PPT Ujian kulit tinea pedis dengan diagnosis banding kandidiasis
FlorenceStella
2 views
23 slides
Oct 13, 2025
Slide 1 of 23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
About This Presentation
Tinea pedis dd kandidiasis
Size: 12.08 MB
Language: none
Added: Oct 13, 2025
Slides: 23 pages
Slide Content
UJIAN KASUS PASIEN perempuan usia 48 TAHUN DENGAN tinea pedis DAN suspek ID REACTION Pembimbing : dr. Heru Nugraha , SpKK Dr. dr. Linda Junianti , SpKK , FINSDV, FAADV Penyusun : Evy Yunia
IDENTITAS PASIEN Nama : EH Tempat / Tanggal lahir : Jakarta, 30 Maret 1971 Umur : 48 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Agama : Buddha Suku : Tionghoa Alamat : Jl Latumenten IV, Grogol Petamburan Nomor Rekam Medis : 62-37-02 Tanggal masuk UGD : 11 November 2019
Riwayat penyakit sekarang Keluhan utama kemerahan di kaki sejak 1 bulan yang lalu Keluhan diserta dengan gatal , tetapi tidak ada nyeri Gatal dirasakan sepanjang hari , Gatal akan membaik ketika menggunakan obat anti gatal ( ctm ) Pasien datang dengan keluhan kemerahan kaki sejak 1 bulan yang lalu , yang menjadi semakin berat . Bercak diawali dengan lesi kecil di bagian belakang sela jari , yang kemudian menjadi semakin meluas ke bagian punggung kaki. Bercak bewarna merah kering dan bersisik , dan saat ini menjadi sedikit menebal Kulit dipinggir bercak merah agak sedikit basah . Lesi tidak baal .
Riwayat penyakit sekarang Pekerjaan pasien adalah buruh di pabrik sepatu , yang kesehariannya menggunakan sepatu dalam jangka waktu cukup lama. pasien jarang mencuci dan menjemur sepatu yang biasa ia gunakan . Bercak kemerahan kemudian menyebar ke tangan dan leher . Lesi berbintil kecil berisi cairan dan kemerahan kemudian menjadi kecoklatan , kering , dan bersisik akibat digaruk . Lesi di leher dan tangan juga gatal dan tidak nyeri Pasien belum memberikan pengobatan apapun untuk keluhan tersebut . Tidak ada demam , bengkak di sekitar bercak , tidak ada kelainan pada kuku.
Riwayat penyakit dahulu Tidak ada riwayat DM dan hiperkolestrolemia Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya (b kemerahan di tangan , kaki, dan leher ) Pasien tidak memiliki riwayat penyakit kulit yang lain sebelumnya
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami keluhan serupa pasien berupa kemerahan di kaki, tangan , dan leher Tidak ada riwayat penyakit kulit pada keluarga Tidak ada riwayat diabetes melitus , hipertensi , dyslipidemia pada keluarga
Riwayat kebiasaan Pasien makan dengan porsi normal dan bervariasi sebelumnya , dengan menghindari makanan asin karena penyakit hipertensinya Pasien tidak minum alkohol Pasien tidak merokok dan tidak menggunaakan obat terlarang Tidak ada riwayat hubungan seksual di luar dengan pasangan saat ini
PEMERIKSAAN FISIK Tanggal 11 November 2019 Pemeriksan Umum Keadaan umum : Tampak sakit ringan , GCS 15 (E4M6V5) Tekanan darah : 130/80 mmHg Frekuensi nadi : 90 x/ menit , regular, kuat angkat Frekuensi nafas : 18 x/ menit , regular Suhu tubuh : 36,5°C suhu aksila
Kepala : Normosefali , rambut berwarna hitam , distribusi merata , tidak mudah dicabut , kulit kepala ktidak ada kelainan Mata : Bentuk simetris , pupil ODS bulat , isokor , diameter 3 mm, refleks cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), ektropion (-/-) Hidung : Bentuk normal, deformitas (-/-), sekret (-/-), deviasi (-) Telinga : Bentuk normal, fistula -/-, secret -/-, refleks cahaya m. timpani +/+ Mulut : Gigi karies (-), coated tongue (-), atrofi papil lidah (-), uvula di tengah , faring hiperemis (-), tonsil T1/T1 Leher : Trakea ditengah , pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thorax : Paru-paru Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan dada simetris saat statis maupun dinamis , retraksi (-) Palpasi : Stem fremitus sama kuat , tidak teraba masa , tidak ada krepitasi . Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru Auskultasi : Suara napas vesikuler (-/-), rhonki (-/-), wheezing (-/-) Jantung Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak Palpasi : Pulsasi iktus kordis teraba di ICS IV parasternal line sinitra Perkusi : Batas Jantung tidak membesar Auskultasi : Bunyi jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: Inspeksi : Datar , simetris , massa - Auskultasi : Bising usus normal, bruit - Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen Palpasi : Supel , BU +, hepar dan lien tidak teraba membesar , nyeri tekan (-), massa (-) Anus dan Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan Ekstremitas : akral hangat CRT < 2 detik , edema (-) Tulang Belakang : kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), gibus (-). Kelenjar Getah Bening : pembesaran (-)
Status dermatologis -di kaki Efluorosensi primer : plaque Regio : punggung kedua kaki Jumlah : soliter di masing-masing kaki Warna : eritematosa , dengan hiperpigmentasi Ukuran : plakat Efluorosensi sekunder : eksoriasi , skuama putih halus di daerah lesi Konfigurasi : konfluens Distribusi : bilateral simetris
Status dermatologis -di tangan Efluorosensi primer : vesikopapul Regio : punggung kedua tangan Jumlah : multipel Warna : eritematosa Ukuran : milier-lentikuler Efluorosensi sekunder : eksoriasi , krusta Konfigurasi : diskreta Distribusi : bilateral simetris
Status dermatologis -di leher Efluorosensi primer : plaque Regio : leher kanan Jumlah : soliter Warna : hiperpigmentasi Ukuran : plakat Efluorosensi sekunder : skuama putih halus di daerah lesi Konfigurasi : konfluens Distribusi : unilateral
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan KOH 10% di kaki : spora 8-10/LPB
Diagnosa dan diagnosa banding DIAGNOSA BANDING Kandidiasis Lichen simpleks kronikus DIAGNOSA Tinea pedis tipe hyperkeratosis (moccasin foot) Suspek Id reaction dari tinea pedis (di tangan dan leher )
Tata laksana farmakologi Krim as. Salisilat 2% dan ketoconazole 20 gr 2 kali/ hari di kaki dan tangan Loratadine 10 mg oral 1x/ hari di pagi Cetirizine 10 mg oral 1x/ hari di malam Ketokonazole 200 mg oral 1x/ hari
Tata laksana non- farmakologi Edukasi bahwa penyakit merupakan akibat adanya infeksi jamur Edukasi mengenai bahwa faktor risiko timbulnya penyakit adalah karena penggunaan sepatu yang terlalu lama, dan tidak dijaga kebersihannya , sehingga perlu untuk mencegah supaya sepatu tidak lembap ke depannya Edukasi kepatuhan minum obat , karena dibutuhkan waktu yang cukup lama ke depannya Edukasi untuk dapat menjaga kebersihan dan hygiene di tangan dan leher
prognosis Ad vitam : bonam Ad sanationam : dubia ad malam Ad functionam : dubia ad bonam