PPT ADVOKASI PENGUATAN IMPLEMENTASI G7KAIH (copy) (salin 2) (copy).pptx

NikeKurniadewi 0 views 35 slides Oct 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 35
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35

About This Presentation

kebiasaan anak indonesia hebat


Slide Content

Advokasi Penguatan Implementasi Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH)

2 https://www.youtube.com/watch?v=11r2qFe_k3w&t=2s

YEL-YEL AIH: SALAM ANAK INDONESIA HEBAT: SEHAT, CERDAS, BERKARAKTER

Permasalahan dan Tantangan Penguatan Karakter di Indonesia 4 Generasi Stroberi/Instan adalah generasi muda yang memiliki karakteristik seperti kreativitas dan nilai estetika tinggi, tetapi dianggap kurang tangguh menghadapi tantangan atau tekanan Obesitas, prevalensi obesitas pada remaja usia 13-15 tahun meningkat pesat, mencapai sekitar 21,8% pada 2018, dibandingkan dengan 10,5% pada 2007 Globalisasi dan Budaya Asing, Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur, menghadapi ancaman yang dapat menggerus identitas dan karakter bangsanya. Ancaman ini datang dari berbagai sisi, mulai dari pengaruh budaya asing hingga permasalahan internal yang melibatkan moral, pendidikan, dan sosial. Krisis Moral dan Etika , menjadi ancaman serius bagi penguatan karakter bangsa disebabkan berkurangnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Kemiskinan, Ketimpangan Sosial, dan Keteladanan tidak terpenuhi memicu konflik dan perpecahan, memperparah kondisi karakter bangsa yang seharusnya dibangun di atas fondasi persatuan dan keadilan. Judi Online, November 2024, 960 ribu pelajar dan mahasiswa di Indonesia telah terjerat dalam praktik judi online Pornografi, sekitar 66% anak-anak di Indonesia telah terpapar konten pornografi daring, 34,5% anak laki-laki dan 25% anak perempuan terlibat langsung dalam aktivitas seksual terkait pornografi. 39% anak pernah mengirimkan foto terkait aktivitas seksual melalui media daring. Narkoba, 2021, sekitar 4,8 juta orang Indonesia, yang termasuk dalam kelompok usia 15 hingga 65 tahun , pernah menggunakan narkoba. Di antara mereka, sekitar 312.000 remaja terpapar narkoba Kecanduan Gadget, sekitar 31,4% remaja di Jakarta mengalami kecanduan internet, 7 dari 10 remaja putri kecanduan media sosial, 9 dari 10 remaja putra kecanduan game online Gangguan Mental, s ekitar 1 dari 3 remaja mengalami masalah kesehatan mental, dan 15,5 juta remaja diperkirakan mengalami gangguan mental dalam satu tahun terakhir, seperti gangguan kecemasan, depresi , dan ADHD 1 3 5 7 2 4 6 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Konsep-Konsep Dasar Program PPK PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati , olah rasa, olah pikir , dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan , keluarga , dan masyarakat . PPK dilaksanakan dengan 3 basis: Berbasis kelas ( Pembelajaran ) Berbasis budaya sekolah Berbasis masyarakat Berbasis kelas melalui : (1) integrasi proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran , baik secara tematik maupun terintegrasi , (2) memperkuat manajemen kelas dan pilihan metodologi dan evaluasi pengajaran , dan (3) Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah . Berbasis budaya sekolah melalui : (1) Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah , (2) Keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan Melibatkan ekosistem sekolah , (3) Ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui kegiatan ko kurikuler & ekstra-kurikuler , (4) Memberdayakan manajemen sekolah , dan (5) Mempertimbangkan norma, peraturan & tradisi sekolah . Berbasis masyarakat melalui : (1) Potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran seperti keberadaan serta dukungan pegiat seni & budaya , tokoh masyarakat , dunia usaha dan dunia industri , (2) Sinergi PPK dengan berbagai program yang ada dalam lingkup akademisi , pegiat pendidikan dan LSM, dan (3) Sinkronisasi program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan juga masyarakat serta orangtua siswa

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah #CerdasBerkarakter | @cerdasberkarakter.kemdikdasmen | Cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Pertemuan Pagi Ceria Gerakan Kepanduan dan Ekstrakurikuler Lainnya Bangun Pagi Beribadah Berolahraga Makan Sehat dan Bergizi Gemar Belajar Bermasyarakat Tidur Cepat Melaksanakan Senam Pagi Anak Indonesia Hebat Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Berdoa sesuai keyakinan Krida Karya Ilmiah Latihan olah bakat dan olah minat Keagamaan Bentuk lainnya. Salah satu upaya memperkuat pembangunan SDM adalah melalui penguatan pendidikan karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan, yakni: Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH) , Pertemuan Pagi Ceria , dan Gerakan Kepanduan dan Ekstrakurikuler lainnya . Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama

SEB 3 Menteri ( Mendikdasmen , Menteri Agama, Mendagri ) tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Penguatan Pendidikan Karakter melalui Gerakan Tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Proses Pembentukan Karakter (Kepribadian) KONSISTENSI dalam usaha kecil sekalipun akan membuahkan hasil besar. Setiap perubahan yang terjadi itu diawali dengan langkah kecil yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sehingga menghasilkan manfaat dan dampak yang dapat dirasakan baik secara personal maupun lebih luas lagi. KOLABORASI satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, media, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk mengambil peran aktif dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada anak-anak Indonesia. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 10

Melalui Pembiasaan Gerakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif pada anak-anak Indonesia sejak dini. Mendukung penguatan karakter utama bangsa dan mendukung tercapainya delapan dimensi profil lulusan. Bangun pagi Berolahraga Gemar Belajar Beribadah Makan Sehat dan Bergizi Bermasyarakat Tidur Cepat 2 3 4 5 6 7 Sekolah Keluarga Masyarakat Media Melalui Pelibatan Catur Pusat Pendidikan Dengan Metode Pembiasaan yang Penuh Kesadaran , Bermakna , dan Menggembirakan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Prinsip Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Peserta didik terlibat secara menyeluruh dalam proses pembelajaran, meningkatkan kesadaran berpikir, perasaan, dan lingkungan sekitarnya. Peserta didik dapat memahami materi secara menyeluruh, dapat menghubungkan suatu konsep atau informasi baru yang akan diajarkan dengan konsep atau informasi sebelumnya yang sudah dipahami sampai tahap aplikasi dalam kehidupan nyata. Peserta didik mempunyai emosi positif yang berhubungan dengan proses pembelajaran termasuk rasa ingin tahu, semangat, dan motivasi. Penuh Kesadaran Bermakna Menggembirakan 12 12 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Bagaimana Penerapan PPK melalui Kegiatan Intrakurikuler , Kokurikuler , dan Ekstrakurikuler ? Intrakurikuler melalui kegiatan penguatan materi pembelajaran , metode pembelajaran sesuai dengan muatan kurikulum Kokurikuler dilaksanakan untuk pendalaman dan/ atau pengayaan melalui penugasan berbasis projek baik secara individu maupun kelompok , baik secara masing-masing mata pelajaran maupun terpadu lintas mata pelajaran Ekstrakurikuler meliputi kegiatan kepanduang , krida , karya ilmiah , latihan olah bakat / olah minat , dan kegiatan keagamaan , serta kegiatan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Orang Tua ( Keluarga ) Menguatkan penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di rumah Masyarakat Keterlibatan masyarakat kunci karakter hebat anak — dengan teladan , lingkungan aman , dan dukungan kebiasaan baik . Sekolah dan Guru Sekolah : Menerapkan kebijakan berbasis 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Guru: Sebagai fasilitator 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di lingkungan sekolah Media Media berperan penting menumbuhkan karakter anak lewat penyebaran teladan positif, praktik baik, dan dukungan pada kebiasaan baik. Target Penguatan Karakter untuk Murid Pemda dan Dinas Pendidikan berperan strategis dalam membangun karakter anak — dengan memastikan kebijakan , program, dan dukungan nyata bagi tumbuhnya kebiasaan baik di satuan pendidikan dan masyarakat . Catur Pusat Pendidikan

Catur Pusat Pendidikan 16 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Peran Media dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Media Menyediakan akses informasi dan sumber pembelajaran. Kampanye publik tentang karakter utama bangsa Menyediakan ruang digital ramah anak Penyebarluasan materi edukasi dan praktik baik pola asuh untuk mendorong keterlibatan keluarga dalam penguatan karakter (keluarga). Mendorong pelibatan publik dalam kampanye Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (masyarakat). Penyebarluasan praktik baik impelementasi Gerakan 7 Kebiasaan pada satuan pendidikan (satuan pendidikan). Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Masyarakat Menjadi sumber belajar Memberikan pengalaman praktis dan nilai-nilai sosial Ikut berperan dalam membangun lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran Menyediakan ruang publik untuk penguatan karakter, contohnya Taman Baca Ikut mengembangkan materi dan konten edukatif kolaboratif dengan pakar pendidikan (media). Menyelenggarakan kampanye sosial untuk mendukung pendidikan keluarga/Parenting (keluarga). Bekerja sama dengan satuan pendidikan atau pemerintah dalam rangka aktifitas kegiatan sosial (satuan pendidikan). Peran Masyarakat dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan

Catur Pusat Pendidikan 17 17 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Satuan Pendidikan Menyediakan layanan pendidikan (kurikulum) Membangun keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik Menyelaraskan kurikulum dengan nilai budaya lokal dan pola asuh (orang tua/masyarakat) Bermitra dengan media untuk menyediakan sumber pembelajaran tambahan dan penyebarlasan materi (media) Program penguatan karakter bersama dengan komunitas/mitra, seperti seminar atau kegiatan seni dan budaya (masyarakat) Peran Satuan Pendidikan dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan Peran Keluarga dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Keluarga Memberikan pendidikan tentang karakter dan moral sejak dini Memberikan tauladan Mendukung sarpras untuk pembelajaran di rumah Memberikan dukungan emosional bila ada permasalahan Memberikan pengawasan Komunikasi rutin dengan satuan pendidikan untuk memantau perkembangan anak (satuan pendidikan) Mengadakan program parenting untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mendidik melalui media (media) Mengadakan kegiatan keluarga bersama anak serta masyarakat, seperti membaca atau proyek kreatif (masyarakat)

18 18 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Bangun Pagi Jurnal Pagi – Siswa mencatat jam bangun mereka setiap hari dan menuliskan perasaan mereka saat bangun lebih awal atau terlambat. Tantangan Pagi Sehat – Guru memberikan tantangan selama sebulan untuk bangun pagi dan datang ke sekolah tepat waktu, lalu memberikan apresiasi bagi yang konsisten. Senam Pagi Bersama – Memulai hari dengan aktivitas fisik yang menyenangkan agar anak merasa segar dan siap belajar. Beribadah Zona Ibadah – Buat suasana ibadah di sekolah lebih nyaman dan menyenangkan agar anak-anak termotivasi untuk beribadah. Jadwal Ibadah Kelas – Siswa bergiliran menjadi pemimpin doa atau imam dalam ibadah harian di sekolah. Kartu Ibadah Harian – Siswa mencatat ibadah yang dilakukan dan berbagi pengalaman mereka di kelas. Berolahraga Senam Kreatif – Menggunakan lagu-lagu anak untuk membuat olahraga lebih menarik. Game Edukatif Berbasis Gerak – Misalnya permainan matematika sambil melompat atau tebak kata dengan gerakan. Mini-Olimpiade Kelas – Mengadakan kompetisi kecil dengan olahraga sederhana seperti lari estafet atau lompat tali. Makan Sehat dan Bergizi Hari Bekal Sehat – Siswa membawa bekal sehat dari rumah dan berbagi cerita tentang makanan sehat favorit mereka. Eksperimen Makanan – Membuat proyek kelas tentang gizi dengan membandingkan makanan sehat dan tidak sehat. Drama Nutrisi – Membuat drama pendek tentang pentingnya makan sehat. Menerapkan 7 KAIH yang Menyenangkan

19 19 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Gemar Belajar Belajar Sambil Bermain – Menggunakan game edukatif seperti kuis, teka-teki, dan eksperimen sains sederhana. Metode Bercerita – Mengajarkan konsep sulit melalui cerita yang menarik. Tantangan Belajar – Memberikan tantangan belajar yang membuat anak penasaran dan termotivasi. Bermasyarakat Proyek Sosial Kelas – Mengajak siswa melakukan aksi sosial seperti membersihkan lingkungan atau berbagi makanan dengan teman yang membutuhkan. Hari Persahabatan – Setiap siswa menulis surat apresiasi atau melakukan kebaikan kecil kepada teman sekelas. Diskusi Reflektif – Guru membimbing siswa untuk memahami pentingnya gotong royong dan sikap peduli. Tidur Cepat Jurnal Tidur – Siswa mencatat pola tidur mereka dan efeknya pada konsentrasi belajar. Cerita Sebelum Tidur – Guru memberikan tugas mendengarkan atau membaca cerita sebelum tidur untuk meningkatkan kebiasaan tidur tepat waktu. Komitmen Tidur Sehat – Siswa membuat kesepakatan bersama tentang pentingnya tidur cukup dan tidak tidur larut malam.

Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Download : https://bit.ly/3HykApW

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah #CerdasBerkarakter | @cerdasberkarakter.kemdikdasmen | Cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id 24 Dashboard Penguatan Karakter https://bit.ly/dasborpk Data yang ditampilkan meliputi: Skor Implementasi G7KAIH (Pengisian Instrumen Evaluasi) Jumlah Sekolah yang telah mengisi Instrumen Evaluasi Sekolah yang sudah terbiasa menerapkan G7KAIH (Pengisian Instrumen Pemantauan/RHCS) Implementasi Pertemuan Pagi Ceria (PPC) Jumlah siswa yang mengikuti Gerakan Kepanduan dan Ekskul (GKE) Program dan Kegiatan Satuan Kerja di Kemendikdasmen

SESI PENYUSUNAN RTL OLEH SEMUA PESERTA DAN MENYEPAKATI PEMBAGIAN WILAYAH PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI G7KAIH

https://s.bbpmpjateng.id/advokasi-g7kaih/

Daftar Sasaran wajib pendampingan (luring/daring) oleh Pengawas / penilik setelah kegiatan advokasi ini , satuan Pendidikan yang ada di daftar tersebut akan diminta mengisi survey oleh Kementerian di kemudian hari untuk melihat implementasi G7KAIH dan proses pendampingan yang dilakukan pengawas / penilik . (daftar satuan Pendidikan tersebut sudah disetujui Dinas PendidikanProp / Kab /Kota pada saat kegiatan sosialisasi diBBPMP Jateng ) Walaupun begitu semua Satuan Pendidikan di Indonesia wajib mengimplementasikan G7KAIH, sehingga sosialisasi / pendampingan perlu juga dilakukan kepada semuanya .

Buka daftar sesuai kab / kotanya

Berisi T ABEL KEGIATAN TERPADU IMPLEMENTASI G7KAIH DI SATUAN PENDIDIKAN yang telah disusun stake holder Pendidikan kab / kota masing-masing pada waktu kegiatan sebelumnya (FGD Sinergitas lintas sektor ). Menjadi salah satu bahan pendampingan yang dapat digunakan oleh pengawas / penilik ke satuan Pendidikan binaannya .

Contoh :

Tempat semua peserta kegiatan mengisi rencana tindak lanjutnya , dan menyepakati bersama pembagian wilayah untuk kegiatan pendampingannya . 1 orang pengawas / penilik mengisi 1 nomor .

Scan atau klik buka link untuk mengisi

Ket: 1 orang 1 nomor , tuliskan wilayah kerjanya ( berbasis jenjang atau kecamatan ), pendampingannya berupa kegiatan apa (minimal 1 kegiatan ), waktu&tempat , moda kegiatan pendampingan , output kegiatan berupa apa , serta keterangan jika diperlukan

Peserta Advokasi Penguatan Implementasi G7KAIH bergabung ke WAG untuk koordinasi terkait pendampingan dan informasi dari kemeterian

Terima kasih
Tags