PPT SEMINAR kuliah 2025 [Autosaved].pptx

IlhamPutu 5 views 25 slides Oct 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 25
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25

About This Presentation

Penjelasan mengenai sistem pengelasan


Slide Content

PROSEDUR KUALIFIKASI WELDER MENURUT ASME SECTION IX PADA PELAT ASTM A36 Nama : Ilham Putu Albadri Npm : 2011009 Prodi : S1 Teknik Mesin

Latar Belakang Kerja Praktek Kerja peraktik merupakan salah satu bentuk pembelajaran praktik lapangan agar dapat memenuhi apa yang menjadi salah satu syarat studi program Teknik Mesin S1 di sekolah tinggi teknologi mandala Bandung. Adapun bentuk pengaplikasian ini yaitu apa yang sudah dipelajari di Kampus STT Mandala Bandung dan menjadi ajang pengembangan diri pribadi untuk dapat mempersiapkan diri di dunia kerja khususnya di bidang teknik mesin. Disini penulis membuat laporan kerja praktek yang berjudul “ PROSEDUR KUALIFIKASI WELDER MENURUT ASME SECTION IX PADA PELAT ASTM A36 ”.

Maksud Kerja Praktek Menjadikan kerja praktek sebagai ajang pengembangan diri menghadapi dunia kerja. Mengasah sofskil maupun hardskil yang sebelumnya di pelajari di kampus SST Mandala Bandung. Dapat mengetahui pengaplikasian Teknik Mesin di lapangan khususnya di dunia pengelasan.

Tujuan kerja praktek Setelah mengikuti kegiatan pelaksanaan kerja praktek diharapkan mengenal, mendapatkan wawasan dan pengalaman mengenai lingkup penerapan Teknik Mesin secara nyata. Untuk mengetahui ruang lingkup penerapan Teknik Mesin khususnya di bidang pengelasan. Meningkatkan kemampuan,memperluas dan memantapkan keterampilan mahasiswa sebagai bekal kerja yang sesuai dengan program studinya khususnya manufaktur secara nyata .

Identifikasi Maslah Perlu dilakukan prosedur dan pengujian pengelasan menurut ASME Section IX untuk mendapatkan hasil pengelasan sesuai standar yang telah ditentukan . Identifikasi masalah disini memiliki beberapa penyampaian diantaranya : Bagaimana prosedur pengelasan menurut “American Society of Mechanical Engineers” (ASME IX) Bagaimana p roesdur pengujian mengacu pada “American Standard Testing and Material (ASTM)

Lokasi Dan Tempat Kerja Praktek Tempat Instansi : Balai Besar Standardisasi Dan Pelayanan Jasa Industri Bahan Dan Barang Teknik. Alamat Instansi :Jl. Sangkuriang No. 14, Dago, Kec. Coblong, Kab. Bandung

Latar Belakang Perusahaan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) merupakan salah satu unit pelaksana teknis lingkungan Departement Perindustrian yang berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI).

Visi Dan Misi Perusahaan VISI Menjadi badan yang adaptif dan kolaboratif dalam mewujudkan industri nasional yang mandiri dan berdaya saing. Untuk mencapai visi BSKJI tersebut BBSPJIBBT akan Menjadi Penjamin Mutu Bahan dan Barang Teknik yang andal

VISI DAN MISI PERUSAHAAN MISI Menjadikan B4T dalam mengembangkan/ membina industri berupa pemberian bimbingan dalam hal manajemen mutu, pemakaian bahan, pengujian dan pengendalian kwalitas dalam upaya pembinaan jaminan mutu. Me ningkatan kemampuan SDM industri yang merupak unsure penting dalam suatu kegiatan produksi dan proses jaminan mutu. SDM selalu harus ditingkatkan kemampuannya sejalan dengan perkembangan teknologi. B4T harus mampu berperan sebagai sumber informasi mutakhir bagi semua kegiatan yang dilaksanakannya daninformasi tersebut (yang tidak bersifat rahasia) disebar luaskan kepada industri yang akan berguna bagi industri

Tugas Pokok Perusahaan Pelaksanaan pemasaran, peningkatan kompetensi tenaga industri dan pemanfaatan teknologi informasi. Penelitian, pengembangan, perancangan, perencanaan, dan penyusunan standar serta penerapan standar bidang bahan dan barang teknik. Pelaksanaan sertifikasi sistem mutu, sertifikasi produk barang teknik serta sertifikasi produk berkaitan dengan keselamatan dan lingkungan di bidang industri bahan dan barang teknik. Pelaksanaan bantuan teknik untuk peningkatan dan pengawasan mutu bahan organik dan anorganik, bahan bangunan, produk logam, barang teknik, barang listrik dan elektronik rumah tangga, motor bakar, kendaraan bermotor, komponen otomotif dan instrumentasi industry.

Penjelasan Pengelasan pengelasan adalah penyambungan logam (metal) atau non logam yang dihasilkan dengan memanaskan material hingga temperatur las, dengan atau tanpa menggunakan tekanan (pressure), atau hanya tekanan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi (filler metal). Terdapat jenis pengelasan salah satunya GMAW ( Gas Metal Arc Welding) adalah proses pengelasan atau penyambungan logam sejenis dengan menggunakan bahan tambahan berupa kawat gulungan dan pelindung gas dengan melalui proses pencairan .

Penjelasan ASME Section IX ASME (The American Society of Mechanical Engineers) Boiler and Pressure Vessel Code, merupakan salah satu dari sekian banyak standar yang digunakan dalam industri, terdiri dari dua belas Section. Tulisan ini mengacu pada ASME Section IX (sembilan) yang berkaitan dengan kualifikasi juru las (welder) dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses las (welding).

Proses Pengelasan GMAW Pada Pelat Astm A36 Proses pengelasan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas juru welder dalam pengelasan pada pelat ASTM A36 dengan menggunakan metode GMAW ( Gas Metal Arc Welding) . Proses pengelasan ini berlokasi di workshop welder diklat B4T sedangkan proses pengujian dilakukan di Labratorium Pengujian Barang Teknik

Alat Dan Bahan 1 Set mesin las GMAW Plat ASTM A36 Gerindra Apron safety Vernier caliper Stopwatch Kacamata Safety Sarung tangan Safety Tang kombinasi Tang ampere

Pembuatan Spesimen Membentuk spesimen sesuai dengan ukuran test 150 mm x 300 mm x 10 mm. Membuat sudut bevel 30º pada coupon test, dengan gap 2 mm dengan menggunakan mesin skrap.

Pembuatan Tack Weld S ebelum dilakukan pengelasan terlebih dahulu dilakukan proses pembuatan tack weld pada ujung-ujung material sebagai penyambung material agar tidak bergeser saat dilakukan pengelasan

Proses Pengelasan Proses pengelasan dilakukan dengan 3 tahapan yaitu : 1. Root Pass Lapisan pertama ini dilakukan untuk membuat akar las,mengisi gap antara 2 sambungan pipa. 2. Filler Pass Mengisi lapisan hingga penuh mencapai permukaan bibir pipa. 3. Capping Pass Lapisan ketiga adalah lapisan terakhir . Lapisan ini sangat menentukan las yang dibuat bagus secara visual atau tidak . 2 1 3

Standar Hasil Pengelasan Menurut ASME Section IX Pengujiaan yang dilakukan dengan metode side bend mengalami cacat las i ncomplete fusion maksimal ukuran 2,00 mm yang berarti pengujian pada spesimen ini dengan menggunakan metode side bend dinyatakan accepted Ketika hasil di bawah 2,00 mm karena cacat pada spesimen ini masih sesuai kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh standar ASME Section IX edisi 2021 dan kualitas pengelasannya dapat dikatakan baik.

Penjelasan Uji Bending Test Uji tekuk (bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk menentukan mutu suatu material secara visual. Selain itu uji bending digunakan untuk mengukur kekuatan material akibat pembebanan dan kekenyalan hasil sambungan las baik di weld metal maupun HAZ.

Pelaksanaan Uji Bending Test Catat data mesin pada lembar kerja. Ambil spesimen dan letakkan pada tempatnya secara tepat. Atur beban dan berikan beban secara kontinyu. Ambil spesimen dan amati permukaannya. Bila terdapat cacat, ukur dan catat pada lembar kerja bentuk, dimensi, tempat dan jenis cacat.

Hasil Pengujian Lasan Menggunakan Metode Uji Bending Test Pada hasil pengujian didapatkan hasil cacat las i ncomplete fusion sebesar 3,31 mm yang lebihi limit standar 2,00 mm yang merupakan   cacat yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan besar arus , kecepatan pengelasan .

Spesimen Hasil Pengujian Incomplete fusion (3,31mm) 3,31mm

Simpulan Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas sebelumnya , dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian dengan acceptance criteria ASME sec IX dapat disimpulkan bahwa kualifikasi welder penting untuk menentukan apakah pengelasan dapat diterima atau tidak , hal ini memastikan bahwa pengelasan memiliki kualitas yang memadai dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan . Berdasarkan ASME BPVC section IX 2021,dikarenakan terdapat discontinuity lebih besar dari 3mm pada kedua specimen, maka hasil pengelasan tersebut TIDAK DAPAT DITERIMA (reject) dan welderdinyatakan belu qualified

Saran Dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai saran yang perlu dilakukan untuk penelitian kedepannya antara lain : Tingkatkan lagi skil pengelasan welder Pengujian ulang prosedur pengelasan dengan ampere yang berbeda Atur kecepatan penarikan saat proses pengelasan

TERIMA KASIH
Tags