PPT FUNGSI DAN KEGUNAAN HARTA (pembelajaran untuk siswa).pptx

DeviKhairunNisa2 0 views 20 slides Oct 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

Pentingnya menjadi konsumen yang bijak


Slide Content

Mengutamakan Fungsi daripada Gengsi Disusun Oleh: Wiradi Putra

Siswa berada dalam fase perkembangan di mana hubungan dengan teman sebaya sangat penting . Mereka cenderung ingin diterima dan diakui dalam kelompok sehingga muncul dorongan untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup dan penampilan teman-teman . Tekanan dari Teman Sebaya

Masa sekolah adalah masa pencarian jati diri , di mana siswa mulai mengeksplorasi minat , gaya , dan karakter yang membentuk identitas pribadi . Barang-barang yang dianggap “ keren ” atau sedang tren membantu mereka mengekspresikan identitas diri , yang bagi siswa sering kali terkait dengan hal-hal yang bersifat simbolik , seperti barang bermerek atau aksesori tertentu . Pencarian Identitas Diri

Media sosial memainkan peran besar dalam memengaruhi pola pikir siswa terhadap tren . Dengan melihat unggahan teman atau influencer, siswa sering kali merasa bahwa memiliki barang-barang tertentu adalah hal yang biasa dan bahkan diinginkan . Eksposur ini meningkatkan keinginan untuk memiliki barang yang sama , karena mereka ingin mengikuti gaya hidup yang dianggap “ideal” atau “ berkelas ” oleh banyak orang. Pengaruh Media Sosial

Remaja pada era ini tumbuh di lingkungan dengan budaya konsumerisme yang kuat, di mana memiliki barang-barang tertentu dianggap sebagai simbol keberhasilan atau status sosial. Hal ini mendorong siswa untuk menilai diri dan orang lain berdasarkan kepemilikan materi , sehingga gengsi menjadi faktor yang memengaruhi keputusan mereka dalam memilih barang . Budaya Konsumerisme di Kalangan Remaja

Di usia sekolah , siswa umumnya belum memiliki pemahaman yang matang tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan , serta belum memiliki konsep pengelolaan keuangan yang baik . Mereka cenderung membeli atau menginginkan sesuatu secara impulsif berdasarkan dorongan sosial atau emosi sesaat , tanpa mempertimbangkan fungsinya secara objektif . Ketidakmatangan dalam Pengelolaan Keinginan dan Kebutuhan

Siswa lebih sering fokus pada citra yang ingin mereka tampilkan kepada orang lain daripada fungsi atau manfaat barang tersebut bagi kehidupan mereka sehari-hari . Hal ini menyebabkan siswa lebih memilih barang-barang berdasarkan popularitasnya di kalangan teman sebaya daripada kegunaannya . Kurangnya Kesadaran tentang Pentingnya Fungsi Barang

Permintaan Siswa untuk Memiliki Barang Mewah Demi Gengsi di Sekolah

Seorang siswa meminta orang tuanya untuk membeli barang-barang mewah seperti ponsel terbaru , sepatu bermerek , atau tas branded karena melihat teman-temannya memiliki barang-barang tersebut di sekolah . Siswa merasa “ kurang ” atau tidak percaya diri jika tidak memiliki barang yang sama , sehingga muncul dorongan untuk menekan orang tuanya agar memenuhi keinginannya Situasi Kasus

Orang tua merasa keberatan dengan permintaan anaknya , terutama karena barang-barang tersebut bukan kebutuhan mendesak dan harganya cukup mahal. Selain beban finansial , orang tua juga khawatir bahwa memenuhi keinginan tersebut hanya akan membuat anaknya lebih fokus pada gengsi daripada nilai-nilai yang lebih penting . Reaksi Orang Tua

Untuk memberikan pengertian , orang tua berusaha berdiskusi dengan anaknya tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan , serta pentingnya memiliki barang yang fungsional , bukan sekadar demi gengsi . Orang tua juga mencoba menjelaskan kondisi keuangan keluarga agar anak memahami bahwa membeli barang mewah bukanlah prioritas yang sesuai dengan kemampuan mereka saat ini . Tindakan Orang Tua dalam Menghadapi Permintaan Anak

Awalnya , siswa merasa kecewa dan kurang puas karena keinginannya tidak dipenuhi , terutama karena merasa berbeda dari teman-temannya . Namun , melalui pembicaraan yang terus-menerus , siswa mulai memahami pandangan orang tuanya dan mulai melihat bahwa ada nilai lain yang lebih penting daripada sekadar gengsi . Respons Siswa Terhadap Penjelasan Orang Tua

Kasus ini menggambarkan tantangan yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari , yaitu mengelola keinginan akan barang-barang yang bersifat gengsi . Mengutamakan fungsi daripada gengsi tidak hanya membantu keluarga dalam hal finansial , tetapi juga mengajarkan siswa untuk lebih bijak dalam menilai kebutuhan dan prioritas . Pelajaran yang Dapat Diambil dari Kasus Ini

Cara Mengatasi Tekanan Sosial di Lingkungan Sekolah

Penting bagi siswa untuk memahami bahwa nilai diri mereka tidak ditentukan oleh barang yang mereka miliki . Mengembangkan rasa percaya diri dapat dilakukan dengan mengenali dan menghargai kelebihan atau prestasi yang mereka miliki , seperti kemampuan akademik , olahraga , seni , atau sifat-sifat baik seperti kejujuran dan kebaikan . Mengembangkan Rasa Percaya Diri Tanpa Gengsi

Siswa diajarkan untuk berpikir sebelum membeli : “ Apakah barang ini benar-benar akan membantu saya , atau saya hanya ingin memamerkannya kepada teman ?” Membatasi pengaruh media sosial juga bisa membantu , misalnya dengan lebih selektif dalam mengikuti akun atau konten yang tidak mendorong konsumerisme berlebihan . Mengelola Keinginan Secara Bijak

Jika siswa merasa tertekan karena perbedaan gaya hidup dengan teman-temannya , mereka bisa berbicara dengan orang tua atau guru untuk mendapatkan dukungan moral dan saran yang bijak . Orang tua dan guru bisa menjadi sumber nasihat dalam memahami pentingnya mengutamakan kesejahteraan emosional daripada mengikuti tren . Berkomunikasi dengan Orang Tua atau Guru

Siswa dapat diajarkan untuk menghargai perbedaan dan tidak merasa harus selalu “ menyesuaikan diri ” dengan orang lain. Fokus pada membangun karakter dan nilai-nilai yang kuat , seperti integritas , kerja keras , dan empati , yang akan lebih berarti dalam jangka panjang dibandingkan dengan barang-barang material. Menghargai Perbedaan dan Fokus pada Nilai- nilai Diri

Siswa bisa mengalihkan perhatian mereka dari tren dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang mereka sukai , seperti olahraga , seni , atau kegiatan ekstrakurikuler . Kegiatan ini tidak hanya mengurangi tekanan sosial , tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang berguna . Mencari Kegiatan yang Meningkatkan Keterampilan dan Hobi

Mengutamakan Fungsi Lebih Penting daripada Gengsi Tekanan Sosial Adalah Bagian dari Kehidupan, tapi Bisa Diatasi Pentingnya Pendidikan tentang Pengelolaan Keuangan Nilai Diri Bukan Ditentukan oleh Barang yang Dimiliki SIMPULAN
Tags