PS SMA _MUNTIANAH_Penyusunan KSP Berbasis Data_PPT.pptx

ujiansmastu 0 views 177 slides Oct 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 177
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109
Slide 110
110
Slide 111
111
Slide 112
112
Slide 113
113
Slide 114
114
Slide 115
115
Slide 116
116
Slide 117
117
Slide 118
118
Slide 119
119
Slide 120
120
Slide 121
121
Slide 122
122
Slide 123
123
Slide 124
124
Slide 125
125
Slide 126
126
Slide 127
127
Slide 128
128
Slide 129
129
Slide 130
130
Slide 131
131
Slide 132
132
Slide 133
133
Slide 134
134
Slide 135
135
Slide 136
136
Slide 137
137
Slide 138
138
Slide 139
139
Slide 140
140
Slide 141
141
Slide 142
142
Slide 143
143
Slide 144
144
Slide 145
145
Slide 146
146
Slide 147
147
Slide 148
148
Slide 149
149
Slide 150
150
Slide 151
151
Slide 152
152
Slide 153
153
Slide 154
154
Slide 155
155
Slide 156
156
Slide 157
157
Slide 158
158
Slide 159
159
Slide 160
160
Slide 161
161
Slide 162
162
Slide 163
163
Slide 164
164
Slide 165
165
Slide 166
166
Slide 167
167
Slide 168
168
Slide 169
169
Slide 170
170
Slide 171
171
Slide 172
172
Slide 173
173
Slide 174
174
Slide 175
175
Slide 176
176
Slide 177
177

About This Presentation

Penyusunan KTSP


Slide Content

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA 2024 Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) Berbasis Data Disertai Penyesuaian dengan Permendikbud No 12 Tahun 2024 & BSKAP No 31 2024 Tentang P5 & BSKAP No 32 / Tahun 2024 Tentang CP Disosialisasikan ulang oleh Dra. MUNTIANAH (PS SMA) Cabang Dinas Penddikan Wil. Bojonegotro-Kab . Tuban

1. SMAN 4 TUBAN 2. SMAN 1 SINGGAHAN 3. SMAN 1 GRABAGAN 4. SMAN 1 SENORI 5. SMA TARBIYATU ULUM 6. SMA MA’ARIF 45 PLUMPANG 7. SMA ISLAMIYAH SENORI 8. SMA MUH 1 TUBAN (8

TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami subtansi regulasi kurikulum merdeka ; Memahami substansi pembelajaran dan penilaian dalam implementasi kurikulum merdeka ; Mempraktikkan / merevieu penyusunan KSP, pembelajaran , dan penilaian dalam implementasi kurkulum merdeka .

AKTIVITAS 1: MELURUSKAN MISKONSEPSI Langkah- langkah : Cermati pernyataan-pernyataan berikut ini . Katakan ‘Buka sithik , joss!’ jika pernyataan tersebut benar . Katakan ‘ Ngopi sek , mase!’ jika pernyataan tersebut salah. Cermati klarifikasi narasumber .

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi , dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .

Kurikulum Merdeka yang merupakan ‘ roh ’ dalam KSP kurang memberikan fleksibilitas dan hanya berfokus pada materi esensial untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.

Prinsip penyusunan KSP harus berpusat pada peserta didik , kontekstual , esensial , akuntabel , dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan .

Acuan dalam pengembangan KSP harus disusun berdasarkan kerangka dan struktur yang ditetapkan secara nasional dan visi , misi , serta karakteristik satuan pendidikan .

Komponen KSP memuat karakteristik satuan pendidikan , visi-misi-tujuan satuan pendidikan , pengorganisasian pembelajaran , perencanaan pembelajaran , dan evaluasi , pengembangan professional dan pendampingan .

Acuan dalam pengembangan KSP hanya mengikuti standar nasional pendidikan , yakni Standar Isi (Permendikbudristek No. 8 Tahun 2024 tentang Standar Isi p ada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah) .

KSP memuat kegiatan (1) intrakurikuler , yakni kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar sesuai jadwal dan beban belajar pada struktur Kurikulum ; (2) kokurikuler , yakni kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan , pendalaman , dan / atau pengayaan kegiatan intrakurikuler dalam rangka pengembangan karakter dan kompetensi Peserta Didik , dan (3) ekstrakurikuler , yakni kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi , bakat , minat , kemampuan , kepribadian , kerja sama , dan kemandirian

Pengembangan KSP dan perangkat pengorganisasian pembelajaran tidak perlu merujuk pada visi , misi , dan tujuan Satuan Pendidikan asalkan sesuai dengan capaian pembelajaran .

Capaian pembelajaran dalam kurikulum satuan pendidikan merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Peserta Didik di akhir setiap fase yang tidak harus dikembangkan ke dalam alur tujuan pembelajaran (ATP).

Capaian pembelajaran dalam KSP merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Peserta Didik di akhir setiap fase yang dikembangkan ke dalam ATP dan menjadi rujukan penyusunan Modul Ajar.

Capaian pembelajaran yang dikembangkan ke dalam ATP dan Modul Ajar yang Menguatkan Kompetensi Literasi , Numerasi , dan Karakter sesuai dengan amanat PP Nomor 4 Tahun 2022.

Modul Ajar pembelajaran dalam IKM sesuai dengan amanat Permemdikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 harus mengikuti prinsip interaktif , inspiratif , menyenangkan,menantang , memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif , dan m emberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan kokurikuler dalam IKM dilaksanakan dalam bentuk P5 untuk mewujudkan ciri Peserta Didik yang: beriman , bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia ; berkebinekaan global, bergotong royong; mandiri ; bernalar kritis ; dan kreatif .

Muatan pembelajaran P5 dalam IKM memuat tema yang menjadi rujukan bagi Satuan Pendidikan untuk merumuskan topik P5 yang relevan dengan konteks sosial budaya dan karakteristik Peserta Didik .

Karakteristik Pembelajaran dalam IKM dirancang tanpa memanfaatkan asesmen pada awal , proses, dan akhir serta kebutuhan belajar dan perkembangan proses belajar yang telah ditempuh , tetapi perlu penyesuaian pembelajaran dengan memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar sesuai cakupan dan ketuntasan muatan Kurikulum dan mengacu pada refleksi atas kemajuan belajar yang dilakukan secara kolaboratif dengan Pendidik lain.

A lokasi waktu pelaksanaan P5 pada fase E terintegrasi dalam pembelajaran intrakurikuler yang dilaksanakan sesuai dengan capaian elemen mata pelajaran dan pemetaan tema secara holistik .

Revieu KSP terfokus pada peninjauan komponen utama , yaitu karakteristik satuan pendidikan dan visi-misi-tujuan yang dilaksanakan 4-5 tahun dan pengorganisasian pembelajaran dan perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan setiap tahun .

K OMBEL KSP PEMBELA J A R AN ASESMEN P5 RE F LEK S I IKM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2024 TENTANG BAB I KETENTUAN UMUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah yang selanjutnya disebut Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberi fleksibilitas dan berfokus pada materi esensial untuk mengembangkan kompetensi peserta didik sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila. KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

BAB I KETENTUAN UMUM (PASAL 1, 14 ISTILAH) BAB II CAKUPAN KURIKULUM MERDEKA Bagian Kesatu Umum (PASAL 2) Bagian Kedua Kerangka Dasar Kurikulum (PASAL 3-4) Bagian Ketiga Struktur Kurikulum Paragraf 1 Umum (PASAL 5-7) Paragraf 2 Intrakurikuler (PSL 8-15) Paragraf 3 Kokurikuler (PASAL 16-20) Paragraf 4 Ekstrakurikuler (PASAL 21-24) BAB III IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Bagian Kesatu Tanggung Jawab (25-28) Bagian Kedua Kurikulum Satuan Pendidikan (29-30) BAB IV KETENTUAN PERALIHAN (31-33) BAB V PENUTUP (34-35) 18 PERMEN DICABUT DAN DINYATAKAN TIDAK BERLAKU K URI K U L UM MERDEKA 25 MARET 2024 5 BAB, 35 PASAL 4 MENIMBANG 6 MENGINGAT DITETAPKAN SEBAGAI KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2024 TENTANG KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2024 TENTANG KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH Tujuan Prinsip Karakteristik Pembelajaran Landasan Filosofis Landasan Sosiologis Landasan Psikopedagogis

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2024 TENTANG KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH STRUKTUR KURIKULUM Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini atau Bentuk Lain yang Sederajat Struktur Kurikulum Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, atau Bentuk Lain yang Sederajat Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, atau Bentuk Lain yang Sederajat Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, atau Bentuk Lain yang Sederajat Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan atau Madrasah Aliyah Kejuruan Struktur Kurikulum Taman Kanak-Kanak Luar Biasa Struktur Kurikulum Sekolah Dasar Luar Biasa Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan

SALINAN LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2024 TENTANG KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER B. Jenis dan Format Kegiatan C. Prinsip Pengembangan A. Komponen D. Mekanisme E. Evaluasi F . D a y a Du k u ng G. Pihak Yang Terlibat

Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar sesuai jadwal dan beban belajar pada struktur Kurikulum. Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka pengembangan karakter dan kompetensi Peserta Didik. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian Peserta Didik secara optimal yang dilakukan dengan bimbingan dan pengawasan Satuan Pendidikan . Pasal 7 (1) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 memuat: a. Intrakurikuler; dan b. Kokurikuler. (2) Selain Intrakurikuler dan Kokurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1), struktur Kurikulum dapat memuat Ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan Pasal 8 Intrakurikuler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huru f a memu a t : a. k omp e t en s i ; b. muatan pembelajaran; dan c. beban belajar. (1) Kokurikuler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b memuat: kompetensi; muatan pembelajaran; dan beban belajar. (2) Kokurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling sedikit dalam bentuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.

RABU JUMAT 17 RARABU JUMAT 17 JUNI 2024 BU JUMAT 17 JUNI 2024 RABU JUMAT 17 JUNI 2024 JUNI 2024 RABU JUMAT 17 JUNI 2024 Oleh Pengawas Pembina : Dra. MUNTIANAH OLEH-OL 2024/2025 ELATIHA 1. SMAN 4 TUBAN 2. SMAN 1 SINGGAHAN 3. SMAN 1 GRABAGAN 4. SMAN 1 SENORI 5. SMA TARBIYATU ULUM 6. SMA MA’ARIF 45 PLUMPANG 7. SMA ISLAMIYAH SENORI 8. SMA MUH 1 TUBAN 9. SMAN 1 WIDANG. 5. A S TIHA 1

VISI PENDIDIKAN INDONESIA “ “ Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat , mandiri , dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis , kreatif , mandiri , beriman , bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , dan berakhlak mulia , bergotong royong, dan berkebinekaan global PELAJAR PANCASILA Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Bergotong Royong Berkebinekaan Global

B . LANDAS A N YURI D I S 1. . Per aturan Pemerintah No. 4 T hn 2022 ttg SNP 4. Permendikbudristek No. 8 T hn 202 4 ttg Standar Isi 2. Permendikbudristek No. 5 T hn 2022 ttg SKL 6 . Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penil 7 . K epmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 ttg Dompenkur 9 . Keputusan Kepala BSKAP No.0 32 /H/KR/202 4 T hn 202 4 ttg CP 5 . Permendikbudristek No. 16 Thn 2022 ttg Standar Proses 8 . Permen dikbudristek No. 12 Thn 2024 ttg Kurikulum Pada PAUDDASMEN K epmendikbudristek No. 47 Tahun 2023 ttg Standar Pengelolaan 3 . K eputusan Kepala BSKAP No. 032/H/KR/2024 ttg P5

Pasal 6 ayat (1) Standar kompetensi lulusan pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar difokuskan pada : Persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia ; Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila ; dan Penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik untuk mengikuti Pendidikan lebih lanjut . Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Pancasila , Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika . Pasal 1 A PP No. 4 tahun 2022 tentang SNP

Penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut . Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang SKL Pasal 5 Ayat (2) Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila ; dan Persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia ; . a. b. c.

Pasal 7 ayat (3) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dalam bentuk dokumen perencanaan pembelajaran yang: a. fleksibel ; b. jelas ; dan c. sederhana . Cara untuk mencapai tujuan belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b dilakukan melalui strategi pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas Pasal 7 ayat (1) Permendikbudristek No.16 tahun 2022 tentang Standar Proses Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a merupakan aktivitas untuk merumuskan : a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran ; b. cara untuk mencapai tujuan belajar ; dan c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar . Pasal 3 ayat (1) Pasal 7 ayat (4) Dokumen perencanaan pembelajaran yang fleksibel sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a merupakan dokumen yang tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran .

Interaktif Inspiratif Menyenangkan Menantang Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. PRINSIP PEMBELAJARAN PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan Berbasis Data Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan Pendampingan Kurikulum Satuan Pendidikan

Berpusat pada peserta didi k pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah. Kontefistual menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB) Prinsip Penyusunan kurikulum satuan pendidikan Esensial semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali misalnya lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll., dalam dokumen kurikulum operasional akuntabel dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

apa Saja Yang Diperlukan Dalam Menyusun KSP? Dimulai dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, profil pelajar Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran. Memahami prinsip penyusunan KSP Khusus untuk SMK ditambah dengan memahami kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja terkait. Bagi yang sudah memiliki dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan, dapat langsung melakukan peninjauan dan revisi.

Siapa Saja Yang Terlibat Dalam Penyusunan Ksp? Pemangku kepentingan internal (pemimpin sekolah dan guru) Pemangku kepentingan eksternal (orang tua, komite satuan pendidikan dan dinas Pendidikan) Pemangku kepentingan lainnya (organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK).

Mengapa Perlu Menyusun KSP? Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan memiliki fungsi utama sebagai dokumen hidup yang membantu satuan pendidikan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Membantu dalam hal melakukan pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran dengan lebih efektif dan efisien sesuai dengan kondisi dari satuan pendidikan berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi berbasis data. Membantu dalam hal melakukan diversifikasi kurikulum berdasarkan hasil identifikasi potensi dan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Diversifikasi ini diharapkan dapat memperkuat ciri khas- nya dan membantu satuan pendidikan untuk mencapai visi, misi, dan tujuannya.

Bagaimana Langkah/Proses Penyusunan KSP

Proses penyusunan kurikulum satuan pendidikan bersifat: TETaP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan FLEKSIBEL/DINaMIS (mengembangkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan). Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’ Proses Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan Langkah- Langkah Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (bagi yang belum pernah menyusun )

Berdasarkan diagram proses penyusunan dan revisi KSP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Langkah penyusunan KSP ini berbentuk sebuah siklus yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Ini berarti proses evaluasi dapat di akhir dan di awal siklus yang tidak terpisah sebelum mulai melakukan perencanaan. Evaluasi jangka per semester/per tahun dapat menggunakan data seperti observasi, diskusi dengan warga sekolah (seperti guru, kepala sekolah, peserta didik), dan rapor pendidikan. Hasil evaluasi ini dapat membantu kepala satuan pendidikan dan guru untuk memperbaiki pengorganisasian pembelajaran dan rencana pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran bisa meningkat. Proses Peninjauan dan Revisi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Langkah- Langkah Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (bagi yang sudah pernah menyusun) Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’

Pendampingan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

PERAN PENGAWAS Perdirjen GTK Nomor: 4831/B/HK.03.01/2023 Pasal 4 ayat (2)c, membersamai Kepala Sekolah dalam mengembangkan kurikulum operasional Satuan Pendidikan dan perencanaan pembelajaran sesuai profil Satuan Pendidikan yang berpusat pada peserta didik.

Dalam rangka koordinasi dan supervisi pengembangan KSP: Pengawas sekolah atau penilik memfasilitasi satuan pendidikan melakukan refleksi, mengidentifikasi akar masalah, dan membuat prioritas. Pengawas sekolah atau penilik memfasilitasi satuan pendidikan melakukan analisis karakteristik di lingkungan sekolah. Pengawas sekolah atau penilik membantu atau mendorong sekolah untuk mencari data atau informasi menyeluruh untuk analisis karakteristik daerah (potensi dan tantangan daerah dan sekolah), termasuk melibatkan komite satuan pendidikan. Pengawas sekolah atau penilik membantu satuan pendidikan untuk berjejaring memperkaya pembelajaran untuk intrakurikuler dan kokurikuler projek penguatan profil pelajar Pancasila. Peran Pengawas Sekolah atau Penilifi

Satuan pendidikan menginformasikan ke dinas melalui pengawas sekolah atau penilik bahwa satuan pendidikan sudah mengembangkan dan menetapkan Kurikulum Satuan Pendidikannya . Dinas pendidikan diwakili pengawas sekolah atau penilik melakukan supervisi terhadap satuan pendidikan untuk memastikan dokumen KSP sudah selaras dengan prinsip pengembangan dan komponen minimum KSP. Peran Koordinasi Dan Supervisi Jika belum selaras, maka pengawas sekolah atau penilik perlu mendampingi satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan komponen minimum .

Transformasi Satuan Pendidikan Apa saja yang diketahui mengenai "transformasi satuan pendidikan"? Bagaimana/Apa saja yang bisa dan perlu dilakukan dalam transformasi satuan pendidikan? Mengapa perencanaan berbasis data itu penting dalam transformasi satuan pendidikan? Bagi partisipan kepala sekolah yang telah mengembangkan KSP di sekolahnya, apakah sudah menggunakan data? Jika iya, apa saja contoh sumber data/datanya?

Transformasi Satuan Pendidikan Perencanaan Berbasis Data Pemanfaatan data Rapor Pendidikan dan data lain untuk refleksi kondisi layanan dan perencanaan pembelajaran ke depan Analisis Data Rapor Pendidikan dan data lain mempengaruhi penyusunan komponen KSP Siklus kerja Kepala Sekolah

NO SATUAN PENDIDIKAN SKOR PADA RAPOR PENDIDIKAN A1- KEMAMPUAN LITERASI A1- KEMAMPUAN NUMERASI A3- KARAKTER D1-KUALITAS PEMBELAJARAN D4-IKLIM KEBHINEKAAN D8-IKLIM KEAMANAN SATPEN 2023 2024 N/T 2023 2024 N/T 2023 2024 N/T 2023 2024 N/T 2023 2024 N/T 2023 2024 N/T 1 SMAN 4 Tuban Baik (95,56% Baik (95,56%) Tetap Baik (93,33% Baik (88,89%) Turun Baik (61,74) Baik (62,78%) Naik Sedang (64,93%) Baik (65,07%) Naik Baik (64,28%) Baik (77,01%) Naik Baik (69, 94) Baik (76,33%) Naik 2 SMAN 1 Singgahan 64,4 91,11 Naik 55,56 88,89 Naik 53,2 55,83 Naik 58 63,03 Naik 61,97 74,49 Naik 66,68 72,37 Naik 3 SMAN 1 Grabagan 51,11 84,44 Naik 55,56 80 Naik 54,95 54,74 Turun 64,22 63,17 Turun 68,58 75,68 Naik 72,31 71,37 Turun 4 SMAN 1 Senori 48,89 55,56 Naik 31,11 57,78 Naik 50,74 48,78 Turun 57,86 61,34 Naik 68,27 68,12 Turun 70,23 69,85 Turun 5 SMAN 1 Widang                                     6 SMAS Tarbiyatul Ulum Rengel Sedang (65,63%) Baik (84,09%) NAIK Sedang (65,63%) Sedang (68,18%) NAIK Baik (55,81%) Baik (55,91%) NAIK Sedan(63,76 %) Sedang (62,32%) Turun Baik (64,93%) Baik (68,09%) NAIK Baik (71,22%) Baik (74,3%) NAIK 7 SMAS Ma'arif 45 Plumpang kurang 11,11 kurang 26,32 Naik kurang 18,52 kurang 31,58 Naik 47,52 43,93 Turun 52,76 56,62 Naik 58,56 68,17 Naik 57,52 65,11 Naik 8 SMAS Islamiyah Senori 73,91% 86,96% Naik 47,83% 56,52% Naik 60,01% 55,19% Turun 65,44% 67,97% Naik 66,07% 74,18% Naik 74,84% 77,65% Naik 9 SMAS MUH 1 Tuban 78,57 83,33 Naik 42,86 66,67 Naik 67,51 53,1 Turun 64,34 57,04 Turun 67,98 71,58 Naik 76,93 72,65 Turun                                         REKAPITULASI PENCAPAIAN ENAM DIMENSI PADA RAPOR PENDIDIKAN TAHUN 2024 PADA SATUAN PENDIDIKAN BINAAN PENGAWAS SEKOLAH JENJANG SMA TAHUN 2024

HASIL RAPORT PENDIDIKAN SMA NEGERI 4 TUBAN RAPORT PENDIDIKAN 2023 RAPORT PENDIDIKAN 2024 Capaian Kemampuan literasi Baik (95,56%) Kemampuan literasi Baik (95,56%) Tetap A1- Kemampuan Numerasi Baik (93,33% A1- Kemampuan Numerasi I Baik (88,89%) Turun A3- Karakter sedang ( 53,2 ) A3- Karakter sedang Baik 55,83 Naik D1-Kualitas Pembelajaran D.1 63,03 D1-Kualitas Pembelajaran D.1 63,03 Naik D4-Iklim Kebhinekaan Baik (64,28%) D4-Iklim Kebhinekaan Baik (77,01%) Naik Penggunaan Rapor Pendidikan Untu k Perencanaan Pembelajaran di SM AN 1 SINGGAHAN Ringkasan kondisi SM AN 4 Dari seluruh capaian tahun ini, karakter SM AN 4 menjadi indikator pencapaian terbaik. Meski demikian, kemampuan literasi Tetap , numeras turun , dan kwalitas pembelajaran (64, 93. 65,07), dan karakter (62,78) sedang dan karakter p erlu ditingkatkan Berdasarkan data tersebut, pembenahan yang dilakukan oleh satuan pendidikan berdasarkan akar permasalahannya dapat disusun untuk membuat perencanaan pembelajaran di beberapa mata pelajaran sebagai berikut: Indikator yang perlu dibenahi Subindikator yang perlu ditingkatkan Mata Pelajaran dan Projefi Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tindafi Lanjut Kemampuan literasi A.1.2 Kompetensi membaca teks sastraPeningkatan kompetensi guru dan kebijakan yang menunjang kompetensi membaca teks sastra Bahasa Indonesia Pembiasaan membaca hening buku cerita sastra selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dan diskusi sastra saat pembelajaran berlangsung . ( Kepala satuan pendidikan mendorong perbaikan kemampuan teks sastra di satuan pendidikan melalui program, kebijakan , dan penganggaran ) Kompetensi membaca teks informasi D.3 Kepemimpinan instruksional Pendidikan Pancasila, IPA, IPS, dan/atau Bahasa Indonesia Pembiasaan berbagi informasi terkait pemaknaan isi teks yang relevan bagi peserta didik dari berbagai sumber media informasi di dalam kelompok sebelum pembelajaran dimulai dan saat pembelajaran berlangsung. A.2 Kemampuan numerasi D.3 Kepemimpinan instruksional i A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri Matematika Pembiasaan mengerjakan soal cerita berisi permasalahan sehari- hari yang sering dijumpai pada materi aljabar. D.3.1 Visi-misi satuan pendidikan Seni Rupa dan Matematika Melakukan pembelajaran integrasi pada mata pelajaran Seni Rupa dan Matematika berhubungan dengan geometri (garis, bangun, ruang). Iklim kebinekaan Komitmen kebangsaan Pendidikan Pancasila, IPS, dan projek penguatan profil pelajar Pancasila Memilih tema Bhinneka Tunggal Ika dan mengembangkan elemen refleksi terhadap pengalaman kebinekaan.

Reflefisi: Tetapkan prioritas peningkatan layanan yang paling menjadi kebutuhan Benahi Implementasi: Implementasi dan evaluasi hasilnya secara berkala Benahi Perencanaan: Rencanakan upaya peningkatan layanan Pengawas dan Penilik Satuan Pendidikan menjadi pendamping dan fasilitator Satuan pendidikan perlu membuat perencanaan berbasis data untuk dapat mengorganisasikan program pembelajaran secara efektif. Berikut contoh ilustrasi perencanaan berbasis data dalam siklus kerja kepala satuan pendidikan. Identifikasi: Kumpulkan dan maknai data kondisi layanan satuan pendidikan Dalam implementasi, kepala satuan pendidikan perlu memiliki kompetensi dan alat bantu untuk melakukan setiap tahapan pada siklus ini. Pengawas atau penilifi satuan pendidikan yang mumpuni dapat menjadi pendamping bagi kepala satuan pendidikan yang memerlukannya .

Kepala satuan pendidikan memimpin refleksi penentuan fokus peningkatan layanan untufi setahun ke depan. Kepala Satuan pendidikan memimpin diskusi bersama warga satuan pendidikan untuk mengidentifikasi kondisi layanannya menggunakan Rapor Pendidikan dan sumber data lain. Mengikuti asesmen Nasional sebagai upaya mendapatkan data kondisi layanan. Bersama warga satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan memimpin penyusunan pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan dengan menggunakan Kurikulum Merdeka . Hasilnya dituang dalam kalender akademik. Memetakan kebutuhan peningkatan kompetensi, agar pendidik dan tenaga kependidikan mampu melaksanakan perbaikan layanan. Merekap program, kegiatan serta anggaran di dalam rencana kegiatan tahunan dan RKAS*. * Bagi penerima BOSP, perubahan meliputi melaporkan pemanfaatan dan rencana pemanfaatan anggaran Revisi perencanaan dan penganggaran berdasarkan hasil reflefisi dan kebutuhan yang baru diketahui setelah implementasi berjalan. 02 01 03 04 05 0a 07 08 Implementasi rencana pada tahun ajaran baru dan me manfaatkan komunitas belajar untuk meningkatkan kompetensi PTK. Delapan aksi penjabaran siklus peningkatan kualitas layanan satuan pendidikan sebagai contoh perencanaan berbasis data.

Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan Karakteristik Satuan Pendidikan Visi, Misi, dan Tujuan Pengorganisasian Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran

Komponen analisis Karafiteristik Satuan Pendidikan Analisis karakteristik satuan pendidikan secara umum mencakup analisis kekhasan dan konteks sosial budaya satuan pendidikan serta analisis analisis profil peserta didik, tenaga pendidifi, dan tenaga kependidikan . Untuk SMK, karakteristik melingkupi program keahliannya. Untuk SLB, karakteristik satuan pendidikan melingkupi keterampilan Beberapa prinsip- prinsip analisis lingkungan belajar Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan Menggunakan data- data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi

Komponen analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Beberapa pertanyaan refleksi dalam analisis lingkungan belajar di satuan pendidikan Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar Pancasila? Untuk SMK dan SMALB: Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan? Pilihan cara untufi mengumpulkan informasi: Kuesioner Wawancara Diskusi kelompok terpumpun/ Focus Group Discussion (FGD) Observasi Analisis Rapor Pendidikan Selain cara di atas, satuan pendidikan juga dapat menggunakan cara lain untufi mengumpulkan informasi untufi analisis karafiteristifi satuan pendidikan.

Komponen Contoh analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Analisis Rapor Pendidikan Terkait mutu dan hasil belajar, Relevansi pembelajaran, Kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, serta Hasil rapor pendidikan juga dapat digunakan untuk melakukan identifikasi masalah pada satuan pendidikan, refleksi untuk mencari tahu akar masalah, dan perbaikan kualitas satuan Pendidikan. Kesimpulan analisis Rapor Pendidikan Berdasarkan data tersebut, pembenahan yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan berdasarkan akar masalah yaitu menyusun perencanaan pembelajaran yg lebih baik pada beberapa mata pelajaran yang sesuai dengan indikator diatas/kebutuhan peserta didik. Iklim kebinekaan dapat ditingkatkan melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila Pengembangan Profesional bagi pendidik dan tenaga kependidikan 4. ……. Indikator Capaian Kemampuan literasi Kurang Kemampuan numerasi Kurang Karakter Baik Iklim keamanan satuan pendidikan Sedang Iklim kebinekaan Kurang Kualitas pembelajaran Sedang

Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan Karakteristik Satuan Pendidikan Visi, Misi, dan Tujuan Pengorganisasian Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran

Komponen Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional

Komponen Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan Visi âž” Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai- nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan. Visi juga mengandung nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Contoh: Mewujudkan Peserta Didik Yang Agamis, Unggul, Berbudaya Misi Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi. Dalam kalimat misi juga dijabarkan nilai- nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi. Contoh: Melaksanakan pembinaan Keagamaan yang berkesinambungan melalui kegiatan ... Melaksanakan berbagai program literasi dan budaya melalui kegiatan ... Tujuan Mendeskripsikan tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik. Dalam kalimat tujuan juga mengandung kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan dan selaras dengan profil pelajar Pancasila. Tujuan juga menggambarkan tahapan- tahapan ( milestone ) penting dan selaras dengan misi. Contoh: Terbentuknya karakter peserta didik yang Agamis Terbentuknya karakter Peserta didik yang aktif, kreatif dan inovatif, serta literate

Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan Karakteristik Satuan Pendidikan Visi, Misi, dan Tujuan Pengorganisasian Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran

Kompone n Pengorganisasian Pembelajaran Satuan pendidikan menyusun pembelajaran yang meliputi: Intrakurikuler Kokurikuler Projefi penguatan profil pelajar Pancasila Efistrakurikuler Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok), penetapan konsentrasi, dan Praktik Kerja Lapangan untuk SMK dan SLB. Kegiatan kokurikuler yang dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase . Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Ekskul pada PAUD dan Kesetaraan bersifat opsional Catatan : Khusus Pendidikan Kesetaraan, sejak terbitnya Pemendifibud 12 Tahun 2024 , maka P5/kokurikuler pada Pendidikan kesetaraan dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui Muatan Pemberdayaan dan Keterampilan berbasis Profil Pelajar Pancasila Satuan pendidikan formal wajib menyediakan layanan ekstrakurikuler, sekurang- kurangnya ekstrakurikuler pramuka.

alternatif Pendekatan Pembelajaran Komponen 1 Pendekatan mata pelajaran Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing- masing satuan pendidikan berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah. 2 Pendekatan tematik Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi kompetensi- kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.

3 Pendekatan secara terintegrasi Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran diajarkan secara kolaboratif ( team teaching ). Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi. 4 Pendekatan secara bergantian dalam blok waktu terpisah Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok- blok waktu dengan berbagai macam pengelompokkan. Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan IPAS akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1. Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah. Ini adalah beberapa contoh pendekatan pengorganisasian pembelajaran yang bisa dipakai oleh satuan pendidikan Pemilihan pendekatan pengorganisasian pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan Tidak ada satu pendekatan yang lebih "canggih" dari pendekatan lain. alternatif Pendekatan Pembelajaran Komponen

Komponen Kurikulum Satuan Pendidikan Karakteristik Satuan Pendidikan Visi, Misi, dan Tujuan Pengorganisasian Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran meliputi: Memahami Capaian Pembelajaran (CP) Menyusun alur Tujuan Pembelajaran (aTP) dari TP Merancang Pembelajaran n Komponen Ruang lingkup satuan pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur. Ruang lingkup kelas - penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran. Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja. Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP)

Evaluasi, Pengembangan Profesional dan Pendampingan

Prinsip- prinsip melakukan evaluasi Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan data/informasi yang diinginkan. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan pengembangan bagi pendidik dan pelaksana program. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur. apa saja yang yang menjadi sumber dalam evaluasi PEMBELAJARAN KSP Hasil asesmen peserta didik per unit. Artefak peserta didik: projek peserta didik, portofolio peserta didik, pameran karya, pertunjukan, dan sebagainya. Survei lulusan Refleksi proses belajar oleh pendidik Observasi kepala satuan pendidikan Rapor Pendidikan. Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Kurikulum Satuan Pendidikan

Kepala satuan pendidikan merancang dan melakukan proses pendampingan dan pengembangan profesional sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan pengawas. Aktivitasnya dapat berbentuk: ✔ Coaching proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran- pemikiran seseorang terhadap suatu masalah. ✔ Mentoring proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala. ✔ Pelatihan proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan satuan pendidikan). Misalnya: Pelatihan tentang Pendekatan Pembelajaran (Tematik, Integratif, dan Sistem Blok Waktu) Pengembangan Profesional dan Pendampingan

Kontekstualisasi Kurikulum Tingkat Daerah

Konfigurasi Muatan Khas untuk Diversifikasi Kurikulum

Kontekstualisasi Merujuk Pada Diversifikasi Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) menegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan siswa. Diversifikasi kurikulum merupakan bagian dari prinsip pengembangan dalam pelaksanaan kurikulum. Pelaksanaan diversifikasi kurikulum harus memperhatikan aspek kondisi di mana kurikulum itu dilaksanakan. Permendikbudristekdikti N0.12 Pasal 29, ayat 2 Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan dilakukan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan Satuan Pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

Potensi Daerah Berbagai ragam potensi kearifan daerah dan keunggulan daerah serta hal hal yang menjadi keunikan, ataupun karakteristik baik budaya, ekonomi, pertanian, budi daya, jasa maupun kemaritiman, serta Kondisi tertentu suatu daerah digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan, penanganan, penguatan, program dan/atau pengelolaan kurikulum satuan pendidikan secara berdiversifikasi sesuai kondisi daerahnya Potensi Sekolah Sekolah menetapkan keunggulan, yang biasanya akan tercantum dalam visi dan misi sekolah. Sekolah yang potensial biasanya dipengaruhi oleh karakter geografis, potensi guru, dan siswa. Karakter geografis, misalnya bila sekolah itu berada di daerah pertanian, maka sekolah itu dapat mengembangkan diversifikasi kurikulum melalui keunggulan pertanian. 3. Bakat dan Minat Peserta Didifi Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh: seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan dengan seseorang yang kurang berbakat. Minat adalah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Misalnya, minat vokasional (profesi, komersial, dan kegiatan diluar sekolah) dan non vokasional (kepuasan atau hobi). Muatan Diversifikasi Kurikulum

Intrakurikuler Sebagai kemasan integrasi, menyatu ( Blended ); Sebagai konteks (pemerkaya); Mata Pelajaran Tersendiri Kokurikuler Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih mendalami dan menghayati materi pengajaran yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler di dalam kelas, baik yang tergolong mata pelajaran program inti maupun program khusus. Diversifikasi juga masuk sebagai konteks dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau dalam Projek Program Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila Ekstrakurikuler Diversifikasi kurikulum sebagai kegiatan ekstrakurikuler untuk mendukung muatan keunggulan sekolah, potensi/kondisi daerah yang belum terakomodasi dalam kegiatan lain untuk memperkaya khasanah diversifikasi. Pembiasaan dan Pembudayaan Sekolah Program diversifikasi kurikulum dengan menggunakan pendekatan rutin melalui pengaturan kegiatan siswa secara terjadwal dan terus- menerus dengan penekanan pada pembiasaan menjadi budaya sekolah. Beberapa kegiatan, seperti berdoa bersama, sholat berjamaah, peringatan hari- hari besar, upacara, cara hidup demokrasi, kegiatan ekonomi produktif, kompetisi seni dan olahraga, kebersihan diri dan lingkungan, mengerjakan pra- karya, melaksanakan kegiatan ’hari krida’, dan seterusnya Model Implementasi Diversifikasi Kurikulum

Diversifikasi Kurikulum dalam KSP Karakteristik Sekolah Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Pengorganisasian Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran 5. Evaluasi, Pengembangan Profesional, dan Pendampingan

Sekolah Menengah Pertama ( SM A ) Contoh Design/Kerangka Kurikulum

Cover (Judul, NISP, Alamat Sekolah) Daftar Isi Daftar Lampiran Karakteristik Satuan Pendidikan Kekhasan sekolah sebagai hasil analisis konteks yang dilampirkan, meliputi: Peserta Didik (merumuskan/meninjau kembali analisis konteks terhadap data/kondisi riil saat ini) Pendidik dan Tenaga Kependidikan (merumuskan/meninjau kembali analisis konteks terhadap data/kondisi riil saat ini) Sosial- Ekonomi- Budaya Satuan Pendidikan (merumuskan/meninjau kembali analisis konteks terhadap kondisi riil sosial budaya saat ini) Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan Visi (Merumuskan/meninjau kembali visi sesuai dengan tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan saat ini) Misi (Merumuskan/meninjau kembali misi untuk menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi dan nilai-nilai penting yang diprioritaskan saat ini) Tujuan (Merumuskan/meninjau kembali tujuan yang merupakan tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik saat ini, menggambarkan tahapan-tahapan/milestone penting, serta selaras dengan misi dan strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan)

III. Pengorganisasian Pembelajaran Satuan Pendidikan memilih pendekatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan satuan pendidikan. Penyusunan struktur kurikulum berdasarkan pendekatan pembelajaran yang dipilih (pendekatan mata pelajaran, tematik, integratif, atau sistem blok). Struktur Kurikulum (Intrakurikuler) – Menentukan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok), pilihan mata pelajaran, pengorganisasian cara regular, atau blok. Struktur Kurikulum dapat mengacu pada peraturan perundang- undangan yang relevan. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila – Merumuskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Merancang sekurang- kurangnya, meliputi tema, dimensi (elemen, dan subelemen), kelas, dan alokasi waktu pada tahun pelajaran tersebut. JP dialokasikan sekitar 20% - 30% dari total jam pelajaran (JP) per tahun. Ekstrakurikuler - Menetapkan kegiatan ekstrakurikuler apa saja yang akan dilakukan dan rasional pemilihannya. IV. Perencanaan Pembelajaran A. Ruang Lingkup Satuan Pendidikan Alur tujuan pembelajaran (Menjelaskan dan memberikan contoh alur tujuan pembelajaran dan dilampirkan bagaimana menurunkan Capaian Pembelajaran → alur tujuan pembelajaran) A. Ruang Lingkup Kelas Perangkat Pembelajaran (Menjelaskan dan memberikan contoh rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar). RPP/Modul ajar sekurang- kurangnya menggambarkan tentang tujuan, langkah pembelajaran, dan penilaiannya) CATATAN: Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat disusun sendiri, menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan oleh Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.

V. Evaluasi, Pendampingan, dan Pengembangan Profesional Evaluasi Evaluasi Evaluasi dilakukan secara mandiri dan berkala oleh satuan pendidikan, dan dapat dilakukan merujuk pada hasil asesmen peserta didik, artefak peserta didik, survey lulusan, refleksi proses belajar oleh pendidik, observasi kepala satuan Pendidikan, rapor Pendidikan, dan data lain yang relevan. Evaluasi jangka panjang Evaluasi jangka pendek Pendampingan dan Pengembangan Profesional Pendampingan dan pengembangan professional dapat dilakukan melalui coaching , monitoring, atau evaluasi. Membuat jadwal diskusi untuk memperoleh solusi atas kendala- kendala yang dihadapi. Lampiran Contoh rumusan alur tujuan pembelajaran mata pelajaran Contoh perencanaan pembelajaran (rencana pelaksanaan pembelajaran/modul ajar mata pelajaran) Contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila Hal- hal yang dianggap esensial lainnya (RKS, RKAS, Kalender Pendidikan, dll.) Kalender akademik berisi jadwal penyelenggaraan program dan kegiatan satuan pendidikan. Pengorganisasian pembelajaran dapat dituangkan ke dalam kalender akademifi yang disusun oleh kepala satuan pendidikan bersama warga satuan pendidikan (guru, peserta didifi, dan orang tua/wali peserta didifi) atau dengan merujuk kepada kalender akademifi yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan setempat dan dibagikan serta dikomunikasikan kepada semua warga satuan pendidikan sebagai rujukan bersama.

Contoh Perencanaan Dalam Bentuk Kalender akademik 17 Juli 2024 diadakan kegiatan promosi dan pemilihan ekstrakurikuler karena berdasarkan hasil evaluasi pada tahun pelajaran 2023/2024, kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler perlu diperkenalkan di awal dalam bentuk promosi sehingga peserta didik dapat mengeksplorasi dan memilih yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. 19 Juli 2024 diadakan kegiatan pertemuan orang tua murid dengan tujuan menyosialisasikan kegiatan pembelajaran selama 1 tahun pelajaran, membagikan kalender akademik kepada orang tua, dan mendengarkan harapan orang tua akan pendidikan putra/putrinya. Ini merupakan cuplikan dari kalender akademik yang disusun dalam satu tahun pelajaran. 2a Juli 2024 diadakan kegiatan hari evaluasi dan perencanaan pembelajaran karena berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya, pendidik membutuhkan waktu untuk berefleksi dan berkolaborasi dalam menyusun rencana pembelajaran. 2 Agustus 2024 diadakan kegiatan pelatihan untuk pendidik karena berdasarkan evaluasi sebelumnya, pendidik perlu diberikan waktu dan ruang untuk belajar bersama untuk meningkatkan kinerjanya. 14 Agustus 2024 diadakan kegiatan rapat akademik ‘tim projek profil’ sebagai sarana bagi tim untuk berkolaborasi: mengevaluasi dan merencanakan pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila agar semakin efektif dan bermanfaat bagi peserta didik,

LEMBAR PENETAPAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SD MERDEKA Setelah dilakukan serangkaian kegiatan evaluasi, perencanaan, dan lokakarya penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan yang melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pendidik, guru bimbingan konseling, pengawas sekolah, komite sekolah, maka Kurikulum Sekolah Dasar Merdeka ditetapkan untuk dijalankan pada Tahun Pelajaran 2024/2025. Jakarta, Juli 2024 Kepala SD Merdeka (tanda tangan) Renjani Dhruvi, M.Pd. CONTOH

Contoh Penyesuaian Permendikbud N0 12 Tahun 2024

Do k umen K uri k ulum S a tuan P endidi k an

Contoh Penyesuaian Permendikbud N0 12 Tahun 2024

Do k umen K uri k ulum S a tuan P endidi k an

Kompetensi (Dimensi, elemen, dan subelemen Profil pelajar Pancasila) 031 /H/KR / 2024 t e n t a n g K om p e t e n si d a n T ema (Keputusan Kepala BSKAP Kemdikbudristek Nomor Projek P e n gu a t a n P r o f il P el a jar P a n c a s ila) Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan b e r a k hlak m u li a ; b e r g o t o n g r o y o n g ; b e rnala r krit i s ; b e r k e b ine k aa n glob a l ; mandir i ; dan kreatif. B. Kokurikuler/ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Gay a Hidu p Ber k elanju t an K ear i f a n L o k al Bhine k a T u n g g a l I k a Ban g un l a h Ji w a d a n R a g a n ya Sua r a Demo k r asi Kewirausahaan Re k ayas a d a n t ekn ol o gi m u a t a n pembelaja r a n ( t ema P 5 ) be b a n belaj a r ( alo k as i w a k t u d a la m s a t u t ahu n ) d a n pelaksanaan (Reguler, Blok, Campuran)

P en g emban g a n E k s t r a k u r i k uler (L ampi r an III P er m endikbud r i s t e k N o mor 12 t ahun 2024) komponen; Visi dan Misi Ektrakurikuler di satuan Pendidikan F ungsi d a n T uj u a n e k s t r a k uri k u l er di s a tuan P endid i k an je n i s dan f o r m a t k egi atan ; Jenis (krida, karya ilmiah, Latihan olah bakat atau Latihan olah minat, keagamaan, atau bent u k lain n y a Format kegiatan (individu, kelompok, klasikal, gabungan, lapangan) p r i n sip pe n g emban g an ; Be r si f a t indiv idual Be r si f a t pilihan K e t erliba t a n a k tif Menyenangkan Membangu n e t os k erja K e m an f a a t a n s o sial C. Ekstrakurikuler

4) . me k anism e ; Pengembangan analisis sumber daya yang diperlukan identifikasi kebutuhan, potensi, bakat, dan minat Peserta Didik (3). menet a p k a n bentu k k egia t an mengupayakan sumber daya sesuai pilihan Peserta Didik atau menyalurkan ke sekolah lain m en yus u n P r og r a m E k s t r a k uri k ul er Si s t em a ti k a P r og r a m E k s t r a k uri k u l er p a lin g sedikit me m u a t : o r a s ion a l dan t ujua n umu m ; o des k r ipsi setiap E k s t r a k u r i k u l e r ; o pe n g el ol a an ; o p e n da n aa n ; dan o e v a l uas i . Pelaksanaan Penilaian atau asesmen dilakukan secara kualitati f

5) evaluasi; evaluasi Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pengembangan Ekstrakurikuler oleh Satuan Pendidikan (mengetahui indicator yang sudah tercapai, indicator yang belum tercapai, dan perencanaan tindaklanjut)

6 ) . da y a du k un g ; K eb i ja k a n s a tuan P endid i k an Ketersediaan Pembina ekstrakurikuler K e te r sedi a a n sa r an a dan p r asa r ana 7) . pihak y an g t er l ib a t . Satuan Pendidikan (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan Pembina ekstrakurikuler) K om i t e se k ola h O r an g tua si s w a

E. P r og r a m P endu k ung P r og r a m y an g di l a k sana k a n se ko l a h gun a mengu a t k an pengetahuan, sikap (karakter), dan keterampilan siswa. Contoh: Penguatan karakter melalui budaya sekolah MO U d e n g a n berbag a i pihak Program untuk meningkatkan lulusan agar diterima di PT dan / atau Dunia kerja

F . St r a t egi / P ende k a t an P embe l aja r an P ende k a t a n m a t a P el a ja r an P ende k a t a n t em a tik Pendekatan secara terintegrasi Pendekatan secara bergantian dalam blok waktu terpisah

G. Penilaian hasil Belajar Ha l P enting dalam penilaian : T uju a n penilaian Bentuk penilaian (tulis, lisan, praktik, portfolio, pengamatan, penu g a s a n , dl l .) Jeni s penilaian Formatif Dila k u k a n di a w a l pem b elaja r an Dilakukan di proses pembelajaran untuk mendapatkan umpan balik dan perbaikan pembelajaran Sumatif (akhir lingkup materi, akhir semester, akhir tahun, akhir jenjang) Adil, dan memperhatikan kecepatan belajar siswa yang berbeda P en g olahan hasi l penilaian

H. P ela y an a n Inklus i / Ce r das I s time w a Sekolah yang menyelenggarakan layanan inklusi menyelenggarakan mata pelajaran program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi peserta didiknya. Sekolah melayani anak yang cerdas Istimewa untuk bisa lulus lebih cepat tetapi tidak boleh dilaksanakan secara homogen (kelas khusus) Sistem Kredit Semester sudah tidak diperbolehkan.

I. K alende r P endidi k an Sekolah wajib Menyusun kalender Pendidikan tahun ajaran 2024/2025 yang memuat kegiatan-kegiatan atau agenda sekolah dengan berpedoman pa d a P e r a tu r a n K e p ala Dina s P e n didi k a n dan K e b uda y aa n P r o vins i J a w a Tengah Nomor 420/04888 tentang Pedoman Penyusunan Kalender P e n didi k a n T ahu n Aja r a n 20 2 4/ 2 025.

B A B IV PEREN C ANAA N PEMBE L A J ARAN Perencanaan pembelajaran lingkup sekolah (ATP/ Silabus) Langkah: Lakukan analisis Capaian Pembelajaran (identifikasi Kompetensi, dan id entifi k as i k on t en) T ent u k a n tuju a n - tuju a n pembelaja r an Tentukan materi Pelajaran, alokasi waktu, dan metode/ model pembelajaran A TP paling s e di k it mem u a t: Identitas Capaian pembelajaran (Keputusan BSKAP No. 032/H/KR/2024) T ujuan P emb e laja r an A l o k as i W a k tu M a t e r i P elaja ran / l i n g k up m a t e r i L ain - lai n (me t ode/ model)

Perencanaan pembelajaran lingkup kelas (RPP/Modul ajar) Analisis kondisi dan kebutuhan guru, peserta didik dan sekolah. Identifikasi dimensi dan profil pelajar pancasila. Tentukan alur pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran. Susun RP P / mo d ul aj a r den g a n k omp onen : identitas, tujua n pe m be l aj a r a n , k egi a t a n pe m be l aj a r an , dan asesmen. L amp i r a n ( m a t eri , le m ba r k er j a , asesme n ).

B A B V E V A L U ASI , PEN D AMPIN G A N D AN PENG E M B AN G A N P R OFESI O NAL A . E v al u asi

B . P endampi n g an dan P eng emban g an P r o f esional

B A B VI PENUTUP

Peralihan Mata Pelajaran B. Inggris Pasal 33 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: mata pelajaran Bahasa Inggris pada sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat menjadi mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan Satuan Pendidikan sampai dengan tahun ajaran 2026/2027 dan beralih menjadi mata pelajaran wajib pada tahun ajaran 2027/2028; Kementerian bertanggung jawab untuk mendukung proses transisi melalui penyediaan pelatihan guru yang akan mengajar Bahasa Inggris pada sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat dalam masa peralihan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagaimana dimaksud dalam huruf a; dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk mendukung proses transisi melalui penyediaan guru Bahasa Inggris pada sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat dalam masa peralihan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagaimana dimaksud dalam huruf a.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER Fungsi dan Tujuan Fungsi Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut. Fungsi pengembangan, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan Peserta Didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi dan bakat, serta pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan. Fungsi sosial, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial Peserta Didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral serta nilai sosial. Fungsi rekreatif, yakni bahwa Ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan Peserta Didik. Ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi Peserta Didik. Fungsi persiapan karier, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir Peserta Didik melalui pengembangan kapasitas.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER Tujuan pelaksanaan Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut. Ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor Peserta Didik. Ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat, minat, dan potensi Peserta Didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER B. Jenis dan Format Kegiatan Jenis Ekstrakurikuler sebagai berikut: krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya; karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; latihan olah- bakat atau latihan olah- minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya; keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis Al- Quran, retret; atau bentuk kegiatan lainnya.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER Ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai format sebagai berikut. Individual, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik secara perorangan. Kelompok, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh kelompok- kelompok Peserta Didik. Klasikal, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik dalam 1 (satu) rombongan belajar. Gabungan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik antar rombongan belajar. Lapangan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah Peserta Didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER C. Prinsip Pengembangan Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut. Bersifat individual, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat Peserta Didik masing-masing. Bersifat pilihan, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh Peserta Didik secara sukarela. Keterlibatan aktif, yakni bahwa Ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan Peserta Didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing. Menyenangkan, yakni bahwa Ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi Peserta Didik. Membangun etos kerja, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat Peserta Didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan memperhatikan dampak positifnya bagi masyarakat.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER D. Mekanisme Pengembangan Ekstrakurikuler diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan bagi Peserta Didik sesuai potensi, bakat, dan minat Peserta Didik. Pengembangan Ekstrakurikuler di Satuan Pendidikan dapat dilakukan melalui tahapan: (1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan Ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan, potensi, bakat, dan minat Peserta Didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan, kompetensi, muatan pembelajaran, beban belajar, dan indikator ketercapaiannya; (4) mengupayakan sumber daya sesuai pilihan Peserta Didik atau menyalurkannya ke Satuan Pendidikan atau lembaga lainnya; dan (5) menyusun Program Ekstrakurikuler. Satuan Pendidikan menyusun program Ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Program Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan yang dikembangkan dengan menggunakan sumber daya bersama difasilitasi penggunaannya oleh Yayasan, Pemerintah, atau Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya. Program Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada Peserta Didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran. Sistematika Program Ekstrakurikuler paling sedikit memuat: rasional dan tujuan umum; deskripsi setiap Ekstrakurikuler; pengelolaan; pendanaan; dan evaluasi.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER Pelaksanaan Penjadwalan Ekstrakurikuler dirancang di awal tahun ajaran oleh pembina Ekstrakurikuler di bawah supervisi kepala sekolah/ madrasah atau wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan Intrakurikuler dan Kokurikuler. Penilaian atau Asesmen Kinerja Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler perlu mendapat Penilaian atau asesmen dan dideskripsikan dalam rapor. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan hasil capaian kompetensi Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian atau asesmen dilakukan secara kualitatif.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER E. Evaluasi Evaluasi Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pengembangan Ekstrakurikuler oleh Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah tercapai maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, Satuan Pendidikan dapat melakukan tindak lanjut berupa perbaikan pada perencanaan siklus kegiatan berikutnya. F. Daya Dukung Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan Ekstrakurikuler meliputi: Kebijakan Satuan Pendidikan Pengembangan dan pelaksanaan Ekstrakurikuler merupakan kewenangan dan tanggung jawab penuh dari Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan menetapkan kebijakan pengembangan dan pelaksanaan Ekstrakurikuler melalui rapat Satuan Pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah. Ketersediaan Pembina Ekstrakurikuler Pelaksanaan Ekstrakurikuler harus didukung dengan ketersediaan pembina Ekstrakurikuler. Satuan Pendidikan dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pembina Ekstrakurikuler. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan Pelaksanaan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa ketersediaan sarana dan prasarana di Satuan Pendidikan. Sarana di Satuan Pendidikan mencakup segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan. Prasarana di Satuan Pendidikan mencakup lahan, gedung/bangunan, prasarana olahraga, prasarana kesenian, dan prasarana lainnya.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER G. Pihak Yang Terlibat Pihak- pihak yang terlibat dalam pengembangan Ekstrakurikuler antara lain: Satuan Pendidikan Kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan pembina Ekstrakurikuler bersama- sama mewujudkan keunggulan dalam ragam Ekstrakurikuler sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh Satuan Pendidikan. Komite Sekolah/Madrasah Sebagai mitra sekolah, komite sekolah/madrasah memberikan dukungan, saran, dan kontrol dalam mewujudkan keunggulan ragam Ekstrakurikuler. Orang tua Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap keberhasilan Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan.

Penyesuaian Pembuatan Perencanaan Pembelajaran berdasar BSKAP No 32 2024 Tentang CP

Penyesuaian Pembuatan Perencanaan Pembelajaran berdasar BSKAP No 31 2024 Tentang Komptetensi Dan tema P5

Terima kasih

Kompetensi (Dimensi, elemen, dan subelemen Profil pelajar Pancasila) 031 /H/KR / 2024 t e n t a n g K om p e t e n si d a n T ema (Keputusan Kepala BSKAP Kemdikbudristek Nomor Projek P e n gu a t a n P r o f il P el a jar P a n c a s ila) Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan b e r a k hlak m u li a ; b e r g o t o n g r o y o n g ; b e rnala r krit i s ; b e r k e b ine k aa n glob a l ; mandir i ; dan kreatif. B. Kokurikuler/ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Gay a Hidu p Ber k elanju t an K ear i f a n L o k al Bhine k a T u n g g a l I k a Ban g un l a h Ji w a d a n R a g a n ya Sua r a Demo k r asi Kewirausahaan Re k ayas a d a n t ekn ol o gi m u a t a n pembelaja r a n ( t ema P 5 ) be b a n belaj a r ( alo k as i w a k t u d a la m s a t u t ahu n ) d a n pelaksanaan (Reguler, Blok, Campuran)

P en g emban g a n E k s t r a k u r i k uler (L ampi r an III P er m endikbud r i s t e k N o mor 12 t ahun 2024) komponen; Visi dan Misi Ektrakurikuler di satuan Pendidikan F ungsi d a n T uj u a n e k s t r a k uri k u l er di s a tuan P endid i k an je n i s dan f o r m a t k egi atan ; Jenis (krida, karya ilmiah, Latihan olah bakat atau Latihan olah minat, keagamaan, atau bent u k lain n y a Format kegiatan (individu, kelompok, klasikal, gabungan, lapangan) p r i n sip pe n g emban g an ; Be r si f a t indiv idual Be r si f a t pilihan K e t erliba t a n a k tif Menyenangkan Membangu n e t os k erja K e m an f a a t a n s o sial C. Ekstrakurikuler

4) . me k anism e ; Pengembangan analisis sumber daya yang diperlukan identifikasi kebutuhan, potensi, bakat, dan minat Peserta Didik (3). menet a p k a n bentu k k egia t an mengupayakan sumber daya sesuai pilihan Peserta Didik atau menyalurkan ke sekolah lain m en yus u n P r og r a m E k s t r a k uri k ul er Si s t em a ti k a P r og r a m E k s t r a k uri k u l er p a lin g sedikit me m u a t : o r a s ion a l dan t ujua n umu m ; o des k r ipsi setiap E k s t r a k u r i k u l e r ; o pe n g el ol a an ; o p e n da n aa n ; dan o e v a l uas i . Pelaksanaan Penilaian atau asesmen dilakukan secara kualitati f

5) evaluasi; evaluasi Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pengembangan Ekstrakurikuler oleh Satuan Pendidikan (mengetahui indicator yang sudah tercapai, indicator yang belum tercapai, dan perencanaan tindaklanjut)

6 ) . da y a du k un g ; K eb i ja k a n s a tuan P endid i k an Ketersediaan Pembina ekstrakurikuler K e te r sedi a a n sa r an a dan p r asa r ana 7) . pihak y an g t er l ib a t . Satuan Pendidikan (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan Pembina ekstrakurikuler) K om i t e se k ola h O r an g tua si s w a

E. P r og r a m P endu k ung P r og r a m y an g di l a k sana k a n se ko l a h gun a mengu a t k an pengetahuan, sikap (karakter), dan keterampilan siswa. Contoh: Penguatan karakter melalui budaya sekolah MO U d e n g a n berbag a i pihak Program untuk meningkatkan lulusan agar diterima di PT dan / atau Dunia kerja

F . St r a t egi / P ende k a t an P embe l aja r an P ende k a t a n m a t a P el a ja r an P ende k a t a n t em a tik Pendekatan secara terintegrasi Pendekatan secara bergantian dalam blok waktu terpisah

G. Penilaian hasil Belajar Ha l P enting dalam penilaian : T uju a n penilaian Bentuk penilaian (tulis, lisan, praktik, portfolio, pengamatan, penu g a s a n , dl l .) Jeni s penilaian Formatif Dila k u k a n di a w a l pem b elaja r an Dilakukan di proses pembelajaran untuk mendapatkan umpan balik dan perbaikan pembelajaran Sumatif (akhir lingkup materi, akhir semester, akhir tahun, akhir jenjang) Adil, dan memperhatikan kecepatan belajar siswa yang berbeda P en g olahan hasi l penilaian

H. P ela y an a n Inklus i / Ce r das I s time w a Sekolah yang menyelenggarakan layanan inklusi menyelenggarakan mata pelajaran program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi peserta didiknya. Sekolah melayani anak yang cerdas Istimewa untuk bisa lulus lebih cepat tetapi tidak boleh dilaksanakan secara homogen (kelas khusus) Sistem Kredit Semester sudah tidak diperbolehkan.

I. K alende r P endidi k an Sekolah wajib Menyusun kalender Pendidikan tahun ajaran 2024/2025 yang memuat kegiatan-kegiatan atau agenda sekolah dengan berpedoman pa d a P e r a tu r a n K e p ala Dina s P e n didi k a n dan K e b uda y aa n P r o vins i J a w a Tengah Nomor 420/04888 tentang Pedoman Penyusunan Kalender P e n didi k a n T ahu n Aja r a n 20 2 4/ 2 025.

B A B IV PEREN C ANAA N PEMBE L A J ARAN Perencanaan pembelajaran lingkup sekolah (ATP/ Silabus) Langkah: Lakukan analisis Capaian Pembelajaran (identifikasi Kompetensi, dan id entifi k as i k on t en) T ent u k a n tuju a n - tuju a n pembelaja r an Tentukan materi Pelajaran, alokasi waktu, dan metode/ model pembelajaran A TP paling s e di k it mem u a t: Identitas Capaian pembelajaran (Keputusan BSKAP No. 032/H/KR/2024) T ujuan P emb e laja r an A l o k as i W a k tu M a t e r i P elaja ran / l i n g k up m a t e r i L ain - lai n (me t ode/ model)

Perencanaan pembelajaran lingkup kelas (RPP/Modul ajar) Analisis kondisi dan kebutuhan guru, peserta didik dan sekolah. Identifikasi dimensi dan profil pelajar pancasila. Tentukan alur pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran. Susun RP P / mo d ul aj a r den g a n k omp onen : identitas, tujua n pe m be l aj a r a n , k egi a t a n pe m be l aj a r an , dan asesmen. L amp i r a n ( m a t eri , le m ba r k er j a , asesme n ).

B A B V E V A L U ASI , PEN D AMPIN G A N D AN PENG E M B AN G A N P R OFESI O NAL A . E v al u asi

B . P endampi n g an dan P eng emban g an P r o f esional

B A B VI PENUTUP

Peralihan Mata Pelajaran B. Inggris Pasal 33 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: mata pelajaran Bahasa Inggris pada sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat menjadi mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan Satuan Pendidikan sampai dengan tahun ajaran 2026/2027 dan beralih menjadi mata pelajaran wajib pada tahun ajaran 2027/2028; Kementerian bertanggung jawab untuk mendukung proses transisi melalui penyediaan pelatihan guru yang akan mengajar Bahasa Inggris pada sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat dalam masa peralihan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagaimana dimaksud dalam huruf a; dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk mendukung proses transisi melalui penyediaan guru Bahasa Inggris pada sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat dalam masa peralihan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagaimana dimaksud dalam huruf a.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER Fungsi dan Tujuan Fungsi Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut. Fungsi pengembangan, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan Peserta Didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi dan bakat, serta pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan. Fungsi sosial, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial Peserta Didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral serta nilai sosial. Fungsi rekreatif, yakni bahwa Ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan Peserta Didik. Ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi Peserta Didik. Fungsi persiapan karier, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir Peserta Didik melalui pengembangan kapasitas.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER Tujuan pelaksanaan Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut. Ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor Peserta Didik. Ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat, minat, dan potensi Peserta Didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER B. Jenis dan Format Kegiatan Jenis Ekstrakurikuler sebagai berikut: krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya; karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; latihan olah- bakat atau latihan olah- minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya; keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis Al- Quran, retret; atau bentuk kegiatan lainnya.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER Ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai format sebagai berikut. Individual, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik secara perorangan. Kelompok, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh kelompok- kelompok Peserta Didik. Klasikal, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik dalam 1 (satu) rombongan belajar. Gabungan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik antar rombongan belajar. Lapangan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah Peserta Didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER C. Prinsip Pengembangan Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut. Bersifat individual, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat Peserta Didik masing-masing. Bersifat pilihan, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh Peserta Didik secara sukarela. Keterlibatan aktif, yakni bahwa Ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan Peserta Didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing. Menyenangkan, yakni bahwa Ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi Peserta Didik. Membangun etos kerja, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat Peserta Didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa Ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan memperhatikan dampak positifnya bagi masyarakat.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER D. Mekanisme Pengembangan Ekstrakurikuler diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan bagi Peserta Didik sesuai potensi, bakat, dan minat Peserta Didik. Pengembangan Ekstrakurikuler di Satuan Pendidikan dapat dilakukan melalui tahapan: (1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan Ekstrakurikuler; (2) identifikasi kebutuhan, potensi, bakat, dan minat Peserta Didik; (3) menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan, kompetensi, muatan pembelajaran, beban belajar, dan indikator ketercapaiannya; (4) mengupayakan sumber daya sesuai pilihan Peserta Didik atau menyalurkannya ke Satuan Pendidikan atau lembaga lainnya; dan (5) menyusun Program Ekstrakurikuler. Satuan Pendidikan menyusun program Ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Program Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan yang dikembangkan dengan menggunakan sumber daya bersama difasilitasi penggunaannya oleh Yayasan, Pemerintah, atau Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya. Program Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada Peserta Didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran. Sistematika Program Ekstrakurikuler paling sedikit memuat: rasional dan tujuan umum; deskripsi setiap Ekstrakurikuler; pengelolaan; pendanaan; dan evaluasi.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER Pelaksanaan Penjadwalan Ekstrakurikuler dirancang di awal tahun ajaran oleh pembina Ekstrakurikuler di bawah supervisi kepala sekolah/ madrasah atau wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan Intrakurikuler dan Kokurikuler. Penilaian atau Asesmen Kinerja Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler perlu mendapat Penilaian atau asesmen dan dideskripsikan dalam rapor. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan hasil capaian kompetensi Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian atau asesmen dilakukan secara kualitatif.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER E. Evaluasi Evaluasi Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam rencana pengembangan Ekstrakurikuler oleh Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah tercapai maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, Satuan Pendidikan dapat melakukan tindak lanjut berupa perbaikan pada perencanaan siklus kegiatan berikutnya. F. Daya Dukung Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan Ekstrakurikuler meliputi: Kebijakan Satuan Pendidikan Pengembangan dan pelaksanaan Ekstrakurikuler merupakan kewenangan dan tanggung jawab penuh dari Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan menetapkan kebijakan pengembangan dan pelaksanaan Ekstrakurikuler melalui rapat Satuan Pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah. Ketersediaan Pembina Ekstrakurikuler Pelaksanaan Ekstrakurikuler harus didukung dengan ketersediaan pembina Ekstrakurikuler. Satuan Pendidikan dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pembina Ekstrakurikuler. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan Pelaksanaan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa ketersediaan sarana dan prasarana di Satuan Pendidikan. Sarana di Satuan Pendidikan mencakup segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan. Prasarana di Satuan Pendidikan mencakup lahan, gedung/bangunan, prasarana olahraga, prasarana kesenian, dan prasarana lainnya.

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER G. Pihak Yang Terlibat Pihak- pihak yang terlibat dalam pengembangan Ekstrakurikuler antara lain: Satuan Pendidikan Kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan pembina Ekstrakurikuler bersama- sama mewujudkan keunggulan dalam ragam Ekstrakurikuler sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh Satuan Pendidikan. Komite Sekolah/Madrasah Sebagai mitra sekolah, komite sekolah/madrasah memberikan dukungan, saran, dan kontrol dalam mewujudkan keunggulan ragam Ekstrakurikuler. Orang tua Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap keberhasilan Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan.

Penyesuaian Pembuatan Perencanaan Pembelajaran berdasar BSKAP No 32 2024 Tentang CP

Penyesuaian Pembuatan Perencanaan Pembelajaran berdasar BSKAP No 31 2024 Tentang Komptetensi Dan tema P5

Terima kasih
Tags