan mengidentifikasi benda/objek
yang umum, gambar dengan cara menunjuk
•Menikmati bermain dengan pasir,air
• Menggunakan bermain simbolik seperti
menggunakan balok, mobil-mobilan
•Menunjukkan pengetahuan tentang stereotip
gender dan peran
•Mengidentifikasi gambar sebagai anak laki-laki
atau perempuan
•Terlibat dalam bermain pura-pura
•Mulai menghitung dengan angka
•Mengetahui sama dan beda
•Meniru irama dan gerakan-gerakan binatang
•Dapat mengikuti dua atau lebih arahan

Usia Kemampuan
3 – 5 tahun •Memahami perlawanan arti (mis. Besar/kecil) dan
kata posisional (tengah, akhir)
•Menggunakan benda-benda dan bahan untuk
membuat bangunana, misalnya balok menara,
puzzle, pasir
•Menyusun balok (delapan sampai 10 balok)
•Menjawab pertanyaan sederhana
•Menghitung 5 sampai 10
•Memiliki rentang perhatian yang lebih lama
•Mampu membuat pembicaraan saat bermain
•Mampu terlbat dalam permainan pura-pura
•Mungkin bisa menulis beberapa angka dan huruf
•Mengingat peristiwa dengan benar
•Dapat menceritakan cerita-cerita baru
•Dapat mencocokan bentuk dan warna

STIMULASI UNTUK MENGOPTIMALKAN
PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
• Bermain dengannya sambil menyebut nama benda
tersebut, menghitung jumlah benda yang ada,
mengelompokan benda sesuai dengan kategori tertentu
(gunakan simbol/ foto/ gambar yang sesuai diawal
pengenalan)
Bercerita secara runtut dan jelas (lwt membaca,
mengalami, atau mendengar)
instruksi sederhana

•Memberikan kesempatan kepadanya untuk bercerita
•Meminta pendapat darinya atas suatu hal
•Memintanya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
•Mengaitkan hal satu dengan hal lainnya
• Melakukan review dari sejumlah informasi yang sudah
diterima
•Melakukan recall dari sejumlah hal yang pernah diingatnya

SOSIAL DAN EMOSI

•Bukan hanya tentang ekspresi yang
ditunjukkan anak, juga ungkapan
perasaan anak.
•Dan ini terkait kemampuannya dalam
berinteraksi dengan orang lain, timbal
balik dalam dekatan dan kedalaman
emosinya.

PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI
Lahir
s/d
3 bulan
Bayi berusaha mengenal tubuh mereka sendiri:
−Isap jarinya
−Mengamati tangannya sendiri
−Memperhatikan bagian tubuh yang disentuh
−Mulai sadar bahwa mereka terpisah dari orang lain
Bayi tertarik pada orang yang disekitarnya terutama yang
merawatnya. Kebanyakan:
−Nyaman dekat dengan yang merawatnya
−Responnya positif saat disentuh
−Interaksi terjalin baik saat bayi dalam kondisi sedang alert/aktif.
−Interaksi yang singkat lebih bermakna daripada yang panjang.
−Tersenyum dan menunjukkan perhatian saat diajak
berinteraksi.

3 bulanBayi mulai memulai interaksi.
Mulai:
ke-Main peek a boo
-Perhatian dengan namanya sendiri
6 bulan-Senyum dengan spontan
-Tertawa keras

6 Bulan
Ke
9 bulan
Emosi lebih beragam, tunjukkan ekspresi
suka dengan orang tertentu
Kebanyakan sudah bisa:
-Ekpresi beberapa emosi yang berbeda.
-Bedakan teman/yang dikenal sama orang
asing.
-Respon aktif pada bahasa dan gerakan.
-Kesal bila dipisahkan dari mainan
kesayangan.

9
bulan
hingga
12
bulan
Saat usia mencapai sekitar satu tahun, meniru
dan regulasi diri menjadi tema yang penting.
Kebanyakan sudah kuasai:
-Memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
-Pegang gelas dengan kedua tangannya.
-Saat dipakaikan baju, memegang lengan dan
tangannya.
-Mencontoh ekspresi wajah yang sederhana.
-Cemas saat dipisahkan dari yang merawatnya.

1 tahun
hingga
2 tahun
Mulai sadar akan dirinya dan kemampuannya
untuk membuat sesuatu terjadi.
Rentang ekpresinya lebih beragam. Di tahap ini,
kebanyakan bisa :
-Kenali wajahnya di cermin atau foto.
-Menunjukkaan perasaan intens pada orang
tuanya dan afeksi ke orang yang familiar.
-Main sendiri dan inisiasi permainan mereka
-Ekpresi emosi negatif.
-Bangga kalau bisa melakukan sesuatu.
-Ikuti perilaku orang dewasa saat bermain.
-Sangat asertif.
-Mulai menunjukkan sifat murah dalam
menolong, e.g. memindahkan barang.

2 tahun
hingga
3 tahun
Anak mulai mengalami bahwa dirinya memiliki kekuatan, seorang
yang bisa melaukan sesuatu dengan kreatif. Mulai mengeksplor
segala sesuatu, menunjukkan sense diri yang lebih kuat,
mengembangkan kemampuan bantu diri yang lebih baik. Tema
di usia ini adalah regulasi diri. Di 2 tahun umumnya :
-Sadar identitas gendernya
- Indikasi kebutuhan latihan untuk mandiri pipis/buang air.
(toileting)
-Perlu dibantu untuk pakai baju dan melepas baju.
-Menjadi asertif megnenai kesukaannya dan berkata tidak pada
pilihan orang dewasa.
-Mulai evaluasi diri dan mengembangkan perhatian pada dirinya
seperti baik, jahat, cantik, jelek dll.
-Tunjukkan kesadaran akan perasaan mereka dan membicarakan
perasaannya.
-Mengalami perubahan mood yang cepat dan rasa takut yang
bertambah kuat ( takut gelap, atau objek tertentu).
-Tunjukkan perasaan dan perilaku yang agresif.

hingga
3 tahun
-Senang main paralel, main soliter dekat anak
2 tahun
lain. Biasanya:
Amati anak lain dan langusng ikut bermain.
-Pegang erat miliknya.
-Mulai main rumah rumahan
-Gunkan objek simbol dalam bermain.
-Partisipasi dalam aktivitas kelompok kecil,
e.g.tepuk tangan, menari.
-Tahu kalau mereka laki-laki / perempuan.

3
tahun
hingga
4
tahun
-Mulai tertarik dengan anak lainnya.
Sekarang, lebih:
-Tukar mainan, mau antri.
-Memulai atau ikut permainan.
-Mulai bermain sandiwara, seperti di film,
(jadi putri, binatang)

hingga
5 tahun
4 tahun Di usia ini, ke “aku’annya lebih besar, sadar
diri. Biasanya:
-Mengerti hal tentang baik dan buruk.
-Membandingkan diri dengan orang lain.

4 tahun
Hingga
5 tahun
4 tahun sangat berminat dalam bermain
dengan anak lain. Biasanya:
-Mulai menjalin pertemanan.
-Lebih paham perasaan orang lain.
-Tunjukkan minat dalam sesuatu hal.
-Senang dengan permainan imaginasi:main
peran, rumah2an.
-Dalam permainan drama (rumah2an) semakin
detail tentang waktu, ruang.

5 tahun
hingga
usia 7/8
tahun.
Di masa ini, emosi relatif stabil dan cemas
berkurang.
Perasaan negatif: marah, takut. Perasaan
positif: bercanda, bahagia.
-Marah: kebanyakan reaktif
-Usia 5- 7, untuk hal yang tidak jelas
penyebabnya, kadang menunjukkan respon
marah.
-> 8 tahun sudah bisa bedakan penyebab
yang disengaja dan tidak.

5 years to middle
childhood
Ketakutan: semuanya berubah seiring kematangan
kognisi.
Ketakutan akan bentuk imaginasi tertentu, misal
pengalaman sebelumnya atau kecelakaan yang pernah
dialami yang semuanya itu tergantung pada
kematangan emosi. Seiring usianya bertambah besar,
ketakutan yang spesifik lambat laun berubah menjadi
yang lebih general, dan dari yang sifatnya imajinari
menjadi yang nyata.
Kesenangan:
Anak yang usianya lebih kecil mengindentikkan rasa
senang dengan barang (hadiah, mainan). Natal dan
ulang tahun adalah saat yang paling menyenangkan
bagi mereka.

KETERLAMBATAN
&
GANGGUAN PERKEMBANGAN

Keterlambatan perkembangan adalah kondisi dimana anak
memiliki perkembangan kemampuan yang berada dibawah usia
perkembangan seharusnya. Biasanya terjadi karena kurangnya stimulasi pada
kemampuan sehingga menyebabkan perkembangan tidak berkembang
secara optimal
Gangguan perkembangan adalah kondisi dimana adanya gangguan
yang mempengaruhi perkembangan sistem syaraf dan berdampak pada
terganggunya perkembangan

Neurodevelopmental Disorder (NDD)




Sekumpulan gangguan yang mempengaruhi
perkembangan sistem syaraf
Berdampak terhadap terganggunya fungsi otak
Mempengaruhi
:
emosi, kemampuan belajar, kontrol
diri, daya ingat
Keterlambatan perkembangan atau gangguan pada
penguasaan sejumlah keterampilan, motorik, bicara
dan berbahasa, kognisi, sosial

Diagnosis NDD yang umum teridentifikasi
•Global Developmental Delay
•Intellectual Disability (Intellectual Developmental Disorder)
•Attention Deficit Hiperactivity Disorder
•Autism Spectrum Disorder
•Motor Disorder (antara lain DCD)
•Specific Learning Disabilities

TUGAS PRESENTASI
1.TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF (PIAGET)
2.TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL (FREUD)
3.TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (Erikson)
4.TEORI MORAL (Kohlberg)
5.TEORI CLASSICAL CONDITIONING (PAVLOV)
6.TEORI OPERANT CONDITIONING (BF SKINNER)
7.TEORI CONNECTIONISM (THONRDIKE)
8.TEORI SOCIAL COGNITIVE (BANDURA)