FIQIH JENAZAH MEMANDIKAN, MENGKAFANI, MENSHOLATI, DAN MENGUBURKAN JENAZAH DALAM FIQIH JENAZAH Oleh : Yusuf Abimanyu ( 101240016) Muhammad Daffa Riyadi ( 101240003)
Latar Belakang Pengurusan jenazah merupakan bagian dari kewajiban kolektif ( fardhu kifayah ) bagi kaum muslimin , yang meliputi memandikan , mengkafani , menshalati , hingga menguburkan jenazah . Keempat rangkaian ibadah ini memiliki dasar hukum , syarat , rukun , dan tata cara yang telah dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an, hadis , dan pendapat ulama fiqih .
Hukum Memandikan jenazah hukumnya fardhu kifayah , artinya bila sudah dilakukan oleh sebagian kaum muslimin , gugurlah kewajiban dari yang lain. Namun jika tidak ada seorang pun yang melakukannya , maka seluruh kaum muslimin di sekitarnya berdosa . Syarat Jenazah adalah seorang muslim . Jenazah masih memiliki anggota tubuh walaupun hanya sebagian . Orang yang memandikan harus muslim , berakal , baligh , dan amanah . Jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki , jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan , kecuali suami-istri masih boleh saling memandikan . Syarat , Dan Tata Cara Memandikan Jenazah Menurut Fiqih Islam
Tata Cara Jenazah diletakkan di tempat yang tinggi dan ditutup auratnya . Niat untuk memandikan jenazah karena Allah SWT. Disunahkan menggunakan sarung tangan . Membersihkan kotoran yang keluar dari tubuh jenazah . Mengwudukan jenazah seperti wudhu untuk shalat . Mencuci kepala dan rambut dengan sabun atau daun bidara . Mencuci seluruh tubuh , dimulai dari sisi kanan lalu kiri . Diulang minimal satu kali, maksimal tiga atau lima kali, hingga bersih . Setelah selesai , tubuh jenazah dikeringkan dengan kain .
Hukum Mengkafani jenazah juga fardhu kifayah bagi kaum muslimin . Syarat Kain kafan harus suci dan menutup seluruh tubuh jenazah . Sumber dana pengkafanan berasal dari harta peninggalan jenazah , jika tidak ada maka ditanggung keluarga , dan bila tidak mampu maka menjadi kewajiban kaum muslimin . Jumlah lapisan kafan sesuai kemampuan , tetapi minimal satu lapis yang menutup tubuh . Hukum , Syarat , Dan Tata Cara Mengkafani Jenazah Sesuai Syariat
Tata Cara Jenazah dibaringkan di atas kain kafan yang telah dipersiapkan . Dianjurkan memberi wewangian seperti kapur barus . Jenazah dipakaikan kain kafan dengan rapi , menutup seluruh tubuh . Untuk laki-laki dianjurkan tiga lapis kain putih tanpa jahitan , sedangkan perempuan lima lapis ( dengan tambahan kerudung dan baju kurung ). Ujung kain diikat agar kafan tidak terbuka .
Hukum , Syarat , Dan Tata Cara Melaksanakan Shalat Jenazah Hukum Shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah . Syarat Jenazah sudah dimandikan dan dikafani . Jenazah diletakkan di depan imam. Shalat dilakukan oleh muslim , dalam keadaan suci dari hadas , menutup aurat , dan menghadap kiblat . Tata Cara Niat dalam hati untuk shalat jenazah . Takbir pertama : membaca Al- Fatihah . Takbir kedua : membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Takbir ketiga : membaca doa untuk jenazah . Takbir keempat : membaca doa dan salam . Tidak ada ruku ’, sujud , duduk di antara dua sujud , maupun tahiyat .
Hukum , syarat , dan tata cara menguburkan jenazah menurut ketentuan Islam Hukum Menguburkan jenazah hukumnya fardhu kifayah , sebagai penyempurna kewajiban pengurusan jenazah . Syarat Kuburan harus cukup dalam untuk mencegah bau dan gangguan binatang . Jenazah dikuburkan di tempat yang layak dan terhormat . Jenazah dimasukkan ke dalam kubur dalam keadaan menghadap kiblat . Tata Cara Menggali kubur dengan ukuran sesuai tubuh jenazah , lebih dalam agar aman . Jenazah dibawa ke liang lahat dengan diiringi doa . Jenazah dimasukkan ke dalam kubur dari arah kaki, lalu diletakkan miring ke kanan menghadap kiblat . Ikatan kafan dilepaskan , terutama pada bagian kepala . Menutup liang lahat dengan tanah , disertai doa : “ Bismillahi wa ‘ ala millati Rasulillah ” . Kuburan ditinggikan sekadar satu jengkal , boleh diberi tanda , namun tidak boleh dibangun secara berlebihan .
Kesimpulan & Saran pengurusan jenazah bukan sekadar ritual, tetapi juga mengandung nilai ibadah , penghormatan , dan solidaritas antar sesama muslim . Hal ini sekaligus menjadi pengingat bagi yang hidup bahwa kematian adalah kepastian , sehingga setiap muslim hendaknya selalu mempersiapkan diri dengan amal shaleh . Melalui kajian fiqih jenazah ini , diharapkan kaum muslimin semakin memahami tata cara pengurusan jenazah sesuai tuntunan syariat Islam. Pengetahuan ini sebaiknya dipelajari sejak dini agar ketika menghadapi kematian keluarga , kerabat , atau sesama muslim , umat mampu melaksanakan kewajiban fardhu kifayah dengan baik dan benar . Saran Kesimpulan