Prior Research Individu yang religius cenderung risk-averse dan berusaha menghindari praktik-praktik manajerial yang berisiko tinggi ( Miller & Hoffman, 1995; Osoba, 2003; Hillary & Hui, 2009; Boone et al., 2013 ). Penelitian terdahulu menemukan bahwa religiusitas memiliki hubungan yang signifikan dengan (1) keputusan pengambilan risiko (Kumar et al., 2011; Adhikari & Agrawal, 2016), (2) kinerja dan risiko perusahaan (Hilary & Hui, 2009; Callen & Fang, 2015), (3) kualitas informasi akuntansi (Riahi-Belkaoui, 2004), (4) kebijakan keuangan seperti struktur modal, inovasi, dan Corporate Social Responsibility (CSR) (Jiang et al., 2015). Sejumlah penelitian menguji hubungan antara religiusitas dengan praktik earnings management dan earnings quality (Abdelsalam et al., 2021; Baatwah et al., 2020; Cai et al., 2019; Cai et al., 2020), kualitas pelaporan keuangan perusahaan (Chen et al., 2022), serta ethical decision-making dan ethical behavior (Fathallah et al., 2020; Kportorgbi, et al., 2022). Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa religiusitas berhubungan dengan perilaku organisasi dan mengarahkan pada pengambilan keputusan manajerial yang etis.