KONSEP DASAR ASUHAN BERSPEKTIF GENDER DAN HAM Pengertian Gender dan HAM dalam Kesehatan Pengertian gender berkaitan dengan peran dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki . Hal ini ditentukan oleh nilai-nilai sosial budaya yang berkembang .
Laki-laki dan perempuan , di semua lapisan masyarakat memainkan peran yang berbeda , mempunyai kebutuhan yang berbeda , dan menghadapi kendala - kendala yang berbeda pula . Nilai dan aturan bagi laki-laki dan perempuan di setiap masyarakat berbeda sesuai dengan nilai sosial-budaya setempat dan seringkali berubah seiring dengan perkembangan budaya .
Gender adalah perbedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk, dibuat dan dikonstruksi oleh masyarakat dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman akibat konstruksi sosial Bias gender adalah suatu pandangan yang menunjukkan adanya keberpihakan kepada kaum laki-aki daripada perempuan. Relasi gender adalah menyangkut hubungan laki-laki dan perempuan dalam kerja sama saling mendukung atau saling bersaing satu sama lain. Perspektif gender adalah menyamakan perlakuan dan hak antara pria dan wanita dalam arti yang luas.
Menurut UU RI. No : 39/1999 Tentang Kesehatan , HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hak-hak keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormarti, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM bagian dari manusia secara utuh dan sudah ada sejak manusia lahir. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, pendidikan, politik atau asal usul sosial budaya.
Manfaat asuhan berspektif gender dan HAM Asuhan yang dilakukan dituntut tanggap terhadap fakta yang terjadi, menyesuaikan dengan keadaan atau kondisi pasien dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan pasien dengan mengikuti prosedur yang sesuai dengan evidence based asuhan kebidanan, yang tentu saja berdasar kepada hal-hal yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu: standar asuhan kebidanan, standar pelayanan kebidanan, kewenangan bidan komunitas, fungsi utama bidan bidan bagi masyarakat. Fungsi utama profesi kebidanan, ruang lingkup asuhan yang diberikan.
Praktik Asuhan Berspektif Gender dan HAM dalam Kebidanan dan Lingkungan Kesehatan Berdasarkan Permenkes No. 900/ Menkes /SK/VII/2002 , Praktik kebidanan dalam usaha berspektif gender dan HAM meliputi pelayanan terhadap kebidanan , pelayanan terhadap Keluarga Berencana dan pelayanan terhadap kesehatan masyarakat .
Asuhan kebidanan yang dapat di berikan pada wanita sepanjang siklus kehidupan antara lain : Bayi dan Anak ASI Esklusif Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan dengan gizi seimbang Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit Pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan (KTP) Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki - laki dan perempuan .
Remaja Gizi seimbang Informasi tentang kesehatan reproduksi Pencegahan kekerasan seksual ( perkosaan ) Pencegahan terhadap ketergantungan Napza Perkawinan pada usia yang wajar Peningkatan pendidikan , keterampilan , penghargaan diri dan pertahanan terhadap godaan dan ancaman .
Usia Lanjut Perhatian pada problem meno / ando -pause Perhatian pada penyakit utama degeneratif , termasuk rabun , gangguan mobilitas dan osteoporosis Deteksi dini kanker rahim dan kanker rahim Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : penyakit sistem sirkulasi , kekerasan , prolaps /osteoporosis, kanker saluran reproduksi , payudara dan kanker prostat , ISR/IMS/HIV/AIDS Pendekatan yang dapat dilakukan : dipengaruhi oleh pengalaman reproduksi sebelumnya , diagnosis, informasi dan pengobatan dini .
Perspektif Gender terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja Perempuan dapat dipengaruhi oleh 2 hal sebagai berikut : Faktor biologis yang di tetapkan oleh kromosom Faktor fisiologis dan bentuk biologis alat – alat reproduksi remaja perempuan menyebabkan mereka lebih mudah ketularan PMS di bandingkan dengan anak laki – laki . Faktor Gender Faktor sosial budaya dengan norma – norma dan “ aturan main” sangat mempengaruhi cara berpikir . Sikap dan perilaku perempuan dan laki – laki . Gender juga sangat menentukan bagaimana hubungan antara remaja dan bagaimana orang lain memperlakukan remaja laki – laki dan perempuan .
Perspektif Gender terhadap masalah kesehatan Reproduksi Remaja Laki – laki Remaja laki – laki mempunyai masalah kesehatan reproduksi yang dapat berubah menurut siklus kehidupan , serta di pengaruhi oleh budaya . Ketika anak laki – laki mencapai masa pubertas , mereka mulai merasakan perubahan fisik termasuk perubahan suara , munculnya alat kelamin sekunder serta meningkatkan perkembangan jaringan otot .
Peran Remaja Laki – Laki terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja Perempuan Mendorong remaja perempuan untuk mendapatkan gizi yang seimbang . Mencegah penyebaran penyakit menular seksual kepada remaja perempuan . Mencegah segala bentuk kekerasan terhadap remaja perempuan .
Mendukung partisipasi dalam organisasi kemasyarakatan termasuk akses terhadap kehidupan sosial , politik dan kesempatan mendapat pendidikan . Mendukung hak remaja perempuan dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan pendidikan serta menghormati persamaan hak dengan laki – laki .
Kesehatan Reproduksi Remaja sebagai Hak Asasi Manusia (HAM) Kesehatan adalah hak setiap manusia yang merupakan bagian dari harkat martabatnya sebagai manusia . Hak kesehatan reproduksi dan seksual mencakup hak – hak yang telah diakui dalam perilaku peraturan perundang – undang nasional , dokumen – dokumen internasional hak – hak asasi manusia .
Contoh Praktik Asuhan Berspektif Gender dan HAM dalam Pelayan Kebidanan Secara kodrati , perempuan dan laki-laki adalah dua jenis kelamin yang berbeda . Perbedaan yang bersifat universal tersebut , sayangnya banyak disalah artikan sebagai sebuah sekat yang membentengi ruang gerak . Dalam perkembangannya kemudian , jenis kelamin perempuan lebih banyak menerima tekanan , hanya karena secara kodrati perempuan dianggap lemah dan tak berdaya .
Secara biologis , perempuan melahirkan , menstruasi dan menyusui , sementara pria tidak . Perempuan memiliki payudara yang berfungsi untuk menyusui , laki-laki tidak punya . Demikian juga jakun dan testikel yang dimiliki pria , tidak dimiliki kaum hawa . Juga mitos gender seputar hubungan seksual , dimana isteri tabu meminta suaminya untuk pakai kondom . Jadi yang ber -KB adalah kaum perempuan .