RESUMEBAB3_KomunikasiBisnisdanTeknis_Bintang2201030005.pdf

NiPutuBintangMaharan 3 views 5 slides Oct 17, 2024
Slide 1
Slide 1 of 5
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5

About This Presentation

Komunikasi Bisnis dan Teknis_BintangSIA_Primakara University


Slide Content

RESUME BAB 3
(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Bisnis Dan Teknis)


Dosen Pengampu
I Made Dwi Hita Darmawan, S.AK., M.SC.





Disusun Oleh:
Ni Putu Bintang Maharani (2201030005)



PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PRIMAKARA
2024

 TANTANGAN KOMUNIKASI DI ERA 4.0
Tantangan komunikasi di era 4.0 atau Revolusi Industri 4.0 menurut (Vania Sasikirana,
2020) Revolusi industri 4.0 memiliki ungkapan baru, yaitu era disrupsi digital dan revolusi
digital, disebut revolusi digital dikarenakan di revolusi industri 4.0 terjadi penyebarluasan
alat-alat infoemasi komunikasi dan spontanitas dalam tulisan di segala aspek kehidupan

dan sebutan era disrupsi digital, dikarenakan spontanitas dan keterkaitan di segala bidang
yang mengakibatkan kemajuan-kemajuan dalam bidang industri. sangat dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi digital yang cepat, di mana konektivitas dan otomatisasi menjadi
elemen kunci. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam komunikasi di era 4.0
 Kemajuan Teknologi dan Keterampilan Digital
Munculnya teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan Internet of
Things (IoT) mengubah cara orang berkomunikasi. Namun, tidak semua individu
atau perusahaan memiliki keterampilan yang memadai untuk beradaptasi dengan
alat komunikasi digital yang canggih, sehingga menciptakan kesenjangan dalam
efektivi
 Informasi yang berlebihan
Di era digital ini, informasi dapat diakses secara luas dan cepat. Namun, hal ini juga
menyebabkan kelebihan informasi(kelewat batas
 Kesenjangan Digital
Meskipun teknologi semakin berkembang, masih ada kesenjangan digitalantara
 Keamanan dan Privasi
Komunikasi digital di era 4.0 melibatkan pertukaran data yang besar, termasuk data
pribadi. Tantangan dalam menjaga keamanan dan privasi pengguna sangat
signifikan, terutama dengan meningkatnya ancaman keamanan siberseperti
 Komunikasi Multikultural
Globalisasi dan digitalisasi memfasilitasi komunikasi lintas budaya dengan mudah.
Namun, hal ini juga membawa tantangan dalam memahami perbedaan budaya,
bahasa, dan norma komunikasi yang dapat menyebabkan miskomunikasi dan
kesalahpahaman antara individu atau organisasi dari latar belakang belaka.
 Komunikasi Non-Verbal Terbatas
Di dunia digital, banyak komunikasi dilakukan melalui teks, email, atau pesan
singkat yang mengurangi elemen komunikasi non-verbalseperti
 Kecepatan Perubahan dan Adaptasi
Teknologi komunikasi terus berubah dengan cepat, sehingga organisasi dan individu
harus selalu beradaptasi dengan platform dan alat baru. Untuk itu diperlukan upaya
terus-menerus dalam pembelajaran dan penyesuaian, terutama bagi generasi yang
tidak tumbuh dalam lingkungan digital.
 Pengelolaan Waktu dan Fokus
Era digital seringkali mengganggu fokus karena banyaknya notifikasi dan alat
komunikasi yang mendistraksi. Individu harus berjuang untuk mengelola waktu dan
perhatian mereka secara efektif di tengah gangguan terus-menerus dari media
sosial, email, dan pesan instan.
 Kecerdasan Buatan (AI) dan Otomatisasi Komunikasi
AI mulai digunakan dalam otomatisasi komunikasi, seperti chatbot dan asisten
virtual. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan dalam menjaga sentuhan
pribadi dan empati dalam komunikasi, karena interaksi yang dilakukan sering kali
tidak mampu menangkap nuansa emosi manusia.
 Solusi Menghadapi
Untuk menghadapi tantangan komunikasi di era 4.0, diperlukan:
o Pengembangan keterampilan digital yang lebih baik.

o Pengelolaan informasi lebih efisien melalui literasi digital.
o Peningkatan kesadaran akan keamanan siber dan privasi.
o Pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan budaya dalam komunikasi.
o Mengadopsi teknologi secara bijak dan tetap menjaga aspek kemanusiaan
dalam komunikasi
 KOMUNIKASI BISNIS YANG EFEKTIF
Komunikasi bisnis yang efektif adalah proses menyampaikan informasi yang jelas, tepat,
dan efisien dalam lingkungan bisnis, dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang
sama antara pengirim dan penerima. Dalam komunikasi bisnis yang efektif, pesan harus
disampaikan dengan cara yang sesuai dengan audiens, baik melalui verbal, tulisan, atau
visual, sehingga tidak ada distorsi atau kesalahpahaman yang terjadi. Penggunaan bahasa
yang jelas, struktur yang teratur, dan empati terhadap kebutuhan audiens sangat penting
agar informasi diterima dan direspons secara tepat. Komunikasi yang efektif juga
melibatkan mendengarkan secara aktif, memastikan umpan balik dari penerima pesan,
serta penggunaan media komunikasi yang tepat, seperti email, pertemuan tatap muka,
atau platform digital. Selain itu, menjaga etika, transparansi, dan kejelasan dalam pesan
sangat penting untuk membangun kepercayaan dan kerjasama yang baik di dalam
organisasi maupun dengan pihak eksternal. Dengan komunikasi yang efektif, tujuan bisnis
dapat dicapai dengan lebih efisien, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat
perusahaan. kunci keberhasilan dalam menjalankan operasi organisasi secara efisien dan
kolaboratif. Ini melibatkan penyampaian pesan yang jelas, ringkas, dan tepat sasaran, baik
secara verbal maupun non-verbal, dengan tujuan memastikan bahwa semua pihak yang
terlibat memahami dan merespons dengan cara yang diinginkan. Dalam konteks bisnis,
komunikasi yang efektif tidak hanya bergantung pada kemampuan berbicara atau menulis,
tetapi juga kemampuan mendengarkan secara aktif dan memahami kebutuhan, aspirasi,
serta kekhawatiran dari rekan kerja, klien, atau mitra bisnis. Penggunaan bahasa yang
sesuai dengan audiens, baik itu formal atau informal, serta struktur pesan yang logistik dan
mudah diikuti, membantu menghindari kesalahpahaman yang dapat menghambat
produktiv

Komunikasi yang efektif juga menuntut pemilihan media yang tepat sesuai dengan situasi,
misalnya menggunakan email untuk dokumentasi tertulis, pertemuan tatap muka untuk
diskusi strategi, atau platform kolaborasi digital untuk berbagi informasi secara cepat.
Selain itu, komunikasi bisnis yang baik harus mempertimbangkan aspek waktu dan urgensi;
pesan yang terlalu lambat atau tidak tersampaikan pada saat yang tepat dapat
mengganggu proses pengambilan keputusan. Yang tidak kalah pentingnya adalah aspek
empati dan kepekaan sosial, yang membantu menciptakan suasana kerja yang harmonis
dan mendukung, sehingga setiap anggota tim merasa dihargai dan didengar. Dengan
menyebarkan komunikasi yang transparan dan terbuka, organisasi juga dapat membangun
kepercayaan, baik di antara karyawan maupun dengan pihak eksternal, sehingga dapat
mengurangi potensi konflik, meningkatkan kolaborasi, dan mempercepat pencapaian
tujuan.
 KOLABORASI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN ETIKA
Kolaborasi komunikasi antar pribadi dan etika adalah proses interaksi antara individu
dalam suatu konteks yang melibatkan pertukaran ide, informasi, dan perasaan secara

efektif, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai moral serta prinsip etika. Dalam
komunikasi antar pribadi yang bersifat kolaboratif, penting untuk memastikan bahwa
setiap orang yang terlibat dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka dan
mendengarkan orang lain dengan rasa hormat. Komunikasi ini sering terjadi dalam tim
kerja, diskusi kelompok, atau hubungan profesional, di mana tujuan utamanya adalah
mencapai kesepahaman bersama dan hasil yang saling menguntungkan.

Etika dalam komunikasi antar pribadi sangat penting karena mencakup prinsip-prinsip
kejujuran, transparansi, saling menghormati, dan tanggung jawab. Menghargai perbedaan
pandangan, tidak memanipulasi informasi, serta menjaga kerahasiaan bila diperlukan
adalah bagian dari etika komunikasi yang harus dijaga. Selain itu, individu harus sadar akan
dampak dari kata-kata dan tindakan mereka terhadap orang lain, termasuk menghindari
perilaku yang menyinggung, menyakiti, atau menyinggung perasaan lawan bicara.

Dalam konteks kolaborasi, komunikasi yang baik dan etis memastikan bahwa setiap
anggota tim merasa dihargai dan setara dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
menerapkan etika komunikasi, hubungan antar pribadi menjadi lebih harmonis, konflik
dapat diminimalisir, dan produktivitas serta efektivitas kerja meningkat. Kolaborasi yang
etis juga membangun kepercayaan jangka panjang, baik di dalam tim maupun dengan
mitra eksternal, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan cara yang
adil dan bermart
 KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Komunikasi Lintas Budaya adalah proses pertukaran informasi dan makna antara individu
atau kelompok yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaan ini bisa
mencakup bahasa, agama, nilai-nilai, kebiasaan, gestur, dan banyak lagi aspek lain yang
membentuk identitas budaya suatu kelompok.
 Mengapa Komunikasi Lintas Budaya Penting?
Dalam dunia yang semakin global dan terhubung, kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif lintas budaya menjadi semakin penting. Hal ini
berlaku dalam berbagai konteks, seperti:
Bisnis: Perusahaan multinasional perlu memahami budaya lokal untuk menjalin
kerjasama yang baik dengan mitra bisnis dan karyawan di berbagai negara.
Pendidikan: Pertukaran pelajar dan dosen lintas budaya semakin umum, sehingga
penting untuk memahami perbedaan dalam gaya belajar dan komunikasi.
Hubungan internasional: Diplomasi dan kerja sama antar negara sangat
bergantung pada kemampuan untuk memahami dan menghormati perbedaan
budaya.
 Contoh Komunikasi Lintas Budaya:
Perbedaan dalam Non-Verbal:
Gestur: Tanda "OK" (jari jempol dan telunjuk membentuk lingkaran) di beberapa
negara memiliki arti yang positif, namun di beberapa negara lain dianggap kasar
atau bahkan ofensif.
Kontak mata: Di beberapa budaya, kontak mata langsung dianggap sebagai tanda
hormat, sementara di budaya lain dianggap tidak sopan.
Perbedaan dalam Komunikasi Verbal:

Bahasa: Jelas, perbedaan bahasa menjadi penghalang utama dalam komunikasi
lintas budaya. Namun, bahkan dalam bahasa yang sama, makna kata dan ekspresi
bisa berbeda.
Gaya bicara: Beberapa budaya lebih menyukai gaya komunikasi langsung dan tegas,
sementara budaya lain lebih menyukai gaya yang lebih halus dan tidak langsung.
Perbedaan dalam Nilai dan Keyakinan:
Konsep waktu: Beberapa budaya sangat menghargai ketepatan waktu, sementara
budaya lain memiliki pandangan yang lebih fleksibel tentang waktu.
Peran gender: Persepsi tentang peran gender dan hierarki sosial bisa sangat
berbeda antar budaya.
 Tantangan dalam Komunikasi Lintas Budaya:
Stereotipe: Asumsi umum tentang suatu kelompok budaya bisa menghambat
komunikasi yang efektif.
Miskomunikasi: Perbedaan dalam bahasa, gestur, dan interpretasi pesan bisa
menyebabkan kesalahpahaman.
Konflik budaya: Nilai dan keyakinan yang berbeda bisa memicu konflik jika tidak
dikelola dengan baik.
 Tips untuk Meningkatkan Komunikasi Lintas Budaya:
Belajar tentang budaya lain: Lakukan riset tentang budaya yang akan Anda hadapi.
Jadilah pendengar yang baik: Dengarkan dengan penuh perhatian dan jangan
membuat kesimpulan terburu-buru.
Tanyakan pertanyaan: Jangan ragu untuk bertanya jika Anda tidak mengerti
sesuatu.
Hormati perbedaan: Akui dan hargai perbedaan budaya.
Jaga sikap terbuka: Bersiaplah untuk menyesuaikan diri dan belajar dari
pengalaman baru.

References
Vania Sasikirana, Y. T. (2020). URGENSI MENDEKA BELAJAR DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN
TANTANGAN SOCIETY 5.0. EJT Tech Jurnal.