Pertemuan 2 keperawatan komunitas ners.ppt

ssuser0f98b4 1 views 138 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 138
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109
Slide 110
110
Slide 111
111
Slide 112
112
Slide 113
113
Slide 114
114
Slide 115
115
Slide 116
116
Slide 117
117
Slide 118
118
Slide 119
119
Slide 120
120
Slide 121
121
Slide 122
122
Slide 123
123
Slide 124
124
Slide 125
125
Slide 126
126
Slide 127
127
Slide 128
128
Slide 129
129
Slide 130
130
Slide 131
131
Slide 132
132
Slide 133
133
Slide 134
134
Slide 135
135
Slide 136
136
Slide 137
137
Slide 138
138

About This Presentation

pertemuan keperawatan komunitas


Slide Content

ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Ns. RIZKI KURNIADI, M.Kep

Peran, Fungsi,dan Etika Perawat
dalam Keperawatan Komunitas

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang
diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu
system. Peran dipengaruhi oleh keadaan
sosial baik dari dalam maupun dari luar dan
bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari
perilaku yang diharapkan dari seesorang pada
situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara,
1995:21).

Peran perawat yang dimaksud adalah cara
untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan
pendidikan formalnya yang diakui dan diberi
kewenangan oleh pemerintah untuk
menjalankan tugas dan tanggung
keperawatan secara professional sesuai
dengan kode etik professional. Dimana setiap
peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah
demi untuk kejelasan.

PERAN PERAWAT
Berdasarkan konsorsium ilmu kesehatan
tahun 1989, peran perawat terdiri dari:
1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan.
2. Peran sebagai advokat klien.
3. Peran sebagai edukator.
4. Peran sebagai koordinator.
5. Peran sebagai kolaborator.
6. Peran sebagai konsultan.
7. Peran sebagai pembaharu.

PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN
Dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan
dasar pasien.
Melakukan pemberian pelayanan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan
(pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan tindakan keperawatan,
implementasi dan evaluasi).
Pemberian asuhan keperawatan dilakukan dari
yang sederhana sampai dengan yang kompleks.

ADVOKAT
Membantu pasien dan keluarganya dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan kesehatan.
Meminta peretujuan pada pasien dan/atau
keluarganya atas tindakan keperawatan yang
akan dilakukan.
Mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien,
yang meliputi : hak atas pelayanan sebaik-baiknya,
hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri,
dan hak untuk menerima ganti rugi akibat
kelalaian.

EDUKATO R

Membantu pasien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuannya tentang
kesehatan, gejala penyakit, bahkan
tindakan yang diberikan.

Diharapkan terjadi perubahan perilaku
dari pasien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.

KOORDINATOR

Peran ini dilaksanakan dengan
mengarahkan, merencanakan, serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan
dari tim kesehatan.

Diharapkan pemberian pelayanan
kesehatan dapat lebih terarah serta
sesuai dengan kebutuhan pasien.

KOLABORATOR

Perawat berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang
diperlukan, kemudian
mengkomunikasikannya dengan tenaga
kesehatan yang lain (dokter, fisioterapis,
ahli gizi, dll) melalui diskusi atau tukar
pendapat.

KONSULTAN

Perawat sebagai tempat konsultasi
terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan.

Peran ini dilakukan atas permintaan
klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.

PEMBAHARU

Peran sebagai pembaharu dapat
dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.

FUNGSI PERAWAT

Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang
dilakukan sesuai dengan perannya dan
dapat berubah sesuai dengan keadaan pada
saat itu.

Fungsi perawat meliputi :
1. fungsi independent
2. fungsi dependent
3. fungsi interdependent

INDEPENDENT

Merupakan fungsi perawat yang mandiri
dan tidak tergantung pada orang lain.

Perawat dapat mengambil keputusan sendiri
dalam pemilihan tindakan keperawatan yang
akan dilakukan, yakni dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
: pemenuhan kebutuhan nutrisi, oksigen,
keamanan dan kenyamanan, dll.

DEPENDENT

Merupakan fungsi perawat dalam
melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain
(pelimpahan).

Fungsi ini biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat
umum, atau dari perawat primer kepada
perawat pelaksana.

INTERDEPENDENT

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim
yang bersifat saling ketergantungan.

Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan membutuhkan kerjasama tim
dalam pemberian pelayanan, seperti
penanganan pada pasien dengan penyakit
kanker yang memerlukan kerjasama
dokter, perawat, ahli gizi, psikolog, dll.

TUGAS PERAWAT

Tugas perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan dilaksanakan sesuai
dengan tahapan dalam proses
keperawatan dan fungsi perawat.

Tugas perawat ini telah disepakati dalam
lokakarya tahun 1983.

NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
11 Mengkaji kebutuhan Mengkaji kebutuhan
pasien, keluarga, pasien, keluarga,
kelompok dan masyarakat kelompok dan masyarakat
serta sumber yang tersedia serta sumber yang tersedia
dan potensial untuk dan potensial untuk
memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan
tersebut.tersebut.
1.1.Mengumpulkan dataMengumpulkan data
2.2.Menganalisis dan Menganalisis dan
menginterpretasikan data. menginterpretasikan data.
22 Merencanakan tindakan Merencanakan tindakan
keperawatan kepada keperawatan kepada
individu, keluarga, individu, keluarga,
kelompok atau kelompok atau
masyarakat berdasarkan masyarakat berdasarkan
diagnosa keperawatan.diagnosa keperawatan.
Mengembangkan rencana Mengembangkan rencana
tindakan keperawatan. tindakan keperawatan.

NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
33 Melaksanakan rencana Melaksanakan rencana
keperawatan yang meliputi keperawatan yang meliputi
upaya peningkatan kesehatan, upaya peningkatan kesehatan,
penegahan penyakit, penegahan penyakit,
penyembuhan, pemulihan dan penyembuhan, pemulihan dan
pemeliharaan kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
termasuk pelayanan pada termasuk pelayanan pada
pasien dengan penyakit pasien dengan penyakit
terminal.terminal.
Menggunakan dan menerapkan Menggunakan dan menerapkan
konsep-konsep dan prinsip-konsep-konsep dan prinsip-
prinsip ilmu perilaku, sosial prinsip ilmu perilaku, sosial
budaya, ilmu biomedik dalam budaya, ilmu biomedik dalam
melakukan asuhan keperawatan melakukan asuhan keperawatan
dalam rangka memenuhi dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia. kebutuhan dasar manusia.
44 Mengevaluasi hasil asuhan Mengevaluasi hasil asuhan
keperawatan.keperawatan.
1.1.Menentukan kriteria yang dapat Menentukan kriteria yang dapat
diukur dalam menilai rencana diukur dalam menilai rencana
keperawatan.keperawatan.
2.2.Menilai tingkat pencapaian Menilai tingkat pencapaian
tujuan.tujuan.
3.3.Mengidentifikasi perubahan-Mengidentifikasi perubahan-
perubahan yang diperlukan. perubahan yang diperlukan.

NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
55 Mendokumentasikan asuhan Mendokumentasikan asuhan
keperawatan.keperawatan.
1.1.Mengevaluasi data Mengevaluasi data
permasalahan keperawatan.permasalahan keperawatan.
2.2.Mencatat data dalam proses Mencatat data dalam proses
keperawatan.keperawatan.
3.3.Menggunakan catatan klien Menggunakan catatan klien
untuk memonitor kalitas asuhan untuk memonitor kalitas asuhan
keperawatan.keperawatan.
66 Mengidentifikasi hal-hal yang Mengidentifikasi hal-hal yang
perlu diteliti atau dipelajari perlu diteliti atau dipelajari
serta merencanakan studi kasus serta merencanakan studi kasus
guna meningkatkan guna meningkatkan
pengetahuan dan pengetahuan dan
mengembangkan keterampilan mengembangkan keterampilan
dalam praktek keperawatan.dalam praktek keperawatan.
1.1.Mengidentifikasi masalah-Mengidentifikasi masalah-
masalah penelitian dalam masalah penelitian dalam
bidang keperawatan.bidang keperawatan.
2.2.Membuat usulan rencana Membuat usulan rencana
penelitian keperawatan.penelitian keperawatan.
3.3.Menerapkan hasil penelitian Menerapkan hasil penelitian
dalam praktek keperawatan.dalam praktek keperawatan.

NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
77 Berperan serta dalam Berperan serta dalam
melaksanakan penyuluhan melaksanakan penyuluhan
kesehatan kepada klien, kesehatan kepada klien,
keluarga, kelompok, serta keluarga, kelompok, serta
masyarakat. masyarakat.
1.1.Menidentifikasi kebutuhan Menidentifikasi kebutuhan
pendidikan kesehatan.pendidikan kesehatan.
2.2.Membuat rencana penyuluhan Membuat rencana penyuluhan
kesehatan.kesehatan.
3.3.Melaksanakan penyuluhan Melaksanakan penyuluhan
kesehatan.kesehatan.
4.4.Mengevaluasi hasil penyukuhan Mengevaluasi hasil penyukuhan
kesehatan.kesehatan.
88 Bekerjasama dengan disiplin Bekerjasama dengan disiplin
ilmu terkait dalam memberikan ilmu terkait dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada pelayanan kesehatan kepada
klien, kelompok, keluarga dan klien, kelompok, keluarga dan
masyarakat.masyarakat.
1.1.Berperan serta dalam pelayanan Berperan serta dalam pelayanan
kesehatan kepada klien, kesehatan kepada klien,
keluarga, kelompok dan keluarga, kelompok dan
masyarakat.masyarakat.
2.2.Menciptakan komunikasi yang Menciptakan komunikasi yang
efektif baik dengan tim efektif baik dengan tim
keperawatan maupun tim keperawatan maupun tim
kesehatan yang lain. kesehatan yang lain.

NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
99 Mengelola perawatan klien dan Mengelola perawatan klien dan
berperan sebagai ketua tim berperan sebagai ketua tim
dalam melaksanakan kegiatan dalam melaksanakan kegiatan
keperawatan.keperawatan.
Menerapkan keterampilan Menerapkan keterampilan
menejemen dalam keperawatan menejemen dalam keperawatan
kien secara menyeluruh. kien secara menyeluruh.

ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS

Komunitas
Kelompok sosial yang dibatasi oleh
batasan geografis dan/ atau nilai dan
interest tertentu. Anggota komunitas
tersebut saling berinteraksi dalam suatu
struktur sosial dan membentuk nilai,
norma dan institusi sosial (WHO, 1974).

Keperawatan Komunitas

Komunitas sebagai klien dan target

Sesuai dengan praktek keperawatan:
keperawatan langsung sebagai aspek dari
praktek keperawatan komunitas,
kesehatan individu dihubungkan dengan
kesehatan populasi

Konsep kunci : kesehatan komunitas dan
‘partnership”

Partnership

Informed : menyadari persepsi, hak dan
tanggung jawab

Fleksible : mengenal keunikan dan
kesamaan kontribusi

Negotiated : distribusi kekuasaan pada
setiap tahapan dari proses berubah

Dimensi kesehatan komunitas

Status : biologis dan psikososial.

Struktur : pelayanan (services) dan
sumber-sumber (resources).

Proses : fungsi komunitas yang efektif
dalam memecahkan masalah.

Kesehatan Komunitas

Status: Statistik penting, insiden dan prevalensi
penyebab kesakitan dan kematian, profil resiko
kesehatan, level kemampuan fungsi

Struktur: fasilitas kesehatan, perencanaan
kesehatan, sumber daya kesehatan, pola
penggunaan pelayanan kesehatan

Proses: komitmen, komunikasi efektif,
partisipasi, hubungan dengan komunitas,
interaksi komunitas dan pengambilan keputusan

Pendekatan Proses
Keperawatan
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Penetapan diagnosa
Rencana
Implementasi
Evaluasi

Peran Perawat
Peran Klien

Tahapan askep komunitas
1.Fase awal: Mendifinisikan komunitas
dan membuat kontrak/ partnership
2.Pengkajian

Pengumpulan data

Mengembangkan database

Interpretasi data

Analisa data

Tahapan askep komunitas
3. Diagnosa keperawatan
4. Perencanaan

menentukan prioritas

Membuat goals dan objectives

Menentukan aktivitas
5. Implementasi
6. Evaluasi

Pengkajian Kesehatan
Komunitas
Tujuan pengkajian komunitas:

Mengidentifikasi kebutuhan komunitas.

Mengklirifikasi masalah kesehatan
komunitas.

Mengidentifikasi kekuatan dan sumber-
sumber.

Metode Pengumpulan Data

Data Langsung
1.Wawancara informan
2.Observasi partisipan: kepercayaan/keyakinan
masyarakat, norma, nilai, kekuatan, struktur
kekuasaan, proses penyelesaian masalah
3.Windshield surveys: kehidupan dan lingkungan
masyarakat (karakteristik masyarakat, tempat
berkumpul, kualitas perumahan, ritme
kehidupan bermasyarakat, ikatan geografis
4.Angket.

Metode Pengumpulan Data

Data Laporan
1.Secondary analysis: hasil dari pertemuan
dengan masyarakat, dokumen publik,
survey kesehatan, data statistik dan
catatan kesehatan
2.Survey: data dari sampel

A. Pengkajian

Individu. Berhubungan dengan keluarga,
pola hubungan dan peran, pola
pertahanan/coping.

Keluarga. Struktur dan karekteristik
keluarga, sosial ekonomi dan budaya,
lingkungan, riwayat kesehatan dan
pemeriksaan fisik, proses T & K (individu
dan keluarga

A. Pengkajian

Masyarakat
Inti masyarakat
1.Riwayat/sejarah: terjadinya & perkembangan
2.Demografi: penduduk, usia, jenis kelamin,
suku, tipe keluarga, status perkawinan
3.Angka statistik penting: angka kelahiran,
angka kematian, penyebab kematian

A. Pengkajian
Sumber informasi :

Sejarah

Perpustakaan

Sensus penduduk/rumah tangga

Pencatatan di kelurahan, kecamatan dan
puskesmas

Kontak langsung/secara pribadi

B. Pengkajian Lingkungan Fisik

Individu
masyarakatKomponen Sumber Data
Individu Masyarakat
1.Inspeksi
2.Auskultasi
3.TTV
4.Review
system
5.Lab
Semua
indera
Stetoskop
Termometer
, tensimeter
Kepala ke
kaki
Darah, RO,
foto, tes lain
‘Windshield survey’ berjalan
melalui masyarakat
Mendengar masyarakat
OBS, iklim: sumber/ tanda
KHDP, kepadatan, pendidikan
OBS, sistem sosial,
perumahan, bisnis
Pusat penelitian

Windshield Survey
Perumahan, lingkungan/daerah. Bangunan: tua,
bahan, arsitektur, bersatu/pisah
Lingkungan terbuka: luas/sempit, kualitas,
pribadi/umum
Batas. Ada batas daerah: jalan, sungai atau got.
Kondisi: bersih/kotor.
Kebiasaan. Tempat kumpul: siapa & jam berapa
Transportasi. Cara datang & pergi, situasi jalan,
jenis alat transportasi
Pusat. Klinik, tempat rekreasi, sekolah,praktek,
yankes, tempat ibadah, dipakai/siap dipakai

Hasil Pengkajian Lingkungan
FISIK

Inspeksi  denah daerah

Tanda vital  iklim daerah banjir,
jumlah penduduk

C. Pelayanan Kes & Sos
1.Fasilitas di dalam komunitas
2.Fasilitas di luar komunitas
Data yang diperlukan :
Yankes : pelayanan, bayaran, jam pelayanan,
sumber daya, karakteristik, pemakai,
statistik (kunjungan, hari, bulan, tahun)

D. Ekonomi
Indikator ekonomi dan sumber informasi
Karekteristik finansial
1.Rumah tangga
a.Rata-rata pendapatan :

% RT dibawah garis kemiskinan Sensus,

% RT menerima pelayanan pemerintah Camat

% RT dikepalai wanita Lurah
b.Biaya perbulan masing-masing RT

Rumah sendiri/sewa
2.Individu : Pendapatan per orang, % yang miskin

D. Ekonomi
Karakteristik pekerja
1.Status pekerja

Kelompok umum (±18th)

% bekerja

% pengangguran

% pensiun (Tidak bekerja
2.Kelompok khusus :

% wanita dengan anak yang bekerja
3.Kategori pekerja

% pimpinan

% teknisi

% petani

% pekerja lain

E. Keamanan Transportasi
Keamanan/pelayanan/perlindungan

Kebakaran

Polisi

Sanitasi: limbah, sampah, air kotor
 tata kota, dinas kebakaran, kantor polisi, dinas PU
Kualitas air
Transportasi
Swasta/pemerintah: bus, jalan tol, by pass, udara laut,
kereta api
Toko/warung/pusat belanja: jenis, siapa pemilik,
bagaimana mencapai

E. Keamanan Transportasi

Orang dijalan: siapa yang dijumpai

Suku

Tempat ibadah

Kesehatan: ada yang sakit/kronis, dekat RS

Politik: kampanye/poster

Media: TV, radio, koran, majalah, papan
pengumuman, dll

F. Politik & Pemerintahan
1.Pemerintah: RT, RW, Lurah, Camat, dll
2.Kelompok pelayanan masyarakat : PKK,
LKMD, Panti Wreda, Karang Taruna,
Posyandu, dll.
3.Politik : Peran serta partai politik dalam
pelayanan kesehatan, kebijakan
pemerintah dalam pelayanan kesehatan.

G. Komunikasi

Formal

Koran (sirkulasi, frekwensi, lingkup)  kantor
koran

Radio/TV (stasiun, komersial, pendengar, jam
mengudara)  kantor pemerintah

Postel : kantor telepon umum/pribadi  kantor
postel

Informal

Papan pengumuman, poster, brosur  WS

Cara penduduk menerima informasi : dari mulut
ke mulut, surat, radio, TV, pengumuman keliling

H. Pendidikan

Status pendidikan

Tingkat pendidikan Sensus,

Tipe/macam sekolah Camat,

Bahasa Lurah

Pendidikan yang tersedia di dalam/luar masyarakat

Pelayanan

Karakteristik pemakai

Sumber

Keadekuatan, tersedia, dapat dicapai  dik-bud, kanwil,
kakandep, kasek

I. Rekreasi

Macam

Tempat

Bayaran

Yang menggunakan

Diagnosa Keperawatan
Komunitas

Resiko : mengidentifikasi masalah
spesifik atau resiko kesehatan

Pada : Identifikasi klien yang spesifik

Berhubungan dengan : deskripsikan
karakteristik masyarakat dan
lingkungannya

Kriteria Prioritas Masalah

Kesadaran masyarakat akan masalah

Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah

Kemampuan perawat dalam mempengaruhi
penyelesaian masalah

Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap solusi
masalah

Beratnya konsekwensi jika masalah tidak terselesaikan

Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi
yang dapat dicapai

Tujuan & Objektif

Prinsip SMART

Tujuan : Pernyataan tentang hasil yang
diharapkan.

Objektif : Definisi akhir yang ingin
dicapai

Perencanaan
Strategi intervensi keperawatan
komunitas dilakukan melalui:

Proses kelompok

Pendidikan kesehatan

Kerjasama lintas sektor

Mendemonstrasikan keterampilan dasar

Pelaksanaan

Melaksanakan kegiatan sesuai rencana
yang menekankan pada pencegahan
primer, sekunder dan tersier.

Penilaian

Menilai respon verbal dan non verbal
komunitas setelah intervendi dilakukan

Mencatat adanya perkembangan
kesehatan komunitas termasuk kasus
baru yang dirujuk

STANDAR PRAKTIK STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
KOMUNITASKOMUNITAS

PENDAHULUAN
Standar Praktik Keperawatan Komunitas
merupakan salah satu karakteristik profesi
perawat komunitas yang diperlukan untuk
jaminan mutu praktik keperawatan komunitas
sehingga mutu asuhan keperawatan yang
diberikan kepada masyarakat dapat
dipertahankan pada tingkat optimal

Tujuan Standart Praktik Kep.
Komunitas
 Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
dengan memberikan perhatian pada upaya
dan peningkatan kinerja perawat terhadap
terget pencapaian tujuan
 Meminimalkan tindakan-tindakan yang
tidak bermanfaat bagi klien sehingga dapat
menekan biaya perawatan
 Menjaga mutu asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien di masyarakat,
komunitas, kelompok dan keluarga

Menurut ANA (2004) Standar Praktik
Keperawatan dapat dibagi dalam 16
standar dengan membagi dalam
kompetensi perawat komunitas generalis
dan spesialis

16 Standar Praktik Keperawatan
Komunitas
1.Pengkajian
2.Prioritas dan Diagnosis Komunitas
3.Identifikasi Hasil
4.Perencanaan
5.Implementasi
A.Koordinasi
B.Pendidikan dan Promosi Kesehatan
C.Konsultasi
D.Aktivitas pengaturan

6.Evaluasi
7.Kualitas Praktik
8.Pendidikan
9.Evaluasi praktik Profesional
10.Hubungan Sejawat dan Profesi Lain
11.Kolaborasi
12.Etik
13.Penelitian
14.Menggunakan Sumber-sumber
15.Kepemimpinan
16.Advokasi

Standar I : Pengkajian

Perawat kesehatan komunitas mengkaji
status komunitas menggunakan data,
identifikasi sumber-sumber yang ada di
komunitas, masukan dari komunitas
dan pemangku kepentingan serta
penilaian profesional

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang
berhubungan dengan masyarakat skala luas atau komunitas
khusus
Menggunakan model dan prinsip epidemiologi, biometri,
sosial, perilaku dan pemfis untuk mengolah data yang
dikumpulkan
Menentukan prioritas pengkajian berdasarkan kepentingan
kebutuhan atau resiko pd daerah geografi atau komunitas
Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang di tentukan
Menganalisis data
Menggunakan data untuk mengidentifikasi kecenderungan
Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak di
mengerti
Menerapkan etik, hukum dan menghormati privasi klien

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
antardisiplin dengan menggunakan metode yang
sesuai untuk mendapatkan atau memverifikasi data
yang berfokus pd komunitas
Bekerja sama dengan komunitas, tenaga professional
lain dan pemangku kepentingan dalam
mengumpulkan data
Menginterpretasikan data berbagai sumber yang
didapat selama proses pengkajian secara kompleks
Konsultasi dengan perawat komunitas, komunitas,
tim antardisiplin dan pemangku kepentingan lain
dalam merencanakan, mengatir dan mengevaluasi
sistem data yang berfokus pada kebutuhan dan
keperluan komunitas

Standar 2 : Prioritas dan
Diagnosis Komunitas

Perawat kesehatan komunitas
menganalisis pengkajian data untuk
menentukan prioritas atau diagnosa
komunitas

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mendapatkan prioritas atau diagnosis
Menganalisis data yang berhubungan dengan akses
dan penggunaan pelkes
Faktor yang b/d dengan promkes dan pencegahan
penyakit
Paparan yang ada dan potensi yang membahayakan
Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat
yang terkait
Validinas diagnosis atau kebutuhan dari komunitas
Diagnosis dokumen atau kebutuhan dengan cara
memfasilitasi komunitas yang teribat

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Mengorganisasikan data dan informasi
Secara sistematis, membandingkan dan
menilai data komunitas yang relevan
serta berprinsip pada ilmu
Berfungsi sebagai penghubung dalam
komunitas

Standar 3 : Identifikasi Hasil

Perawat kesehatan komunitas
mengidentifikasi hasil yang diharapkan
untuk merencanakan berdasarkan
prioritas atau diagnosis komunitas

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Melibatkan komunitas, profesional lain,
organisasi
Memperoleh kompetensi budaya yang
diharapkan
Mempertimbangkan kepercayaan dan
nilai komunitas
Memasukkan faktor lingkungan dan
kejadian
Mengembangkan hasil yang diharapkan
Memodifikasi hasil yang diharapkan
Dokumentasi hasil yang diharapkan

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menjamin bahwa mitra profesional
terlibat dalam mengidentifikasi harapan
yang di inginkan yang dilakukan dengan
bukti ilmiah
Struktur hasil yang diharapkan dapat
diukur
Menerapkan kompetensi kesehatan
masyarakat dan keperawatan ketika
mengukut efektivitas praktik dalam
komunitas atau populasi

Standar 4 : Perencanaan

Perawat kesehatan komunitas
mengembangkan perencanaan untuk
mengidentifikasi strategi, rencana
tindakan dan alternatif untuk mencapai
hasil yang diharapkan

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengembangkan komunitas yang berfokus pada
perencanaan
Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan
kesehatan
Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program
Menetapkan perencanaan program dan menggambarkan
kompetensi budaya
Mempertahankan partisipasi dan komunitas
Menerapkan standar yang ada
Menginterpretasikan kecenderungan penelitian
keperawatan terkini
Mempertimbangkan dampak ekonomi
Menggunakan istilah-istilah standar dalam
mendokumentasikan perencanaan

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menerapkan pengkajian dan strategi
implementasi dalam perencanaan yang
menggambarkan bukti yang ada
Merencanakan strategi dan alternatif yang
sesuai dengan komunitas
Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam
komunitas dengan mitra profesional
Memimpin perawat kesehatan komunitas
Berpartisipasi dalam integrasi kemanusiaan
Menjamin penggunaan standar yang ada

Standar 5 : Implementasi

Perawat kesehatan komunitas
mengimplementasikan rencana yang
telah diidentifikasikan bersama tim
kesehatan lain

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengimplementasikan rencana yang
diidentifikasi secara aman, sesuai jadwal
Menerapkan strategi yang berbasis
bukti dan rencana tindakan
Menggunakan sistem dan sumber-
sumber dalam komunitas
Memantau implementasi dari
perencanaan
Mendokumentasikan implementasi dari
perencanaan modifikasi

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menginterpretasikan data surveilans yang
b/d perencanaan dan status kesehatan
komunitas
Menyertakan pengetahuan dan strategi baru
Memodifikasi rencana berdasarkan
pengetahuan baru
Mengadvocasi sumber-sumber yang
dibutuhkan komunitas
Menjembatani hubungan kolaborasi baru
dengan teman sejawat
Mempromosikan organisasi dan sistem yg
mendukung perencanaan

Standar VA : Koordinasi

Perawat kesehatan komunitas
mengkoordinasikan program,
pelayanan dan aktivitas lain dalam
mengimplementasikan rencana yang
teridentifikasi

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mempromosikan kebijakan, program dan
pelayanan untuk mencapai hasil yang
diharapkan
Melakukan surveilans, penemuan kasus
dan pelaporan dengan tenaga profesional
dan pemangku kepentingan lain
Mendokumentasikan koordinasi dan
laporan yang diperlukan

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas

Menjadi pemimpin dan memberikan
program yang terintegrasi

Menyintesis dan dan informasi untuk
memulai sistem, komunitas dan alokasi
sumber lingkungan yang mendukung
pelaksanaan program dan pelayanan

Standar VB : Pendidikan dan
Promosi Kesehatan

Perawat kesehatan komunitas bekerja
dengan strategi pendidikan untuk
promosi kesehatan, mencegah penyakit
dan menyakinkan lingkungan yang
nyaman pada komunitas

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Termasuk pendidikan kesehatan yang sesuai
dalam mengimplementasi program dan
pelayanan komunitas
Menentukan pengajaran dan metode
belajar yang sesuai dengan komunitas dan
identifikasi sasaran hasil komunitas
Menawarkan budaya yang sesuai promosi
kesehatan
Mengumpulkan umpan balik dari partisipan
untuk menentukan efektivitas program dan
pelayanan serta merekomendasikan
perubahan

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas

Menetapkan kepemimpinan dalam
keperawatan

Merancang informasi kesehatan dan
program berdasarkan perilaku kesehatan

Memodifikasi program yang telah ada
berdasarkan umpan balik partisipan

Mengembangkan sumber-sumber informasi
kesehatan secara kultural sesuai dengan
komunitas

Standar VC :Konsultasi

Perawat kesehatan komunitas
menyediakan konsultasi pada
berbagai kelompik komunitas dan
pemerintah untuk memfasilitasi
implementasi program dan pelayanan

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengkonsultasikan dengan organisasi
masyarakat dan kelompok untuk memfasilitasi
partisipasin dalam pelayanan dan program
Menyediakan testimoni dan pendapat
profesional dalam mendukung aktivitas
program khusus
Berkomunikasi secara efektif menggunakan
berbagai media dengan kelompok pemilih
selama konsultasi
Mendokumentasikan lingkup dan efektivitas
dari konsultasi yang diberikan komunitas

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Sintesis data dari pemerintah pusat, provinsi,
daerah serta sumber lain dengan kerangka
kerja teoritis dan bukti untuk menyediakan
konsultasi ahli dalam implementasi program
dan pelayanan
Menyediakan testimoni asli pada pemerintah
tingkat pusat dan pemerintah setempat
dalam mendukung program pelayanan
Mengkomunikasikan informasi selama
konsultasi yang memiliki pengaruh positif
Membuat proposal dan laporan yang
mendukung kebutuhan program dan
pelayanan

Standar VD : Aktivitas
Pengaturan

Perawat kesehatan komunitas
mengidentifikasi, menginterpretasi
dan mengimplementasikan hukum
kesehatan masyarakat, pengaturan
dan kebijakan

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Edukasi pada komunitas yang
berhubungan dengan hukum, regulasi
dan kebijakan
Berpartisipasi dalam aplikasi hukum
kesehatan masyarakat
Mengumpulkan informasi spesifik
mengenai situasi yang dilaporkan kepada
dinas kesehatan
Membantu menerapkan hukuman untuk
mereka yang tidak mematuhi hukum

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Berkolaborasi dengan kegiatan pengembang hukum
kesehatan masyarakat
Merencanakan dengan tenaga kesehatan masyarakat
mengenai sistem pelaporan serta kepatuhan hukum
Memantau pelaporan dan sistem kepatuhan untuk
kualitas
Menganalisis data dari sistem pelaporan dan
kepatuhan
Mengembangkan laporan bagi unit kesehatan
masyarakat
Berpartisipasi dalam persiapan koordinasi darurat
dan merespon usaha

Standar 6 : Evaluasi

Perawat kesehatan komunitas
melakukan evaluasi status kesehatan
komunitas

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengoordinasikan secara sistematis
Mengumpulkan data secara sistematis
Berpartisipasi dalam proses dan evaluasi
dengan aktivitas pemantauan
Mengaplikasikan pengkajian data yang
berkelanjutan untuk merevisi rencana
Mendokumentasikan hasil dari evaluasi
termasuk perubahan atau rekomendasi
untuk meningkatkan efektivitas intervensi
Menyampaikan evaluasi proses dan hasil
yang dihasilkan kepada komunitas dan
pemangku kepentingan lain

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Merancang evaluasi rencana dengan ahli dan
perwakilan komunitas
Memodifikasi evaluasi perencanaan untuk
kebijakan
Mengevaluasi dari perencanaan dalam
hubungannya dengan hasil yang diharapkan
Menyintesis hasil dari analisis evaluasi untuk
menentukan akibat dari rencana yang
berpengaruh pada komunitas
Menerapkan hasil dari analisis evaluasi untuk
membuat dan merekomendasikan proses
atau perubahan hasil dalam kebijakan

Standar 7 : Kualitas Praktik

Perawat kesehatan komunitas secara
sistematis meningkatkan kualitas dan
efektivitas praktik keperawatan

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mendemonstrasikan kualitas melalui penerapan
proses kep
Mengimplementasikan pengetahuan baru dan
peningkatan kinerja untuk mengawali perubahan
Menyertakan kreativitas
Mengembangkan implementasi
Berpartisipasi dalam lingkup kegiatan peningkatan
kinerja
Mendokumentasikan pelaksanaan program
Mendapatkan dan mempertahankan sertifikasi
profesional jika ada dalam area keahlian

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas

Membuat inisiatif peningkatan kualitas

Mengimplementasikan inisiatif untuk
mengevaluasi kebutuhan berubah

Mengevaluasi lingkungan praktik dan
kualitas layanan keperawatan

Standar 8 : Pendidikan

Perawat kesehatan komunitas
memperoleh pengetahuan dan
kompetensi yang menggambarkan
praktik keperawatan kesehatan
komunitas terkini

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan
berkelanjutan
Mencari pengalaman untuk mengembangkan dan
mempertahankan kompetensi
Identifikasi kebutuhan belajar berdasarkan ilmu
keperawatan dan pengetahuan kesehatan
masyarakat
Identifikasi perubahan yang di isyaratkan oleh
undang-undang
Mempertahankan catatan profesional yang
mendukung bukti kompetensi
Mencari pengalaman formal dan aktivitas belajar
mandiri

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas

Menggunakan penelitian terkini
guna mencari dan menemukan
bukti lain untuk mengembangkan
pengetahuan kesehatan
masyarakat serta meningkatkan
peran dan pengetahuan dari isu-isu
profesional

Standar 9 : Evaluasi Praktik
Professional

Perawat kesehatan masyarakat
mengevaluasi praktik keperawatan
mandiri yang sesuai dengan standar
dan panduan praktik professional
sesuai undang-undang, aturan dan
regulasi

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengimplementasikan praktik komunitas yang
berfokus pada kebijakan
Melakukan evaluasi diri dari praktik yang
dilakukan
Mencari umpan balik dari praktik komunitas baik
secara mandiri maupun bermitra
Mengintegrasikan pengetahuan dalam standar
praktik yang digunakan saat ini
Memberikan rasional untuk kepercayaan praktik
professional
Mengaplikasikan pengetahuan dari standar
praktik yang digunakan saat ini

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas

Terlibat pada proses formal yang
sistematis dalam mencari umpan balik
dari praktik yang dilakukan kelompok,
teman sejawa, komunitas, organisasi
profesional serta pemangku kepentingan

Menganalisis praktik yang berhubungan
dengan sertifikasi spesialis yang
diperlukan sesuai sejawat dan lainnya

Standar 10 : Hubungan Teman
sejawat dan Profesi Lain

Perawat kesehatan komunitas
membangun hubungan kesejawatan
ketika berinteraksi dengan wakil
komunitas, organisasi dan pelayanan
profesional serta konstribusi terhadap
pengembangan kelompok sejawat
lainnya

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Membagi pengetahuan dan keterampilan
Melakukan interaksi
Mengajari perawat kesehatan komunitas
Mempertahankan hubungan kasih sayang
dan saling menghormati
Berkonstribusi pada lingkungan yang
mendukung pendidikan berkelanjutan
Berkonstribusi untuk mendukung
lingkungan kerja yang aman dan sehat

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas

Sebagai model praktik ahli anggota tim
multi sektor dan komunitas

Membuat kebijakan pengajaran dan
program untuk perawat komunitas dan tim
lain

Berpartisipasi dalam aktivitas yang
memberikan konstribusi bagi
pengembangan peran praktik keperawatan
komunitas

Standar 11 : Kolaborasi

Perawat kesehatan komunitas
berkolaborasi dengan perwakilan
komunitas organisasi dan tenaga
profesi lain dalam menyediakan dan
melakukan promkes pada komunitas

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengembangkan kerjasama dan koalisi
organisasi kemasyarakatan
Menggagas usaha kolaborasi lintas institusi
dalam komunitas
Merencanakan pendidikan, administratif,
penelitian dan program kebijakan masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan komunitas
Mengembangkan sistem untuk dokumentasi
dan akuntabilitas dalam keperawatan dan
praktik kesmas termasuk kebutuhan regulasi

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Mengumpulkan data dari berbagai sumber antardisiplin
dengan menggunakan metode yang sesuai untuk
mendapatkan atau memverifikasi data yang berfokus pd
komunitas
Bekerja sama dengan komunitas, tenaga professional lain
dan pemangku kepentingan dalam mengumpulkan data
Menginterpretasikan data berbagai sumber yang didapat
selama proses pengkajian secara kompleks
Konsultasi dengan perawat komunitas, komunitas, tim
antardisiplin dan pemangku kepentingan lain dalam
merencanakan, mengatir dan mengevaluasi sistem data
yang berfokus pada kebutuhan dan keperluan komunitas

Standar 12 : Etik

Perawat kesehatan komunitas
harus mengintegrasikan nilai-nilai
etik dalam semua area praktik

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan
pernyataan yang diuraikan (ANA, 2001) dan prinsip-
prinsip etik praktik kesehatan komunitas (Public Health
Leadership Society, 2002) untuk panduan praktik
keperawatan kesehatan komunitas
Memberikan program dan pelayanan dgn cara
melindungi dan menghormati autonomi, harga diri dan
hak populasi atau komunitas juga individu
Menerapkan standar etikan dalam advocasi
Mempertahankan kerahasiaan
Mengklarifikasi isu-isu sosial serta penghambat untuk
hidup dengan kondisi sehat
Melaporkan aktivitas legal, tidak sesuai dengan standar
praktik yang ada atau menggambarkan praktik yang
tidak sesuai

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas

Memberikan informasi dan komunitas
mengenai risiko, keuntungan dan dari
hasil kebijakan, program dan pelayanan

Memberikan informasi pada pemerintah

Bermitra dengan tim multi sektor untuk
mengidentifikasi risiko etik

Mencermati isu-isu lingkungan dan
sosial serta hambatan untuk mencapai
hidup sehat

Standar 13 : Penelitian

Perawat kesehatan komunitas
mengintegrasikan hasil penelitian
ke dalam praktik keperawatan
komunitas

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Menggunakan bukti terbaik yang
ada
Secara aktif berperan dalam
aktivitas penelitian pada berbagai
tingkat yang sesuai dengan tingkat
pendidikan dan posisi seseorang

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Berkonstribusi pada ilmu keperawatan
dan melakukan atau menyintesis
penelitian yang ditemukan serta
memeriksa dan mengevaluasi
pengetahuan, teori, model, kriteria dan
pendekatan kreatif untuk meningkatkan
praktik dan hasil perawatan kesehatan
Secara formal menyebarkan hasil
penelitian melalui aktivitas seperti
presentasi, publikasi konsultasi dan media
lain

Standar 14 : Menggunakan
Sumber-Sumber

Perawat kesehatan komunitas
mempertimbangkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan keamanan,
efektivitas, biaya, serta dampak praktik
pada komunitas dalam merencanakan
dan memberikan pelayanan, program,
maupun kebijakan keperawatan dan
kesehatan masyarakat

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengevaluasi faktor-faktor ketika memilih
pilihan praktik yang akan berakibat pada hasil
yang diharapkan
Membantu mewakili komunitas khusus dalam
mengidentifikasi dan mengamankan layanan
yang ada
Mengizinkan atau mendelegasikan tugas yang
diambil ke dalam pertimbangan yang menjadi
kepedulian komunitas, potensial terjadi
paparan dan bahaya kompleksitas tugas dan
kemampuan prediksi hasil yang diharapkan
Membantu komunitas dalam memberikan
informasi mengenai pilihan, biaya, risiko dan
keuntungan dari kebijakan

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menggunakan sumber komunitas dan
organisasi untuk menformulasikan
perencanaan multisektor untuk
kebijakan
Mengembangkan pendekatan inovatif
pada komunitas
Mengembangkan strategi evaluasi

Standar 15 : Kepemimpinan

Perawat kesehatan komunitas
menerapkan prinsip kepemimpinan

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Meningkatkan lingkungan kerja yang sehat
Menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas
melalui waktu yang selalu berubah
Meningkatkan keahlian kesehatan komunitas
Berfungsi sebagai pemimpin tim kesehatan
komunitas dalam persiapan situasi gawat
darurat dan mendelegasikan tugas seperti
yang tercantum dalam standar protokol
pelaksanaan

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Memberikan arahan untuk meningkatkan efektivitas
kebijakan
Menggagas dan merevisi protokol atau panduan yang
menggambarkan praktik berbasis bukti untuk
merefleksikan perubahan yang diterima dalam pemberian
program
Mempromosikan atau mengomunikasikan informasi
mengenai spesialis keperawatankesehatan komunitas
melalui tulisan, publikasi dan presentasi profesional atau
audiens yang ada
Mendemonstrasikan pendekatan inovatif
Mengordinasikan perencanaan formal dalam berespon
pada keadaan gawat darurat di komunitas

Standar 16 : Advocacy

Perawat kesehatan komunitas
melakukan advokasi dan usaha
keras untuk melindungi kesehatan,
keamanan dan hak-hak komunitas

Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Menyatukan identifikasi kebutuhan
komunitas
Mengintegrasikan advocasi ke dalam
implementasi kebijakan
Mendemonstrasikan keterampilan dalam
advokasi di hadapan penyedia pelayanan
Berusaha keras memecahkan konflik
yang berasal dari komunitas, penyedia
pelayanan dan pemangku kepentingan
untuk memastikan keamanan serta
menjaga minat baik komunitas dan
integritas perawat professional

Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Mendemonstrasikan keterampilan advocasi di
hadapan masyarakat dan pembuat kebijakan atas
nama komunitas, program dan pelayanan
kesehatan
Membuat bahan-bahan untuk proses advokasi
berdasarkan kebutuhan komunitas
Menunjukkan tanggung jawab dan integritas
dana publik untuk proses pengembangan
kebijakan
Melayani sebagai ahli untuk kelompok, penyedia
layanan dan pemangku kepentingan lainnya
dalam meningkatkan dan mengimplementasikan
kebijakan kesehatan komunitas

PROGRAM EVALUASI
(DEFINISI, TUJUAN,
MANFAAT, TAHAPAN,
METODE/ALAT)

Evaluasi adalah tindakan intelektual
untk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan
seberapa jauh diagnosa
keperawatan,rencana tindakan,dan
pelaksanaannya sudah berhasil di
capai.
Menurut Griffith & (Christensen
(1986) evaluasi sebagai sesuatu
yang di rencanakan,dan
perbandingan yang sistimatik pada
status kesehatan Klien.
A. Definisi
Program
Evaluasi

1
Mengakhiri rencana
tindakan
keperawatan ( Klien
telah mencapai
tujuan yang di
tetapkan )
B. Tujuan Program
Evaluasi
2
Memodifikasi rencana
tindakan keperawatan
(Klien men galami
kesulitan untuk
mencapai tujuan)
3
Meneruskan rencana
tindakan keperawatan
(Klien memerlukan
waktu yang lebih lama
untuk mencapai tujuan)


Arikunto dan Jabar (2009:21)
menyatakan bahwa evaluasi program
pendidikan adalah supervisi
pendidikan dalam pengertian khusus,
tertuju pada lembaga secara
keseluruhan.
Supervisi sekolah yang
diartikan sebagai
evaluasi program dapat
disama artikan dengan
validasi lembaga dan
akreditasi.
C. Manfaat Program Evaluasi

1) memberikan masukan
apakah suatu program
dihentikan atau
diteruskan,
2) memberitahukan
prosedur mana yang
perlu diperbaiki
3)memberitahukan stategi,
atau teknik yang perlu
dihilangkan/diganti,
4)memberikan masukan
apakah program yang
sama dapat diterapkan di
tempat lain
5)memberikan masukan
dana harus dialokasikan ke
mana,
6)memberikan masukan
apakah
teori/pendekatan tentang
program dapat
diterima/ditolak.
Manfaat

1.Persiapan Evaluasi Program
a.Penyusunan evaluasi
b.Penyusunan instrumen evaluasi
c.Validasi instrumen evaluasi
d.Menentukan jumlah sampel yang diperlukan
e.Penyamaan persepsi antar evaluator
sebelum data di ambil
3.Tahap Monitoring (Pelaksanaan)
Teknik dan alat monitoring dapat berupa :
a.Teknik pengamatan partisipatif
b.Teknik wawancara
c.Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi
d.Evaluator atau praktisi atau pelaksana program
e.Perumusan tujuan pemantauan
f.Penetapan sasaran pemantauan
g.Penjabaran data yang dibutuhkan
h.Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan
sifat dan sumber/jenis data
i.Perencanaan analisis data pemantauan dan
pemaknaannya dengan berorientasi
pada tujuan monitoring
2. Pelaksanaan Evaluasi Program
Evaluasi program dapat dikategorikan evaluasi
reflektif, evaluasi rencana, evaluasi proses dan
evaluasi hasil. Keempat jenis evaluasi tersebut
mempengaruhi evaluator dalam mentukan
metode dan alat pengumpul data yang
digunakan.
D. Tahapan Program
Evaluasi

Metode yang dipakai dalam
evaluasi, antara lain:
a)Observasi langsung
b)Wawancara
c)Memeriksa laporan
d)Latihan simulasi (Setiadi,
2008)
E. Metode/alat
Program Evaluasi

Ada tiga kemungkinan keputusan pada tahap ini, yaitu :
1) Keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan
dalam tujuan, sehingga rencana
mungkin dihentikan. (Setiadi, 2008)
2) Keluarga masih dalam proses mencapai hasil
yang ditentukan, sehingga perlu
penambahan waktu, resources, dan intervasi sebelum tujuan
berhasil. (Setiadi, 2008)
3)Keluarga tidak dapaat mencapai hasil yang telah ditentukan,
sehingga perlu :
a.Mengkaji ulang masalah atau respon yang lebih akurat.
b. Membuat outcome yang baru, mungkin
outcome pertama tidak realistis atau
mungkin keluarga tidak menghendaki terhadap tujuan yang
disusun oleh perawat.
c.Intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan
untuk mencapai
tujuan sebelumnya. (Setiadi, 2008)

Belajar
Belajar dalam konteks komunitas merujuk pada proses
di mana individu atau kelompok
dalam masyarakat memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Mengajar
Mengajar dalam konteks komunitas adalah
proses memberikan informasi atau
pengetahuan kepada masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
kemampuan mereka dalam menangani
masalah kesehatan.
Proses Belajar Mengajar Proses belajar
mengajar di komunitas melibatkan
interaksi antara pengajar dan pembelajar.
Proses ini terdiri dari beberapa tahapan,
mulai dari perencanaan pembelajaran
hingga evaluasi hasil.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan di
komunitas harus disesuaikan dengan tingkat
pendidikan dan karakteristik masyarakat. Media
pembelajaran yang sederhana, menarik,
dan mudah dipahami akan lebih efektif dalam
menyampaikan pesan kesehatan.
Proses belajar mengajar di
komunitas

1.Ceramah
2.Diskusi
Kelompok
3.Demonstrasi
4.Simulasi
Metode
Pembelajaran
1.Tingkat Pendidikan
Masyarakat
2.Konteks Budaya Lokal 3.
Partisipasi Aktif
4. Evaluasi Pembelajaran
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Proses
Belajar Mengajar di
Komunitas

TERAPI TRADISIONAL DI
KOMUNITAS

P A R A D I G M A
MODERN

“ILLNESS IS THE
ENEMY”
TRADISIONAL

“ILLNESS IS NOT AN
ENEMY BUT CAUSED
UNBALANCING
ENERGY”

D E F I N I S I

“ADALAH JUMLAH TOTAL PENGETAHUAN, KETERAMPILAN,
DAN PRAKTEK-PRAKTEK YANG BERDASARKAN PADA TEORI-
TEORI, KEYAKINAN DAN PENGALAMAN MASYARAKAT YANG
MEMPUNYAI ADAT DAN BUDAYA YANG BERBEDA, BAIK
DIJELASKAN ATAU TIDAK, DIGUNAKAN DALAM
PEMELIHARAAN KESEHATAN SERTA DALAM PENCEGAHAN,
DIAGNOSA, PERBAIKAN ATAU PENGOBATAN PENYAKIT
SECARA FISIK DAN JUGA MENTAL.”

- WHO : 2000 -

JENIS PENGOBATAN
TRADISIONAL

PRINSIP PENGOBATAN
TRADISIONAL

MELEWATI UJI KLINIS

TAKARAN YANG SESUAI ANJURAN

PROSES PEMBUATAN

CARA PENYIMPANAN
Tags