PROSES MIMPI BASAH DAN MENSTRUASIUASI.pptx

azizahnuril1 0 views 48 slides Sep 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 48
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48

About This Presentation

PROSES MIMPI BASAH DAN MENSTRUASI.pptx


Slide Content

NURIL AZIZAH

SIKLUS MENSTRUASI 1. Fase Menstruasi Ini adalah fase pertama dari siklus menstruasi , di mana lapisan endometrium ( lapisan dalam rahim ) yang telah menebal akan luruh dan keluar dari tubuh melalui vagina sebagai darah menstruasi . Fase ini biasanya berlangsung selama 3-7 hari . 2. Fase Poliferasi Setelah fase menstruasi selesai , fase poliferasi dimulai . Selama fase ini , hormon estrogen meningkat , yang menyebabkan lapisan endometrium mulai menebal kembali dan mengalami proliferasi untuk mempersiapkan kemungkinan implantasi embrio . Fase ini berlangsung hingga sekitar hari ke-14 dari siklus . 3. Ovulasi Ovulasi terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi ( sekitar hari ke-14 dalam siklus 28 hari ). Pada fase ini , lonjakan hormon luteinizing (LH) memicu pelepasan sel telur dari salah satu ovarium. Sel telur kemudian bergerak menuju tuba falopi , di mana ia mungkin bertemu dengan sperma untuk pembuahan . 4. Fase Sekresi Setelah ovulasi , fase sekresi dimulai . Selama fase ini , hormon progesteron yang diproduksi oleh korpus luteum ( struktur yang terbentuk dari folikel yang melepaskan sel telur ) meningkatkan ketebalan dan vascularisasi endometrium. Lapisan endometrium menjadi kaya akan glikogen dan nutrisi , mempersiapkannya untuk mendukung embrio yang tertanam . Fase ini berlangsung hingga sekitar hari ke-28 dari siklus . 5. Fase Luteal Fase luteal adalah bagian akhir dari fase sekresi , di mana korpus luteum berfungsi untuk memproduksi progesteron . Jika tidak terjadi pembuahan , korpus luteum akan mengalami degenerasi , dan kadar progesteron serta estrogen akan menurun . Penurunan hormon ini akan memicu fase menstruasi berikutnya .

Siklus Ovarium Siklus ovarium berfokus pada perubahan yang terjadi di ovarium dan terkait dengan pematangan dan pelepasan sel telur . Siklus ini memiliki dua fase utama : Fase Folikular : Dimulai dari hari pertama menstruasi hingga ovulasi . Pada fase ini , hormon folikel stimulating hormone (FSH) merangsang pertumbuhan beberapa folikel di ovarium. Salah satu folikel akan menjadi dominan dan terus berkembang , sementara yang lainnya akan mengalami degenerasi . Folikel dominan ini memproduksi estrogen yang akan mempersiapkan tubuh untuk ovulasi . Fase Luteal : Dimulai setelah ovulasi dan berlangsung sekitar 14 hari . Setelah folikel dominan melepaskan sel telur selama ovulasi , folikel tersebut berubah menjadi korpus luteum yang menghasilkan progesteron (dan sedikit estrogen ). Hormon ini mempersiapkan lapisan rahim (endometrium) untuk kemungkinan implantasi embrio . Jika tidak terjadi pembuahan , korpus luteum akan mengecil dan menyebabkan penurunan kadar progesteron dan estrogen , yang memicu menstruasi .

Siklus Uterus ( Siklus Menstruasi ) Siklus uterus berfokus pada perubahan yang terjadi di dalam rahim (uterus) dan endometrium. Siklus ini memiliki tiga fase utama : Fase Menstruasi : Dimulai dari hari pertama menstruasi , di mana lapisan endometrium yang telah menebal dilepaskan karena tidak terjadi pembuahan . Ini adalah periode perdarahan menstruasi . Fase Proliferatif : Dimulai setelah menstruasi dan berlangsung hingga ovulasi . Pada fase ini , meningkatnya kadar estrogen dari ovarium merangsang pertumbuhan kembali dan penebalan endometrium untuk mempersiapkannya menerima embrio . Fase Sekretori : Dimulai setelah ovulasi dan berlangsung hingga menstruasi berikutnya . Pada fase ini , progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum membuat endometrium lebih kaya akan pembuluh darah dan sekresi kelenjar untuk mendukung kemungkinan implantasi embrio .