SISTEM SARAF
DAN PERILAKU
Bunga Zalia Luthfihanna
Latifah Nazwa
Marsa Jopita Lia
latar belakangSistem saraf merupakan pusat pengendali utama
dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk
menerima, memproses, dan merespons berbagai
rangsangan dari lingkungan internal maupun
eksternal. Melalui jaringan kompleks yang terdiri
atas otak, sumsum tulang belakang, dan saraf
perifer, sistem saraf memungkinkan manusia untuk
berpikir, merasakan, bergerak, serta beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi di sekitarnya.
1. Korteks serebral (cerebral cortex)
2. Sistem limbik
3. Lobus frontal (frontal lobe)
4. Hipotalamus
5. Batang otak (brainstem)Peran Otak dalam
Mengendalikan Perilaku
Otak adalah pusat kendali
sistem saraf yang mengatur
pikiran, gerakan, emosi,
pernapasan, dan denyut
jantung. Ketika menerima
rangsangan, otak memproses
informasi dan menghasilkan
respons.
Sistem Saraf Pusat (SSP): terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang. Otak memproses informasi dan
sumsum tulang belakang menjadi jalur komunikasi
utama dengan tubuh.
Sistem Saraf Perifer (SSP): jaringan saraf yang
menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang
dengan organ, indra, dan otot.
Contoh: saat menyentuh benda panas, saraf di kulit
mengirim sinyal ke otak melalui sumsum tulang
belakang. Struktur Sistem Saraf Pusat dan
Perifer
Otak (Brain)
Cerebrum (otak besar): mengatur fungsi kognitif, ingatan,
kesadaran, dan perilaku.
Cerebellum (otak kecil): mengatur keseimbangan, koordinasi, dan
gerakan halus.
Diencephalon (diensefalon): meliputi thalamus (pusat pengatur
sensorik) dan hipotalamus (mengatur hormon, suhu tubuh, lapar,
emosi).
Batang otak (brainstem): terdiri dari mesensefalon (otak tengah),
pons, dan medula oblongata yang mengatur fungsi vital seperti
pernapasan, denyut jantung, serta refleks dasar.Struktur Sistem Saraf Pusat dan
Perifer
Pokok
Pembahasan
Penyebab Umum
• Cedera: kecelakaan, benturan kepala, patah
tulang belakang.
• Infeksi: meningitis, ensefalitis.
• Gangguan sirkulasi darah: stroke, perdarahan
otak.
• Kelainan genetik: Huntington, distrofi otot.
• Penyakit degeneratif: Alzheimer, Parkinson.
• Gangguan kimia/elektrik: epilepsi,
ketidakseimbangan neurotransmiter.
• Tumor: jinak maupun ganas pada otak/sumsum
tulang belakang.
Gangguan Sistem Saraf
1. Gangguan Otak
2. Gangguan Sumsum Tulang Belakang
3. Gangguan Saraf TepiJenis-Jenis Gangguan Sistem Saraf
Sistem saraf adalah pusat pengatur yang sangat penting dalam membentuk dan
mengendalikan perilaku manusia. Melalui kerja sama antara sistem saraf pusat (otak
dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer, tubuh mampu menerima
rangsangan, memproses informasi, serta menghasilkan respons yang sesuai. Otak
berperan dalam mengatur fungsi kognitif, emosi, dan pengambilan keputusan,
sementara neurotransmiter berfungsi sebagai penghubung antar sel saraf yang
memungkinkan terbentuknya motivasi, ingatan, dan kebiasaan. Dengan demikian,
perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor psikologis, tetapi juga
merupakan hasil interaksi kompleks antara proses biologis, kimiawi, dan lingkungan.
Gangguan atau kerusakan pada sistem saraf dapat menimbulkan perubahan
perilaku, penurunan fungsi kognitif, hingga gangguan emosional, yang menunjukkan
betapa eratnya hubungan antara sistem saraf dan perilaku. kesimpulan