Menjelaskan mengenai gangguan gerak yang dialami oleh lansia
Size: 2.72 MB
Language: none
Added: Oct 01, 2025
Slides: 6 pages
Slide Content
Gangguan Gerak
Pada Lansia
Gangguan gerak pada lansia,
atau gangguan sistem gerak
pada usia lanjut, bisa
disebabkan oleh berbagai
faktor seperti penyakit
degeneratif, masalah tulang dan
sendi, serta penurunan fungsi
saraf.
Beberapa gangguan yang
umum terjadi termasuk penyakit
Parkinson, osteoporosis,
osteoarthritis, dan masalah
keseimbangan yang dapat
menyebabkan jatuh.
Gangguan Gerak
Pada Lansia
Penyebab Gangguan
Gerak Pada Lansia
Peny Degeneratif :
Penyakit seperti
Parkinson
mempengaruhi sistem
saraf dan menyebabkan
gangguan gerakan
seperti tremor,
kekakuan, dan gerakan
tersendat-sendat.
Masalah Tulang dan
Sendi:
Osteoporosis (tulang
keropos) dan
osteoarthritis (radang
sendi) dapat
menyebabkan nyeri,
kekakuan, dan
keterbatasan gerak.
Penurunan Fungsi
Saraf:
Seiring bertambahnya
usia, saraf-saraf yang
mengontrol gerakan
bisa mengalami
penurunan fungsi,
menyebabkan masalah
koordinasi dan
keseimbangan.
Faktor Lain:
Cedera, penyakit lain,
dan faktor genetik juga
dapat berperan dalam
gangguan gerak pada
lansia.
Jenis-jenis Gangguan Gerak
Yang Umum
Parkinson:
Gejalanya meliputi tremor, kekakuan,
gerakan lambat, dan masalah
keseimbangan.
Osteoporosis:
Tulang menjadi rapuh dan mudah
patah, terutama pada wanita lanjut
usia.
Osteoarthritis:
Nyeri sendi dan kekakuan, terutama
pada sendi yang menopang berat
badan seperti lutut dan pinggul.
Gangguan Keseimbangan:
Lansia lebih rentan terhadap jatuh
karena masalah keseimbangan, yang
bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Sindrom Geriatri Lainnya:
Selain masalah gerak,
lansia juga bisa mengalami
sindrom geriatri lain
seperti inkontinensia urine,
delirium, dan demensia
yang dapat
mempengaruhi
kemampuan gerak.
Pemeriksaan Rutin:
Menjalani pemeriksaan kesehatan secara
rutin untuk mendeteksi masalah tulang
dan sendi sejak dini.
Fisioterapi:
membantu meningkatkan kekuatan otot,
keseimbangan, dan fleksibilitas, serta
mengurangi nyeri.
Aktivitas Fisik:
Olahraga teratur, seperti jalan kaki, senam
lansia, dan latihan kekuatan, dapat
membantu menjaga kesehatan tulang
dan otot.
Pentingnya
Penanganan
Pengobatan:
Jika diperlukan, dokter dapat
memberikan pengobatan untuk
mengatasi masalah tulang, sendi,
atau saraf yang mendasari.
Peran Keluarga:
Keluarga perlu memberikan
dukungan dan bantuan kepada
lansia dalam beraktivitas sehari-
hari, serta memantau kondisi
kesehatannya.
Pentingnya
Penanganan