POLA PIKIR BERTUMBUH (GROWTH MINDSET) Konsep Dasar Pola Pikir (Mindset) Pola pikir (mindset) merupakan fondasi utama yang menentukan tindakan dan hasil yang diperoleh seseorang , sesuai dengan ungkapan Mindset is Everything . Dalam kerangka Mindset, Skillset, Toolset (MST), pola pikir didefinisikan sebagai cara seseorang melihat dan berpikir terhadap suatu peristiwa ( how to see and how to think ), yang memperluas sudut pandang . Skillset adalah pengetahuan dan pengalaman untuk memperdalam pembelajaran , sedangkan toolset adalah metode dan alat untuk menganalisis masalah secara tajam . Pola pikir menjadi dasar bagi skillset dan toolset , sehingga tanpa pola pikir yang tepat , keduanya tidak akan efektif . Oleh karena itu , Mindset Over Skillset menjadi prinsip penting
Dikembangkan oleh Prof. Carol S. Dweck dari Universitas Stanford, Growth Mindset (PPB) berfokus pada keyakinan bahwa kecerdasan dan kemampuan dapat dikembangkan melalui belajar dan usaha . Berbeda dengan Fixed Mindset (PPT), yang memandang kecerdasan dan ketrampilan sebagai sesuatu yang tetap , PPB mendorong individu untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang . Perbedaan utama antara PPT dan PPB dalam lima area kunci adalah : AREA KUNCI PPT PPB Tantangan Menghindari tantangan agar tetap terlihat cerdas Menerima tantangan sebagai sarana belaja Hambatan Menyerah dengan cepat Bertahan dan mencari solusi Usaha Menganggap usaha tidak diperlukan bagi orang cerdas Menganggap usaha keras sebagai kunci sukses Kritik Memandang kritik sebagai serangan pribadi Menganggap kritik sebagai masukan untuk perbaikan Sukses Orang Lain Merasa terancam oleh kesuksesan orang lain Terinspirasi oleh kesuksesan orang lain
Perubahan dari PPT ke PPB Guru memiliki peran sebagai activator , collaborator , dan builder learning culture untuk mendorong murid beralih dari PPT ke PPB melalui empat langkah : Dorong murid untuk mencoba lagi saat menghadapi tantangan . Berikan pujian proses atas usaha mereka . Jelaskan perbedaan PPT dan PPB, terutama dalam menghadapi tantangan . Tekankan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar .
Perbandingan suara PPT dan suara PPB : SUARA PPT SUARA PPB Kegagalan berarti ketidakmampuan Kegagalan berarti perlu mencoba lagi Menolak tugas baru karena risiko gagal besar Menerima tugas baru sebagai peluang belajar Kesalahan menunjukkan kelemahan Kesalahan adalah proses bela Hanya bagus di bidang tertentu Pelatihan pola pikir Bisa belajar apa saja yang diinginkan Kecerdasan menentukan sukses Belajar dan usaha menentukan sukses
Intervensi Pola Pikir (IPP) IPP, yang dikembangkan oleh The Project for Education Research That Scales (PERTS) Universitas Stanford, bertujuan meningkatkan prestasi akademik dengan membantu murid memahami bahwa tantangan adalah bagian dari proses belajar , bukan indikasi kegagalan . Langkah- langkah IPP: Dorong murid untuk mencoba lagi saat ingin menyerah . Berikan pujian proses atas usaha mereka . Jelaskan perbedaan PPT dan PPB. Tekankan bahwa kesalahan membantu otak berkembang
Membangun Komunitas Belajar Komunitas belajar yang mendukung PPB dibangun melalui hubungan positif antara guru-murid, guru- orangtua , dan guru-guru, dengan lima dimensi : Murid merasa guru percaya pada kemampuan mereka . Murid menghormati dan menyukai guru. Murid terbuka menerima masukan dari guru. Murid sadar perkembangan diri lebih penting daripada nilai . Murid merasa aman dengan guru. Guru dengan PPB menerapkan Aturan Emas : memperlakukan murid seperti mereka ingin diperlakukan , termasuk mengakui kesalahan . Hubungan dengan orangtua juga penting , dengan memanfaatkan media sosial untuk komunikasi aktif .
Pujian Pribadi vs. Pujian Proses PUJIAN PRIBADI PUJIAN PROSES Kamu berbakat dalam Matematika Kamu butuh materi yang menantang otakmu Kamu pintar sekali Kamu menggunakan strategi yang BAIK Kamu anak yang baik Kamu telah memperlihatkan hasil latihan melukis Kamu seorang seniman luar biasa Kamu mampu memilih kata-kata yang sangat baik Kesalahan yang Produktif (Productive Failure) Prof. Manu Kapur meneliti Productive Failure (PF), yang menunjukkan bahwa murid yang berjuang mencari solusi tanpa instruksi eksplisit lebih banyak menghasilkan ide dan strategi, meskipun awalnya gagal . PF mendorong pemahaman yang lebih mendalam melalui eksplorasi dan kolaborasi .
Peran PPB dalam Pembelajaran Mendalam PPB berperan besar dalam Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam (PM) yang terdiri dari Kerangka Pembelajaran , Pengalaman Belajar , Prinsip Pembelajaran , dan Dimensi Profil Lulusan . Kerangka Pembelajaran Praktik Pedagogik : PPB mendukung pembelajaran berbasis masalah , proyek kolaboratif , dan eksplorasi ide melalui Productive Failure , The Power of YET , dan Peta Pikiran . Lingkungan Pembelajaran : PPB menciptakan budaya belajar yang kondusif , memotivasi eksplorasi dan kolaborasi . Kemitraan Pembelajaran : PPB membangun kepercayaan antara guru, murid, dan orangtua untuk mendukung perkembangan murid. Pemanfaatan Digital : PPB selaras dengan Digital Mindset , yang memandang teknologi sebagai mitra kolaborasi , bukan pengganti manusia .
2. Pengalaman Belajar (3M) Memahami : PPB membantu murid melihat kendala sebagai tanda proses belajar , bukan kelemahan . Mengaplikasi : PPB mendorong kreativitas dan penalaran kritis untuk solusi inovatif . Merefleksi : PPB memotivasi murid untuk mengevaluasi kemajuan , mengatasi tantangan , dan terus berkembang 3. Prinsip Pembelajaran (BBM) Berkesadaran : PPB mendorong kesadaran bahwa belajar melibatkan tantangan dan kesalahan sebagai bagian dari proses. Bermakna : PPB mendukung pembelajaran sepanjang hayat dengan memandang kendala sebagai peluang . Menggembirakan : PPB menciptakan suasana belajar yang positif , menantang , dan menyenangkan .
4. Dimensi Profil Lulusan (8D) PPB mendukung Ketrampilan Abad ke-21 : - Kreativitas : Mendorong ide-ide baru dan solusi inovatif - Penalaran Kritis : Membantu analisis mendalam dalam situasi menantang . - Komunikasi : Memperkuat interaksi dan penyampaian ide. - Kolaborasi : Mendorong kerja sama untuk tujuan bersama . - Kemandirian : Memberikan keyakinan untuk menghadapi tantangan secara mandiri . PPB untuk Pengetahuan Nilai dan Karakter PPB mendukung Pendidikan Karakter dengan membentuk karakter non- kognitif seperti kesabaran , ketangguhan , dan kegigihan . Menurut Prof. Thomas Lickona , karakter terdiri dari Moral Knowing , Moral Feeling , dan Moral Action . PPB memperkuat : Karakter Performa : Rajin, kerja keras , kreatif , pantang menyerah . Karakter Moral : Jujur , bertanggung jawab , adil , integritas .
Integrasi akademik dan karakter dilakukan dengan menggali nilai-nilai dalam pelajaran melalui pertanyaan seperti : 1. Bagaimana kaitan materi dengan kehidupan sehari-hari? 2. Apa manfaat penerapan materi secara benar ? 3. Apa dampak negatif jika materi disalahgunakan ? PPB memastikan prestasi diraih melalui cara yang baik dan benar , menjaga keseimbangan antara karakter performa dan moral.