ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Ns. RIZKI KURNIADI, M.Kep
Peran, Fungsi,dan Etika Perawat
dalam Keperawatan Komunitas
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang
diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu
system. Peran dipengaruhi oleh keadaan
sosial baik dari dalam maupun dari luar dan
bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari
perilaku yang diharapkan dari seesorang pada
situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara,
1995:21).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara
untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan
pendidikan formalnya yang diakui dan diberi
kewenangan oleh pemerintah untuk
menjalankan tugas dan tanggung
keperawatan secara professional sesuai
dengan kode etik professional. Dimana setiap
peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah
demi untuk kejelasan.
PERAN PERAWAT
Berdasarkan konsorsium ilmu kesehatan
tahun 1989, peran perawat terdiri dari:
1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan.
2. Peran sebagai advokat klien.
3. Peran sebagai edukator.
4. Peran sebagai koordinator.
5. Peran sebagai kolaborator.
6. Peran sebagai konsultan.
7. Peran sebagai pembaharu.
PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN
Dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan
dasar pasien.
Melakukan pemberian pelayanan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan
(pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan tindakan keperawatan,
implementasi dan evaluasi).
Pemberian asuhan keperawatan dilakukan dari
yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
ADVOKAT
Membantu pasien dan keluarganya dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan kesehatan.
Meminta peretujuan pada pasien dan/atau
keluarganya atas tindakan keperawatan yang
akan dilakukan.
Mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien,
yang meliputi : hak atas pelayanan sebaik-baiknya,
hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri,
dan hak untuk menerima ganti rugi akibat
kelalaian.
EDUKATO R
Membantu pasien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuannya tentang
kesehatan, gejala penyakit, bahkan
tindakan yang diberikan.
Diharapkan terjadi perubahan perilaku
dari pasien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
KOORDINATOR
Peran ini dilaksanakan dengan
mengarahkan, merencanakan, serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan
dari tim kesehatan.
Diharapkan pemberian pelayanan
kesehatan dapat lebih terarah serta
sesuai dengan kebutuhan pasien.
KOLABORATOR
Perawat berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang
diperlukan, kemudian
mengkomunikasikannya dengan tenaga
kesehatan yang lain (dokter, fisioterapis,
ahli gizi, dll) melalui diskusi atau tukar
pendapat.
KONSULTAN
Perawat sebagai tempat konsultasi
terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan.
Peran ini dilakukan atas permintaan
klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
PEMBAHARU
Peran sebagai pembaharu dapat
dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
FUNGSI PERAWAT
Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang
dilakukan sesuai dengan perannya dan
dapat berubah sesuai dengan keadaan pada
saat itu.
Fungsi perawat meliputi :
1. fungsi independent
2. fungsi dependent
3. fungsi interdependent
INDEPENDENT
Merupakan fungsi perawat yang mandiri
dan tidak tergantung pada orang lain.
Perawat dapat mengambil keputusan sendiri
dalam pemilihan tindakan keperawatan yang
akan dilakukan, yakni dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
: pemenuhan kebutuhan nutrisi, oksigen,
keamanan dan kenyamanan, dll.
DEPENDENT
Merupakan fungsi perawat dalam
melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain
(pelimpahan).
Fungsi ini biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat
umum, atau dari perawat primer kepada
perawat pelaksana.
INTERDEPENDENT
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim
yang bersifat saling ketergantungan.
Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan membutuhkan kerjasama tim
dalam pemberian pelayanan, seperti
penanganan pada pasien dengan penyakit
kanker yang memerlukan kerjasama
dokter, perawat, ahli gizi, psikolog, dll.
TUGAS PERAWAT
Tugas perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan dilaksanakan sesuai
dengan tahapan dalam proses
keperawatan dan fungsi perawat.
Tugas perawat ini telah disepakati dalam
lokakarya tahun 1983.
NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
11 Mengkaji kebutuhan Mengkaji kebutuhan
pasien, keluarga, pasien, keluarga,
kelompok dan masyarakat kelompok dan masyarakat
serta sumber yang tersedia serta sumber yang tersedia
dan potensial untuk dan potensial untuk
memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan
tersebut.tersebut.
1.1.Mengumpulkan dataMengumpulkan data
2.2.Menganalisis dan Menganalisis dan
menginterpretasikan data. menginterpretasikan data.
22 Merencanakan tindakan Merencanakan tindakan
keperawatan kepada keperawatan kepada
individu, keluarga, individu, keluarga,
kelompok atau kelompok atau
masyarakat berdasarkan masyarakat berdasarkan
diagnosa keperawatan.diagnosa keperawatan.
Mengembangkan rencana Mengembangkan rencana
tindakan keperawatan. tindakan keperawatan.
NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
33 Melaksanakan rencana Melaksanakan rencana
keperawatan yang meliputi keperawatan yang meliputi
upaya peningkatan kesehatan, upaya peningkatan kesehatan,
penegahan penyakit, penegahan penyakit,
penyembuhan, pemulihan dan penyembuhan, pemulihan dan
pemeliharaan kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
termasuk pelayanan pada termasuk pelayanan pada
pasien dengan penyakit pasien dengan penyakit
terminal.terminal.
Menggunakan dan menerapkan Menggunakan dan menerapkan
konsep-konsep dan prinsip-konsep-konsep dan prinsip-
prinsip ilmu perilaku, sosial prinsip ilmu perilaku, sosial
budaya, ilmu biomedik dalam budaya, ilmu biomedik dalam
melakukan asuhan keperawatan melakukan asuhan keperawatan
dalam rangka memenuhi dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia. kebutuhan dasar manusia.
44 Mengevaluasi hasil asuhan Mengevaluasi hasil asuhan
keperawatan.keperawatan.
1.1.Menentukan kriteria yang dapat Menentukan kriteria yang dapat
diukur dalam menilai rencana diukur dalam menilai rencana
keperawatan.keperawatan.
2.2.Menilai tingkat pencapaian Menilai tingkat pencapaian
tujuan.tujuan.
3.3.Mengidentifikasi perubahan-Mengidentifikasi perubahan-
perubahan yang diperlukan. perubahan yang diperlukan.
NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
55 Mendokumentasikan asuhan Mendokumentasikan asuhan
keperawatan.keperawatan.
1.1.Mengevaluasi data Mengevaluasi data
permasalahan keperawatan.permasalahan keperawatan.
2.2.Mencatat data dalam proses Mencatat data dalam proses
keperawatan.keperawatan.
3.3.Menggunakan catatan klien Menggunakan catatan klien
untuk memonitor kalitas asuhan untuk memonitor kalitas asuhan
keperawatan.keperawatan.
66 Mengidentifikasi hal-hal yang Mengidentifikasi hal-hal yang
perlu diteliti atau dipelajari perlu diteliti atau dipelajari
serta merencanakan studi kasus serta merencanakan studi kasus
guna meningkatkan guna meningkatkan
pengetahuan dan pengetahuan dan
mengembangkan keterampilan mengembangkan keterampilan
dalam praktek keperawatan.dalam praktek keperawatan.
1.1.Mengidentifikasi masalah-Mengidentifikasi masalah-
masalah penelitian dalam masalah penelitian dalam
bidang keperawatan.bidang keperawatan.
2.2.Membuat usulan rencana Membuat usulan rencana
penelitian keperawatan.penelitian keperawatan.
3.3.Menerapkan hasil penelitian Menerapkan hasil penelitian
dalam praktek keperawatan.dalam praktek keperawatan.
NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
77 Berperan serta dalam Berperan serta dalam
melaksanakan penyuluhan melaksanakan penyuluhan
kesehatan kepada klien, kesehatan kepada klien,
keluarga, kelompok, serta keluarga, kelompok, serta
masyarakat. masyarakat.
1.1.Menidentifikasi kebutuhan Menidentifikasi kebutuhan
pendidikan kesehatan.pendidikan kesehatan.
2.2.Membuat rencana penyuluhan Membuat rencana penyuluhan
kesehatan.kesehatan.
3.3.Melaksanakan penyuluhan Melaksanakan penyuluhan
kesehatan.kesehatan.
4.4.Mengevaluasi hasil penyukuhan Mengevaluasi hasil penyukuhan
kesehatan.kesehatan.
88 Bekerjasama dengan disiplin Bekerjasama dengan disiplin
ilmu terkait dalam memberikan ilmu terkait dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada pelayanan kesehatan kepada
klien, kelompok, keluarga dan klien, kelompok, keluarga dan
masyarakat.masyarakat.
1.1.Berperan serta dalam pelayanan Berperan serta dalam pelayanan
kesehatan kepada klien, kesehatan kepada klien,
keluarga, kelompok dan keluarga, kelompok dan
masyarakat.masyarakat.
2.2.Menciptakan komunikasi yang Menciptakan komunikasi yang
efektif baik dengan tim efektif baik dengan tim
keperawatan maupun tim keperawatan maupun tim
kesehatan yang lain. kesehatan yang lain.
NoNo Fungsi PerawatFungsi Perawat Tugas PerawatTugas Perawat
99 Mengelola perawatan klien dan Mengelola perawatan klien dan
berperan sebagai ketua tim berperan sebagai ketua tim
dalam melaksanakan kegiatan dalam melaksanakan kegiatan
keperawatan.keperawatan.
Menerapkan keterampilan Menerapkan keterampilan
menejemen dalam keperawatan menejemen dalam keperawatan
kien secara menyeluruh. kien secara menyeluruh.
ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Komunitas
Kelompok sosial yang dibatasi oleh
batasan geografis dan/ atau nilai dan
interest tertentu. Anggota komunitas
tersebut saling berinteraksi dalam suatu
struktur sosial dan membentuk nilai,
norma dan institusi sosial (WHO, 1974).
Keperawatan Komunitas
Komunitas sebagai klien dan target
Sesuai dengan praktek keperawatan:
keperawatan langsung sebagai aspek dari
praktek keperawatan komunitas,
kesehatan individu dihubungkan dengan
kesehatan populasi
Konsep kunci : kesehatan komunitas dan
‘partnership”
Partnership
Informed : menyadari persepsi, hak dan
tanggung jawab
Fleksible : mengenal keunikan dan
kesamaan kontribusi
Negotiated : distribusi kekuasaan pada
setiap tahapan dari proses berubah
Dimensi kesehatan komunitas
Status : biologis dan psikososial.
Struktur : pelayanan (services) dan
sumber-sumber (resources).
Proses : fungsi komunitas yang efektif
dalam memecahkan masalah.
Kesehatan Komunitas
Status: Statistik penting, insiden dan prevalensi
penyebab kesakitan dan kematian, profil resiko
kesehatan, level kemampuan fungsi
Struktur: fasilitas kesehatan, perencanaan
kesehatan, sumber daya kesehatan, pola
penggunaan pelayanan kesehatan
Proses: komitmen, komunikasi efektif,
partisipasi, hubungan dengan komunitas,
interaksi komunitas dan pengambilan keputusan
Tahapan askep komunitas
1.Fase awal: Mendifinisikan komunitas
dan membuat kontrak/ partnership
2.Pengkajian
Pengumpulan data
Mengembangkan database
Interpretasi data
Analisa data
Pengkajian Kesehatan
Komunitas
Tujuan pengkajian komunitas:
Mengidentifikasi kebutuhan komunitas.
Mengklirifikasi masalah kesehatan
komunitas.
Mengidentifikasi kekuatan dan sumber-
sumber.
Metode Pengumpulan Data
Data Langsung
1.Wawancara informan
2.Observasi partisipan: kepercayaan/keyakinan
masyarakat, norma, nilai, kekuatan, struktur
kekuasaan, proses penyelesaian masalah
3.Windshield surveys: kehidupan dan lingkungan
masyarakat (karakteristik masyarakat, tempat
berkumpul, kualitas perumahan, ritme
kehidupan bermasyarakat, ikatan geografis
4.Angket.
Metode Pengumpulan Data
Data Laporan
1.Secondary analysis: hasil dari pertemuan
dengan masyarakat, dokumen publik,
survey kesehatan, data statistik dan
catatan kesehatan
2.Survey: data dari sampel
A. Pengkajian
Individu. Berhubungan dengan keluarga,
pola hubungan dan peran, pola
pertahanan/coping.
Keluarga. Struktur dan karekteristik
keluarga, sosial ekonomi dan budaya,
lingkungan, riwayat kesehatan dan
pemeriksaan fisik, proses T & K (individu
dan keluarga
A. Pengkajian
Masyarakat
Inti masyarakat
1.Riwayat/sejarah: terjadinya & perkembangan
2.Demografi: penduduk, usia, jenis kelamin,
suku, tipe keluarga, status perkawinan
3.Angka statistik penting: angka kelahiran,
angka kematian, penyebab kematian
A. Pengkajian
Sumber informasi :
Sejarah
Perpustakaan
Sensus penduduk/rumah tangga
Pencatatan di kelurahan, kecamatan dan
puskesmas
Kontak langsung/secara pribadi
B. Pengkajian Lingkungan Fisik
Individu
masyarakatKomponen Sumber Data
Individu Masyarakat
1.Inspeksi
2.Auskultasi
3.TTV
4.Review
system
5.Lab
Semua
indera
Stetoskop
Termometer
, tensimeter
Kepala ke
kaki
Darah, RO,
foto, tes lain
‘Windshield survey’ berjalan
melalui masyarakat
Mendengar masyarakat
OBS, iklim: sumber/ tanda
KHDP, kepadatan, pendidikan
OBS, sistem sosial,
perumahan, bisnis
Pusat penelitian
Windshield Survey
Perumahan, lingkungan/daerah. Bangunan: tua,
bahan, arsitektur, bersatu/pisah
Lingkungan terbuka: luas/sempit, kualitas,
pribadi/umum
Batas. Ada batas daerah: jalan, sungai atau got.
Kondisi: bersih/kotor.
Kebiasaan. Tempat kumpul: siapa & jam berapa
Transportasi. Cara datang & pergi, situasi jalan,
jenis alat transportasi
Pusat. Klinik, tempat rekreasi, sekolah,praktek,
yankes, tempat ibadah, dipakai/siap dipakai
Hasil Pengkajian Lingkungan
FISIK
Inspeksi denah daerah
Tanda vital iklim daerah banjir,
jumlah penduduk
C. Pelayanan Kes & Sos
1.Fasilitas di dalam komunitas
2.Fasilitas di luar komunitas
Data yang diperlukan :
Yankes : pelayanan, bayaran, jam pelayanan,
sumber daya, karakteristik, pemakai,
statistik (kunjungan, hari, bulan, tahun)
D. Ekonomi
Indikator ekonomi dan sumber informasi
Karekteristik finansial
1.Rumah tangga
a.Rata-rata pendapatan :
% RT dibawah garis kemiskinan Sensus,
% RT menerima pelayanan pemerintah Camat
% RT dikepalai wanita Lurah
b.Biaya perbulan masing-masing RT
Rumah sendiri/sewa
2.Individu : Pendapatan per orang, % yang miskin
D. Ekonomi
Karakteristik pekerja
1.Status pekerja
Kelompok umum (±18th)
% bekerja
% pengangguran
% pensiun (Tidak bekerja
2.Kelompok khusus :
% wanita dengan anak yang bekerja
3.Kategori pekerja
% pimpinan
% teknisi
% petani
% pekerja lain
E. Keamanan Transportasi
Keamanan/pelayanan/perlindungan
Kebakaran
Polisi
Sanitasi: limbah, sampah, air kotor
tata kota, dinas kebakaran, kantor polisi, dinas PU
Kualitas air
Transportasi
Swasta/pemerintah: bus, jalan tol, by pass, udara laut,
kereta api
Toko/warung/pusat belanja: jenis, siapa pemilik,
bagaimana mencapai
E. Keamanan Transportasi
Orang dijalan: siapa yang dijumpai
Suku
Tempat ibadah
Kesehatan: ada yang sakit/kronis, dekat RS
Politik: kampanye/poster
Media: TV, radio, koran, majalah, papan
pengumuman, dll
F. Politik & Pemerintahan
1.Pemerintah: RT, RW, Lurah, Camat, dll
2.Kelompok pelayanan masyarakat : PKK,
LKMD, Panti Wreda, Karang Taruna,
Posyandu, dll.
3.Politik : Peran serta partai politik dalam
pelayanan kesehatan, kebijakan
pemerintah dalam pelayanan kesehatan.
G. Komunikasi
Formal
Koran (sirkulasi, frekwensi, lingkup) kantor
koran
Radio/TV (stasiun, komersial, pendengar, jam
mengudara) kantor pemerintah
Postel : kantor telepon umum/pribadi kantor
postel
Informal
Papan pengumuman, poster, brosur WS
Cara penduduk menerima informasi : dari mulut
ke mulut, surat, radio, TV, pengumuman keliling
H. Pendidikan
Status pendidikan
Tingkat pendidikan Sensus,
Tipe/macam sekolah Camat,
Bahasa Lurah
Pendidikan yang tersedia di dalam/luar masyarakat
Pelayanan
Karakteristik pemakai
Sumber
Keadekuatan, tersedia, dapat dicapai dik-bud, kanwil,
kakandep, kasek
I. Rekreasi
Macam
Tempat
Bayaran
Yang menggunakan
Diagnosa Keperawatan
Komunitas
Resiko : mengidentifikasi masalah
spesifik atau resiko kesehatan
Pada : Identifikasi klien yang spesifik
Berhubungan dengan : deskripsikan
karakteristik masyarakat dan
lingkungannya
Kriteria Prioritas Masalah
Kesadaran masyarakat akan masalah
Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah
Kemampuan perawat dalam mempengaruhi
penyelesaian masalah
Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap solusi
masalah
Beratnya konsekwensi jika masalah tidak terselesaikan
Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi
yang dapat dicapai
Tujuan & Objektif
Prinsip SMART
Tujuan : Pernyataan tentang hasil yang
diharapkan.
Objektif : Definisi akhir yang ingin
dicapai
Perencanaan
Strategi intervensi keperawatan
komunitas dilakukan melalui:
Proses kelompok
Pendidikan kesehatan
Kerjasama lintas sektor
Mendemonstrasikan keterampilan dasar
Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan sesuai rencana
yang menekankan pada pencegahan
primer, sekunder dan tersier.
Penilaian
Menilai respon verbal dan non verbal
komunitas setelah intervendi dilakukan
Mencatat adanya perkembangan
kesehatan komunitas termasuk kasus
baru yang dirujuk
STANDAR PRAKTIK STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
KOMUNITASKOMUNITAS
PENDAHULUAN
Standar Praktik Keperawatan Komunitas
merupakan salah satu karakteristik profesi
perawat komunitas yang diperlukan untuk
jaminan mutu praktik keperawatan komunitas
sehingga mutu asuhan keperawatan yang
diberikan kepada masyarakat dapat
dipertahankan pada tingkat optimal
Tujuan Standart Praktik Kep.
Komunitas
Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
dengan memberikan perhatian pada upaya
dan peningkatan kinerja perawat terhadap
terget pencapaian tujuan
Meminimalkan tindakan-tindakan yang
tidak bermanfaat bagi klien sehingga dapat
menekan biaya perawatan
Menjaga mutu asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien di masyarakat,
komunitas, kelompok dan keluarga
Menurut ANA (2004) Standar Praktik
Keperawatan dapat dibagi dalam 16
standar dengan membagi dalam
kompetensi perawat komunitas generalis
dan spesialis
16 Standar Praktik Keperawatan
Komunitas
1.Pengkajian
2.Prioritas dan Diagnosis Komunitas
3.Identifikasi Hasil
4.Perencanaan
5.Implementasi
A.Koordinasi
B.Pendidikan dan Promosi Kesehatan
C.Konsultasi
D.Aktivitas pengaturan
6.Evaluasi
7.Kualitas Praktik
8.Pendidikan
9.Evaluasi praktik Profesional
10.Hubungan Sejawat dan Profesi Lain
11.Kolaborasi
12.Etik
13.Penelitian
14.Menggunakan Sumber-sumber
15.Kepemimpinan
16.Advokasi
Standar I : Pengkajian
Perawat kesehatan komunitas mengkaji
status komunitas menggunakan data,
identifikasi sumber-sumber yang ada di
komunitas, masukan dari komunitas
dan pemangku kepentingan serta
penilaian profesional
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang
berhubungan dengan masyarakat skala luas atau komunitas
khusus
Menggunakan model dan prinsip epidemiologi, biometri,
sosial, perilaku dan pemfis untuk mengolah data yang
dikumpulkan
Menentukan prioritas pengkajian berdasarkan kepentingan
kebutuhan atau resiko pd daerah geografi atau komunitas
Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang di tentukan
Menganalisis data
Menggunakan data untuk mengidentifikasi kecenderungan
Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak di
mengerti
Menerapkan etik, hukum dan menghormati privasi klien
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
antardisiplin dengan menggunakan metode yang
sesuai untuk mendapatkan atau memverifikasi data
yang berfokus pd komunitas
Bekerja sama dengan komunitas, tenaga professional
lain dan pemangku kepentingan dalam
mengumpulkan data
Menginterpretasikan data berbagai sumber yang
didapat selama proses pengkajian secara kompleks
Konsultasi dengan perawat komunitas, komunitas,
tim antardisiplin dan pemangku kepentingan lain
dalam merencanakan, mengatir dan mengevaluasi
sistem data yang berfokus pada kebutuhan dan
keperluan komunitas
Standar 2 : Prioritas dan
Diagnosis Komunitas
Perawat kesehatan komunitas
menganalisis pengkajian data untuk
menentukan prioritas atau diagnosa
komunitas
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mendapatkan prioritas atau diagnosis
Menganalisis data yang berhubungan dengan akses
dan penggunaan pelkes
Faktor yang b/d dengan promkes dan pencegahan
penyakit
Paparan yang ada dan potensi yang membahayakan
Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat
yang terkait
Validinas diagnosis atau kebutuhan dari komunitas
Diagnosis dokumen atau kebutuhan dengan cara
memfasilitasi komunitas yang teribat
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Mengorganisasikan data dan informasi
Secara sistematis, membandingkan dan
menilai data komunitas yang relevan
serta berprinsip pada ilmu
Berfungsi sebagai penghubung dalam
komunitas
Standar 3 : Identifikasi Hasil
Perawat kesehatan komunitas
mengidentifikasi hasil yang diharapkan
untuk merencanakan berdasarkan
prioritas atau diagnosis komunitas
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Melibatkan komunitas, profesional lain,
organisasi
Memperoleh kompetensi budaya yang
diharapkan
Mempertimbangkan kepercayaan dan
nilai komunitas
Memasukkan faktor lingkungan dan
kejadian
Mengembangkan hasil yang diharapkan
Memodifikasi hasil yang diharapkan
Dokumentasi hasil yang diharapkan
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menjamin bahwa mitra profesional
terlibat dalam mengidentifikasi harapan
yang di inginkan yang dilakukan dengan
bukti ilmiah
Struktur hasil yang diharapkan dapat
diukur
Menerapkan kompetensi kesehatan
masyarakat dan keperawatan ketika
mengukut efektivitas praktik dalam
komunitas atau populasi
Standar 4 : Perencanaan
Perawat kesehatan komunitas
mengembangkan perencanaan untuk
mengidentifikasi strategi, rencana
tindakan dan alternatif untuk mencapai
hasil yang diharapkan
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengembangkan komunitas yang berfokus pada
perencanaan
Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan
kesehatan
Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program
Menetapkan perencanaan program dan menggambarkan
kompetensi budaya
Mempertahankan partisipasi dan komunitas
Menerapkan standar yang ada
Menginterpretasikan kecenderungan penelitian
keperawatan terkini
Mempertimbangkan dampak ekonomi
Menggunakan istilah-istilah standar dalam
mendokumentasikan perencanaan
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menerapkan pengkajian dan strategi
implementasi dalam perencanaan yang
menggambarkan bukti yang ada
Merencanakan strategi dan alternatif yang
sesuai dengan komunitas
Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam
komunitas dengan mitra profesional
Memimpin perawat kesehatan komunitas
Berpartisipasi dalam integrasi kemanusiaan
Menjamin penggunaan standar yang ada
Standar 5 : Implementasi
Perawat kesehatan komunitas
mengimplementasikan rencana yang
telah diidentifikasikan bersama tim
kesehatan lain
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengimplementasikan rencana yang
diidentifikasi secara aman, sesuai jadwal
Menerapkan strategi yang berbasis
bukti dan rencana tindakan
Menggunakan sistem dan sumber-
sumber dalam komunitas
Memantau implementasi dari
perencanaan
Mendokumentasikan implementasi dari
perencanaan modifikasi
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menginterpretasikan data surveilans yang
b/d perencanaan dan status kesehatan
komunitas
Menyertakan pengetahuan dan strategi baru
Memodifikasi rencana berdasarkan
pengetahuan baru
Mengadvocasi sumber-sumber yang
dibutuhkan komunitas
Menjembatani hubungan kolaborasi baru
dengan teman sejawat
Mempromosikan organisasi dan sistem yg
mendukung perencanaan
Standar VA : Koordinasi
Perawat kesehatan komunitas
mengkoordinasikan program,
pelayanan dan aktivitas lain dalam
mengimplementasikan rencana yang
teridentifikasi
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mempromosikan kebijakan, program dan
pelayanan untuk mencapai hasil yang
diharapkan
Melakukan surveilans, penemuan kasus
dan pelaporan dengan tenaga profesional
dan pemangku kepentingan lain
Mendokumentasikan koordinasi dan
laporan yang diperlukan
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menjadi pemimpin dan memberikan
program yang terintegrasi
Menyintesis dan dan informasi untuk
memulai sistem, komunitas dan alokasi
sumber lingkungan yang mendukung
pelaksanaan program dan pelayanan
Standar VB : Pendidikan dan
Promosi Kesehatan
Perawat kesehatan komunitas bekerja
dengan strategi pendidikan untuk
promosi kesehatan, mencegah penyakit
dan menyakinkan lingkungan yang
nyaman pada komunitas
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Termasuk pendidikan kesehatan yang sesuai
dalam mengimplementasi program dan
pelayanan komunitas
Menentukan pengajaran dan metode
belajar yang sesuai dengan komunitas dan
identifikasi sasaran hasil komunitas
Menawarkan budaya yang sesuai promosi
kesehatan
Mengumpulkan umpan balik dari partisipan
untuk menentukan efektivitas program dan
pelayanan serta merekomendasikan
perubahan
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menetapkan kepemimpinan dalam
keperawatan
Merancang informasi kesehatan dan
program berdasarkan perilaku kesehatan
Memodifikasi program yang telah ada
berdasarkan umpan balik partisipan
Mengembangkan sumber-sumber informasi
kesehatan secara kultural sesuai dengan
komunitas
Standar VC :Konsultasi
Perawat kesehatan komunitas
menyediakan konsultasi pada
berbagai kelompik komunitas dan
pemerintah untuk memfasilitasi
implementasi program dan pelayanan
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengkonsultasikan dengan organisasi
masyarakat dan kelompok untuk memfasilitasi
partisipasin dalam pelayanan dan program
Menyediakan testimoni dan pendapat
profesional dalam mendukung aktivitas
program khusus
Berkomunikasi secara efektif menggunakan
berbagai media dengan kelompok pemilih
selama konsultasi
Mendokumentasikan lingkup dan efektivitas
dari konsultasi yang diberikan komunitas
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Sintesis data dari pemerintah pusat, provinsi,
daerah serta sumber lain dengan kerangka
kerja teoritis dan bukti untuk menyediakan
konsultasi ahli dalam implementasi program
dan pelayanan
Menyediakan testimoni asli pada pemerintah
tingkat pusat dan pemerintah setempat
dalam mendukung program pelayanan
Mengkomunikasikan informasi selama
konsultasi yang memiliki pengaruh positif
Membuat proposal dan laporan yang
mendukung kebutuhan program dan
pelayanan
Standar VD : Aktivitas
Pengaturan
Perawat kesehatan komunitas
mengidentifikasi, menginterpretasi
dan mengimplementasikan hukum
kesehatan masyarakat, pengaturan
dan kebijakan
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Edukasi pada komunitas yang
berhubungan dengan hukum, regulasi
dan kebijakan
Berpartisipasi dalam aplikasi hukum
kesehatan masyarakat
Mengumpulkan informasi spesifik
mengenai situasi yang dilaporkan kepada
dinas kesehatan
Membantu menerapkan hukuman untuk
mereka yang tidak mematuhi hukum
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Berkolaborasi dengan kegiatan pengembang hukum
kesehatan masyarakat
Merencanakan dengan tenaga kesehatan masyarakat
mengenai sistem pelaporan serta kepatuhan hukum
Memantau pelaporan dan sistem kepatuhan untuk
kualitas
Menganalisis data dari sistem pelaporan dan
kepatuhan
Mengembangkan laporan bagi unit kesehatan
masyarakat
Berpartisipasi dalam persiapan koordinasi darurat
dan merespon usaha
Standar 6 : Evaluasi
Perawat kesehatan komunitas
melakukan evaluasi status kesehatan
komunitas
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengoordinasikan secara sistematis
Mengumpulkan data secara sistematis
Berpartisipasi dalam proses dan evaluasi
dengan aktivitas pemantauan
Mengaplikasikan pengkajian data yang
berkelanjutan untuk merevisi rencana
Mendokumentasikan hasil dari evaluasi
termasuk perubahan atau rekomendasi
untuk meningkatkan efektivitas intervensi
Menyampaikan evaluasi proses dan hasil
yang dihasilkan kepada komunitas dan
pemangku kepentingan lain
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Merancang evaluasi rencana dengan ahli dan
perwakilan komunitas
Memodifikasi evaluasi perencanaan untuk
kebijakan
Mengevaluasi dari perencanaan dalam
hubungannya dengan hasil yang diharapkan
Menyintesis hasil dari analisis evaluasi untuk
menentukan akibat dari rencana yang
berpengaruh pada komunitas
Menerapkan hasil dari analisis evaluasi untuk
membuat dan merekomendasikan proses
atau perubahan hasil dalam kebijakan
Standar 7 : Kualitas Praktik
Perawat kesehatan komunitas secara
sistematis meningkatkan kualitas dan
efektivitas praktik keperawatan
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mendemonstrasikan kualitas melalui penerapan
proses kep
Mengimplementasikan pengetahuan baru dan
peningkatan kinerja untuk mengawali perubahan
Menyertakan kreativitas
Mengembangkan implementasi
Berpartisipasi dalam lingkup kegiatan peningkatan
kinerja
Mendokumentasikan pelaksanaan program
Mendapatkan dan mempertahankan sertifikasi
profesional jika ada dalam area keahlian
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Membuat inisiatif peningkatan kualitas
Mengimplementasikan inisiatif untuk
mengevaluasi kebutuhan berubah
Mengevaluasi lingkungan praktik dan
kualitas layanan keperawatan
Standar 8 : Pendidikan
Perawat kesehatan komunitas
memperoleh pengetahuan dan
kompetensi yang menggambarkan
praktik keperawatan kesehatan
komunitas terkini
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan
berkelanjutan
Mencari pengalaman untuk mengembangkan dan
mempertahankan kompetensi
Identifikasi kebutuhan belajar berdasarkan ilmu
keperawatan dan pengetahuan kesehatan
masyarakat
Identifikasi perubahan yang di isyaratkan oleh
undang-undang
Mempertahankan catatan profesional yang
mendukung bukti kompetensi
Mencari pengalaman formal dan aktivitas belajar
mandiri
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menggunakan penelitian terkini
guna mencari dan menemukan
bukti lain untuk mengembangkan
pengetahuan kesehatan
masyarakat serta meningkatkan
peran dan pengetahuan dari isu-isu
profesional
Standar 9 : Evaluasi Praktik
Professional
Perawat kesehatan masyarakat
mengevaluasi praktik keperawatan
mandiri yang sesuai dengan standar
dan panduan praktik professional
sesuai undang-undang, aturan dan
regulasi
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengimplementasikan praktik komunitas yang
berfokus pada kebijakan
Melakukan evaluasi diri dari praktik yang
dilakukan
Mencari umpan balik dari praktik komunitas baik
secara mandiri maupun bermitra
Mengintegrasikan pengetahuan dalam standar
praktik yang digunakan saat ini
Memberikan rasional untuk kepercayaan praktik
professional
Mengaplikasikan pengetahuan dari standar
praktik yang digunakan saat ini
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Terlibat pada proses formal yang
sistematis dalam mencari umpan balik
dari praktik yang dilakukan kelompok,
teman sejawa, komunitas, organisasi
profesional serta pemangku kepentingan
Menganalisis praktik yang berhubungan
dengan sertifikasi spesialis yang
diperlukan sesuai sejawat dan lainnya
Standar 10 : Hubungan Teman
sejawat dan Profesi Lain
Perawat kesehatan komunitas
membangun hubungan kesejawatan
ketika berinteraksi dengan wakil
komunitas, organisasi dan pelayanan
profesional serta konstribusi terhadap
pengembangan kelompok sejawat
lainnya
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Membagi pengetahuan dan keterampilan
Melakukan interaksi
Mengajari perawat kesehatan komunitas
Mempertahankan hubungan kasih sayang
dan saling menghormati
Berkonstribusi pada lingkungan yang
mendukung pendidikan berkelanjutan
Berkonstribusi untuk mendukung
lingkungan kerja yang aman dan sehat
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Sebagai model praktik ahli anggota tim
multi sektor dan komunitas
Membuat kebijakan pengajaran dan
program untuk perawat komunitas dan tim
lain
Berpartisipasi dalam aktivitas yang
memberikan konstribusi bagi
pengembangan peran praktik keperawatan
komunitas
Standar 11 : Kolaborasi
Perawat kesehatan komunitas
berkolaborasi dengan perwakilan
komunitas organisasi dan tenaga
profesi lain dalam menyediakan dan
melakukan promkes pada komunitas
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengembangkan kerjasama dan koalisi
organisasi kemasyarakatan
Menggagas usaha kolaborasi lintas institusi
dalam komunitas
Merencanakan pendidikan, administratif,
penelitian dan program kebijakan masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan komunitas
Mengembangkan sistem untuk dokumentasi
dan akuntabilitas dalam keperawatan dan
praktik kesmas termasuk kebutuhan regulasi
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Mengumpulkan data dari berbagai sumber antardisiplin
dengan menggunakan metode yang sesuai untuk
mendapatkan atau memverifikasi data yang berfokus pd
komunitas
Bekerja sama dengan komunitas, tenaga professional lain
dan pemangku kepentingan dalam mengumpulkan data
Menginterpretasikan data berbagai sumber yang didapat
selama proses pengkajian secara kompleks
Konsultasi dengan perawat komunitas, komunitas, tim
antardisiplin dan pemangku kepentingan lain dalam
merencanakan, mengatir dan mengevaluasi sistem data
yang berfokus pada kebutuhan dan keperluan komunitas
Standar 12 : Etik
Perawat kesehatan komunitas
harus mengintegrasikan nilai-nilai
etik dalam semua area praktik
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan
pernyataan yang diuraikan (ANA, 2001) dan prinsip-
prinsip etik praktik kesehatan komunitas (Public Health
Leadership Society, 2002) untuk panduan praktik
keperawatan kesehatan komunitas
Memberikan program dan pelayanan dgn cara
melindungi dan menghormati autonomi, harga diri dan
hak populasi atau komunitas juga individu
Menerapkan standar etikan dalam advocasi
Mempertahankan kerahasiaan
Mengklarifikasi isu-isu sosial serta penghambat untuk
hidup dengan kondisi sehat
Melaporkan aktivitas legal, tidak sesuai dengan standar
praktik yang ada atau menggambarkan praktik yang
tidak sesuai
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Memberikan informasi dan komunitas
mengenai risiko, keuntungan dan dari
hasil kebijakan, program dan pelayanan
Memberikan informasi pada pemerintah
Bermitra dengan tim multi sektor untuk
mengidentifikasi risiko etik
Mencermati isu-isu lingkungan dan
sosial serta hambatan untuk mencapai
hidup sehat
Standar 13 : Penelitian
Perawat kesehatan komunitas
mengintegrasikan hasil penelitian
ke dalam praktik keperawatan
komunitas
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Menggunakan bukti terbaik yang
ada
Secara aktif berperan dalam
aktivitas penelitian pada berbagai
tingkat yang sesuai dengan tingkat
pendidikan dan posisi seseorang
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Berkonstribusi pada ilmu keperawatan
dan melakukan atau menyintesis
penelitian yang ditemukan serta
memeriksa dan mengevaluasi
pengetahuan, teori, model, kriteria dan
pendekatan kreatif untuk meningkatkan
praktik dan hasil perawatan kesehatan
Secara formal menyebarkan hasil
penelitian melalui aktivitas seperti
presentasi, publikasi konsultasi dan media
lain
Standar 14 : Menggunakan
Sumber-Sumber
Perawat kesehatan komunitas
mempertimbangkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan keamanan,
efektivitas, biaya, serta dampak praktik
pada komunitas dalam merencanakan
dan memberikan pelayanan, program,
maupun kebijakan keperawatan dan
kesehatan masyarakat
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Mengevaluasi faktor-faktor ketika memilih
pilihan praktik yang akan berakibat pada hasil
yang diharapkan
Membantu mewakili komunitas khusus dalam
mengidentifikasi dan mengamankan layanan
yang ada
Mengizinkan atau mendelegasikan tugas yang
diambil ke dalam pertimbangan yang menjadi
kepedulian komunitas, potensial terjadi
paparan dan bahaya kompleksitas tugas dan
kemampuan prediksi hasil yang diharapkan
Membantu komunitas dalam memberikan
informasi mengenai pilihan, biaya, risiko dan
keuntungan dari kebijakan
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Menggunakan sumber komunitas dan
organisasi untuk menformulasikan
perencanaan multisektor untuk
kebijakan
Mengembangkan pendekatan inovatif
pada komunitas
Mengembangkan strategi evaluasi
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Meningkatkan lingkungan kerja yang sehat
Menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas
melalui waktu yang selalu berubah
Meningkatkan keahlian kesehatan komunitas
Berfungsi sebagai pemimpin tim kesehatan
komunitas dalam persiapan situasi gawat
darurat dan mendelegasikan tugas seperti
yang tercantum dalam standar protokol
pelaksanaan
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Memberikan arahan untuk meningkatkan efektivitas
kebijakan
Menggagas dan merevisi protokol atau panduan yang
menggambarkan praktik berbasis bukti untuk
merefleksikan perubahan yang diterima dalam pemberian
program
Mempromosikan atau mengomunikasikan informasi
mengenai spesialis keperawatankesehatan komunitas
melalui tulisan, publikasi dan presentasi profesional atau
audiens yang ada
Mendemonstrasikan pendekatan inovatif
Mengordinasikan perencanaan formal dalam berespon
pada keadaan gawat darurat di komunitas
Standar 16 : Advocacy
Perawat kesehatan komunitas
melakukan advokasi dan usaha
keras untuk melindungi kesehatan,
keamanan dan hak-hak komunitas
Kriteria pengukuran bagi
perawat kesehatan komunitas
Menyatukan identifikasi kebutuhan
komunitas
Mengintegrasikan advocasi ke dalam
implementasi kebijakan
Mendemonstrasikan keterampilan dalam
advokasi di hadapan penyedia pelayanan
Berusaha keras memecahkan konflik
yang berasal dari komunitas, penyedia
pelayanan dan pemangku kepentingan
untuk memastikan keamanan serta
menjaga minat baik komunitas dan
integritas perawat professional
Kriteria pengukuran bagi
perawat sepesialis komunitas
Mendemonstrasikan keterampilan advocasi di
hadapan masyarakat dan pembuat kebijakan atas
nama komunitas, program dan pelayanan
kesehatan
Membuat bahan-bahan untuk proses advokasi
berdasarkan kebutuhan komunitas
Menunjukkan tanggung jawab dan integritas
dana publik untuk proses pengembangan
kebijakan
Melayani sebagai ahli untuk kelompok, penyedia
layanan dan pemangku kepentingan lainnya
dalam meningkatkan dan mengimplementasikan
kebijakan kesehatan komunitas
PROGRAM EVALUASI
(DEFINISI, TUJUAN,
MANFAAT, TAHAPAN,
METODE/ALAT)
Evaluasi adalah tindakan intelektual
untk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan
seberapa jauh diagnosa
keperawatan,rencana tindakan,dan
pelaksanaannya sudah berhasil di
capai.
Menurut Griffith & (Christensen
(1986) evaluasi sebagai sesuatu
yang di rencanakan,dan
perbandingan yang sistimatik pada
status kesehatan Klien.
A. Definisi
Program
Evaluasi
1
Mengakhiri rencana
tindakan
keperawatan ( Klien
telah mencapai
tujuan yang di
tetapkan )
B. Tujuan Program
Evaluasi
2
Memodifikasi rencana
tindakan keperawatan
(Klien men galami
kesulitan untuk
mencapai tujuan)
3
Meneruskan rencana
tindakan keperawatan
(Klien memerlukan
waktu yang lebih lama
untuk mencapai tujuan)
Arikunto dan Jabar (2009:21)
menyatakan bahwa evaluasi program
pendidikan adalah supervisi
pendidikan dalam pengertian khusus,
tertuju pada lembaga secara
keseluruhan.
Supervisi sekolah yang
diartikan sebagai
evaluasi program dapat
disama artikan dengan
validasi lembaga dan
akreditasi.
C. Manfaat Program Evaluasi
1) memberikan masukan
apakah suatu program
dihentikan atau
diteruskan,
2) memberitahukan
prosedur mana yang
perlu diperbaiki
3)memberitahukan stategi,
atau teknik yang perlu
dihilangkan/diganti,
4)memberikan masukan
apakah program yang
sama dapat diterapkan di
tempat lain
5)memberikan masukan
dana harus dialokasikan ke
mana,
6)memberikan masukan
apakah
teori/pendekatan tentang
program dapat
diterima/ditolak.
Manfaat
1.Persiapan Evaluasi Program
a.Penyusunan evaluasi
b.Penyusunan instrumen evaluasi
c.Validasi instrumen evaluasi
d.Menentukan jumlah sampel yang diperlukan
e.Penyamaan persepsi antar evaluator
sebelum data di ambil
3.Tahap Monitoring (Pelaksanaan)
Teknik dan alat monitoring dapat berupa :
a.Teknik pengamatan partisipatif
b.Teknik wawancara
c.Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi
d.Evaluator atau praktisi atau pelaksana program
e.Perumusan tujuan pemantauan
f.Penetapan sasaran pemantauan
g.Penjabaran data yang dibutuhkan
h.Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan
sifat dan sumber/jenis data
i.Perencanaan analisis data pemantauan dan
pemaknaannya dengan berorientasi
pada tujuan monitoring
2. Pelaksanaan Evaluasi Program
Evaluasi program dapat dikategorikan evaluasi
reflektif, evaluasi rencana, evaluasi proses dan
evaluasi hasil. Keempat jenis evaluasi tersebut
mempengaruhi evaluator dalam mentukan
metode dan alat pengumpul data yang
digunakan.
D. Tahapan Program
Evaluasi
Metode yang dipakai dalam
evaluasi, antara lain:
a)Observasi langsung
b)Wawancara
c)Memeriksa laporan
d)Latihan simulasi (Setiadi,
2008)
E. Metode/alat
Program Evaluasi
Ada tiga kemungkinan keputusan pada tahap ini, yaitu :
1) Keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan
dalam tujuan, sehingga rencana
mungkin dihentikan. (Setiadi, 2008)
2) Keluarga masih dalam proses mencapai hasil
yang ditentukan, sehingga perlu
penambahan waktu, resources, dan intervasi sebelum tujuan
berhasil. (Setiadi, 2008)
3)Keluarga tidak dapaat mencapai hasil yang telah ditentukan,
sehingga perlu :
a.Mengkaji ulang masalah atau respon yang lebih akurat.
b. Membuat outcome yang baru, mungkin
outcome pertama tidak realistis atau
mungkin keluarga tidak menghendaki terhadap tujuan yang
disusun oleh perawat.
c.Intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan
untuk mencapai
tujuan sebelumnya. (Setiadi, 2008)
Belajar
Belajar dalam konteks komunitas merujuk pada proses
di mana individu atau kelompok
dalam masyarakat memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Mengajar
Mengajar dalam konteks komunitas adalah
proses memberikan informasi atau
pengetahuan kepada masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
kemampuan mereka dalam menangani
masalah kesehatan.
Proses Belajar Mengajar Proses belajar
mengajar di komunitas melibatkan
interaksi antara pengajar dan pembelajar.
Proses ini terdiri dari beberapa tahapan,
mulai dari perencanaan pembelajaran
hingga evaluasi hasil.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan di
komunitas harus disesuaikan dengan tingkat
pendidikan dan karakteristik masyarakat. Media
pembelajaran yang sederhana, menarik,
dan mudah dipahami akan lebih efektif dalam
menyampaikan pesan kesehatan.
Proses belajar mengajar di
komunitas
1.Ceramah
2.Diskusi
Kelompok
3.Demonstrasi
4.Simulasi
Metode
Pembelajaran
1.Tingkat Pendidikan
Masyarakat
2.Konteks Budaya Lokal 3.
Partisipasi Aktif
4. Evaluasi Pembelajaran
Hal-hal yang Diperhatikan dalam Proses
Belajar Mengajar di
Komunitas
TERAPI TRADISIONAL DI
KOMUNITAS
P A R A D I G M A
MODERN
“ILLNESS IS THE
ENEMY”
TRADISIONAL
“ILLNESS IS NOT AN
ENEMY BUT CAUSED
UNBALANCING
ENERGY”
D E F I N I S I
“ADALAH JUMLAH TOTAL PENGETAHUAN, KETERAMPILAN,
DAN PRAKTEK-PRAKTEK YANG BERDASARKAN PADA TEORI-
TEORI, KEYAKINAN DAN PENGALAMAN MASYARAKAT YANG
MEMPUNYAI ADAT DAN BUDAYA YANG BERBEDA, BAIK
DIJELASKAN ATAU TIDAK, DIGUNAKAN DALAM
PEMELIHARAAN KESEHATAN SERTA DALAM PENCEGAHAN,
DIAGNOSA, PERBAIKAN ATAU PENGOBATAN PENYAKIT
SECARA FISIK DAN JUGA MENTAL.”
- WHO : 2000 -
JENIS PENGOBATAN
TRADISIONAL
PRINSIP PENGOBATAN
TRADISIONAL
MELEWATI UJI KLINIS
TAKARAN YANG SESUAI ANJURAN
PROSES PEMBUATAN
CARA PENYIMPANAN