Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan atau di permukaan bumi.
Size: 3.22 MB
Language: none
Added: Sep 10, 2025
Slides: 45 pages
Slide Content
Standar Kompetensi :
1. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan
Kompetensi Dasar :
1.1 Mendeskripsikan prinsip prinsip dasar peta dan pemetaan
1.2 Memperaktikan keterampilan dasar peta dan pemetaan
Indikator :
• Menunjukkan komponen-komponen peta
• Menyebutkan jenis-jenis peta
• Mengidentifikasi prinsip dasar peta dan pemetaan
• Membuat peta wilayah pada bidang datar
• Mempraktikkan prinsip proyeksi peta ke bidang datar
• Membuat laporan data hasil pengukuran
• Merumuskan data hasil pengukuran
• Membuat peta hasil pengukuran langsung di lapangan
Istilah peta berasal dari bahasa Yunani, mappa, yang
berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara
umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau
sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang
diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.
Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut kartografi
1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif di permukaan bumi
2. Memperlihatkan ukuran
3. Memperlihkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan
bumi sehingga dimensi dapat terlihat dalam peta
4. Menyajikan data tentang potensi suatu daerah
5. Komunikasi informasi ruang
6. Menyimpan informasi
7. Analisa data spasial
BERDASARKAN ISI BERDASARKAN SKALA
Peta Umum Peta Tematik
PETA TOPOGRAFI PETA CHOROGRAFI
Peta topografi adalah peta yang
Menggambarkan sebagian atau
seluruh permukaan bumi secara
umum baik kenampakan alam
maupun buatan manusia
Peta topografi berskala 1:25.000
atau 1:50.000
Peta chorografi adalah peta yang
Menggambarkan seluruh atau
Sebagian permukaan bumi yang
bercorak umum
Peta chorografi berskala 1:250.000
Atau 1:1.000.000
Peta Tematik adalah peta yang
menggambarkan fenomena atau
objek tertentu di permukaan bumi
1.Peta Kepadatan Penduduk
2.Peta Curah Hujan
3.Peta tata guna tanah
Pengertian
Contoh Peta
1. PETA KADASTER = SKALA 1:100 – 1:5000
CONTOH : PETA SERTIFIKAT TANAH
2. PETA SKALA BESAR = SKALA 1:5000 – 1:250.000
CONTOH : PETA KELURAHAN, PETA KECAMATAN
3. PETA SKALA SEDANG = SKALA 1:250.000 – 1:500.000
CONTOH : PETA KABUPATEN/KOTA, PETA PROVINSI
4. PETA SKALA KECIL = SKALA 1:500.000 – 1:1.000.000
CONTOH : PETA NEGARA
5. PETA GEOGRAFI = SKALA > 1.000.000
CONTOH : PETA DUNIA
Judul Peta
Petunjuk Arah
Skala Peta
Garis Tepi
Simbol
Legenda
Garis Astronomis
Inset
Sumber & Tahun
Pembuatan
Warna
1
2
3
4
5
6
7
8
Proses pembuatan peta dapat dilakukan secara sederhana
maupun dengan menggunakan teknologi yang modern
Proses pemetaan sederhana dapat dilakukan dengan
menggunakan alat-alat seperti kompas, meteran,
theodolit,dsb. Pemetaan yang dilakukan dengan cara
seperti ini dikenal dengan istilah pemetaan terestrial
Sementara itu proses pemetaan modern dapat dilakukan
dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh.
Proses pemetaan dengan menggunakan teknologi modern
ini akan menghasilkan peta digital
SIMBOL
SKALA
LETTERINGORIENTASI
WARNA
PROYEKSI
Simbol dalam peta berguna
untuk mewakili objek geografi
yang ada di bumi dalam peta.
Simbol dalam sebuah peta
harus memiliki sederhana,
mudah dimengerti, dan bersifat
umum
Simbol Titik
Simbol Garis
Simbol Luasan
Simbol Piktoral
Simbol Abstrak
Simbol titik adalah simbol yang
digunakan untuk menggambarkan
penyebaran berbagai fenomena
dipermukaan bumi
Terdiri
SIMBOL TITIK
Pengertian
Bersifat
Kualitatif
Bersifat
Kuantitatif
Simbol Kualitatif Simbol Kuantitatif
SIMBOL GARIS
Simbol garis digunakan untuk memperlihatkan
karakter fenomena, terutama yang bersifat kualitatif
Dalam penggambarannya biasanya digunakan
isopleth, yaitu garis-garis di peta yang
menghubungkan tempat-tempat dengan nilai
distribusi yang sama
Contoh Simbol Garis
Hubungan Simbol Dengan Hubungan Simbol Dengan
Warna PetaWarna Peta
1)1)Simbol HypsographySimbol Hypsography
2)2)Simbol HydrographySimbol Hydrography
3)3)Simbol CultureSimbol Culture
4)4)Simbol VegetasiSimbol Vegetasi
ISPLETH GARIS PADA PETA YANG MENGHUBUNGKAN
TEMPAT DENGAN NILAI DISTRIBUSI YANG SAMA
ISOTHERM
ISOBAR
ISOHALIN
ISOHYET
ISODAPEN
ISOTIM
Garis dipeta yang menghubungkan tempat dengan
temperatur yang sama
Garis dipeta yang menghubungkan tempat dengan
tekanan udara yang sama
Garis dipeta yang menghubungkan tempat dengan
curah hujan yang sama
Garis dipeta yang menghubungkan laut dengan
salinitas yang sama
Garis kontur konsentris pada kota yang
menghubungkan tempat yang menunjukkan biaya
transportasi yang sama
Garis yang menghubungkan semua titik yang
melibatkan kenaikan biaya transportasi yang sama
besarnya diatas biaya transportasi lokasi umum
SIMBOL LUASAN
Simbol luasan digunakan untuk mewakili suatu
area dengan simbol yang mencakup kawasan
luasan tertentu
Contoh : daerah rawa, hutan, padang pasir, dll
Contoh Simbol Luasan
SIMBOL PiKTORAL
Suatu simbol yang dalam kenampakan wujudnya
ada kemiripan dengan wujud unsur yang
digambarkan
Contoh Simbol Piktoral
PENGGUNAAN WARNA PADA PETA HARUS
SESUAI MAKSUD/TUJUAN SI PEMBUAT PETA
DAN KEBIASAAN UMUM
Arah orientasi merupakan salah satu unsur utama
dalam proses pengukuran untuk membuat peta,
khususnya peta umum. Pada umumnya setiap
peta memiliki arah utama yang ditunjukkan ke arah
atas (utara)
Terdapat tiga arah utara yang sering digunakan dalam
suatu peta, yaitu :
1. Utara Magnetis, yaitu utara yang menunjukkan kutub
magnetis
2. Utara sebenarnya (utara geografis), atau utara arah
meridian
3. Utara grid, yaitu utara yang berupa garis tegak lurus
pada garis horizontal di peta
Sudut mendatar (horizontal) yang
ditentukan dari arah utara ke
selatan, dihitung searah
perputaran jam.
Sudut hasil membidik balik dari
azimuth titik sasaran. Back
Azimuth berfungsi untuk
mengoreksi besarnya sudut yang
telah dilalui.
Cara mengukur back azimuth :
1. Jika sudut Azimuth > 180
o
, maka Back Azimuthnya adalah
A – 180
o
2. Jika sudut Azimuth < 180
o
, maka Back Azimuthnya adalah
A + 180
o
NAMA WILAYAH /
NAMA TEMPAT
Nama wilayah atau tempat ditulis dengan huruf
tegak
Contoh : Jakarta, Semarang, dll
NAMA BENTUK
RELIEF
NAMA PERAIRAN
Nama bentuk relief, misalnya gunung dan bukit
ditulis dengan huruf miring dan berwarna hitam
Contoh : G.Salak, G.Bromo, dll
Nama wilayah perairan, seperti sungai, danau
dan laut ditulis dengan huruf miring dan
berwarna biru
Contoh : D.Toba, Ci Liwung, Ci Mandiri, dll
SKALA ADALAH PERBANDINGAN
ANTARA JARAK DI PETA DENGAN
DI LAPANGAN
SKALA
ANGKA
SKALA
GRAFIS
SKALA
VERBAL
Skala Angka yaitu skala
yang dinyatakan dalam
bentuk
perbandingan angka.
Contoh:
Skala 1 : 100.000, skala
1 : 2.000.000 dan
sebagainya Bila peta
berskala 1 : 100.000
berarti tiap satuan
panjang pada peta
menggambarkan jarak
yang sesungguhnya di
lapangan/ di muka bumi
sebenarnya 100.000 kali
satu satuan panjang di
peta. Bila satuan
panjang menggunakan
cm
Skala Verbal yaitu skala
yang dinyatakan dengan
kalimat atau kata-kata.
Skala ini disebut juga
skala inci dibanding mil
yang dalam bahasa
Inggris disebut “Inch
Mile Scale”.
Contoh:
Skala dalam suatu peta
dinyatakan dalam 1 inch
to 5 miles, ini berarti
jarak 1 inci di peta
menggambarkan jarak 5
mil di lapangan atau
jarak sebenarnya.
Skala Grafik (Graphical
Scale). Untuk skala ini
dinyatakan dalam bentuk
garis lurus yang terbagi
dalam beberapa bagian
yang sama panjangnya.
Pada garis tersebut
harus dicantumkan
ukuran jarak yang
sesungguhnya di
lapangan,
misalnya dalam meter,
kilometer, feet atau mil.
Contoh:
Artinya setiap 1 cm
dipeta sama dengan
2 km di lapangan
Cara memindahkan sistem paralel (garis
lintang) dan meridian (garis bujur) berbentuk
bola (Globe) ke bidang datar (peta).
Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar
ini akan menjadi peta.Pemindahan dari globe
ke bidang datar harus diusahakan akurat.
Agar kesalahan diperkecil sampai tidak ada kesalahan maka
proses pemindahan harus memperhatikan syarat-syarat
di bawah ini:
1. Conform, yaitu bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak
mengalami perubahan (harus tetap), persis seperti pada
gambar peta di globe bumi
2. Equvalent, yaitu luas permukaan yang diubah harus tetap.
3. Equidistant, yaitu jarak antara satu titik dengan titik lain di
atas permukaan bumi yang diubah harus tetap.
BERDASARKAN SIFAT ASLI
YANG DIPERTAHANKAN
CONFORM, EQUVALENT, DAN
EQUIDISTANT
BERDASARKAN
KEDUDUKAN SUMBU
SIMETRIS
NORMAL, MIRING, DAN
TRANSVERSAL
BERDASARKAN JENIS
BIDANG PROYEKSI
AZIMUTHAL, KERUCUT, DAN
SILINDER
Cara Kerja
1.Tentukan titik awal pembidikan dan
pengukuran
2.Berdirilah di titik awal dan bidiklah titik
berikutnya. Saat jarum kompas menunjuk
arah utara, sudut antara jarum kompas dan
kawat bidik disebut azimuth. Berdasarkan
azimuth, back azimuth dapat diketahui.
3.Ukur jarak antara titik awal dan titik
berikutnya
4.Tulislah besar azimuth, back azimuth dan
jarak yang telah diketahui
5.Lanjutkan pengukuran ke titik selanjutnya,
hingga kembali ke titik awal
A
D
E
C
B
F
Keterangan :
Jarum Kompas
Arah Bidikan