PPT SUNGAI KELAS SEBELAS SMA SEMES .pptx

yunitaekasafitri45 6 views 39 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 39
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39

About This Presentation

PPT SUNGAI


Slide Content

Sungai dan PEMANFAATANNYA

Pengertian Sungai Sungai adalah aliran air yang mengalir memanjang mulai dari sumber ( bagian hulu ) sampai ke muara ( bagian hilir ) Sumber air sungai berasal dari air hujan dan pencairan es atau gletser Badan-badan air yang berfungsi sebagai muara adalah laut , danau , atau sungai lain

DAS (Daerah Aliran Sungai) Suatu kesatuan wilayah daratan dan wilayah sungai beserta anak-anak sungainya yang berfungsi menyimpan , menampung , dan mengalirkan air ke muara secara alami

Macam-macam DAS

Berdasarkan bentuk topografi dan geologinya Bentuk DAS memanjang / bulu burung Bentuk DAS melebar / menyebar Bentuk DAS sejajar / paralel

Bentuk DAS memanjang / bulu burung Disebut bulu burung karena bentuk aliran anak sungainya menyerupai ruas-ruas tulang dari bulu burung . Anak-anak sungai langsung mengalir ke sungai utama Resiko banjirnya relatif kecil karena air dari anak sungai tiba di sungai utama pada waktu yang berbeda-beda

Bentuk DAS menyebar / melebar Anak sungai menyebar dan bertemu di titik-titik tertentu Memiliki resiko banjir yang cukup besar di titik-titik pertemuan anak sungai

Bentuk DAS sejajar / paralel Memiliki dua jalur sub DAS yang sejajar dan bergabung di bagian hilir Memiliki resiko banjir yang cukup besar di titik hilir aliran sungai

Pembagian Wilayah DAS

DAS dibagi menjadi tiga wilayah , yaitu sebagai berikut : Hulu Tengah Hilir

Hulu Umumnya terletak di wilayah dataran tinggi Tingkat kemiringannya curam dan badan sungai sempit Kecepatan aliran sungai cukup besar Alirannya mampu membawa partikel berukuran besar untuk diendapkan di bagian tengah atau hilir sungai Tingkat erosi pada bagian dasar sungai lebih tinggi daripada erosi di bagian tepi sungai , kondisi ini membuat sungai menjadi lebih cepat dalam daripada melebarnya Lembah sungai berbentuk V

Tengah Kecepatan air melai berkurang , karena terletak di kawasan dataran yang relatif landai sehingga energi aliran juga berkurang Partikel dengan ukuran besar mulai diendapkan pada bagian tepi sungai Pengikisan melebar pada kanan kiri sungai membuat lembah sungai berbentuk U

Hilir Mempunyai aliran yang lambat dan tenang Partikel yang masih mampu mengalir hanyalah partikel berukuran kecil Banyak dijumpai sedimentasi yang berupa lumpur atau pasir-pasir yang halus di muaranya Bentuk lembah sangat lebar

Klasifikasi Sungai

.

Debit (Volume airnya) Sungai Intermitten / Episodik Memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Sungai yang mempunyai debit air besar ketika musim penghujan dan akan kering ketika musim kemarau . Sungai ini biasa ditemukan di daerah dengan musim kemarau lebih panjang dibandingkan musim penghujannya . Contohnya yaitu Sungai Kalada di daerah Sumbawa.

Sungai Parenial Sungai parenial adalah sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun . Sungai parenial terdiri atas 2 jenis , yaitu : Sungai permanen , yaitu sungai yang debit airnya relatif tetap sepanjang tahun . Meskipun musim berubah baik hujan maupun kemarau tetapi debit airnya tidak berubah banyak . Contohnya yaitu Sungai Musi , Sungai Mahakam, dan Sungai Kapuas. Sungai periodik , yaitu sungai yang debit airnya banyak di musim penghujan dan sedikit pada musim kemarau . Sungai jenis ini banyak ditemukan di Pulau Jawa . Contohnya yaitu Sungai Bengawan Solo dan Sungai Ponorogo .

Sungai Ephemeral Memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Sungai yang hampir sama dengan sungai episodik Perbedaannya adalah debit air sungai ini belum tentu banyak pada musim hujan Dengan kata lain sungai ini merupakan sungai yang airnya bersumber dari air hujan Sungai jenis ini banyak dijumpai di Nusa Tenggara

Sumber airnya Sungai hujan : Airnya berasal dari proses presipitasi ( hujan ) dan keluar melalui mata air di bagian hulu . Contohnya Sungai Bengawan Solo, Sungai Citarum , dan Sungai Ciliwung . Sungai gletser : Airnya berasal dari es atau salju yang mencair . Contohnya Sungai Mamberamo dan Sungai Digul. Sungai campuran : Airnya berasal dari proses presipitasi dan pencairan es atau salju . Contohnya Sungai di bagian Tengah dan hilir di Papua.

.

Arah alirannya / genetikanya Sungai konsekuen : Arah aliran sesuai kemiringan batuan yang dilaluinya . Contohnya Sungai Progo di lereng Gunung Merapi . Sungai subsekuen : Arah alirannya tegak lurus dengan induk sungainya ( sungai konsekuen ) sekaligus bermuara pada sungai konsekuen . Contohnya Sungai Opak . Sungai obsekuen : Arah alirannya berlawanan dengan arah kemiringan lapisan batuan dan arah aliran sungai konsekuen . Contohnya sungai-sungai bawah tanah di daerah karst Gunung Kidul . Sungai resekuen : Arah alirannya searah dengan kemiringan batuan . Sungai ini sejajar dengan sungai konsekuen . Sungai ini adalah anak sungai subsekuen yang terbentuk setelah sungai konsekuen . Sungai insekuen : Sungai yang arah alirannya tidak dikontrol oleh kemiringan lereng dan struktur batuan . Contohnya sungai di dataran rendah yang berupa cekungan .

Pola Aliran Sungai

Kombinasi sungai utama dan anak sungainya akibat pengaruh struktur batuan , resistensi batuan , dan topografi membentuk desain geometris yang pasti di daaerah aliran sungai “ ”

Pola Dendritik Terbentuk pada daerah dengan kemiringan struktur batuan yang hampir horizontal Aliran sungai konsekuen Pola ini sangat umum di semua wilayah iklim dan geomorfologi di seluruh dunia Daerah aliran sungainya luas Anak sungainya mirip cabang atau akar pohon Memiliki tingkat resistensi batuan yang seragam

Pola Trelis Sungai mengalir di sepanjang lembah pegunungan lipatan dengan anak sungai yang muncul dari sisi lembah Pola ini banyak ditemukan di Pegunungan Appalachia atau di utara Thailand Umumnya ditemukan di daerah yang berstruktur lipatan Anak sungai ini masuk ke sungai induk dengan membentuk sudut hampir 90 derajat

Pola Rektangular Aliran air pada pola membentuk sudut siku-siku Pola aliran sungai yang terdapat di daerah yang terstruktur patahan Pola ini berkembang pada daerah dengan batuan yang resisten terhadap erosi dan bertipe seragam

Pola Paralel Berkembang di daerah yang memiliki batuan seragam dengan arah kemiringan yang sama Pola seperti ini umumnya ditemukan di wilayah pesisir yang sempit atau di lereng perbukitan yang panjang Arah alirannya hampir sejajar dengan sungai induk

Pola Radial Sentrifugal Pola aliran ini umumnya menuruni lereng-lereng pegunungan Pola ini terdapat di kerucut gunung berapi Pola aliran sungai yang arahnya menyebar

Pola Radial Sentripetal Terbentuk pada sungai-sungai dari arah yang berbeda bertemu di dalam satu cekungan Pola seperti ini sangat umum di Asia Tengah Pola aliran sungai yang arah alirannya menuju ke pusat

Pola Anular Pola ini umum terjadi ketika batuan keras dan lunak tersusun dalam bentuk konsentris di sebuah struktur seperti kubah . Pola anular melingkar menunjukkan aliran konsentrasi sungai di sekitar dataran tinggi

Pola Pinnate Pola pengaliran anak-anak sungai yang bermuara ke sungai induk membentuk sudut lancip Banyak ditemui di daerah yang memiliki lereng tinggi dan curam

Manfaat Sungai

Menampung dan mengalirkan air hujan ? ? ? ? ? ?

Terima Kasih!