naufalathiyarachman1
2 views
26 slides
Aug 31, 2025
Slide 1 of 26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
About This Presentation
buat bahan materi kalian semoga bermanfaat
Size: 6.8 MB
Language: none
Added: Aug 31, 2025
Slides: 26 pages
Slide Content
Pertumbuhan & reproduksi mikroorganisme Amelinda Salsa Bela Dwi Cahyani Paltinauli Simbolon Naufal Athiya Rachman Silvia Simarmata Kelompok 5
Pembahasan course title 2
Pertumbuhan Pertumbuhan merupakan proses perubahan bentuk yang semula kecil kemudian menjadi besar . Pertumbuhan menyangkut pertambahan volume dari individu itu sendiri sedangkan . Perkembangan diartikan sebagai suatu proses menuju tingkat kedewasaan yang ditandai dengan adanya peningkatan kuaitas sebagaimana layaknya makhuk hidup dewasa . Pertumbuhan pada umumnya tergantung pada kondisi bahan makanan dan juga lingkungan .
Reproduksi merupakan suatu proses biologi yang dilakukan oleh organisme untuk menghasilkan keturunan yang baru . Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah . Reproduksi dibedakan menjadi dua yaitu reproduksi seksual dan reproduksi aseksual . Reproduksi
Pertumbuhan Mikroorganisme course title Pertumbuhan mikroorganisme yang bersel satu ( uniseluler ) berbeda dengan mikroorganisme yang bersel banyak ( multiseluler ). Pada organisme multiseluler ( banyak sel ), yang disebut pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel perorganisme , di mana ukuran sel juga menjadi lebih besar . Pada organisme uniseluler ( bersel satu tunggal ) pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel , yang juga berarti pertambahan jumlah organisme yang membentuk populasi atau suatu biakan . Pada organisme soenositik ( aseluler ), selama pertumbuhan ukuran sel menjadi besar , tetapi tidak terjadi pembelahan sel. 5
Pertumbuhan Mikroorganisme Pertumbuhan mikroorganisme terjadi melalui empat fase . Adapun fase-fase pertumbuhan mikroorganisme adalah sebagai berikut : Fase lag ( fase masa persiapan , fase adaptasi , adaptation phase) Fase pertumbuhan ( fase logaritme , fase eksponensial , logaritma phase) Fase stationer Fase kematian 6
Pertumbuhan Mikroorganisme Fase lag Fase lag merupakan periode penyesuaian diri mikroorganisme terhadap lingkungan dan lamanya mulai dari satu jam hingga beberapa hari . Lama waktu ini tergantung pada macam bakteri , umur biakan , dan nutrien yang terdapat dalam medium yang disediakan . Waktu yang diperlukan pada faseini digunakan untuk mensintesa enzim . Sehingga mencapai konsentrasi yang cukup untuk melaksanakan pertumbuhan ekponensial . 7
Pertumbuhan Mikroorganisme 2. Fase pertumbuhan Fase pertumbuhan merupakan periode pembiakan yang cepat dimana sel-sel membelah sehingga jumlahnya meningkat secara logaritma sesuai dengan pertambahan waktu . Pada fase ini dipengaruhi oleh faktor biologis dan non- biologis . 8
Pertumbuhan Mikroorganisme Fase stationer Fase ini merupakan suatu keadaan seimbang antara laju pertumbuhan dengan laju kematian , sehingga jumlah keseluruah bakteri yang hidup akan tetap . Beberapa bakteri biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti antibiotika dan polimer pada fase ini . 9
Pertumbuhan Mikroorganisme 4. Fase kematian Pada fase kematian , laju kematian bakteri melampaui laju pembiakan bakteri . Hal ini disebakan karena habisnya jumlah makanan dalam medium sehingga pembiakan bakteri terhenti dan keadaan lingkungan yang jelek karena semakin banyaknya hasil metabolit yang tidak berguna dan mengganggu pertumbuhan bakteri . 10
Bakteri 12 Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi . Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler ( bersel tunggal ), prokariota / prokariot , tidak mengandung klorofil , serta berukuran mikroskopik ( sangat kecil ). Reproduksi bakteri dilakukan dengan dua cara , yaitu aseksual dan seksual .
Bakteri 13 Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner. Pertumbuhan Tunas Untuk metode pertumbuhan tunas, pada sel bakteri reproduksi dimulai dengan tumbuh dan berkembangnya sebuah tonkolan kecil pada salah satu ujung sel. Tunas ini mereplikasi genom , tumbuh membesar , menjadi sel anakan , dan pada akhirnya memisahkan diri dari sel induknya untuk menjadi bakteri baru . Fragmentasi Selama dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan , bakteri umumnya akan melakukan reproduksi melalui metode fragmentasi . Protoplasma bakteri mengalami kompartementalisasi membentuk gonidia. Setelah kondisi lingkungan mulai menguntungkan , gonidia ini kemudian menjadi bakteri baru dengan replikasi genom pada setiap fragmennya .
Bakteri 14 Reproduksi aseksual bakteri dilakukan melalui pertumbuhan tunas, fragmentasi, dan pembelahan biner. 3. Pembelahan Biner Pembelahan biner adalah cara yang paling umum ditemukan dalam proses reproduksi bakteri . Kendati demikian , pembelahan biner lazimnya hanya terjadi bila kondisi lingkungan sekitar dalam kondisi menguntungkan .
Bakteri 15 Istilah reproduksi seksual sebetulnya tidak tepat digunakan untuk mengistilahkan cara reproduksi bakteri ini . Mengingat , meski terjadi perpindahan materi genetik antar bakteri , namun dalam prosesnya perpindahan ini tidak menghasilkan zigot . Oleh karenanya , para ahli menyebut proses reproduksi bakteri ini dengan nama paraseksual . Reproduksi paraseksual sendiri meliputi 3 tahapan atau cara , yaitu konjugasi , transformasi , dan transduksi . Transformasi Transformasi adalah proses perpindahan sedikit materi genetik (DNA) atau bahkan hanya 1 gen saja dari satu bakteri ke bakteri lainnya . Perpindahan ini meliputi proses fisiologis yang kompleks melalui lisis secara alamiah maupun kimiawi .
Bakteri 16 Transduksi Transduksi adalah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain dengan bantuan bakteriofag atau virus menginfeksi bakteri .
Bakteri 17 Konjugasi Konjugasi adalah perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui jembatan sitoplasma . Bakteri pemberi materi genetik (DNA) disebut bakteri donor. Bakteri ini memiliki tonjolan yang disebut pili. Organel tersebut berfungsi sebagai alat yang mempermudah tubuh bakteri menempel dengan bakteri penerima donor.
Virus 18 Reproduksi virus terdiri dari dua siklus yaitu , litik dan lisogenik
Virus 19 Siklus litik Disebut siklus litik karena pada fase akhir dari siklus ini terjadi peristiwa lisisnya dinding sel bakteri akibat terbentuknya banyak virus barudi dalam sel bakteri . Fase adsorbs Fase penetrasi Fase sintesis Fase perakitan / pematangan Fase lisis
Virus 20 2. Siklus Lisogenik Disebut siklus lisogenik karena terjadi proses penyatuan DNA virusdengan DNA bakteri , penyatuan DNA tersebut disebut dengan istilahlisogeni . Dalam siklus lisogenik , bakteri tidak mengalami peristiwa litikkarena virus tidak langsung memproduksi tubuh-tubuh virus baru . Virus memasukkan DNA ke dalam sel bakteri , DNA tersebut kemudian akanmenyatu dengan DNA bakteri . Apabila bakteri membelah diri , maka DNAvirus akan membelah pula sehingga mengalami penggandaan . Fase adsorbs Fase penetrasi Fase penyisipan Fase penggandaan Fase pemisahan
Cendawan Mikroskopis course title 21 Cendawan adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora, tetapi tidak mempunyai klorofil.
Cendawan Mikroskopis course title 22 Jamur ini biasa nya hidup di daerah rizosfer yang kaya akan mineral dan nutrisi . Selain itu , jamur ini memiliki kemampuan menginduksi ketahanan tanaman terhadap penyakit dan juga dapat menyuburkan tanaman sebagai biofertilizer.
Golongan Cendawan course title 23 Dari cara hidupn ya cenda w an dapat dipisahkan kedalam empat golongan besar yaitu : 1. Parasit 2. Saprob 3. Komensal 4. Simbion
Klasifikasi Cendawan Mikroskopis course title Klasifikasi cendawan dibagi menjadi dua yaitu ; cendawan sejati dan organisme mirip cendawan . Contoh cendawan sejati ialah chytridiomycota , zygomycota , ascomycota , basidiomycota dan deuteromycota . Sedangkan contoh untuk organisme mirip cendawan ialah myxomycota , plasmodiophoromycota dan oomycota .
Peranan Cendawan course title 25 Cendawan memiliki peranan dalam kehidupan kita sehari-hari . Beberapa peranan cendawan dalam kehidupan yaitu sebagai bahan makanan , obat-obatan , dan sebagai dekomposer . 1. Cendawan sebagai bahan makanan 2. Cendawan sebagai obat-obatan 3. Cendawan sebagai dekomposer
Kesepian tanpa kekasih , cukup Sekian dan Terimakasih course title