PPT USULAN TESIS hghftguknkjfngswepo.pptx

devishilviahm126 1 views 74 slides Oct 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 74
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74

About This Presentation

khuy


Slide Content

Usulan Tesis Magister Presentator : Muhammad Farid Zulkhair Damanik Pembimbing I : Dr. dr. Hotma Partogi Pasaribu, M.Ked (OG), Sp.O.G , Subsp . K.Fm Pembimbing II : dr. Hanudse Hartono, M.Kes , Sp.O.G , Subsp. Obginsos HUBUNGAN KADAR MAGNESIUM DAN KALSIUM DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RS HAJI ADAM MALIK MEDAN DAN RSP. PROF. DR. CHAIRUDDIN P. LUBIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2025

Pendahuluan

Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi , dengan preeklamsia sebagai penyebab utama. 1 Studi menunjukkan bahwa Magnesium berfungsi sebagai antagonis kalsium yang membantu menurunkan tekanan darah , sedangkan kalsium berperan dalam kontraksi otot , termasuk otot pembuluh darah. 3,4 Defisiensi Mg dan Ca berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi dan preeklamsia . Ibu hamil dengan preeklamsia memiliki kadar Mg dan Ca yang lebih rendah dibandingkan ibu hamil sehat . 3,4 Peran Mg dan Ca Defisiensi Mg dan Ca

Latar Belakang Berdasarkan data WHO pada tahun 2020, tingkat kematian ibu global mencapai 430 per 100.000 kelahiran hidup , terutama tinggi di negara berkembang. 1 430 per 100.000 kelahiran hidup 75% Merupakan salah satu komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari seluruh kematian ibu. 1

Latar Belakang 1 Di negara berkembang : 1:100 hingga 1:1700 Di negara maju : 6-7% Di Indonesia: 3,4-8,5% Preeklamsia menyebabkan 24% kematian ibu di Indonesia.

Latar Belakang Preeklamsia adalah penyakit hipertensi , proteinuria dan edema yang timbul karena kehamilan . Menjadi penyebab utama kematian ibu , berkontribusi sebesar 24% terhadap AKI di Indonesia. 1 Kondisi yang mendasari terjadinya preeklamsia , termasuk diabetes, hipertensi , dan obesitas . Secara molekuler hal ini berhubungan dengan kadar Ca dan Mg serum yang jauh lebih rendah. 3,4

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas , peneliti merumuskan masalah untuk penelitian ini adalah “ Bagaimana hubungan kadar magnesium dan kalsium dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil trimester 3 di RS Haji Adam Malik Medan dan RS Prof CPL Universitas Sumatera Utara tahun 2025?”

Tujuan Penelitian Untuk menganalisis hubungan kadar magnesium dan kalsium dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil trimester 3 di RS Haji Adam Malik medan dan RS Prof. dr. CPL. Universitas Sumatera Utara Tahun 2025 Untuk mengetahui karakteristik wanita hamil preeklamsia trimester 3 dalam hal usia , pendidikan , pekerjaan , IMT dan paritas . Untuk mengetahui hasil skrining wanita hamil trimester 3 dengan preeklamsia Untuk mengetahui kadar magnesium pada wanita hamil trimester 3 Untuk mengetahui kadar kalsium pada wanita hamil trimester 3 Untuk mengetahui hubungan kadar magnesium dan kalsium dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil trimester 3 Umum Khusus

Manfaat Penelitian Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui analisis dan prevalensi preeklamsia pada ibu hamil trimester 3 di RS Haji Adam Malik medan dan RS Prof. dr. CPL. Universitas Sumatera Utara Tahun 2025 . Dengan begitu dapat menjadi referensi masukan dan membantu klinisi dalam melakukan tatalaksana pasien preeklamsia . Manfaat Teoritis

Manfaat Penelitian Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui analisis dan prevalensi preeklamsia pada ibu hamil trimester 3 di RS Haji Adam Malik medan dan RS Prof. dr. CPL. Universitas Sumatera Utara Tahun 2025, serta dapat membantu klinisi dalam melakukan skrining pada pasien dengan gangguan tekanan darah pada wanita hamil sehingga dapat mengurangi angka morbiditas pasien . Manfaat Aplikatif

Manfaat Penelitian Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk penelitian yang berkaitan dengan preeklamsia selanjutnya . Manfaat Metodologis

Tinjauan Pustaka

Fisologi Kehamilan Perubahan Hormonal pada Kehamilan 11-14 Human Chorionic Gonadotropin ( hCG ) Diproduksi oleh plasenta , berfungsi mempertahankan korpus luteum agar terus menghasilkan progesteron . Mencegah menstruasi dan mendukung kehamilan hingga plasenta matang . Progesteron Mengendurkan otot rahim untuk mencegah kontraksi dini . Meningkatkan pertumbuhan pembuluh darah di rahim guna mendukung plasenta . Estrogen Memperbesar rahim dan payudara serta meningkatkan suplai darah ke janin . Berperan dalam perkembangan organ janin dan kesiapan tubuh ibu untuk menyusui . Hormon Tiroid (T3 & T4) Produksi meningkat untuk mendukung metabolisme ibu dan perkembangan otak janin .

Relaksin Melonggarkan ligamen panggul dan serviks untuk mempersiapkan persalinan . Mengurangi kontraksi rahim pada awal kehamilan . Prolaktin Merangsang pertumbuhan kelenjar susu untuk persiapan produksi ASI. Kadar meningkat hingga 10 kali lipat selama kehamilan . Oksitosin Berperan dalam kontraksi saat persalinan dan pengeluaran ASI setelah melahirkan . Kortisol & Endorfin Kortisol meningkat untuk mendukung perkembangan paru janin . Endorfin membantu ibu mengatasi stres dan meningkatkan ambang nyeri . Fisologi Kehamilan Perubahan Hormonal pada Kehamilan 11-14

Fisologi Kehamilan 11-14

Preeklamsia Preeklamsia adalah gangguan hipertensi yang terjadi selama kehamilan , biasanya setelah usia kehamilan 20 minggu . Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg yang disertai proteinuria (≥300 mg/24 jam) atau tanda-tanda disfungsi organ lainnya , seperti gangguan hati , ginjal , trombositopenia , edema paru , atau gangguan saraf . Preeklamsia dapat berkembang menjadi eklamsia , yang ditandai dengan kejang dan berpotensi mengancam nyawa ibu dan janin. 20,21

Preeklamsia Epidemiologi 22,23 Global : Berdasarkan data WHO, preeklamsia terjadi pada 2-10% kehamilan di seluruh dunia . Negara Berkembang : Angka kejadian lebih tinggi , berkisar 1,8%-16,7% dibandingkan dengan negara maju yang hanya sekitar 0,4% . Di Indonesia : Insiden preeklamsia sekitar 3,4%-8,5% dari total kehamilan . Dampak Global : Preeklamsia dan eklampsia menyebabkan lebih dari 50.000 kematian ibu setiap tahun .

Preeklamsia Etiologi 25

Preeklamsia Patofisiologi 27,28

Preeklamsia Diagnosis 24,30

Preeklamsia Tatalaksana Hipertensi 24,31

Preeklamsia Tatalaksana Antikejang 32,33 Profilaksis Kejang ( Eklampsia ) Magnesium Sulfat IV → Mencegah dan mengobati kejang . Jika kontraindikasi , bisa menggunakan levetiracetam atau benzodiazepine (lorazepam/diazepam) . Dosis Awal (Loading Dose) Magnesium Sulfat 4-6 gram IV dalam 20-30 menit ( boleh diberikan sebagai bolus lambat ). Alternatif : 10 gram IM (5 gram pada setiap gluteus). Dosis Pemeliharaan 1-2 gram IV per jam melalui infus kontinyu . Alternatif : 5 gram IM tiap 4 jam pada gluteus yang bergantian . Jika Terjadi Kejang ( Eklampsia ) Tambahan 2 gram IV dalam 5-10 menit . Jika kejang berulang , bisa diberikan benzodiazepin (lorazepam/diazepam IV) atau fenitoin IV jika magnesium sulfat kontraindikasi .

Preeklamsia Manajemen Antepartum dan Persalinan 32,33 Ultrasonografi → Memantau pertumbuhan janin dan indeks cairan ketuban . Tes Non- Stres & Doppler → Menilai kesejahteraan janin . Persalinan segera jika : Usia kehamilan ≥37 minggu → Induksi atau SC. Preeklamsia berat pada ≥34 minggu → Persalinan segera setelah stabilisasi ibu . Usia kehamilan <34 minggu → Jika memungkinkan , manajemen ekspektatif dengan pemantauan ketat dan steroid untuk pematangan paru janin .

Preeklamsia Komplikasi 32

Preeklamsia Komplikasi 32 1. Komplikasi pada Ibu Eklamsia → Kejang akibat preeklamsia yang tidak terkontrol . Stroke → Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan perdarahan otak . HELLP Syndrome → Hemolysis ( hemolisis ), Elevated Liver enzymes ( enzim hati meningkat ), Low Platelet count ( trombosit turun ). Edema Paru → Akumulasi cairan di paru-paru yang menyebabkan sesak napas. Gagal Ginjal Akut → Kerusakan ginjal akibat perfusi darah yang buruk . Abruptio Plasenta → Plasenta lepas dari dinding rahim sebelum waktunya , menyebabkan perdarahan hebat . Koagulasi Intravaskular Diseminata (DIC) → Gangguan pembekuan darah yang dapat berakibat fatal.

Preeklamsia Komplikasi 32 2. Komplikasi pada Janin Pertumbuhan Janin Terhambat (IUGR) → Akibat aliran darah ke plasenta yang tidak optimal. Prematuritas → Jika persalinan harus dipercepat karena kondisi ibu yang memburuk . Hipoksia dan Asfiksia Intrauterin → Kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan kerusakan otak janin . Kematian Janin dalam Kandungan (IUFD) → Jika suplai oksigen dan nutrisi terganggu secara signifikan .

Magnesium Definisi Magnesium adalah mineral esensial yang berperan dalam fungsi otot , saraf , dan keseimbangan elektrolit . Mg juga bertindak sebagai antagonis kalsium , membantu relaksasi otot , termasuk pembuluh darah , sehingga berkontribusi dalam mengatur tekanan darah . 34 Sumber Makanan : Sayuran hijau ( bayam , kale), kacang-kacangan , biji-bijian , susu, ikan, dan air mineral kaya magnesium. Suplemen : Magnesium sulfat , magnesium oksida , magnesium sitrat. 35

Magnesium Peran 36,37 Menurunkan risiko preeklamsia dan eklampsia dengan membantu relaksasi pembuluh darah . Mengurangi kram otot dan nyeri kehamilan . Mendukung perkembangan janin , terutama dalam pembentukan tulang dan saraf Defisiensi menyebabkan : hipertensi , kram otot , aritmia , kelelahan , dan gangguan saraf . Pada kehamilan , berhubungan dengan peningkatan risiko PE, persalinan prematur , dan IUGR .

Magnesium Hubungan kadar magnesium dengan kejadian preeklamsia 46,47 Penelitian oleh Tavana et al. menunjukkan bahwa kadar magnesium awal pada wanita dengan preeklamsia lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol ( 1,81 ± 0,25 mg/dL vs. 2,3 ± 0,44 mg/dL, p < 0,001 ). Terdapat penurunan bertahap kadar magnesium serum seiring bertambahnya usia kehamilan , mengindikasikan bahwa kadar magnesium yang lebih rendah sejak awal kehamilan berperan dalam perkembangan preeklamsia ​. Dampak Suplementasi Magnesium 48,49 Suplementasi magnesium sejak awal kehamilan dapat mengurangi risiko preeklamsia . Meta- analisis menunjukkan bahwa kadar magnesium serum secara signifikan lebih rendah pada ibu dengan preeklamsia dibandingkan ibu hamil normotensi

Kalsium Definisi Kalsium adalah mineral esensial yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi , kontraksi otot , fungsi saraf , serta regulasi tekanan darah . Dalam kehamilan , kalsium sangat penting untuk perkembangan janin dan keseimbangan fisiologis ibu , termasuk dalam mencegah preeklamsia . 49 Sumber 41

Kalsium Peran 50-52 Kalsium berperan dalam kontraksi otot , fungsi saraf , dan pengaturan tekanan darah . Selama kehamilan , kalsium dibutuhkan untuk perkembangan tulang janin dan mempertahankan keseimbangan elektrolit ibu . WHO merekomendasikan asupan 1200 mg/ hari untuk ibu hamil

Kalsium Defisiensi 1. Pada Ibu Hamil 52 Peningkatan Risiko Preeklamsia → Kadar kalsium rendah dapat menyebabkan disfungsi endotel dan hipertensi , meningkatkan risiko preeklamsia . Osteoporosis dan Penurunan Massa Tulang → Tubuh ibu akan mengambil kalsium dari tulangnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan janin , sehingga meningkatkan risiko osteoporosis. Kram Otot dan Kejang → Kalsium berperan dalam kontraksi otot ; defisiensinya dapat menyebabkan kram otot yang sering dan kejang . Gangguan Jantung → Kalsium diperlukan untuk kontraksi jantung ; kekurangan dapat menyebabkan aritmia atau palpitasi . Gangguan Saraf dan Psikologis → Kekurangan kalsium dapat menyebabkan kesemutan , mati rasa, lekas marah , dan gangguan tidur .

Kalsium Defisiensi 2. Pada Janin 52 Gangguan Pertumbuhan Tulang → Janin yang kekurangan kalsium berisiko mengalami pertumbuhan tulang yang lambat atau tidak sempurna . Hipokalsemia Neonatal → Bayi yang lahir dari ibu dengan defisiensi kalsium dapat mengalami kejang akibat kadar kalsium rendah setelah lahir . Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) → Asupan kalsium yang tidak mencukupi dapat menghambat pertumbuhan janin .

Kalsium Hubungan kadar Kalsium dengan kejadian preeklamsia 53 Kadar kalsium yang rendah meningkatkan risiko preeklamsia , karena dapat menyebabkan hipertensi akibat gangguan regulasi pembuluh darah . Studi menunjukkan bahwa ibu dengan preeklamsia memiliki kadar kalsium total dan kalsium terionisasi yang lebih rendah dibandingkan ibu hamil normotensif ​. Penelitian oleh Gebreyohanne et al menemukan bahwa wanita dengan kadar kalsium terionisasi serum rendah memiliki risiko 8 kali lebih besar mengalami preeklamsia (OR 7,5, 95% CI 2,388-23,608) Dampak Suplementasi Kalsium 54 Suplementasi kalsium dapat menurunkan risiko preeklamsia , terutama pada wanita dengan faktor risiko tinggi ( kehamilan muda atau riwayat preeklamsia ). Meta- analisis oleh Kinshella et al menunjukkan bahwa dosis tinggi maupun rendah suplementasi kalsium efektif dalam menurunkan risiko preeklamsia (RR 0,49, 95% CI 0,36–0,66)​

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional untuk mengetahui perbandingan kadar magnesium dan kalsium darah pada wanita hamil yang didiagnosis preeklamsia . Desain Penelitian Tempat dan Waktu Tempat : RSUP H Adam Malik Medan dan RSP. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis USU. Waktu: Mulai dari Bulan Maret 2025 hingga jumlah sampel terpenuhi .

Semua wanita hamil trimester 3 dengan kehamilan normal dan kehamilan dengan preeklamsia di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSP. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis USU. Populasi Penelitian Sampel Penelitian Wanita hamil trimester 3 dengan kehamilan normal dan kehamilan dengan preeklamsia di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSP. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis USU. yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

Adapun besar sampel dalam penelitian ini ditentukan menurut rumus uji beda untuk 2 populasi , yaitu : Besar Sampel Z α : tingkat kemaknaan , ditetapkan 95%. Nilai dalam rumus = 1,96 Z β : kekuatan penelitian , ditetapkan 90%. Nilai dalam rumus = 0.842 SD : standard deviasi3 X1-X2 : selisih rerata kadar magnesium dan kalsium pada ibu hamil preeklamsia

Adapun Besar sampel minimal yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 23 orang untuk setiap kelompok . Besar Sampel

Wanita hamil dengan preeklamsia yang mendapatkan terapi di RSUP H Adam Malik Medan dan RSP. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis USU Pasien yang bersedia berpartisipasi dan menandatangani informed consent pada penelitian ini Pasien tidak dengan kehamilan gemelli Pasien tidak dengan atau riwayat gangguan hipertensi kronik dalam kehamilan pada kehamilan sebelumnya Kriteria Sampel Penelitian Inklusi Eksklusi Sampel darah yang rusak Pasien memiliki riwayat penyakit lain seperti : diabetes, jantung , penyakit infeksius , gangguan ginjal kronis , gangguan liver, kanker dan autoimun Pasien dengan riwayat terapi hormon

Variabel Penelitian Dependen Independen

Definisi Operasional No Variabel Definisi Cara Ukur Kategori Skala 1. Usia Lama hidup pasien dalam satuan tahun sejak lahir Wawancara < 20 tahun 20-29 tahun >30 tahun Ordinal 2. Pendidikan Jenjang pendidikan formal yang diselesaikan responden Wawancara Tidak sekolah SD SMP SMA D3/S1/S2/S3 Ordinal

Definisi Operasional No Variabel Definisi Cara Ukur Kategori Skala 3. Pekerjaan Sesuatu yang dilakukan yang dijadikan pokok penghidupan atau untuk mendapat Nafkah Wawancara Tidak Bekerja Bekerja Ordinal 4. Paritas Jenjang pendidikan yang telah diselesaikan Jumlah kehamilan yang pernah dialami Pasien Primigravida Sekundigravida Multigravida Grandemultigravida Ordinal

Definisi Operasional No Variabel Definisi Cara Ukur Kategori Skala 5 Indeks Massa Tubuh (IMT) Pengukuran yang membandingkan antara berat badan dengan tinggi badan Pemeriksaan Fisik Underweight: < 18,5 kg/m² Normal: 18,5-22,9 kg/m² Overweight: 23-24,9 kg/m² Obesitas : ≥ 25 kg/m² Ordinal

Definisi Operasional No Variabel Definisi Cara Ukur Kategori Skala 6 Preeklamsia Komplikasi kehamilan yang dapat berakibat fatal dengan kelainan multisistem yang ditandai dengan tekanan darah sistolik (TDS) >140 mmHg atau tekanan darah diastolik (TDD) >90 mmHg dan proteinuria > +1 Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium Ya Tidak Ordinal

Definisi Operasional No Variabel Definisi Cara Ukur Kategori Skala 7 Kadar Magnesium Konsentrasi ion magnesium dalam serum atau plasma darah dalam satuan mg/dL atau mmol/L. Rentang normal sekitar 1,7 - 2,2 mg/dL pada orang dewasa Pemeriksaan Laboratorium 1. Mean + SD 2. Min - Max Rasio 8 Kadar Kalsium Konsentrasi kalsium dalam serum atau plasma darah dalam satuan mg/dL atau mmol/L. Rentang normal kalsium total dalam darah biasanya 8,5 - 10,5 mg/dL pada orang dewasa Pemeriksaan Laboratorium 1. Mean + SD 2. Min - Max Rasio

Pengambilan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi Pengisian lembar data diri pasien dan informed consent Pemeriksaan kadar kalsium dan magnesium darah pada kelompok kontrol dan perlakuan Kemudian data dikumpulkan , ditabulasikan , dan dianalisis secara statistik . Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data Prosedur Kerja Editing Coding Data Entry Data Cleaning

Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik sampel penelitian . Uji normalitas dilakukan menggunakan Shapiro-Wilk untuk menentukan distribusi data. Jika data berdistribusi normal, kadar magnesium dan kalsium disajikan dalam bentuk Mean ± SD, sedangkan jika tidak berdistribusi normal, data disajikan dalam bentuk Median (Min-Max). Analisis bivariat menggunakan Independent T-test untuk data berdistribusi normal atau Mann-Whitney test jika data tidak berdistribusi normal. Hasil analisis dianggap signifikan apabila p < 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis Data Etika Penelitian Izin dan persetujuan penelitian dikeluarkan oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan Universitas Sumatera Utara.

Alur Penelitian

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik Demografi Preeklamsia (n=24) Kehamilan Normal (n=24) Usia , n (%)     < 20 tahun 0 (0%) 2 (4,2%) 20–29 tahun 9 (18,7%) 14 (29,2%) > 30 tahun 15 (31,3) 8 (16,6%) Pendidikan, n (%)     SMP 1 (2%) 1 (2%) SMA 14 (29,3%) 12 (25%) D3/S1/S2/S3 9 (18,8%) 11 (22,9%) Pekerjaan, n (%)     Tidak Bekerja 21 (43,7%) 16 (33,4%) Bekerja 3 (6,3%) 8 (16,6%) Paritas, n (%)     Primigravida 7 (14,6%) 11 (22,9%) Sekundigarivida 10 (20,8%) 7 (14,6%) Multigravida 5 (10,4%) 6 (12,5%) Grande Multigravida 2 (4,2%) 0 (0%) Indeks Massa Tubuh, n (%)     Normal 3 (6,2%) 14 (29,2%) Overweight 8 (16,7%) 10 (20,8) Obesitas 13 (27,1%) 0 (0%)

Perbedaan kadar magnesium dan kalsium antara preeklamsia dan hamil normal Variabel Preeklamsia Normal p Magnesium (mEq/L) 1,92± 0,16 1,89± 0,19 0,893 Kalsium (mg/dL) 9.10± 0,83 8.53± 0,52 0,008

Perbedaan nilai magnesium antara preeklamsia dan hamil normal Variabel Magnesium p Preeklamsia 1,92± 0,16 <0,893 Normal 1,89± 0,19  

Perbedaan nilai kalsium antara preeklamsia dan hamil normal Variabel Kalsium p Preeklamsia 9,10± 0,83 <0,008 Normal 8,53± 0,52  

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada kelompok usia reproduktif sehat , yaitu 20–35 tahun , sedangkan proporsi yang lebih kecil terdapat pada usia <20 tahun dan >35 tahun . Usia Maternal Usia maternal memiliki peranan penting dalam risiko obstetri , termasuk preeklamsia . Ibu hamil usia >35 tahun diketahui memiliki risiko lebih tinggi karena penurunan fungsi endotel dan meningkatnya kerentanan terhadap stres oksidatif . Jeyabalan (2013) menyebutkan bahwa kehamilan pada usia ekstrem , baik terlalu muda maupun tua , memperburuk regulasi hemodinamik sehingga meningkatkan kerentanan terhadap komplikasi . Selain usia lanjut , usia sangat muda (<20 tahun ) juga dikaitkan dengan risiko preeklamsia yang lebih tinggi . Faktor ini kemungkinan terkait dengan imaturitas sistem reproduksi , adaptasi imunologis yang belum optimal, serta keterbatasan akses gizi yang adekuat . Penelitian Lamminpää et al. (2012) juga mendukung bahwa usia maternal lanjut meningkatkan insiden preeklamsia .

Faktor paritas juga menjadi variabel penting dalam penelitian ini . Temuan kami menunjukkan bahwa ibu primigravida memiliki proporsi kasus preeklamsia lebih tinggi dibandingkan multigravida Paritas Ananth dan Basso (2010) melaporkan bahwa paritas rendah secara konsisten meningkatkan insiden preeklamsia , memperkuat hasil penelitian ini . Mekanismenya berkaitan dengan terbatasnya paparan antigen paternal pada kehamilan pertama yang menyebabkan maladaptasi imun .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa obesitas lebih banyak ditemukan pada kelompok preeklamsia . Indeks Massa Tubuh Penelitian Roberts et al. (2011) mendukung temuan ini dengan menyatakan obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya preeklamsia . Obesitas diketahui memicu disfungsi endotel , resistensi insulin, serta inflamasi sistemik yang semuanya berperan dalam patogenesis preeklamsia .

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan kadar magnesium antara kelompok preeklamsia dan normal (p=0,893). Magnesium Berbeda dengan penelitian Tavana et al. (2012) yang melaporkan kadar magnesium lebih rendah pada ibu dengan preeklamsia dibandingkan kehamilan normal. Perbedaan hasil ini dapat dipengaruhi oleh variasi status gizi , metode pemeriksaan , serta jumlah sampel . Hal ini menunjukkan bahwa magnesium serum bukan biomarker yang sensitif dalam membedakan kedua kelompok , meskipun magnesium tetap penting dalam regulasi vaskular dan fungsi endotel .

Hasil penelitian menunjukkan kadar kalsium lebih tinggi pada kelompok preeklamsia (9,10 ± 0,83 vs 8,53 ± 0,52 mg/dL, p=0,008). Kalsium Sejalan dengan meta- analisis Kinshella et al. (2021) yang menyatakan bahwa suplementasi kalsium efektif mencegah preeklamsia pada wanita dengan asupan kalsium rendah . Temuan ini menunjukkan adanya gangguan homeostasis kalsium yang berkaitan dengan patogenesis preeklamsia .

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan , antara lain tidak menilai faktor sosiodemografi dan genetik yang dapat memengaruhi kejadian preeklamsia . Keterbatasan Penelitian Jumlah sampel relatif kecil dan hanya dilakukan di satu pusat penelitian sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi secara luas . Tidak dilakukan pengukuran rasio Ca/Mg maupun bentuk ionized yang mungkin lebih merefleksikan status biologis sebenarnya .

Kesimpulan dan Saran

Distribusi kehamilan normal menunjukkan bahwa usia ibu dan indeks massa tubuh merupakan faktor pembeda antara kehamilan preeklamsia dan normotensi . Pada kelompok preeklamsia terbanyak usia >30 tahun (31,3%) dan IMT obesitas (27,1%), sedangkan pada kelompok normotensi terbanyak usia 20–29 tahun (29,2%) dan IMT normal (29,2%). Kesimpulan Kadar kalsium serum trimester III berbeda signifikan (p=0,008), lebih tinggi pada kelompok preeklamsia dibandingkan normotensi . Hal ini menunjukkan adanya gangguan homeostasis kalsium yang berhubungan dengan patogenesis preeklamsia . Kadar magnesium serum trimester III tidak berbeda signifikan antara kelompok preeklamsia dan normotensi (p=0,893). Magnesium serum bukan biomarker sensitif , meskipun tetap berperan penting dalam regulasi vaskular dan fungsi endotel .

Melakukan penelitian lanjutan dengan desain prospektif , jumlah sampel lebih besar , serta analisis longitudinal guna menilai dinamika kadar magnesium, kalsium , dan rasio Ca/Mg sepanjang kehamilan , sehingga hubungan temporal dengan kejadian preeklamsia dapat dijelaskan lebih baik . Saran Melakukan penelitian multisentris lintas populasi untuk menilai pengaruh faktor genetik , sosiodemografi , dan pola diet lokal terhadap kadar elektrolit maternal, sehingga hasil dapat digeneralisasi dan dibandingkan secara global. Menggunakan metode pemeriksaan yang lebih spesifik , seperti ionized calcium dan ionized magnesium, serta mengintegrasikan analisis biomarker endotel ( misalnya sFlt-1, PlGF , endotelin-1) agar akurasi prediksi preeklamsia meningkat .

Saran Disarankan untuk mempertimbangkan pemeriksaan kadar kalsium sebagai bagian dari pemantauan antenatal pada ibu hamil risiko tinggi . Sementara itu , magnesium tetap digunakan sesuai standar sebagai terapi eklampsia , bukan sebagai alat skrining diagnostik . Bagi Klinisi Bagi Masyarakat Penting untuk menjaga pola nutrisi seimbang dengan konsumsi makanan sumber kalsium (susu, ikan, sayuran hijau ) dan magnesium ( kacang-kacangan , biji-bijian , sayuran ). Edukasi gizi antenatal harus diperkuat sebagai strategi pencegahan berbasis nutrisi . Diperlukan pengembangan guideline berbasis lokal terkait skrining elektrolit dan suplementasi mineral. Suplementasi kalsium sebaiknya diberikan secara selektif pada populasi dengan defisiensi , bukan secara universal, untuk menghindari risiko hiperkalsemia . Bagi Pembuat Kebijakan

Daftar Pustaka

WHO RECOMMENDATIONS FOR PREVENTION AND TREATMENT OF PRE-ECLAMPSIA AND ECLAMPSIA Implications and Actions Background [Internet]. Available from: http://whqlibdoc.who.int/publications/2011/9789241548335_eng.pdf Kemenkes RI. Utamakan Keselamatan Ibu. Redaksi Mediakom . 2024. Bartsch E, Medcalf KE, Park AL, Ray JG, Al- Rubaie ZTA, Askie LM, et al. Clinical risk factors for pre-eclampsia determined in early pregnancy: Systematic review and meta-analysis of large cohort studies. The BMJ. 2016 Apr 19;353. Adhipurnawan Winarno GN, Pribadi A, Maruli HJ, Achmad ED, Anwar R, Mose JC, et al. Ratio of serum calcium to magnesium levels on pregnancy with and without preeclampsia. Medical Science Monitor. 2021;27. Romani AMP. Beneficial Role of Mg2+ in Prevention and Treatment of Hypertension. Vol. 2018, International Journal of Hypertension. Hindawi Limited; 2018. Tesfa E, Munshea A, Nibret E, Gizaw ST. Association of maternal serum magnesium with pre-eclampsia in African pregnant women: a systematic review and meta-analysis. Vol. 16, International Health. Oxford University Press; 2024. p. 14–22. Atiba AS, Akindele RA, Bello NO, Kolawole OO, Fasanu AO. Serum Magnesium Levels in Second and Third Trimesters of Pregnancy in Patients That Developed Pre-Eclampsia and Feto -Maternal Outcome. Open J Obstet Gynecol. 2020;10(01):108–17. Okoror CEM, Enabudoso EJ, Okoror OT, Okonkwo CA. Serum calciummagnesium ratio in women with pre-eclampsia at a tertiary hospital in Nigeria. International Journal of Gynecology and Obstetrics. 2020 Jun 1;149(3):354–8. Ephraim RKD, Osakunor DNM, Denkyira SW, Eshun H, Amoah S, Anto EO. Serum calcium and magnesium levels in women presenting with pre-eclampsia and pregnancy-induced hypertension: A case-control study in the Cape Coast metropolis, Ghana. BMC Pregnancy Childbirth. 2014;14(1). Kepley JM, Bates K, Mohiuddin SS. Physiology, Maternal Changes. 2025. Betz D, Fane K. Human Chorionic Gonadotropin. 2025. Chourpiliadi C, Paparodis R. Physiology, Pituitary Issues During Pregnancy. 2025. Marshall SA, Senadheera SN, Parry LJ, Girling JE. The Role of Relaxin in Normal and Abnormal Uterine Function during the Menstrual Cycle and Early Pregnancy. Vol. 24, Reproductive Sciences. SAGE Publications Inc.; 2017. p. 342–54.

Lu J, Wang Z, Cao J, Chen Y, Dong Y. A novel and compact review on the role of oxidative stress in female reproduction. Vol. 16, Reproductive Biology and Endocrinology. BioMed Central Ltd.; 2018. Soma-Pillay P, Nelson-Piercy C, Tolppanen H, Mebazaa A. Physiological changes in pregnancy. Cardiovasc J Afr. 2016 Mar 1;27(2):89–94. LoMauro A, Aliverti A. Respiratory physiology of pregnancy. Vol. 11, Breathe. European Respiratory Society; 2015. p. 297–301. Patel P, Balanchivadze N. Hematologic Findings in Pregnancy: A Guide for the Internist. Cureus . 2021 May 21; Cheung KL, Lafayette RA. Renal Physiology of Pregnancy. Vol. 20, Advances in Chronic Kidney Disease. 2013. p. 209–14. Furfaro LL, Chang BJ, Payne MS. Applications for bacteriophage therapy during pregnancy and the perinatal period. Vol. 8, Frontiers in Microbiology. Frontiers Media S.A.; 2018. Tranquilli AL, Brown MA, Zeeman GG, Dekker G, Sibai BM. The definition of severe and early-onset preeclampsia. Statements from the International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP). Pregnancy Hypertens . 2013 Jan;3(1):44–7. Fox R, Kitt J, Leeson P, Aye CYL, Lewandowski AJ. Preeclampsia: Risk factors, diagnosis, management, and the cardiovascular impact on the offspring. Vol. 8, Journal of Clinical Medicine. MDPI; 2019. Khan B, Allah Yar R, Khakwani A khan, Karim S, Arslan Ali H. Preeclampsia Incidence and Its Maternal and Neonatal Outcomes With Associated Risk Factors. Cureus . 2022 Nov 6; Shi P, Zhao L, Yu S, Zhou J, Li J, Zhang N, et al. Differences in epidemiology of patients with preeclampsia between China and the US (Review). Exp Ther Med. 2021 Jul 15;22(3). Espinoza J, Vidaeff A, Pettker CM, Simhan H. ACOG PRACTICE BULLETIN Clinical Management Guidelines for Obstetrician- Gynecologists . 2020. Jung E, Romero R, Yeo L, Gomez-Lopez N, Chaemsaithong P, Jaovisidha A, et al. The etiology of preeclampsia. Vol. 226, American Journal of Obstetrics and Gynecology . Elsevier Inc.; 2022. p. S844–66. Karrar SA, Martingano DJ, Hong PL. Preeclampsia. 2025. Phipps EA, Thadhani R, Benzing T, Karumanchi SA. Pre-eclampsia: pathogenesis, novel diagnostics and therapies. Vol. 15, Nature Reviews Nephrology. Nature Publishing Group; 2019. p. 275–89.

Nirupama R, Divyashree S, Janhavi P, Muthukumar SP, Ravindra P V. Preeclampsia: Pathophysiology and management. Vol. 50, Journal of Gynecology Obstetrics and Human Reproduction. Elsevier Masson s.r.l .; 2021. Bisson C, Dautel S, Patel E, Suresh S, Dauer P, Rana S. Preeclampsia pathophysiology and adverse outcomes during pregnancy and postpartum. Vol. 10, Frontiers in Medicine. Frontiers Media SA; 2023. Kattah AG, Garovic VD. The Management of Hypertension in Pregnancy. Vol. 20, Advances in Chronic Kidney Disease. 2013. p. 229–39. Brown CM, Garovic VD. Drug treatment of hypertension in pregnancy. Vol. 74, Drugs. Adis International Ltd; 2014. p. 283–96. Katsi V, Svigkou A, Dima I, Tsioufis K. Diagnosis and Treatment of Eclampsia. J Cardiovasc Dev Dis. 2024 Aug 23;11(9):257. Inta A, Tongsong T, Srisupundit K. Pregnancy Outcomes of Conservative Management in Preeclampsia with Severe Features. J Clin Med. 2023 Oct 1;12(19). Jahnen-Dechent W, Ketteler M. Magnesium basics. Vol. 5, CKJ: Clinical Kidney Journal. 2012. Ross ACatharine . DRI, Dietary Reference Intakes : Calcium, Vitamin D. National Academies Press; 2011. 1115 p. De Baaij JHF, Hoenderop JGJ, Bindels RJM. Regulation of magnesium balance: Lessons learned from human genetic disease. Vol. 5, CKJ: Clinical Kidney Journal. 2012. Glaudemans B, Knoers NVAM, Hoenderop JGJ, Bindels RJM. New molecular players facilitating Mg 2+ reabsorption in the distal convoluted tubule. Vol. 77, Kidney International. 2010. p. 17–22. Elin RJ. Assessment of magnesium status for diagnosis and therapy. Magnes Res. 2010 Dec;23(4). Fanni D, Gerosa C, Nurchi VM, Manchia & M, Saba & L, Coghe F, et al. The Role of Magnesium in Pregnancy and in Fetal Programming of Adult Diseases. 2011; Available from: https://doi.org/10.1007/s12011-020-02513-0 Dalton LM, Ní Fhloinn DM, Gaydadzhieva GT, Mazurkiewicz OM, Leeson H, Wright CP. Magnesium in pregnancy. Nutr Rev. 2016 Sep 1;74(9):549–57. Fang X, Liang C, Li M, Montgomery S, Fall K, Aaseth J, et al. Dose-response relationship between dietary magnesium intake and cardiovascular mortality: A systematic review and dose-based meta-regression analysis of prospective studies. Vol. 38, Journal of Trace Elements in Medicine and Biology. Elsevier GmbH; 2016. p. 64–73.

He L, Lang L, Li Y, Liu Q, Yao Y. Comparison of serum zinc, calcium, and magnesium concentrations in women with pregnancy-induced hypertension and healthy pregnant women: A meta-analysis. Hypertens Pregnancy. 2016 Apr 2;35(2):202–9. Goker Tasdemir U, Tasdemir N, Kilic S, Abali R, Celik C, Gulerman HC. Alterations of ionized and total magnesium levels in pregnant women with gestational diabetes mellitus. Gynecol Obstet Invest. 2015 Apr 18;79(1):19–24. Takaya J, Kaneko K. Small for gestational age and magnesium in cord blood platelets: intrauterine magnesium deficiency may induce metabolic syndrome in later life. Vol. 2011, Journal of pregnancy. 2011. p. 270474. Morton A. Hypomagnesaemia and pregnancy. Vol. 11, Obstetric Medicine. SAGE Publications Inc.; 2018. p. 67–72. Dibaba DT, Xun P, Song Y, Rosanoff A, Shechter M, He K. The effect of magnesium supplementation on blood pressure in individuals with insulin resistance, prediabetes, or noncommunicable chronic diseases: a meta-analysis of randomized controlled trials. Available from: https://doi.org/10.3945/ajcn.117. Tavana Z, Hosseinmirzaei S. Comparison of maternal serum magnesium level in pre-eclampsia and normal pregnant women. Iran Red Crescent Med J. 2013;15(12). Yefet E, Braester Y, Marchenko E, Nachum Z. 519: Association between serummagnesium concentrations,maternal features and neonatal outcomes in women with preeclampsia/eclampsia treated with magnesium- sulfate . Am J Obstet Gynecol. 2020 Jan;222(1):S335–6. Tesfa E, Munshea A, Nibret E, Gizaw ST. Association of maternal serum magnesium with pre-eclampsia in African pregnant women: a systematic review and meta-analysis. Vol. 16, International Health. Oxford University Press; 2024. p. 14–22. Weaver CM, Peacock M. Calcium. Vol. 2, Advances in Nutrition. 2011. p. 290–2. Hacker AN, Fung EB, King JC. Role of calcium during pregnancy: Maternal and fetal needs. Nutr Rev. 2012 Jul;70(7):397–409. Pitkin RM, Gebhardt MP. Serum calcium concentrations in human pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 1977 Apr 1;127(7):775–8. Gebreyohannes RD, Abdella A, Ayele W, Eke AC. Association of dietary calcium intake, total and ionized serum calcium levels with preeclampsia in Ethiopia. BMC Pregnancy Childbirth. 2021 Dec 1;21(1). Kanagal D V., Rajesh A, Rao K, Devi UH, Shetty H, Kumari S, et al. Levels of serum calcium and magnesium in pre-eclamptic and normal pregnancy: A study from coastal India. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2014;8(7). Woo Kinshella ML, Sarr C, Sandhu A, Bone JN, Vidler M, Moore SE, et al. Calcium for pre-eclampsia prevention: A systematic review and network metaanalysis to guide personalised antenatal care. Vol. 129, BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecology. John Wiley and Sons Inc; 2022. p. 1833– 43.

Lamminpää R, Vehviläinen-Julkunen K, Gissler M, Heinonen S. Preeclampsia complicated by advanced maternal age: a registry-based study on primiparous women in Finland 1997-2008. BMC Pregnancy Childbirth. 2012 Jun;12:47. doi:10.1186/1471-2393-12-47 57. Jeyabalan A. Epidemiology of preeclampsia: impact of obesity. Nutr Rev. 2013 Oct;71 Suppl 1(0 1):S18-25. doi:10.1111/nure.12055 58. Ananth C V, Basso O. Impact of pregnancy-induced hypertension on stillbirth and neonatal mortality. Epidemiology. 2010 Jan;21(1):118–23. doi:10.1097/EDE.0b013e3181c297af 59. Duckitt K, Harrington D. Risk factors for pre-eclampsia at antenatal booking: systematic review of controlled studies. BMJ. 2005 Mar;330(7491):565. doi:10.1136/bmj.38380.674340.E0 60. Spradley FT. Metabolic abnormalities and obesity’s impact on the risk for developing preeclampsia. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol. 2017 Jan;312(1):R5–12. doi:10.1152/ajpregu.00440.2016 61. Burton GJ, Redman CW, Roberts JM, Moffett A. Pre-eclampsia: pathophysiology and clinical implications. BMJ. 2019 Jul;366:l2381. doi:10.1136/bmj.l2381 62. Hofmeyr GJ, Lawrie TA, Atallah ÁN, Torloni MR. Calcium supplementation during pregnancy for preventing hypertensive disorders and related problems. Cochrane database Syst Rev. 2018 Oct;10(10):CD001059. doi:10.1002/14651858.CD001059.pub5 63. Eslamzadeh A, Kashani SMA, Asadi N, Bazmi S, Rezaei S, Karimimoghadam Z, et al. Serum Calcium and Magnesium Levels in Women Presenting with Pre-eclampsia: A Systematic Review and Meta-analysis Based on Observational Studies. Galen Med J. 2023;12:e3151. doi:10.31661/gmj.v12i.3151 64. Chawla N, Shah H, Huynh K, Braun A, Wollocko H, Shah NC. The Role of Platelet-Activating Factor and Magnesium in Obstetrics and Gynecology : Is There Crosstalk between Pre-Eclampsia, Clinical Hypertension, and HELLP Syndrome? Biomedicines. 2023 May;11(5). doi:10.3390/biomedicines11051343 65. Tang J, He A, Li N, Chen X, Zhou X, Fan X, et al. Magnesium Sulfate -Mediated Vascular Relaxation and Calcium Channel Activity in Placental Vessels Different From Nonplacental Vessels. J Am Heart Assoc. 2018 Jul;7(14). doi:10.1161/JAHA.118.009896 66. Mistry HD, Williams PJ. The importance of antioxidant micronutrients in pregnancy. Oxid Med Cell Longev . 2011;2011:841749. doi:10.1155/2011/841749 67. Kumar T, Keerthana B, Lakshmi V. Maternal Serum Calcium/Magnesium Ratio and Electrolyte Levels as Biochemical Predictors in Hypertensive Disorders of Pregnancy. J Med Sci. 2025;11:1–6. doi:10.5005/jp-journals-10045-00423 68. Mlay GH, Shayo PA, Kiritta RF, Matovelo DK, Kidenya BR. Predictors of maternal hypocalcemia among pregnant women attending at a tertiary referral hospital in Tanzania: a cross-sectional study. BMC Pregnancy Childbirth [Internet]. 2025;25(1):481. doi:10.1186/s12884-025-07536-w Available from: https://doi.org/10.1186/s12884-025-07536-w

69. Wadhwani N, Dangat K, Randhir K, Poddar A, Joshi P, Pisal H, et al. Longitudinal Assessment of Calcium and Magnesium Levels in Women with Preeclampsia. Biol Trace Elem Res. 2023 Jul;201(7):3245–55. doi:10.1007/s12011-022-03440-y 70. Cholik RS, Skrypnik K, Karaźniewicz-Łada M, Waśkiewicz A, Suliburska J. Dietary salicylates affect calcium and magnesium status in preeclampsia model rats induced by NG-nitro-L-arginine-methyl ester (L-NAME). J Trace Elem Med Biol [Internet]. 2025;91:127711. doi:https ://doi.org/10.1016/j.jtemb.2025.127711 Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0946672X25001245 71. American College of Obstetricians and Gynecologists . ACOG Practice Bulletin No. 222: Gestational hypertension and preeclampsia. Obstet \& Gynecol. 2020;135(6):e237--e260. doi:10.1097/AOG.0000000000003891 72. Brown MA, Magee LA, Kenny LC, Karumanchi SA, McCarthy FP, Saito S, et al. Hypertensive Disorders of Pregnancy: ISSHP Classification, Diagnosis, and Management Recommendations for International Practice. Hypertens (Dallas, Tex 1979). 2018 Jul;72(1):24–43. doi:10.1161/HYPERTENSIONAHA.117.10803 73. Ezebialu IU, Eke AC, Eleje GU, Nwachukwu CE. Methods for assessing pre-induction cervical ripening. Cochrane database Syst Rev. 2015 Jun;2015(6):CD010762. doi:10.1002/14651858.CD010762.pub2 74. Chaudhari R, Niraula A, Bataju M, Baranwal J, Khan S, Bhatt R, et al. Serum Calcium and Magnesium levels in Pre-eclampsia. Natl J Lab Med. 2018;7:BO01–6. doi:10.7860/NJLM/2018/37232:2310 75. World Health Organization (WHO). WHO recommendations: Calcium supplementation during pregnancy for the prevention of pre-eclampsia and its complications [Internet]. Geneva: WHO; 2021. Available from: https://apps.who.int/iris/handle/10665/341948 76. Lestari TCA, Lumbanraja SN, Siregar HS, Asroel EM, Hartono H, Dina S. The relationship between high risk factors for preeclampsia and the incidence of preeclampsia in pregnant women at The Medan City Community Health Center . Int J Reprod Contracept Obstet Gynecol. 2025 Feb;14(2):331-7. doi:10.18203/2320-1770.ijrcog20250162.

Terima Kasih
Tags