proposisi pemikiran dan cara berpikir manusia.pptx
christianyudha
0 views
29 slides
Oct 06, 2025
Slide 1 of 29
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
About This Presentation
Proprosisi
Size: 259.39 KB
Language: none
Added: Oct 06, 2025
Slides: 29 pages
Slide Content
PROPOSISI
PENALARAN Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut Proposisi. Bahasa Indonesia/Sepitri 2
Proposisi berbentuk kalimat berita netral. Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat harapan, dan kalimat inversi tidak disebut proposisi. Contoh proposisi : Ayam adalah burung Indonesia menjadi negara makmur. Bahasa Indonesia/Sepitri 3
Proposisi Adalah gagasan tentang kenyataan yang diungkapkan dalam kalimat (bahasa). Proposisi yang terdiri dari premis dan konklusi adalah Argumen
Hakikat Proposisi Proposisi adalah penjelasan kenyataan . Proposisi bukan kalimat , tapi makna kalimat . Proposisi bukan per tanyaan . Proposisi bukan perintah atau permintaan
1. Proposisi adalah penjelasan kenyataan Proposisi bukan kenyataan, namun penjelasan kenyataan. Contoh : Harimau adalah binatang buas.
2. Proposisi bukan kalimat , tapi makna kalimat . Proposisi selalu berbicara tentang kalimat, namun bukan kalimat itu sendiri, melainkan makna yang terkandung dalam kalimat tersebut.
Kalimat yang berbeda, namun proposisi sama. Contoh : Semua harimau adalah binatang. Setiap harimau adalah binatang. Harimau adalah binatang. Harimau itu binatang.
Kalimat yang berbeda, namun proposisi sama. Contoh : (dalam koran tahun 1950) Presiden RI akan berkunjung ke Amerika Serikat. (dalam koran tahun 2011) Presiden RI akan berkunjung ke Amerika Serikat.
3. Proposisi bukan pertanyaan . Pada umumnya kalimat tanya bukan prop os isi , namun harus diingat bahwa tidak setiap kalimat tanya , sungguh-sungguh berisi pertanyaan . Contoh : Bukankah Anda orang kaya ?
4. Proposisi bukan perintah atau permintaan Pada umumnya kalimat tanya bukan perintah atau permintaan , namun dalam kondisi tertentu , perintah dapat merupakan proposisi Contoh : Berilah sedekah kepada fakir miskin .
Proposisi dapat dibedakan berdasarkan Jenis Kriteria Berdasarkan jenis dibedakan dengan lingkaran yang disebut lingkaran Euler. Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek sama dengan perangkat yang terdapat dalam predikat. Semua S adalah semua P Semua sehat adalah semua tidak sakit. Bahasa Indonesia/Sepitri 12 S = P
2. Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek menjadi bagian dari perangkat predikat . Semua S adalah P Semua sepeda itu beroda . Sebaliknya , suatu perangkat predikat merupakan bagian dari peringkat subjek Sebagian S adalah P Sebagian binatang adalah kera Bahasa Indonesia/Sepitri 13 S P S P P S
3. Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek berada diluar perangkat predikat. Dengan kata lain, antara subjek dan predikat tidak terdapat relasi. Tidak satu pun S adalah P Tidak seorang pun manusia adalah binatang Bahasa Indonesia/Sepitri 14 S P
4. Sebagian perangkat yang tercakup dalam subjek berada di luar perangkat predikat . Sebagian S tidaklah P Sebagian kaca tidaklah bening Bahasa Indonesia/Sepitri 15 S P
Jenis-jenis Proposisi Berdasarkan bentuknya : Proposisi tunggal dan Proposisi majemuk Berdasarkan sifat pembenaran atau pengingkaran : Kategorial Kondisional Berdasarkan Luas Pengertian Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas
Proposisi berdasarkan Bentuk Proposisi Tunggal atau “Proposisi Atomik” “ hanya mengungkap satu pernyataan saja dimana hanya didukung satu subjek dan satu predikat (kalimat tunggal) “ Proposisi majemuk “ proposisi ini dibentuk dari gabungan dua proposisi tunggal atau lebih dimana kalimat pernyataan ini sekurang-kurangnya didukung dua pola kalimat”
Contoh Proposisi Atomik: 5 adalah bilangan ganjil Setiap warga harus menyadari tanggung-jawabnya Proposisi Majemuk: 5 adalah bilangan ganji dan genap Setiap warga negara harus menyadari hak dan tanggung-jawabnya
Proposisi berdasarkan sifat pembenaran Proposisi kategorial; menunjuk pada sebuah pembenaran atau pengingkaran yang bersifat mutlak; pasti benar atau pasti salah Proposisi Kondisional; yakni proposisi yang menunjuk pada pembenaran atau pengingkaran yang bersyarat atau berupa pilihan.
Proposisi kondisional 1. Proposisi Hipotesa “Proposisi yang menunjuk pada pembenaran yang bersyarat. Artinya bila proposisi terpenuhi, maka kebenaran terjadi” Kata kunci : maka, dan, sehingga, jadi 2. Proposisi Disjungtif “Disebut juga alternatif, karena didasarkan pada pembenaran yang berupa pilihan ” Kata kunci : “atau”
Berdasarkan Luas Pengertian Universal; sebuah proposisi yang mencakup seluruh aspek atau bagian. Hal ini ditandai dengan adanya kata: semua, seluruh, setiap, setiap kali, masing-masing. Partikular; yakni yang mengungkapkan sebagian dari seluruh aspek. Kata tugas yang menandai proposisi partikular adalah beberapa, sebagaian, tidak semua, kebanyakan, Contoh: Tidak semua siswa tekun belajar Singular; proposisi ini hanya mengungkap satu aspek saja, di antara penandanya adalah kata ini dan itu. Misal penggunaannya dalam kalimat:Rumah ini akan dijual, kata rumah di sini hanya menunjukkan satu unsur. Jika terdapat dua unsur di dalamnya, maka suatu kalimat tidak bisa disebut dengan proposisi singular.
Berdasarkan kualitas dan Kuantitas Universal positif, semua manusia akan mati 2. Partikular positif, sebagian manusia adalah guru 3. Singular positif, Rudi Hartono adalah pemain bulu tangkis 4. Universal negatif, Semua kucing tidak berbulu lebat 5. Partikular negatif, Beberapa mahasiswa tidak lulus 6. Singular Negatif: Fatimah bukan gadis pemalu
lanjutan Universal positif (A) Partikular positif (I) Singular Positif (A) A dan I diambil dari dua huruf hidup pertama dalam kata latin Affirmo yang berarti mengakui. Unviversal negatif (E) Partikular negatif (O) Singular negatif (E) Diambil dari kata latin nEgO yang artinya menolak atau mengingkari.
lanjutan Dalam menentukan apakah suatu proposisi itu positif atau negatif, kita tidak boleh semata-mata berdasarkan ada tidaknya indikator negatifnya, yaitu: tak, tidak atau bukan. Indikator itu menentukan negatifnya suatu proposisi apabila ia berkedudukan sebagai kopula. Bila indikator tidak berkedudukan sebagai kopula = proposisi positif. Kopula = kata yang menegaskan hubungan term subjek dan predikat baik hubungan yang mengiyakan atau maupun yang mengingkari
Contoh: Semua yang tidak rajin bekerja mendapat upah sedikit (A) Tidak semua orang pandai berpidato (I) Semua yang malas mendapat hasil yang tidak banyak (A) Sebagian orang mempunyai harta yang melimpah bukan karena jerih payahnya (I)
Contoh-contoh Proposisi universal positif (A) Contoh : Semua manusia adalah terdidik Semua yang tidak tekun jarang sukses Manusia yang sabar akan mendapatkan sesuatu yang tidak menyedihkan Semua yang tidak waspada akan mendapat sesuatu yang tidak menyenangkan.
lanjutan Proposisi Partikular Positif (I) Contoh : Sebagian mahasiswa sudah kawin Tidak semua orang mampu berpidato dengan baik Beberapa pedagang bekerja dengan jujur Sebagian orang yang malas mempunyai nasib yang tidak begitu menyenangkan
Lanjutan Proposisi universal negatif (E) Contoh : Semua mahasiswa tidak buta huruf Tak satu pun juara angkat besi bukan wanita lemah Semua yang malas tidak mendapat banyak rejeki Semua kesuksesan tidak datang pada orang yang malas.
lanjutan Proposisi partikular negatif (O) Contoh : Sebagian mahasiswa tidak lulus Beberapa orang tidak mampu berpidato Sebagian orang jujur tidak mempunyai kedudukan yang layak Beberapa orang yang konsekuen dan jujur serta bekerja sesuai dengan peraturan tidak disenangi oleh atasannya.