PPT BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 PPT S

lantobelo09 0 views 50 slides Oct 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 50
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50

About This Presentation

tidak ada


Slide Content

Bahasa Indonesia
MEDIA MENGAJAR
UNTUK SD/MI KELAS 5

BUKU, PEMBUKA
CAKRWALA DUNIA
BAB 2
TUJUAN PEMBELAJARAN:
2.5mencermati bagian-bagian buku (membaca dan memirsa);
3.3menceritakan informasi tentang isi buku berdasarkan sampul
buku (berbicara);
1.2menjelaskan informasi dan unsur intrinsik teks fiksi (menyimak);
4.2menyajikan unsur intrinsik teks fiksi dalam peta berpikir (menulis);
1.3mengidentifikasi majas metafora, personifikasi, dan hiperbola
(menyimak);
2.6menjelaskan kaidah penggunaan tanda baca pada kalimat
langsung dan tidak langsung (membaca);
3.4menceritakan kembali topik dan ide pokok pada teks nonfiksi
tertulis dan visual (berbicara dan mempresentasikan);
4.3membandingkan informasi pada teks fiksi dan teks nonfiksi
dengan topik yang sama dalam bentuk tabel (menulis);
4.4menulis teks fiksi atau nonfiksi menggunakan huruf kapital dan
tanda baca yang tepat (menulis).

A. Bagian-Bagian Buku Fiksi dan Nonfiksi
Jenis buku dapat dibedakan menjadi
buku fiksi dan buku nonfiksi.
Buku fiksi adalah buku yang berisi
karangan atau rekaan dan
bertujuan untuk menghibur.
1. Buku fiksi

Memakai cerita rekaan penulis.
Bertujuan untuk menghibur dan menceritakan
suatu peristiwa.
Memiliki alur cerita dan pesan moral.
Menggunakan bahasa yang konotatif, menarik
dan komunikatif.
Memberikan tekanan emosi dan perasaan
pada pembaca.
Buku fiksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Buku nonfiksi adalah buku yang
berisi fakta atau hal-hal yang
benar-benar terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Buku nonfiksi

Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek
tertentu yang faktual.
Memiliki penjelasan masuk akal.
Bahasa yang digunakan bersifat denotatif atau
bermakna sebenarnya (tidak bermakna ganda).
Dapat berupa fakta atau opini.
Dapat dilengkapi gambar, seperti grafik, tabel,
atau diagram.
Berikut ciri-ciri buku nonfiksi.

1.Kover
Berikut bagian-bagian buku secara umum.
Kover atau sampul buku merupakan
bagian pelindung paling luar buku.
Kover berguna untuk penyajian nama
penulis, penerbit, garis besar isi buku,
serta gambar kover.

Kover depan merupakan tampilan depan atau
muka buku.
Kover belakang merupakan kover yang
terletak pada belakang buku. Bagian kover
belakang biasa berisi garis besar isi buku,
alamat penerbit, serta ISBN buku.
Punggung buku merupakan pelindung
ketebalan buku yang terletak di samping atau
antara kover depan dan belakang.
Kover atau sampul buku terdiri atas:

Kover depan
Kover belakang
Punggung buku
Perhatikan contoh kover atau sampul buku berikut.

2. Halaman
 
Preliminary
Halaman
 
preliminary merupakan halaman
pendahuluan yang disertakan sebelum informasi
atau isi utama buku disampaikan.
Halaman ini terletak di antara kover dan isi buku.
Halaman
 ini dapat memuat informasi, seperti nama
penulis atau nama penerjemah, nama penerbit,
copyright (hak cipta) buku, dan daftar isi.

3. Bagian Utama (Isi)
Bagian ini memuat dan
membahas informasi atau
materi inti dari sebuah buku.
Materi inti dapar disajikan
dalam beberapa bab dan
disertai ilustrasi.

4. Bagian
 
Postliminary
Bagian ini merupakan bagian akhir
untuk menutup isi buku.
Bagian ini diletakan antara bagian
utama dengan kover belakang buku.
a.glosarium atau daftar kata beserta
penjelasannya,
b.lampiran,
c.biografi penulis,
d.daftar pustaka, dan
e.Indeks.
Bagian
 
postliminary umumnya memuat:

Unsur intrinsik cerita
merupakan unsur pembangun
cerita itu sendiri. Unsur
intrinsik cerita meliputi tema,
tokoh dan penokohan, latar,
alur, amanat cerita, dan
sebagainya.
B. Unsur Intrinsik Cerita

1Tema
Gagasan yang menjadi latar belakang
dalam cerita.
Tema bersifat umum.
Contoh tema dapat mengangkat
permasalahan di lingkungan,
pengalaman pribadi penulis, sejarah,
dan pendidikan.
Unsur Intrinsik Cerita

2Tokoh dan Penokohan
Pelaku dalam sebuah cerita.
Tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh tambahan.
Tokoh utama 
merupakan tokoh yang menjadi
fokus utama dalam cerita dan biasanya hadir dari
awal hingga akhir cerita.
Tokoh tambahan 
merupakan tokoh yang
umumnya muncul beberapa kali dalam cerita.
Tokoh tambahan dapat menjadi pendukung
ataupun penentang tokoh utama.
Penokohan merupakan watak atau karakter tokoh
yang terdapat dalam sebuah cerita.
 

3Latar
Gambaran tempat, waktu, dan suasana
dalam cerita.
Latar tempat menjelaskan letak
kejadian atau peristiwa dalam cerita
terjadi.
Latar waktu menjelaskan kapan
kejadian atau peristiwa dalam cerita
terjadi.
Latar suasana menjelaskan gambaran
suasana dalam sebuah cerita.

4Alur
Rangkaian kronologi peristiwa dalam cerita.
Berikut jenis-jenis alur cerita.
Alur maju disajikan sesuai dengan
urutan waktu dari awal ke akhir.
Alur mundur dimulai dari akhir cerita ke
awal cerita. Alur mundur disebut juga
kilas balik.
Alur campuran merupakan gabungan
antara alur maju dan alur mundur. Jadi,
rangkaian peristiwanya melompat-lompat
antara peristiwa masa lampau dengan
masa sekarang.

5Amanat
Pesan moral yang ingin disampaikan oleh
penulis kepada pembaca melalui cerpen.
Contoh pesan moral:
Kita tidak boleh membeda-bedakan dalam
berteman.

C. Majas Metafora, Personifikasi, dan Hiperbola
Majas merupakan
 ungkapan
penyampaian pesan yang
menggunakan kata-kata kiasan.
Dalam bahasa Indonesia dikenal
berbagai jenis majas. Misalnya,
majas metafora, majas
personifikasi, dan majas hiperbola.

1. Majas Metafora
Majas metafora merupakan
majas yang memakai
analogi atau perumpamaan
terhadap dua hal yang
berbeda.

Contoh:
Amalia dipanggil kutu buku oleh teman-teman
karena suka membaca. (Kutu buku artinya ‘suka
membaca’.)
Kemenangannya berturut-turut membuat ia tinggi
hati kepada teman-temannya. (Tinggi hati artinya
‘sombong’.)
Si jago merah telah melahap habis toko pakaian
di depan rumahku. (Si jago merah artinya ‘kobaran
api’.)

2. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah
majas yang digunakan untuk
membandingkan benda tidak
hidup seolah-olah memiliki
sifat seperti manusia.

Contoh:
Petir berteriak hingga mengejutkan
seisi rumah.
Alarm bernyanyi membangunkan
aku yang sedang tertidur pulas.
Ombak di laut berkejaran.

3. Majas Hiperbola
Majas hiperbola
merupakan ungkapan yang
berlebihan dan tidak masuk
akal.

Contoh:
Kamar Bondan sudah seperti kapal
pecah. (Kapal pecah artinya ‘sangat
berantakan’.)
Air matanya mengalir deras saat
menonton drama kesukaannya.
(Mengalir deras artinya ‘menangis
tersedu-sedu’.)

D. Tanda Baca dalam Kalimat Langsung
dan Kalimat Tidak Langsung
Kalimat langsung merupakan
hasil kutipan langsung dari
pernyataan seseorang atau
pembicaraan seseorang.

Kalimat tidak langsung
adalah kalimat yang
digunakan untuk
menyampaikan atau
melaporkan kembali
ucapan orang lain.

1. Diapit oleh tanda baca petik dua (“...”).
Kaidah Penulisan Kalimat Langsung
Contoh:
“Aku hendak mencari buku fabel,
Doni,” kata Bima kepada Doni.

2. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik,
ditulis menggunakan huruf kapital.
 
Kaidah Penulisan Kalimat Langsung
Contoh:
Ibu berkata, “Hati-hati di jalan, Nak!”

3. Terdapat tanda koma (,) untuk
memisahkan kalimat langsung dari
bagian lain dalam kalimat.
Kaidah Penulisan Kalimat Langsung
Contoh:
Beni bertanya, “Di mana bukumu, Heri?”

1.Berupa kalimat berita.
2.Tidak terdapat tanda petik (“...”).
3.Terdapat perubahan kata ganti orang
pada bagian kalimat yang dikutip.
Kaidah Penulisan Kalimat Tidak Langsung

Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga.
saya/aku→ ia/dia
kami
      
→ mereka
Kata ganti orang kedua menjadi kata ganti orang pertama.
kamu → saya/aku/nama orang
Kata ganti orang kedua jamak kita atau kalian menjadi kami
atau mereka, tergantung pada konteks kalimat.
Kaidah Penulisan Kata Ganti Orang
dalam Kalimat Tidak Langsung

Kaidah Penulisan Kalimat Tidak Langsung
4.Berkata lugas menggunakan kata hubung
bahwa,
 
sebab,
 
supaya, agar, tentang, dan
sebagainya.

Contoh Penulisan Kalimat Langsung
dan Kalimat Tidak Langsung
Contoh kalimat langsung:
“Aku dari perpustakaan,” ujar Rara kepada Nia.
Contoh kalimat tidak langsung:
Rara berkata kepada Nia bahwa ia
dari perpustakaan.

Ayo, ingat kembali ciri-
ciri dan cara menemukan
ide pokok pada sebuah
teks.
E. Ide Pokok dalam Teks Nonfiksi

•Ide pokok merupakan ide atau gagasan
dasar untuk mengembangkan paragraf.
•Ide pokok disebut juga gagasan pokok,
pikiran pokok, gagasan utama, atau
pikiran utama.
•Dengan ide pokok, kita dapat memahami
keseluruhan informasi sebuah teks.

Ciri-ciri ide pokok
Inti dari sebuah paragraf atau pusat
pembahasan.
Bersifat umum dan dapat
dijabarkan.
Memiliki ide pendukung sebagai
penjelas atau penguat ide pokok.

Cara menemukan ide pokok
Bacalah atau
dengarkan teks
dengan saksama.
Cermatilah
kalimat secara
berulang.
Tentukan kalimat utama
pada paragraf (awal,
tengah, atau akhir).
Ide pokok berada pada
kalimat utama, sedangkan
kalimat lain merupakan ide
pendukungnya.

Buku adalah jendela dunia. Kegiatan
membaca buku merupakan suatu cara untuk
membuka jendela tersebut agar kita bisa
mengetahui lebih tentang dunia yang belum
kita tahu sebelumnya.
  Kegiatan tersebut
dapat dilakukan oleh siapa saja, anak-anak,
remaja, dewasa, maupun orang-orang yang
telah berusia lanjut.
Ide Pokok
Ide Pendukung
Bacalah contoh paragraf berikut.

Informasi merupakan
pemberitahuan, kabar,
atau berita tentang
sesuatu.

Cara menemukan informasi
Bacalah atau dengarkan judul dan isi
teks dengan saksama.
Cermatilah setiap kalimatnya secara
berulang.
Mencatat isi pokok bacaan.
Menjawab pertanyaan yang diberikan.

Buku adalah jendela dunia. Kegiatan
membaca buku merupakan suatu cara untuk
membuka jendela tersebut agar kita bisa
mengetahui lebih tentang dunia yang belum
kita tahu sebelumnya.
  Kegiatan tersebut
dapat dilakukan oleh siapa saja, anak-anak,
remaja, dewasa, maupun orang-orang yang
telah berusia lanjut.
Bacalah kembali contoh paragraf berikut.

Informasi paragraf tersebut adalah sebagai berikut.
Buku adalah jendela dunia.
Kegiatan membaca buku merupakan cara
untuk membuka jendela tersebut.
Dengan membaca buku, kita bisa mengetahui
hal yang belum diketahui sebelumnya.
Kegiatan membaca buku dapat dilakukan
oleh siapa saja.

F. Membandingkan dan Menulis Teks
Sebelum
membandingkan isi
kedua teks, kamu
perlu menemukan
informasi dalam teks.

1.Bacalah atau simaklah keseluruhan teks dengan
cermat.
2.Pahamilah isi teks tersebut. Pada teks fiksi,
kamu dapat mencermati unsur intrinsik cerita,
seperti tema, tokoh, watak tokoh, latar, alur, dan
amanat cerita. Cermatilah pula konflik dan cara
tokoh dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Berikut langkah-langkah menemukan informasi, baik dalam teks
fiksi maupun teks nonfiksi.

Pada teks nonfiksi,
cermatilah isi teks
dengan membuat
pertanyaan
adiksimba.

Mengapa peristiwa
atau kejadian dalam
teks terjadi?
Apa peristiwa yang
dibahas dalam teks
tersebut?
Di mana peristiwa
atau kejadian
dalam teks terjadi?
Kapan peristiwa
atau kejadian
dalam teks terjadi? Siapa saja yang
terlibat pada peristiwa
dalam teks?
Bagaimana peristiwa atau
kejadian dalam teks dapat
diselesaikan?

3. Tandai atau catatlah informasi yang kamu
temukan.
4. Pastikan informasi yang kamu temukan benar
atau sudah menjawab pertanyaan.

1.Catatlah persamaan isi kedua teks. Misalnya,
kesamaan tema, nama tempat, atau tokoh.
2.Catatlah perbedaan isi kedua teks. Misalnya,
perbedaan jenis teks dan tokoh atau orang yang
dibahas dalam teks.
3. Gunakan tabel ketika membandingkan isi teks.
Berikut langkah-langkah membandingkan isi teks.

Tentukan ide pokok dan
ide pendukung. Pada teks
fiksi, tentukan unsur
intrinsik cerita.
Cara menulis teks (fiksi dan
nonfiksi)
Tentukan
tema tulisan.
Pada teks fiksi, rangkailah alur cerita. Pada
teks nonfiksi, rangkailah ide pokok dan ide
pendukung menjadi paragraf padu.
Perhatikan tanda
baca dan ejaan
yang benar.