PEMULASARAAN JENAZAH Oleh : Maulana Al Faiz , S.Pd .
MAIN MENU PERAWATAN JENAZAH TUGAS MATERI MAPP I NG IDENTIT AS
IDENTITAS PROGRAM Capaian Pembelajaran Peserta didik menganalisis dan mengomunikasikan konsep fikih dan sejarah perkembangannya , ketentuan pemulasaraan jenazah sehingga dapat menjalankan fardlu kifayahnya sebagai konsekuensi hidup bermasyarakat , berbangsa dan bernegara untuk menggapai rida Allah Swt TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari kegiatan ini anda diharapkan mempunyai kemampuan : M enganalisis dan meng k omunikasikan ketentuan pemulasaraan jenazah dan problematikanya agar memiliki sikap peduli dan tanggjawab dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
PENGURUSAN JENAZAH DAN HUKUMNYA Pengurusan jenazah dalam fikih di istilahkan dengan sebutan tajhiz al mayyit yaitu mengurus orang yang sudah meninggal , mulai dari memandikan , mengkafani , menyalatkan , mengantar ke pemakaman , dan mengubur . Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah , artinya jika dalam suatu daerah terdapat orang yang meninggal dunia , maka orang islam di daerah tersebut wajib mengurus jenazahnya . Apabila dalam daerah tersebut tidak ada yang mengurusi jenazah tersebut , maka semua orang islam di daerah tersebut .
PERHATIKAN VIDEO DI BAWAH INI !!!
MAPPING 1 TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH 2 TATA CARA MENGKAFANI JENAZAH 3 TATA CARA MENYOLATKAN JENAZAH 5 TATA CARA MENGUBURKAN JENAZAH PERAWATAN JENAZAH 4 TATA CARA MENGUSUNG DAN MENGIRING JENAZAH
MEMANDIKAN JENAZAH Menurut istilah Fikih adalah meratakan air ke seluruh tubuh mayat dengan cara yang dianjurkan . Hukumnya adalah fardhu kifayah . Syarat wajib memandikan jenazah : Jenazah/mayat itu orang Islam, bukan kafir. Didapati tubuhnya sekalipun hanya sebagian. Jenazah tersebut bukan mati syahid. Yang berhak memandikan jenazah : Jenazah laki- laki dimandikan oleh laki- laki, perempuan dimandikan oleh perempuan, orang lain jenis yang boleh memandikan adalah : muhrim, suami atau istri. Yang lebih utama memandikan adalah keluarga dekat. Orang memandikan jenazah apabila mendapati cacat tubuh jenazah tidak boleh menceritakan kepada orang lain. Apabila tidak mendapatkan orang yang sejenis, muhrim/suami- istri, maka mayat ditayamumkan.
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH Dalam memandikan jenazah boleh niat atau tanpa niat. Sedikitnya meratakan air ke seluruh tubuh jenazah, sebaiknya tiga kali atau lebih bila dipandang perlu. Dalam memandikan jenazah diusahakan dengan bilangan ganjil. Siraman pertama dengan menggunakan sabun dan daun bidara, kemudian siraman kedua menggunaka air bersih dan yang ketiga disiram dengan menggunakan air yang di campur dengan kapur barus. Letakkan jenazah pada tempat yang lebih tinggi dan tutup auratnya. Gunakan kain basahan untuk menutup auratnya. Berdoalah dan bacalah basmalah sebelum memandikan. Basuhlah anggota wudlhu terlebih dahulu, baru bagian tubuh sebelah kanan lalu sebelah kiri. Urutlah dan tekanlah perutnya agar kotorannya keluar, kemudian bersihkan. Basuhlah seluruh tubuh jenazah tersebur dengan air suci dan mensucikan
Menurut istilah adalah menutupi jenazah dengan kain kafan . Adapun hukumnya ialah fardhu kifayah . Tata Cara Mengkafani Jenazah Kainnya berwarna putih, Sabda Rasululah SAW. : الْبَسُوا الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا أَطْهَرُ وَأَطْيَبُ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ Artinya : “ Kenakanlah pakaian warna putih karena pakaian tersebut lebih bersih dan paling baik . Kafanilah pula orang yang mati di antara kalian dengan kain putih .” Kain kafan sekurang- kurangnya satu lapis yang menutupi seluruh tubuh jenazah dengan rincian sebagai berikut : D isunatkan untuk laki- laki 3 lapis dengan 2 helai kain untuk baju dan sarung dan 1 helai untuk membungkus seluruh tubuh. Bagi perempuan menggunakan 5 helai, yang dipergunakan untuk baju, tutup kepala, kerudung/cadar, dan 2 helai untuk pembungkus seluruh tubuh jenazah. Apabila jenazah tersebut sedang melakukan haji atau umrah, maka tidak boleh diberi harum haruman dan jangan pula diberi tutup kepala. Kain kafan hendaknya bersih, baik sifat maupun bahannya dan tidak boleh berlebih- lebihan, artinya tidak boleh kain yang harganya mahal. MENGKAFANI JENAZAH
MENYALATKAN JENAZAH Hukum melaksanakan sholat jenazah ialah fardhu kifayah . Syarat Sah Shalat Jenazah : Bersih dari hadas dan najis , baik badan , pakaian , dan tempatnya Menutup aurat Menghadap kiblat Jenazah sudah dimandikan dan dikafani Letak jenazah berada di sebelah kiblat orang yang menyalatkannya , kecuali jika shalat dilakukan di dekat makamnya atau shalat gaib Orang yang mensholati harus memenuhi syarat sah sholat
Rukun Sholat Jenazah : Niat . Berdiri jika mampu. Membaca surat al Fatihah sesudah takbir pertama. Membaca Sholawat Nabi sesudah takbir kedua. Mendoakan jenazah setelah takbir ketiga. Mendoakan yang ditinggalkan setelah takbir keempat. Salam.
TATA CARA SHALAT JENAZAH Niat : Untuk jenazah laki laki : أُصَلَّى على هَذَا المَيِّتِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ )إِمَامًا / مَأْمُومَااللَّهِ تَعَالَى. Artinya : " Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/ makmum ) karena Allah Ta'ala .” Untuk jenazah perempuan أَصَلِّي على هَذِهِ المَيْتَةِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ )إِمَامًا مَأْمُوماًاللَّهِ تَعَالَى. Artinya : " Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/ makmum ) karena Allah Ta'ala .”
Takbir pertama membaca al- Fatihah Takbir kedua , membaca shalawat atas Nabi Saw. dengan ucapan sekurang - kurangnya : Akan lebih bagus bila disambung dengan : Takbir ketiga membaca doa : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسَعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجِ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَفِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
Takbir keempat membaca do’a berikut : Jika si mayit laki laki Jika si mayit perempuan Artinya : “ Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah ( cobaan ) bagi kami sepeninggalnya . Ampunilah kami dan ampunilah dia .” Salam.
MENGUSUNG DAN MENGIRING JENAZAH Para ulama ’ sepakat bahwa mengiring jenazah memiliki hukum fardhu kifayah dan disunnahkan diusung oleh empat orang. Berikut ini tata cara mengantar jenazah ke kuburan : Orang yang berjalan kaki hendaklah berada di sekitar jenazah dan orang yang berkendaraan di belakang jenazah . Orang yang mengantarkan disunnahkan diam dan khusyu ’ tidak membicarakan keduniaan dan hendaklah lebih banyak mengingat akan kematian . Membawa jenazah ke kuburan hendaknya dilakukan dengan segera dan ketika membawa atau memikul jenazah agar dipikul pada empat penjuru keranda oleh empat orang di antara jamaah dan boleh bergantian dengan orang yang lain. Setelah sampai di kuburan , hendaknya membaca doa guna menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat .
MENGUBURKAN JENAZAH Para ulama ’ sepakat bahwa menguburkan jenazah memiliki hukum fardhu kifayah . Berikut ini tata cara menguburkan jenazah : Menggali liang kubur yang dalamnya sekurang-kurangnya tidak tercium bau busuk mayat itu dari atas kubur dan tidak dapat dibongkar oleh binatang buas . Setelah jenazah sampai di kuburan , kemudian jenazah dimasukkan ke dalam liang kubur dan ditempatkan pada liang lahat dengan posisi miring ke kanan sehingga jenazah menghadap kiblat . Bagi jenazah perempuan maka sebaiknya yang memasukkan ke kuburnya adalah mahramnya . Melepaskan seluruh tali pengikat jenazah . Pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan pada tanah agar posisi jenazah tidak bergerak atau berubah dan hendaknya diberi ganjal bulatan tanah .
Lanjutan ... Selanjutnya jenazah ditutup dengan papan atau kayu , kemudian di atasnya ditimbun tanah sampai liang kubur rata dan ditinggikan dari tanah biasa . Meletakkan batu kecil di atas kubur dan menyiramkan air di atasnya . Mentalqin , mendoakan dan memohonkan ampunan agar diberikan keteguhan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir . Rasulullah Saw. bersabda : Artinya : “ Apabila selesai mengubur jenazah , Nabi Saw. berdiri di depannya ( depan kubur ) dan bersabda : “ Mohonkanlah ampunan untuk saudaramu dan mintakan pula agar dikuatkan hatinya karena saat ini ia sedang ditanya .” (HR. Abu Dawud ).
Hal- hal yang disunnahkan dalam menguburkan jenazah : Ketika memasukkan jenazah ke dalam kubur , sunnah menutup atasnya jika jenazah perempuan serta meninggikan kubur sekedarnya upaya diketahui . Menandai kubur dengan batu atau kayu ( memasang nisan ). Meletakkan kerikil di atas kubur . Meletakkan pelepah ( batang pohon ) yang basah di atas kubur . Menyiram kubur dengan tanah .
HIKMAH Menunaikan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya . Menunjukkan ukhuwwah Islamiyah yang kuat diantara sesama muslim . Membantu meringankan beban keluarga jenazah dan sebagai pernyataan bela sungkawa atas musibah yang menimpanya . Mengingatkan dan menyadarkan diri kita masing-masing bahwa setiap manusia pasti akan tiba ajalnya . Oleh karena itu , seorang muslim harus menyiapkan bekal untuk kehidupan sesudah mati nanti ( akhirat ) Sebagai bukti bahwa manusia itu makhluk yang mulia sehingga apabila ia meninggal , maka jenazahnya harus dihormati dan diurus dengan sebaik-baikknya menurut perintah Allah Swt . dan Sunnah Rasulullah Saw.
REFLEKSI Bagian manakah yang menurut kamu hal paling sulit dari pelajaran ini ? Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ? Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini ? Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan ? Apakah kamu sudah dapat menganalisis tata cara pemulasaraan jenazah dan problematikanya dalam membentuk sikap kritis , peduli , kesalehan sosial , hidup bermasyakat , berbangsa dan bernegara ?
TUGAS !!! Jelaskan dalil naqli berkenaan dengan memandikan jenazah ! Sebutkan syarat syah shalat jenazah ! Sebutkan rukun shalat jenazah ! Tulislah niat sholat jenazah ! Jelaskan cara mengubur jenazah ! Jelaskan syarat memakaikan kain kafan yang dipakai jenazah laki-laki dan perempuan ! Jelaskan hukum perawatan jenazah ! Jelaskan mengapa kita harus banyak mengingat mati !