PEMBERONTAKAN YANG MENENTANG
NILAI-NILAI PANCASILA:1. Pemberontakan PKI Madiun (1948):
PKI, yang dipimpin oleh Muso, ingin mengganti Pancasila dengan
ideologi komunis, yaitu
mendirikan negara Soviet.
2. Pemberontakan DI/TII (1949-1962): Dipimpin oleh Sekarmadji
Maridjan
Kartosuwirjo, DI/TII ingin mendirikan Negara Islam Indonesia dan
mengganti Pancasila dengan syariat Islam.
3. Pemberontakan RMS (1950): Dipimpin oleh Christian
Robert Steven Soumokil, RMS ingin memisahkan diri dari NKRI dan
membentuk negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) / Perjuangan
Rakyat Semesta (Permesta):
Gerakan ini melakukan protes terhadap pemerintah pusat dan ingin
melakukan perubahan kebijakan.
NILAI DASAR PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa:
Mengakui dan meyakini adanya Tuhan serta menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap individu.
3. Persatuan Indonesia:
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk. Mengutamakan
kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama.
Menghargai pendapat orang lain dan menjunjung tinggi nilai demokrasi.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Menjamin terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
NILAI INSTRUMENTAL 1.Ketuhanan Yang Maha Esa. Pasal 29 ayat (1) dan (2)
2.Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Pasal 28A sampai 28J UUD 1945.
3.Persatuan Indonesia. Pasal 1 ayat (1) dan (2), pasal 18 ayat (1) sampai (7), pasal 25A, serta
pasal 36A sampai 36C.
4.Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Pasal 1 ayat (2), Pasal 22E ayat (1) – (6), Pasal 6A, Pasal 28 (A – J).
5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pasal 33 ayat (1), (2), (3). Pasal 34 ayat (1), (2), (3), (4).
NILAI PRAKSIS
NILAI PRAKSIS ADALAH IMPLEMENTASI LANGSUNG DARI NILAI DASAR DAN
INSTRUMENTAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.contoh nilai Praksis :
1.Beribadah sesuai agama masing-masing dengan toleransi.
2.Membantu orang lain yang membutuhkan tanpa membeda-bedakan.
3.Gotong royong membersihkan lingkungan, menjaga kerukunan antar
suku/agama.
4.Musyawarah di sekolah atau masyarakat untuk mengambil
keputusan bersama.
5.Bersikap adil dalam pembagian tugas, menghindari diskriminasi,
mendukung program pemerataan ekonomi.