PPT BRUS Sesi 2 Terampil Mengelola Diri (1).pptx

wolocokro501 1 views 16 slides Oct 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Materi penyuluhan buat remaja sekolah


Slide Content

BIMBINGAN REMAJA USIA SEKOLAH Terampil Mengelola Diri Mendalami Isu Khas Pergaulan Remaja Mengendalikan Diri dan Mengelola Emosi Disampaikan Oleh : TINI HAYATUR ROHMAH , S.Ag.,M.H .

TUJUAN Memahami perubahan diri dan dinamika remaja Memiliki life skill: pengelolaan emosi , self protection, pengambilan keputusan , dan ketrampilan membangun relasi social Ketrampilan Komunikasi

Mengelola emosi Berkomunikasi yang sehat Mengambil keputusan materi

Waktu – Metode - Media WAKTU : 180 Menit METODE Presentasi Diskusi kelompok Simulasi personal Bedah kasus Praktek komunikasi bertingkat Ceramah dan tanya jawab MEDIA Modul 2: Terampil Mengelola Diri File power point Flipchart Kertas HVS Kertas metaplan Instrumen matrik emosiku Spidol besar , spidol kecil Lakban kertas Laptop, LCD, Screen.

Penjelasan Langkah 1: Mendalami Isu Khas Pergaulan Remaja Bagi peserta ke dalam 4 kelompok Tiap kelompok mendiskusikan 1 isu khas remaja : Remaja bertengkar dengan ortu Remaja terlibat tawuran Remaja berperilaku seksual aktif Remaja kecanduan media social (gadget) Pertanyaan kunci : apa yang didapatkan ketika remaja terlibat dengan permaslahan tsb ? Konsekuensi apa saja yang mungkin terjadi dari keterlibatan tersebut ? Setiap kelompok diminta untuk presentasi , lalu lakukan diskusi interaktif Ajak pesrta untuk menyimpulkan , beberapa poin kesimpulan penting : Seberapa besar pengaruh teman dalam menentukan pilihan / tindakan Isu khas remaja ini bukan hanya kasus 1-2 tapi dialami oleh sebagian besar remaja Dinamika psikologi pada masa remaja juga turut mempengaruhi Gunakan hasil diskusi untuk mendalaman pemahaman tentang : Hukum aksi – konsekuensi Terampil mengendalikan diri dan mengambil keputusan menjadi sangat penting untuk dimiliki agar nilai hidup yang kita yakini dan harapan masa depan dapat terjaga .

prinsip-prinsip yang mempengaruhi

Penjelasan Langkah 2: Mengendalikan Diri dan Mengelola Emosi Kepada setiap peserta dibagikan instrument “ Matrik Emosiku ”. Langkah ini juga dapat disajikan dengan cara menayangkan instrument “ Matrik Emosiku ” , kemudian peserta diminta untuk menyalinnya di lembar HVS/ buku jurnalnya . Minta masing-masing peserta untuk mengisinya . Setelah semua peserta selesai mengisi lembar Matrik Emosiku , fasilitator meminta peserta berkelompok per 4 orang dengan posisi berdiri dalam kelompok . Fasilitator menjelaskan aktivitas “ Patung Ekspresi ” untuk mengekspresikan emosinya , lalu dilanjutkan menjadi patung ekspresi kedua yaitu saat mereka berupaya meredakan emosinya . Fasilitator memberi contoh . Di dalam kelompok masing-masing , mintalah secara bergantian salah satu anggota kelompok mempraktekkan secara acak patung ekspresi 1 ( saat merasakan emosi tertentu ) lalu ketiga teman yang lain menebaknya . Lanjutkan dengan mempraktekkan patung ekspresi 2 ( saat berupaya meredakan emosi tersebut ), ketiga teman yang lain kembali menebaknya . Fasilitator memandu refleksi dari aktivitas yang telah dilakukan secara berkelompok ini . Lakukan diskusi interaktif dan ajak peserta untuk menyimpulkan . Poin kesimpulan : mengendalikan diri dan mengelola emosi menjadi penting agar dinamika psikologi tetap dalam konsisi yang sehat .

Pertanyaan Jawaban Apa yang biasanya membuat marah , senang , sedih , cemas ? Marah: Senang : Sedih : Cemas : Apa emosi negatif yang paling sering dirasakan ? Apa yang biasanya terjadi saat sedang dikuasai emosi negatif ? Apa yang biasanya dilakukan untuk meredakan emosi negatif ? Apa yang diharapkan dari orang-orang terdekat ? Matrik emosiku

Penjelasan Langkah 3 : Mengambil Keputusan Fasilitator mereview hukum aksi-konsekuensi Fasilitator melakukan diskusi interaktif terkait hal-hal penting yang perlu dipertimbankan dalam mengambil keputusan : Nilai/ prinsip hidup Tujuan / harapan / cita-cita Lingkar pengaruh ( Lingkar kendali dan lingkar peduli ) Sikap pro aktif Ajak peserta ( dalam kelompok ) untuk berlatih memetakan konsekuensi melalui aktivitas “ Kemungkinan ” dengan tema pergaulan tidak sehat . Fasilitator membagi peserta ke dalam beberapa kelompok ( misal 4 kelompok ). Setiap kelompok diminta melakukan pemetaan konsekuensi ( kemungkinan-kemungkina yang bisa terjadi ) sebagai resiko yang dihadapi dimualai dari pilihan : Pacaran VS Tidak Pacaran Beri waktu 10 menit untuk menyelesaikan diskusi kelompok , lalu kembali ke forum besar . Masing-masing kelompok secara bergantian membacakan hasil pemetaannya . Fasilitator membantu menyimpulkan Pergaulan remaja yang tidak sehat berda,pak pada kehancuran kehidupan di masa depan Pilihan sesaat berpengaruh sangat Panjang Dalam mengambil keputusan , salah satu yang harus selalu diingat adalah mempertimbangkan konsekuensinya .

Lingkar Kendali vs Lingkar Peduli

Fokus Proaktif Lingkaran Pengaruh Lingkaran Peduli Energi POSITIF Fokus Reaktif Lingkaran Pengaruh Lingkaran Peduli Energi NEGATIF Lingkaran Kepedulian Kondisi cuaca Kondisi ekonomi nasional Kondisi politik dunia Peraturan dan kebijakan pemerintah Pandangan dan pendapat orang lain tentang saya Lingkaran Pengaruh Pikiran , sikap , ucapan , tindakan , dan perilaku saya Pilihan dan keputusan yang saya buat Pandangan dan pendapat saya tentang orang lain

REAKTIF RESPONSIF TUJUAN HIDUP PRINSIP HIDUP KEMATANGAN

Penjelasan Langkah 4 : Keterampilan Komunikasi Fasilitator menjelaskan racun komunikasi , penawar racun komunikasi dan 4 level komunikasi dalam konflik , sebagai keterampilan yang diperlukan oleh remaja untuk mengelola hubungan dengan orang-orang di sekitarnya . Fasilitator perlu memberikan contoh-contoh racun komunikasi ( sikap menghakimi , sikap sinis , dan rasa takut ) sekaligus juga penawar racun ( buka pikiran , buka hati , dan buka tekad ). Fasilitator meminta peserta berpasangan mempraktekkan komunikasi bertingkat , dengan kasus-kasus yang biasa mereka temui , misalnya bertengkar dengan teman , berkonflik dengan guru, berkonflik dengan kakak / adik , atau berkonflik dengan orangtua . Tekankan kepada mereka untuk berlatih menggunakan penawar racun komunikasi . Fasilitator membantu peserta menyimpulkan dari pengalaman latihan berkomunikasi dalam konflik .

RACUN KOMUNIKASI PENAWAR RACUN KOMUNIKASI

4 fase KOMUNIKASI dalam konflik

TERIMA KASIH