DISUSUN OLEH: KELOMPOK II KEBIJAKAN PENGAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK-ANAK KHUSUSNYA DALAM KONTEKS INDONESIA
PEMEROLEHAN BAHASA Pemerolehan bahasa (language acquisition) atau akuisisi bahasa adalah suatu proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar, implisit, dan informal. Pemerolehan bahasa juga disebut sebagai proses alami dalam diri seseorang untuk menguasai bahasa atau proses seseorang mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara verbal.
Pendekatan Pembelajaran Bahasa Inggris Menurut Bohannon dan Warren- Leubecker dalam dalam Cahyono (1997:136-137) terdapat empat pendekatan penguasaan bahasa Inggris. Keempat pendekatan itu adalah pendekatan behavioristik (behavioristic approach), pendekatan linguistic (linguistic approach), pendekatan interaksionis -kognitif (cognitive-interactionist approach) dan pendekatan interaksi sosial( socialinteraction approach).
Karakteristik Anak-Anak sebagai Pembelajar Bahasa Pembelajaran bahasa Inggris yang melibatkan anak-anak sebagai pembelajar mengharuskan guru selaku pengajar untuk memahami karakteristiknya. Hal ini dilakukan agar guru dapat menentukan metode apa yang tepat untuk dapat diterapkan kepada siswa nya. Karakteristik itu antara lain : 1.Mereka suka belajar sambil bermain. 2.Mereka dapat menceritakan apa yang mereka lakukan dan dengarkan 3.Mereka memiliki perhatian dan konsentrasi yang singkat (tidak tahan lama) 4.Mereka mempelajari bahasa Inggris dengan cara menyimak, menirukan dan mengucapkan 5.Mereka sebenarnya belum menyadari untuk apa belajar bahasa asing walaupun mereka senang dan bersemangat 6. Anak belajar dengan baik ketika mereka diberi motivasi untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan yang berhubungan dengannya.
Metode Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak-Anak Berikut beberapa metode pembelajaran bahasa Inggris bagi anak-anak yang dapat diterapkan : 1. Listen and Repeat Listen and Do Question and Answer Subtitution Draw and Colour See differences Kegiatan berpasangan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pemodelan dan Demonstrasi Concept Mapping
Kegiatan Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak-Anak Menurut Kasihani K.E. Suyanto (2008: 23), kegiatan anak dalam pembelajaran mencakup semua kompetensi bahasa yang berupa : 1. Keterampilan menyimak (listening) 2. Keterampilan berbicara(speaking) 3. Keterampilan membaca (reading) 4. Keterampilan Menulis(writing)
Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Anak-Anak Terdapat beberapa strategi (metode) dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk anak- anak,antara lain : Grammar Translation Method Metode Translation(the Translation Method) Pengajaran Langsung (Direct Method) The Audio – Lingual Method The Silent Way Suggestopedia Community Language Learning
Implikasi Positif Pembelajaran Bahasa Inggris pada Anak-Anak Pembelajaran bahasa Inggris pada anak-anak memiliki implikasi positif bagi kehidupan sehari-hari. Menurut Marcoz dalam Mulyadin (2012), terdapat tiga implikasi positif pembelajaran bahasa Inggris yaitu : 1. Aspek Kognitif (cognitive) 2. Kepribadian ( personality) 3. Sosial (societal).
KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI ANAK-ANAK Seiring dengan bergulir nya arus globalisasi, bahasa kedua yang didapat anak tidak lagi hanya bahasa Indonesia akan tetapi ditambah lagi dengan bahasa Inggris. Milafaila (2011) merangkum beberapa kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia SD. Di antaranya adalah kebijakan Depdikbud RI menyatakan bahwa Sekolah Dasar dapat menambah mata pelajaran dalam kurikulum nya, dengan syarat pelajaran ini tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan Nasional. Kebijakan ini kemudian ditindak lanjuti melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris lebih dini sebagai satu mata pelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar. Kebijakan tentang program bahasa Inggris ini selanjutnya ditindaklanjuti oleh beberapa propinsi yang menyatakan bahwa mata pelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal pilihan menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib.
Kebijakan Pembelajaran Bahasa Inggris dalam Perspektif Kompetensi Antar budaya Berdasarkan Undang-Undang No.24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan setiap warga negara Indonesia diperintahkan untuk menguasai bahasa asing tanpa mengurangi rasa nasionalisme karena bahasa Indonesia diharapkan menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Undang-undang tersebut juga dengan jelas mengatur posisi Bahasa Indonesia, Bahasa daerah dan Bahasa Asing. Dalam undang-undang tersebut status bahasa Inggris tidak disebutkan yang menunjukan kebijakan pemerintah dalam penekanan hegemoni bahasa Inggris agar masyarakat Indonesia lebih mencintai budaya dan bahasa Indonesia.