PPT DIKLAT PEMBELAJARAN MENDALAM, DEEP LARNING IMTAQ.pptx

jonhamdi21 3 views 11 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

VMT dalam pembelajaran mendalam biasanya merujuk pada Vygotsky’s Model of Teaching atau dalam konteks Indonesia sering dipahami sebagai “Visi, Misi, Tujuan” pembelajaran mendalam. Namun, kalau terkait istilah khusus Pembelajaran Mendalam (PM) di kurikulum merdeka


Slide Content

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PEMBELAJARAN MENDALAM DALAM (PM) PADA KEGIATAN IMTAQ DI SMA N 1 TANJUNG SAKTI PUMI Drs. Jon Hamdi., M.M .,

Definisi : proses belajar yang menekankan pemahaman mendalam , keterhubungan antar ilmu , refleksi , dan penerapan nyata ( bukan sekadar hafalan ). Tujuan: membentuk siswa yang mampu berpikir kritis , kreatif , kolaboratif , serta memiliki karakter kuat . Fokus : Moral knowing → pengetahuan Moral feeling → penghayatan Moral action → tindakan nyata Konsep Pembelajaran Mendalam

Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 Tahun 2003 menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya menekankan aspek pengetahuan , tetapi juga membentuk manusia yang beriman , bertakwa , dan berakhlak mulia . pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi sangat relevan . Deep learning bukan sekadar hafalan (surface learning), melainkan pemahaman yang mendalam , keterhubungan antar ilmu , refleksi , serta penerapan nyata dalam kehidupan sehari-hari . Imtaq merupakan pembiasaan religius yang dilakukan secara rutin di sekolah untuk Menanamkan nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia , menguatkan budaya religius sekolah melalui kegiatan keagamaan yang berkesinambungan . KORELASI IMTAQ DAN DEEP LEARNING

KORELASI 8 DIMENSI PM DENGAN KEGIATAN IMTAQ DI SMA N 1 TANJUNG SAKTI PUMI Dimensi Profil Lulusan PM Korelasi dalam Kegiatan IMTAQ di SMA N 1 PUMI Implementasi konkret 1. Keimanan & Ketakwaan kepada Tuhan YME Membiasakan ibadah bersama sebagai bentuk penguatan iman dan takwa. Pembacaan Surah Yasin, Asmaul Husna, shalawat , dan doa bersama dengan khusyuk . 2. Kewargaan Menumbuhkan sikap saling menghargai dan toleransi dalam keberagaman. Siswa menghormati teman yang berbeda agama dengan mengikuti kegiatan lain secara positif ( siswa non muslim membersihkan lingkungan sekolah Ketika imtaq berlansgung ). Selepas kegiatan imtaq siswa mengumpulkan infaq dan sadokah untuk kegiatan sosial . 3. Penalaran Kritis Mengaitkan ajaran agama dengan konteks kehidupan nyata . Dalam tausyiah , siswa diajak berdiskusi mengenai makna Surah Yasin atau nilai Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari ( jujur , sabar , peduli ). 4. Kreativitas Menyalurkan ekspresi seni dan dakwah melalui kegiatan Islami. Penampilan hadroh , marawis , dan kreasi shalawat modern yang dipersembahkan siswa . 5. Kolaborasi Melatih kerjasama , saling mendukung , dan berbagi peran . Kegiatan dipimpin bergiliran : ada yang memimpin doa , menjadi imam, membacakan Asmaul Husna, atau tampil dalam hadroh . 6. Kemandirian Mendorong siswa mengambil peran aktif tanpa selalu diarahkan guru. Siswa menjadi MC, penceramah singkat ( tausiyah ), dan pengatur jalannya kegiatan . 7. Kesehatan Mengajarkan kebersihan diri dan lingkungan sebagai bagian dari iman . Setelah kegiatan Imtaq , siswa membersihkan area Mushollah / sekolah , menjaga adab berpakaian rapi dan sopan . 8. Komunikasi Melatih keterampilan berbicara, menyampaikan ide, dan berdakwah. Siswa yang bertugas menyampaikan tausiyah atau menjadi MC kegiatan Imtaq dengan bahasa santun dan komunikatif .

Nilai pembelajaran mendalam pada kegiatan imtaq 1.Berpusat pada siswa – siswa bukan hanya pendengar pasif , tetapi juga aktor utama yang memimpin jalannya acara. Hal ini sejalan dengan prinsip student centered learning. 2.Keterhubungan dengan kehidupan nyata – pembacaan Yasin, Asmaul Husna, dan shalawat bukan sekadar bacaan ritual, tetapi menjadi pembiasaan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa , baik di rumah maupun di masyarakat .

3. Refleksi nilai – tausyiah memberikan ruang bagi siswa untuk merenungkan nilai-nilai moral, akhlak , dan spiritual, serta mengaitkannya dengan pengalaman nyata mereka . 4. Penguatan karakter – melalui sistem petugas bergilir , siswa belajar disiplin , kerja sama , kepemimpinan , dan keberanian tampil di depan umum . 5. Budaya sekolah religius – pelaksanaan rutin setiap Jumat menjadikan IMTAQ sebagai tradisi positif yang membentuk kultur religius dan memperkuat Nilai pembelajaran mendalam pada kegiatan imtaq

Dengan demikian , kegiatan IMTAQ di SMA Negeri 1 Tanjung Sakti Pumi merupakan contoh konkret penerapan pembelajaran mendalam yang menekankan aspek kognitif ( pengetahuan agama), afektif ( keimanan , penghayatan , akhlak ), dan psikomotorik ( kedisiplinan , kepemimpinan , keterampilan sosial ). Melalui tindak lanjut yang tepat , kegiatan ini dapat terus dikembangkan menjadi model Pembelajaran Mendalam yang mendukung terwujudnya visi sekolah dalam membentuk generasi yang Siap,Oke dan berkarakter .

Selanjutnya perlu dilakukan . Measure, Reflect, and Change

1. Measure ( Mengukur ) Guru dan siswa melakukan pengukuran terhadap keberlangsungan kegiatan Imtaq : Kehadiran siswa : apakah seluruh siswa hadir dan terlibat aktif dalam kegiatan ( membaca Yasin, Asmaul Husna, shalawat , hadroh , tausyiah ). Keterlibatan siswa : apakah siswa yang bertugas (imam, MC, pembaca doa , pembaca tausiyah , tim hadroh ) melaksanakan tugas dengan baik . Suasana kegiatan : apakah kegiatan berjalan khusyuk , tertib , dan kondusif . 2. Reflect ( Merefleksikan ) Guru dan siswa merenungkan hasil pengukuran : Apakah siswa memahami makna bacaan Surah Yasin dan Asmaul Husna, atau hanya sekadar membaca ? Apakah penampilan hadroh dan marawis membuat suasana semakin menggembirakan , atau hanya formalitas ? Apakah siswa yang menyampaikan tausiyah sudah percaya diri dan komunikatif ? Bagaimana sikap siswa yang tidak bertugas , apakah tetap khusyuk atau malah kurang fokus ? Refleksi ini bisa dilakukan melalui diskusi singkat setelah kegiatan , atau dengan catatan guru pembina Imtaq . 3. Change ( Mengubah / Perbaikan ) Berdasarkan refleksi , sekolah bisa melakukan perubahan atau penyempurnaan : Rotasi tugas siswa lebih merata agar semua mendapat pengalaman memimpin doa , MC, atau tausiyah . Pendampingan tambahan bagi siswa yang masih kurang percaya diri dalam ceramah / tausiyah . integrasi nilai Imtaq dengan pelajaran lain, misalnya guru Bahasa Indonesia membantu siswa menyusun teks tausiyah , guru Seni membimbing penampilan hadroh . Pengayaan makna : sebelum membaca Yasin atau Asmaul Husna, guru/ siswa menjelaskan secara singkat maknanya agar tidak hanya sekadar ritual Peningkatan suasana sehat dan bersih : menambahkan kegiatan membersihkan mushola / kelas setelah Imtaq agar nilai iman dan kesehatan selaras .

kesimpulan Kegiatan IMTAQ di SMA Negeri 1 Tanjung Sakti PUMI merupakan bentuk nyata implementasi Pembelajaran Mendalam (PM) yang mengintegrasikan nilai religius , sosial , dan karakter siswa . Melalui keterlibatan aktif siswa dalam memimpin doa , membaca Surah Yasin, melantunkan Asmaul Husna, shalawat , hadroh / marawis , hingga menyampaikan tausiyah , kegiatan ini menumbuhkan kebiasaan spiritual yang berkesadaran , kepemimpinan , kedisiplinan , tanggung jawab , serta rasa kebersamaan . Selain memperkuat keimanan dan ketakwaan , IMTAQ juga mengembangkan 8 dimensi Profil Lulusan PM: komunikasi , kolaborasi , kreativitas , penalaran kritis , kemandirian , kewargaan , dan kesehatan . Agar lebih bermakna (meaningful), berkesadaran (mindful), dan menggembirakan (joyful), IMTAQ perlu didukung refleksi , evaluasi , dan inovasi berkelanjutan sehingga tidak hanya menjadi rutinitas ritual, tetapi juga sarana transformasi diri yang membentuk peserta didik menjadi insan berkarakter mulia , kritis , kreatif , dan berdaya dalam kehidupan nyata .

THANKS FOR YOUR ATTENTION