Dimensi Doktrin (1): Ketuhanan dan Kenabian dalam Perspektif Agama-agama Oleh: Firdaus, M.Ag Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
“Ilmu agama bukan hanya untuk diketahui, tetapi untuk dihayati.” — Imam Al-Ghazali —
Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pengertian doktrin ketuhanan dalam perspektif agama-agama. Membandingkan pandangan ketuhanan dalam agama samawi dan agama ardhi. Menganalisis implikasi doktrin ketuhanan terhadap perilaku pemeluk agama. Menunjukkan sikap menghargai perbedaan konsep ketuhanan antaragama. Menjelaskan pengertian dan urgensi doktrin kenabian dalam ajaran agama. Mengidentifikasi perbedaan pandangan tentang kenabian antara Islam dan agama lain.
Pendahuluan Konsep ketuhanan menempati posisi sentral dalam seluruh sistem kepercayaan. Menjadi dasar teologi, etika, dan praktik ibadah. Islam menekankan tauhid, Kristen mengembangkan trinitas, Hindu mengenal Brahman dan Atman, Buddha dan Taoisme menekankan jalan spiritual tanpa Tuhan personal. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.” (QS. Ali Imran: 190)
Doktrin Ketuhanan Ajaran pokok agama tentang eksistensi Tuhan, sifat-sifat-Nya, dan peran-Nya dalam kehidupan. Filsafat agama sejak Yunani hingga pemikir modern seperti Kant dan Plantinga membahasnya panjang lebar.
Islam: Tauhid Keyakinan mutlak bahwa Allah itu Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan (QS. Al-Ikhlas: 1–4). Fondasi seluruh aspek ibadah, hukum, dan moral dalam Islam.
Kristen: Trinitas Satu hakikat dalam tiga pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ekspresi kesatuan Tuhan yang aktif dalam ciptaan dan penebusan.
Hindu: Brahman Brahman adalah realitas absolut, kekal, dan tak terbatas. Atman (jiwa individu) bagian dari Brahman, tujuan hidup: moksha.
Buddha: Non-Teistik Tidak mengenal Tuhan Pencipta personal. Menekankan hukum alam (dhamma) dan kesadaran diri untuk mencapai nirwana.
Taoisme: Dao (Tao) Tao berarti 'Jalan' atau 'Prinsip Utama' alam semesta. Fokus pada harmoni dengan alam, bukan penyembahan Tuhan pribadi.
Klasifikasi Filsafat Ketuhanan Monoteisme : kepercayaan kepada satu Tuhan (Islam, Yudaisme, Kristen). Politeisme : banyak dewa (Hindu kuno, Yunani kuno). Panteisme : Tuhan menyatu dengan alam. Deisme : Tuhan mencipta tapi tidak campur tangan. Agnostisisme : tidak tahu tentang keberadaan Tuhan. Ateisme : tidak percaya akan eksistensi Tuhan.
Implikasi Doktrin Ketuhanan Teologis: membentuk sistem ibadah dan keimanan. Etis: membentuk moralitas dan tanggung jawab pribadi. Sosiologis: mempengaruhi struktur sosial dan kehidupan beragama.
Doktrin Kenabian Kepercayaan terhadap nabi dan rasul sebagai pembawa wahyu dan hukum Tuhan. Nabi: manusia yang diberi wahyu; Rasul: nabi yang diperintahkan menyampaikan syariat. Dalam Islam: bagian dari rukun iman keempat (iman kepada rasul).
Perbandingan Konsep Kenabian Islam: Nabi & Rasul (Muhammad SAW sebagai penutup). Yudaisme: Nabi sebagai penegur moral (Musa, Yesaya). Kristen: Nabi sebagai pembawa firman dan Yesus sebagai Mesias. Hindu-Buddha: Rsi, Bodhisattva, dan Avatar sebagai pembawa pencerahan.
“Perbedaan bukan alasan untuk berpisah, melainkan sarana untuk saling mengenal dan memahami.”