power point penjelasan materi penting.pptx

pengenalan materi

1. ANALISIS TOPOGRAFI TERHADAP KETEBALAN DAN KADAR NI BLOK X PT. VALE INDONESIA TBK KABUPATEN LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN MUH. AFGHAN NIGARA UNIVERSITAS HASANUDDIN

2. 02 01. Pendahuluan 02. Lokasi Penelitian Hasil Analisis 03. 04. Kesimpulan DAFTAR PEMBAHASAN

3. 03 Topografi memberikan pengaruh yang kuat pada tingkat pelapukan dan akumulasi residu . Ketebalan endapan nikel laterit bervariasi yang dipengaruhi oleh morfologi pada setiap daerah LATAR BELAKANG

4. 04 Mengetahui ketebalan dan nilai kadar Ni terhadap topografi . Mengetahui pengaruh topografi terhadap Distrbusi Profil Laterit TUJUAN

5. 05 Penelitian berfokus pada pengaruh topografi terhadap kadar Ni melalui Analisa sampel pengeboran (core) berdasarkan hasil data assay pada daerah PT. Vale Indonesia Tbk ., Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan metode IDW (Inverse Distance Weighted). Dengan mengkorelasikan bentuk topografi pada tiap titik bor dengan ketebalan dan kadar nikkel . BATASAN MASALAH

6. METODOLOGI

7. 06 LOKASI PENELITIAN BLOK X 596 Holes

8. BATUAN DAERAH PENELITIAN Komposisi mineral : -olivine (>90%) -chromite (5%) Nama batuan : Dunite ( Streckeisen , 1976). Tingkat serpentinisasi rendah hingga tak terserpentinisasi sama sekali

9. PETA GEOLOGI

10. PETA KEMIRINGAN LERENG RELIEF SLOPE LUAS DAERAH DATAR <8 ° 16,04 hektar (31,64% ) LANDAI 8-15 ° 21,21 hektar (41,59%) AGAK CURAM 15-25 ° 12,32 hektar (24,41% ) CURAM 25-40 ° 1,11 hektar (2.36%) TOTAL 50,68 Hektar Klasifikasi Kemiringan Lereng ( Sumber : Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah tahun 1986)

11. KENAMPAKAN MORFOLOGI DAERAH PENELITIAN A B A B ROLLING HILL (WAHEED AHMAD,2006) PLATEAU (WAHEED AHMAD,2006)

12. Menurut Ahmad (2006) dalam buku ( Fundamentals of chemistry , mineralogy , weathering processes and laterite formation )

13. PETA KETEBALAN LIMONIT RELIEF TEBAL (m) LUAS DAERAH DATAR-LANDAI 0 - 37 37,25 (73.23%) AGAK CURAM 0 - 19 12.32 (24,41% ) CURAM 0 - 8 1,11 (2.36%) Klasifikasi Kemiringan Lereng ( Sumber : Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah tahun 1986)

14. PETA KETEBALAN SAPROLIT RELIEF TEBAL (m) LUAS DAERAH DATAR-LANDAI 0 - 68 37,25 (73.23%) AGAK CURAM 0 - 39 12.32 (24,41% ) CURAM 0 - 4 1,11 (2.36%) Klasifikasi Kemiringan Lereng ( Sumber : Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah tahun 1986)

15. PETA DISTRIBUSI NI

16. SAP LIM NI TOT DATAR 9.24 18.07 2.10 LANDAI 8.43 13.60 2.04 AGAK CURAM 7.57 8.76 2.03 CURAM 6.50 7.67 1.89

17. SECTION A-A’

18. KESIMPULAN LIMONIT SAPROLIT KADAR Ni KEMERENGAN LERENG BERBANDING LURUS DENGAN KETEBALAN LAPISAN LIMONIT KETEBALAN LAPISAN SAPROLIT DI PENGARUHI OLEH KEMIRINGAN LERENG DENGAN ADANYA TREND PENURUNAN KETEBALAN DI SETIAP RELIEF MEMILIKI PENGARUH TERHADAP TOPOGRAFI NAMUN TIDAK SIGNIFIKAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP PROFIL LATERIT DAN KADAR Ni RELIEF DATAR RELIEF LANDAI RELIEF AGAK CURAM RELIEF CURAM LIMONIT 18.07 m 13.60 m 8.76 m 7.67 m SAPROLIT 9.24 m 8.43 m 7.57 m 6.50 m KADAR Ni 2.10% 2.04% 2.03% 1.89% KETEBALAN DAN NILAI KADAR Ni TERHADAP TOPOGRAFI

19. Terima Kasih