Pertemuan 1 - Ruang Lingkup Produksi Pangan.pdf

DianHasni 0 views 18 slides Oct 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

food


Slide Content

Ruang Lingkup dan Tantangan
dalam Industri Pangan di
Indonesia
Ruang Lingkup dan Tantangan
dalam Industri Pangan di
Indonesia

Industri pangan di Indonesia merupakan sektor yang sangat penting untuk
ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi . Dalam presentasi ini, kita akan
membahas ruang lingkup serta tantangan yang dihadap i oleh industri ini dalam
konteks global dan lokal.
Industri pangan di Indonesia merupakan sektor yang sangat penting untuk
ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi . Dalam presentasi ini, kita akan
membahas ruang lingkup serta tantangan yang dihadap i oleh industri ini dalam
konteks global dan lokal.

Ruang Lingkup Industri PanganRuang Lingkup Industri Pangan
Industri pangan mencakup produksi,
pengolahan, dan distribusi makanan. Di
Indonesia, sektor ini meliputi berbagai
jenis komoditas seperti padi, sayuran, dan
hasil laut, yang berperan penting dalam
ekonomi dan sosial masyarakat.
Industri pangan mencakup produksi,
pengolahan, dan distribusi makanan. Di
Indonesia, sektor ini meliputi berbagai
jenis komoditas seperti padi, sayuran, dan
hasil laut, yang berperan penting dalam
ekonomi dan sosial masyarakat.

. Pertanian dan Perkebunan Sektor ini mencakup produksi bahan
baku pangan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan
daging. Ini termasuk dalam rantai pasokan industri pangan yang
paling dasar.
. Pengolahan Pangan : Industri ini meliputi pengolahan bahan
mentah menjadi produk jadi atau setengah jadi. Proses ini bisa
berupa pengalengan, pengeringan, fermentasi, pendinginan,
pengemasan, dan lainnya. 
. Distribusi dan Logistik: Rantai pasokan produk pangan melibatkan
distribusi dari pabrik ke berbagai pengecer atau langsung ke
konsumen. Aspek ini mencakup pengelolaan transportasi dan
penyimpanan yang tepat untuk menjaga kualitas pangan.
Keamanan dan
. Regulasi Pangan: Ada standar yang ketat terkait keamanan dan
kualitas produk pangan, baik dari pemerintah maupun lembaga
internasional, yang mengawasi produksi, distribusi, dan penyajian
makanan untuk melindungi konsumen dari kontaminasi atau
produk yang tidak aman.

Proses Produksi PanganProses Produksi Pangan
Proses Produksi dalam Industri
PanganProses produksi pangan berbeda-
beda tergantung pada jenis produk, namun
secara umum dapat digambarkan melalui
beberapa tahapan berikut: 
pengadaan bahan baku, 
pengolahan bahan primer,  
pengolahan bahan sekunder,
pengemasan, 
distribusi dan pemasaran 

. Pengadaan Bahan Baku: Proses ini dimulai dari sumber bahan baku,
seperti peternakan, perkebunan, atau laut, yang kemudian
dikumpulkan untuk diolah. Pengolahan Primer: Pada tahap ini,
bahan mentah diolah menjadi produk setengah jadi atau bahan
yang lebih siap untuk proses lebih lanjut. Contohnya adalah
pemotongan daging, penggilingan biji-bijian, atau ekstraksi minyak. 
. Pengolahan Sekunder: Pada tahap ini, produk setengah jadi diolah
lebih lanjut menjadi produk akhir seperti makanan kemasan,
minuman, atau makanan siap saji. 
. Pengemasan: Produk akhir kemudian dikemas agar siap untuk
dijual. Pengemasan ini berfungsi untuk menjaga kualitas,
meningkatkan umur simpan, serta memudahkan distribusi. 
. Distribusi dan Pemasaran: Produk siap dikirimkan ke pengecer atau
langsung ke konsumen. Ini melibatkan manajemen rantai pasokan
yang baik agar produk tetap segar dan aman.

Penggunaan teknologi modern dan
inovasi dalam produksi pangan sangat
diperlukan untuk meningkatkan efisiensi.
Contohnya adalah penggunaan sistem
pertanian presisi dan bioteknologi untuk
meningkatkan hasil panen.
Oleh karena itu industri pangan sangat
erat kaitannya dengan sistem industri,
khususnya intedustri teknologi dan
otomisasi, industri kimia dan
bioteknologi, industri energi, rantai
pasok, keberlanjutan dan lingkungan
Penggunaan teknologi modern dan
inovasi dalam produksi pangan sangat
diperlukan untuk meningkatkan efisiensi.
Contohnya adalah penggunaan sistem
pertanian presisi dan bioteknologi untuk
meningkatkan hasil panen.
Oleh karena itu industri pangan sangat
erat kaitannya dengan sistem industri,
khususnya intedustri teknologi dan
otomisasi, industri kimia dan
bioteknologi, industri energi, rantai
pasok, keberlanjutan dan lingkungan
Inovasi dan Teknologi
di Sistem Industri
Pangan
Inovasi dan Teknologi
di Sistem Industri
Pangan

. Industri Teknologi dan Otomasi: Dalam industri pangan, teknologi memiliki peran
besar terutama dalam peningkatan efisiensi dan keamanan. Teknologi otomatisasi
seperti mesin pemroses pangan, robotika untuk pengemasan, dan sistem sensor
untuk pengendalian mutu sangat penting. 
. Industri Kimia dan Bioteknologi: Penggunaan bahan tambahan pangan seperti
pengawet, pewarna, dan perasa alami melibatkan kolaborasi dengan industri kimia.
Selain itu, bioteknologi juga memainkan peran besar dalam pengembangan pangan
fungsional atau produk yang lebih ramah lingkungan seperti daging sintetis atau
susu berbasis nabati. 
. Industri Energi: Proses produksi dan pengolahan makanan membutuhkan banyak
energi, sehingga keterkaitannya dengan industri energi sangat penting, khususnya
dalam hal efisiensi penggunaan energi di pabrik-pabrik pengolahan. 
. Sistem Rantai Pasok: Industri pangan sangat terkait dengan sistem rantai pasok
global. Pengelolaan logistik yang efisien, seperti transportasi berpendingin dan
pergudangan, sangat krusial untuk menjaga kualitas produk pangan, terutama yang
mudah rusak.
. Keberlanjutan dan Lingkungan: Ada fokus yang semakin besar pada praktik
keberlanjutan dalam industri pangan, termasuk pengurangan limbah, penggunaan
bahan baku yang ramah lingkungan, dan penghematan energi dalam produksi dan
distribusi.

Tantangan UtamaTantangan Utama
Beberapa tantangan yang dihadapi
industri pangan termasuk perubahan
iklim, keterbatasan sumber daya, dan
masalah logistik. Ini mempengaruhi
produktivitas dan kualitas produk pangan
yang dihasilkan.
Beberapa tantangan yang dihadapi
industri pangan termasuk perubahan
iklim, keterbatasan sumber daya, dan
masalah logistik. Ini mempengaruhi
produktivitas dan kualitas produk pangan
yang dihasilkan.
Keamanan Pangan: 
Memastikan bahwa produk aman untuk dikonsumsi
dan memenuhi standar keamanan pangan adalah
tantangan utama. 
Efisiensi Rantai Pasokan: 
Pengelolaan distribusi pangan secara efisien tanpa
mengurangi kualitas produk merupakan tantangan
besar, terutama dengan produk yang mudah rusak. 
Inovasi Produk: Industri pangan harus terus
berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
dinamis, baik dari segi kesehatan, rasa, atau bentuk
produk.

sistem produksi pangan dan regulasi pangan sangat erat,
terutama dalam kaitannya dengan sifat bahan dan produk
pangan. Regulator pemerintah serta lembaga internasional
menetapkan aturan ketat untuk menjaga keamanan, kualitas,
dan keselamatan pangan yang dihasilkan, dan ini berdampak
langsung pada cara industri pangan merancang dan
menjalankan proses produksinya.
Solusi untuk Keamanan
 P
a
n
g
a
nSolusi untuk Keamanan
 P
a
n
g
a
n
Hubungan antara Sistem Produksi dan Regulasi Pangan untuk
mengupayakan keamanan pangan
.  Sifat Bahan dan Produk Pangan
. Regulasi Pangan yang Mempengaruhi Sistem Produksi
. Pengaruh Sifat Bahan Pangan pada Sistem Produksi
. Adaptasi Sistem Produksi Pangan terhadap Regulasi
. Dampak Ketidakpatuhan terhadap Regulasi

Kualitas dan Keamanan Bahan Baku : Bahan pangan, terutama
yang berasal dari sumber alami seperti daging, ikan, susu, buah,
dan sayuran, memiliki karakteristik yang rentan terhadap
kerusakan mikrobiologis, kimia, dan fisik. Hal ini mendorong
adanya regulasi yang memastikan bahwa bahan baku yang
digunakan aman, bersih, dan tidak mengandung kontaminan
berbahaya (seperti pestisida, logam berat, atau mikroorganisme
patogen). 
Kandungan Nutrisi: Regulasi juga mengatur informasi
kandungan nutrisi yang ada dalam produk pangan. Misalnya,
jumlah lemak, protein, karbohidrat, gula, vitamin, dan mineral
harus dilabeli dengan jelas. Ini memastikan konsumen
mengetahui apa yang mereka konsumsi dan mendorong
industri pangan untuk menjaga komposisi nutrisi produk sesuai
standar.
Sifat Bahan dan Produk PanganSifat Bahan dan Produk Pangan

Keamanan Pangan (Food Safety) : Sistem produksi pangan harus mematuhi standar
keamanan pangan yang ketat seperti Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
Ini adalah pendekatan berbasis sains untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
mengendalikan bahaya selama proses produksi, dari bahan baku hingga produk akhir.
Contohnya, daging dan produk susu harus melewati proses pasteurisasi untuk
membunuh mikroba patogen.
Penggunaan Bahan Tambahan: Regulasi pangan juga mengatur penggunaan bahan
tambahan (aditif) seperti pewarna, pengawet, perisa, dan pengemulsi. Misalnya, ada
batasan ketat pada jumlah aditif tertentu yang boleh digunakan dalam produk pangan
untuk menjaga keamanan dan kualitas produk.
Pelabelan Pangan: Regulasi pelabelan mempengaruhi cara produsen mendesain produk
mereka. Informasi tentang bahan yang digunakan, alergen (seperti kacang, gluten, atau
laktosa), dan tanggal kedaluwarsa harus tercantum dengan jelas untuk melindungi
konsumen dari risiko kesehatan. Industri pangan harus memastikan bahwa produk
mereka sesuai dengan regulasi ini dan memodifikasi sistem produksi agar memenuhi
kriteria tersebut.
Regulasi Pangan yang Mempengaruhi Sistem ProduksiRegulasi Pangan yang Mempengaruhi Sistem Produksi

Ketahanan Terhadap Kerusakan (Shelf Life):  Bahan
pangan yang mudah rusak (perishable), seperti daging
segar, susu, atau sayuran, membutuhkan perlakuan khusus
dalam produksi dan distribusi. Sistem produksi harus
dilengkapi dengan teknologi seperti refrigerasi,
pendinginan, atau sterilisasi agar bahan ini tetap aman
dikonsumsi hingga sampai ke konsumen. Regulasi terkait
tanggal kedaluwarsa dan good manufacturing practices
(GMP) memastikan kualitas ini terjaga.
Sensitivitas Terhadap Kontaminasi: Produk pangan seperti
telur, ikan, atau daging sangat rentan terhadap
kontaminasi bakteri seperti Salmonella atau Escherichia
coli. Oleh karena itu, regulasi mewajibkan produsen untuk
menerapkan standar kebersihan dan sanitasi yang tinggi
selama proses produksi. Penggunaan alat-alat yang dapat
dibersihkan dengan mudah dan pengawasan terhadap
suhu serta waktu pemrosesan menjadi hal yang sangat
penting.
Pengaruh Sifat Bahan Pangan pada Sistem Produksi

Proses Pengolahan: Untuk mematuhi regulasi, sistem produksi pangan sering
kali harus menyesuaikan atau memperbarui proses pengolahan mereka.
Misalnya, produk-produk berbahan susu yang tidak dipasteurisasi dilarang di
beberapa negara karena risiko kesehatan. Sebagai gantinya, produsen harus
menggunakan metode pengolahan seperti pasteurisasi atau UHT (Ultra-high
temperature) untuk memastikan keamanan produk mereka.
Penggunaan Teknologi dan Inovasi: Dengan adanya regulasi yang semakin
ketat, industri pangan menggunakan teknologi canggih untuk memastikan
produk memenuhi standar. Contohnya adalah penerapan sensor untuk
mendeteksi kontaminasi mikroba secara otomatis di lini produksi, atau
penggunaan packaging aktif yang dapat memperpanjang umur simpan
produk. Teknologi ini membantu memenuhi regulasi keamanan dan
meningkatkan efisiensi produksi.
Sistem Penelusuran (Traceability): Regulasi mewajibkan produsen untuk
memiliki sistem penelusuran yang baik, memungkinkan mereka melacak asal
bahan baku dan distribusi produk akhir. Ini sangat penting saat terjadi masalah
keamanan pangan, seperti kontaminasi atau penarikan produk dari pasar
(recall). Industri pangan harus menyesuaikan sistem manajemen produksi
mereka agar bisa mendokumentasikan dan melacak semua tahap produksi dan
distribusi.
Adaptasi Sistem Produksi Pangan terhadap Regulasi

Sanksi dan Penalti: Jika sebuah
perusahaan pangan tidak
mematuhi regulasi, seperti gagal
memastikan keamanan bahan baku
atau salah pelabelan, mereka dapat
dikenakan sanksi hukum yang
berat, termasuk denda atau
penutupan fasilitas.
Kepercayaan Konsumen:
Kegagalan untuk mematuhi
regulasi keamanan pangan juga
dapat merusak reputasi produsen di
mata konsumen, yang berpotensi
mempengaruhi penjualan dan
loyalitas merek.
Dampak Ketidakpatuhan Terhadap RegulasiDampak Ketidakpatuhan Terhadap Regulasi

Pemerintah memiliki peran penting
dalam mendukung industri pangan
melalui kebijakan dan program yang
mendorong investasi dan
pengembangan infrastruktur. Upaya ini
bertujuan untuk meningkatkan akses dan
kualitas pangan.
Pemerintah memiliki peran penting
dalam mendukung industri pangan
melalui kebijakan dan program yang
mendorong investasi dan
pengembangan infrastruktur. Upaya ini
bertujuan untuk meningkatkan akses dan
kualitas pangan.
Peran PemerintahPeran Pemerintah

Industri pangan di Indonesia memiliki potensi
besar namun juga dihadapkan pada berbagai
tantangan. Melalui kolaborasi antara pemerintah,
pelaku industri, dan masyarakat, kita dapat
menciptakan solusi untuk memastikan ketahanan
pangan yang berkelanjutan
Hubungan antara sistem produksi pangan dan
regulasi pangan sangat kuat, terutama terkait
dengan sifat bahan pangan yang mudah rusak
dan rentan terhadap kontaminasi. 
Sistem produksi harus selalu disesuaikan untuk
mematuhi peraturan keamanan dan kualitas yang
ketat. Penggunaan teknologi dan inovasi sangat
diperlukan untuk memenuhi standar ini dan
menjaga kualitas produk tetap konsisten dari
bahan mentah hingga produk akhir..
Industri pangan di Indonesia memiliki potensi
besar namun juga dihadapkan pada berbagai
tantangan. Melalui kolaborasi antara pemerintah,
pelaku industri, dan masyarakat, kita dapat
menciptakan solusi untuk memastikan ketahanan
pangan yang berkelanjutan
Hubungan antara sistem produksi pangan dan
regulasi pangan sangat kuat, terutama terkait
dengan sifat bahan pangan yang mudah rusak
dan rentan terhadap kontaminasi. 
Sistem produksi harus selalu disesuaikan untuk
mematuhi peraturan keamanan dan kualitas yang
ketat. Penggunaan teknologi dan inovasi sangat
diperlukan untuk memenuhi standar ini dan
menjaga kualitas produk tetap konsisten dari
bahan mentah hingga produk akhir..
KesimpulanKesimpulan

Terima kasih!Terima kasih!
Do you have any questions?
Dian Hasni,. S.TP., M.Sc
[email protected]
September 2024
Do you have any questions?
Dian Hasni,. S.TP., M.Sc
[email protected]
September 2024
Tags