DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM KONTEKS E-LEARNING Dr. Fuja Novitra, M.Pd. Dosen Pengampu Muhamad Andika Satria Syah NIM.22033093 Mata Kuliah E-Learning Fisika Semester Juli-Desember 2025 Departemen Fisika. Fakultas MIPA. UNP
Teori Belajar E-learning Fisika • Hal. 1 Teori Kognitivisme Jean Pieget Proses Kognitif Discovery learning Penalaran Teori Kognitif Sosial A. Bandura Interaksi Sosial Semangat kelompok (Synergy) Kebersamaan Teori Konstruktivisme Lev Vygotsky Pengetahuan dibangun aktif oleh siswa Pengalaman Bermakna Teori Humanisme A. Maslow & C. Rogers Keunikan Individu Aktualisasi diri Kemandirian Teori Behaviorisme B.F. Skinner & J.B. Watson Perilaku Stimulus-respon Penguatan Teori Pembelajaran Aktif Partisipasi aktif siswa Tidak pasif Meningkatkan retensi
Desain Instruksional E-learning Fisika • Hal. 2
Desain Instruksional dalam E-Learning Desain instruksional merupakan sebuah proses sistematis untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengevaluasi program atau materi pembelajaran guna mencapai hasil yang efektif, efisien, dan menarik. E-learning Fisika • Hal. 3 Tujuan utamanya adalah untuk mendukung PBM siswa melalui perencanaan yang terperinci. Dengan demikian, DI memastikan bahwa setiap langkah pembelajaran memiliki tujuan yang jelas dan dapat diukur. Proses desain instruksional tidak bersifat linier, melainkan siklus, yang memungkinkan perbaikan berkelanjutan. Menurut Robert M. Branch, terdapat tiga pihak utama yang memiliki peran krusial dalam desain instruksional: Learner, Instructor, & Learning Materials
1940-an : Cone of Experience (Edgar Dale) 1950-an: Skinner (programmed instruction), Bloom’s Taxonomy 1960-an: Gagne ( Conditi o ns of Learning) 1970–2000-an: model ADDIE, PLATO system, konstruktivisme 2010-sekarang: e-learning adaptif, gamifikasi, AI Sejarah Desain Instruksional E-learning Fisika • Hal. 4