PPT Kelompok 9_STBM.pptxffffffccccccccccccc cxcxc

zulfikrimunawirnasut 0 views 30 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

ccfcc


Slide Content

PENDEKATAN PEMBELAJARAN Dosen Pengampu : Dr. Ajat Sudrajat, M.Si Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar Kimia Kelompok 9 Togi P. T. Siahaan Nazwa Sinaga Anjelina Olimvia

KELOMPOK 9 Togi P. T. Siahaan > Moderator Nazwa A. Sinaga > Pemateri 1 Anjelina Olimvia > Pemateri 2 Togi P. T. Siahaan Nazwa Sinaga Anjelina Olimvia

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk mengembangkan potensi peserta didik secara utuh, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Seiring perkembangan zaman, guru dituntut untuk mampu merancang pembelajaran yang tidak hanya efektif, tetapi juga bermakna dan kontekstual. Kunci untuk mencapai hal tersebut terletak pada pemahaman dan penerapan pendekatan pembelajaran yang tepat. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN & TANTANGAN MODERN Togi P. T. Siahaan Nazwa Sinaga Anjelina Olimvia

Teori belajar modern kini menekankan pentingnya pendekatan yang berpusat pada siswa atau student-centered approach. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kompetensi inti abad ke-21 yang dikenal sebagai 4C, yaitu Berpikir Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, dan Komunikasi. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran harus dirancang agar adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa di era digital ini. KEBUTUHAN KETERAMPILAN ABAD KE-21

DEFINisi Pendekatan Pembelajaran Secara harfiah, "approach" berarti cara memulai sesuatu. Dalam konteks pendidikan, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap keseluruhan proses pembelajaran. Ini adalah sebuah ancangan konseptual yang memberi arah pada metode pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Pendekatan Konstruktivisme didasarkan pada prinsip bahwa belajar bukanlah proses pasif menerima informasi, melainkan proses aktif membangun atau mengonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Tokoh utama yang mengusung teori ini adalah Jean Piaget, Lev Vygotsky, dan John Dewey. PENDEKATAN KONSTRUKtivisme JEAN PIAGET JOHN DEWEY LEV VYGOTSKY

KARAKTERISTIK PENDEKATAN Konstruktivisme Dalam pendekatan ini, siswa berperan aktif membangun pemahamannya sendiri, sementara guru bertindak sebagai fasilitator. Penekanannya ada pada proses belajar, bukan semata-mata pada hasil akhir. Kelebihannya adalah meningkatkan kemandirian dan berpikir kritis, namun kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang lebih lama dan fasilitas yang mendukung.

Pendekatan Saintifik atau Scientific Approach adalah proses pembelajaran yang dirancang agar siswa melalui pengalaman belajar yang mirip dengan kerja seorang ilmuwan. Proses ini meliputi langkah-langkah yang dikenal sebagai 5M, yaitu Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi atau Menganalisis, dan Mengomunikasikan. PENDEKATAN SAINTIFIK

Kelebihan utama pendekatan ini adalah melatih siswa untuk berpikir ilmiah, logis, dan terlibat aktif, sejalan dengan tuntutan keterampilan 4C. Namun, kelemahannya adalah tidak semua materi pelajaran cocok dengan pendekatan ini, serta memerlukan persiapan yang matang dan sarana pendukung yang memadai. KELEBIHAN & KELEMAHAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Pendekatan Kontekstual (CTL) Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) berprinsip bahwa pembelajaran akan lebih bermakna jika materi pelajaran dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata siswa. Pendekatan ini dibangun di atas tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian autentik.

Dengan menghubungkan materi ke dunia nyata, seperti belajar matematika melalui aktivitas jual beli, materi menjadi lebih mudah dipahami dan motivasi belajar siswa meningkat. Ini adalah kelebihan utamanya. Namun, kelemahannya adalah menuntut guru untuk selalu kreatif dalam menemukan konteks yang relevan bagi setiap siswa. KELEBIHAN & KELEMAHAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Pendekatan Humanistik Pendekatan Humanistik memandang pendidikan sebagai proses "memanusiakan manusia". Fokusnya adalah pada pengembangan seluruh aspek individu secara utuh, meliputi kognitif, afektif, sosial, dan emosional. Guru diharapkan mampu menciptakan suasana kelas yang empatik, hangat, dan tidak menghakimi untuk mendorong aktualisasi diri siswa.

Pendekatan ini sangat efektif dalam meningkatkan harga diri dan motivasi intrinsik siswa, sehingga sangat cocok untuk pendidikan karakter. Akan tetapi, kelemahannya adalah hasil belajar sulit diukur secara kuantitatif dan sering dianggap "terlalu lunak" dalam sistem pendidikan yang berorientasi pada nilai akademis yang kaku. KELEBIHAN & KELEMAHAN PENDEKATAN HUMANISTIK

Pendekatan Behavioristik Pendekatan Behavioristik mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku yang dapat diamati, yang terjadi sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Konsep kuncinya adalah penguatan atau reinforcement, yang diberikan melalui hadiah (reward) untuk perilaku yang diinginkan atau hukuman (punishment) untuk perilaku yang tidak diinginkan.

Pendekatan ini sangat cocok untuk pembelajaran keterampilan dasar atau teknis yang membutuhkan pengulangan, seperti latihan soal, dan efektif untuk membentuk disiplin. Namun, kelemahannya adalah cenderung mengabaikan proses berpikir internal dan kreativitas siswa, serta dapat menciptakan ketergantungan pada imbalan eksternal. KELEBIHAN & KELEMAHAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK

Pendekatan kognitif Berbeda dengan Behaviorisme, Pendekatan Kognitif memandang belajar sebagai proses mental internal yang terjadi di dalam otak. Proses ini mencakup aktivitas seperti mengingat, memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah. Strategi yang umum digunakan adalah peta konsep, scaffolding atau dukungan bertahap, dan pemberian pertanyaan tingkat tinggi (HOTS).

Kelebihan pendekatan ini adalah kemampuannya untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan membangun struktur pengetahuan yang terorganisir. Namun, kelemahannya adalah materi bisa menjadi terlalu abstrak bagi siswa yang belum siap secara kognitif dan terkadang kurang memperhatikan aspek emosional serta sosial siswa. KELEBIHAN & KELEMAHAN PENDEKATAN KOGNITIF

Pendekatan Integratif/Interdisipliner Pendekatan Integratif atau Interdisipliner adalah cara mengajar dengan menghubungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema pembelajaran yang sama. Tujuannya adalah untuk menghilangkan sekat-sekat antar disiplin ilmu dan menunjukkan kepada siswa bahwa berbagai ilmu pengetahuan saling terkait dalam memecahkan masalah di kehidupan nyata.

Pendekatan ini membuat pembelajaran lebih bermakna dan kontekstual, serta melatih siswa untuk berpikir secara holistik dan sistemik. Namun, tantangan terbesarnya adalah memerlukan koordinasi dan kolaborasi yang kuat antar guru mata pelajaran, serta seringkali menyulitkan dalam proses penilaian yang terpisah per mata pelajaran. KELEBIHAN & KELEMAHAN PENDEKATAN INTEGRATIF

Pendekatan Berbasis Proyek (PjBL) Pendekatan Berbasis Proyek atau Project-Based Learning (PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek nyata sebagai media utama. Siswa secara kolaboratif mengerjakan sebuah proyek dalam periode waktu tertentu, dengan fokus pada produk akhir sebagai bukti pemahaman dan penguasaan materi.

PJBL sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21, menghasilkan produk belajar yang nyata, dan meningkatkan motivasi serta tanggung jawab siswa. Namun, kelemahannya adalah memerlukan alokasi waktu yang panjang, manajemen kelas yang baik dari guru, dan tidak semua siswa siap untuk belajar secara mandiri. KELEBIHAN & KELEMAHAN PJBL

Pendekatan Berbasis Masalah (PBL) Pendekatan Berbasis Masalah atau Problem-Based Learning (PBL) menggunakan masalah nyata sebagai pemicu atau titik awal dari proses pembelajaran. Siswa ditantang untuk mencari solusi atas masalah tersebut, di mana peran guru adalah sebagai fasilitator yang membimbing proses berpikir siswa tanpa memberikan jawaban secara langsung.

PBL sangat baik untuk melatih kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, kemandirian, dan kolaborasi. Akan tetapi, pendekatan ini membutuhkan tingkat kematangan berpikir dari siswa dan rentan mengalami kegagalan jika masalah yang diberikan terlalu abstrak, terlalu mudah, atau di luar jangkauan pengetahuan siswa. KELEBIHAN & KELEMAHAN PBL

Pendekatan Kooperatif Pendekatan Kooperatif atau Cooperative Learning menekankan pada struktur pembelajaran yang melibatkan kerja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Siswa didorong untuk saling membantu dalam mencapai tujuan belajar bersama, dengan konsep kunci berupa interdependensi positif dan tanggung jawab individual.

Pendekatan ini terbukti mampu meningkatkan kerja sama, toleransi, dan keterampilan sosial, serta membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui bantuan teman sebaya. Namun, risikonya adalah adanya dominasi siswa yang lebih pintar dalam kelompok atau munculnya fenomena free-rider, yaitu siswa pasif yang hanya "numpang nama". KELEBIHAN & KELEMAHAN PENDEKATAN KOOPERATIF

Peran Guru dalam Pemilihan Pendekatan Seorang guru tidak dapat mengandalkan satu pendekatan untuk semua situasi. Pemilihan pendekatan yang tepat harus didasarkan pada beberapa prinsip, yaitu kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, konteks materi yang diajarkan, kesiapan dan karakteristik siswa, serta ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung.

Dalam pembelajaran modern, peran strategis guru telah bergeser. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber ilmu, melainkan bertindak sebagai fasilitator yang memandu proses belajar, motivator yang menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, mediator yang menjembatani materi dengan realitas, serta evaluator dan inovator pembelajaran. PERAN GURU DALAM PENERAPAN

SESI TANYA JAWAB Simfoni materi kami telah sampai pada not terakhirnya, namun kami rasa ini bukan akhir, melainkan sebuah interlude . Sekarang, mari kita buka gerbang menuju festival ide , di mana setiap pertanyaan adalah lampion yang akan menerangi taman diskusi kita. Bagi teman-teman yang sudah membawa kembang api penasaran, panggung ini kami gelar dengan segala keindahannya. Untuk itu bagi teman-teman yang ingin bertanya, dipersilahkan. Baik, spotlight pada materi utama sudah kami matikan, tapi kami yakin spotlight di benak teman-teman justru baru menyala. Selamat datang di sesi red carpet tanya jawab, di mana setiap pertanyaan akan berpose di panggung dialektika kita. Jangan ragu untuk melontarkan pertanyaan paling glamour dan paling menantang. The premiere is now open for discussion.

Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang guru dalam mengarahkan pengajaran. Terdapat beragam pendekatan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan pendekatan yang tepat, di mana guru berperan sebagai fasilitator dan inovator, adalah kunci untuk membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21. KESIMPULAN

TERIMA KASIH Dengan berakhirnya slide terakhir, usai sudah perjalanan kita menyusuri galeri seni bernama Pendekatan Pembelajaran. Jika ada kepala yang sedikit berasap, anggap saja itu proses rendering ide-ide brilian. Misi kami adalah menyalakan satu percikan inspirasi yang semoga terus menyala terang & kami berharap, dari sekian banyak palet warna yang kami tawarkan, teman-teman menemukan kuas yang tepat untuk melukis mahakarya, baik di mata kuliah ini, maupun di mata kuliah lainnya. Terima kasih telah menjadi audiens yang luar biasa.
Tags