Sejarah Dago elos ditulis Oleh Muhammad Basuki Yaman.pdf
dagoelos313
0 views
20 slides
Oct 14, 2025
Slide 1 of 20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
About This Presentation
Dago bisa bermakna luas . Dago Elos ( ada elos ) bermakna nama lokasi bagian rw 02 . Jadi tidak bisa memasukan kampung cirapuhan karena kampung cirapuhan yang terkait sengketa ada di rw 01 . ( namun sebelum sidang sejak sekitar 1980 an sudah ada pengkondisian . Dan ketika sidang pun ada proses pen...
Dago bisa bermakna luas . Dago Elos ( ada elos ) bermakna nama lokasi bagian rw 02 . Jadi tidak bisa memasukan kampung cirapuhan karena kampung cirapuhan yang terkait sengketa ada di rw 01 . ( namun sebelum sidang sejak sekitar 1980 an sudah ada pengkondisian . Dan ketika sidang pun ada proses pengalihan ( pada intinya objek 3742 dan 6467 ) yang diarah kan ke Rw 02 dan atau Dago Elos Bahkan ini lah salah satu modus utama nya !
Size: 231.8 KB
Language: none
Added: Oct 14, 2025
Slides: 20 pages
Slide Content
1
Dalam artikel ini terdapat hal Sejarah Dago elos ditulis Oleh
Muhammad Basuki Yaman , selain itu bisa juga menyimak Video
nya durasi singkat :
https://youtube.com/shorts/03-
YP0OUmwo?si=wWRaSfG9YzK4eP9x
simak juga wawancara lainnya dengan durasi 2 jam :
https://youtu.be/EXUDyI40HF0?si=WMrrJRXe4BK4 -jQL
Kosakata terkait tanah Dago oleh Muhammad Basuki Yaman
Bismillah Alhamdulillah Bersama ini kami menuliskan kosa kata dan atau penjelasan terkait
adanya konflik agraria di Dago
Muhammad Basuki Yaman adalah Warga Negera Indonesia di Kampung Cirapuhan rt 07 rw
01 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung . Terkait hal ini kami mempelajari
berkas rtt rw dan dokumen negara dan menanyakan kepada ratusan warga dan lain
sebagainya .
Bahwa kami merasa dirugikan sebagai warga Negara
Bahwa kami merasa dirugikan karena ada pihak yang mencoba mengubah sejarah
Bahwa kami merasa dirugikan karena ada pihak yang mencoba mengubah hak dan atau
Hukum
Bahwa kami merasa dirugikan karena ada pihak yang mencoba mengubah Hak asasi suatu
kaum / suku
Berikut ini Gambaran Kami ( muhammad Basuki Yaman ) Kasus tanah Dago yang duga
sebagai tindakan Pidana ketika proses dan atau putusan Perdata terjadi dan atau sebelum nya
Berikut Gambaran Kami ( pada intinya untuk menjelaskan dan atau memberi gambaran )
Penggugat ( muller cs ) menggugat 6,3 hektar Eigendome Verponding nomor 3740 , 3741
dan 6467 riwayat Simongan kemudian George
2
Kemudian menggugat 336 pihak / tergugat
Dugaan kami : potensi penggugat melakukan pendataan para tergugat adalah mustahil
kecuali tergugat utama berkolusi dengan nya
Dugaan manipulasi : penggugat diduga mengalihkan fokus 3742 ( luas sekitar 4,4 hektar )
mengarah pada 3740 dan atau 3741 ( kedua nya luas total 1,9 hektar )
Jaringan tergugat utama : menghadapinya ( kami duga ber kolusi ) dengan 6,9 hektar
eigendome verponding nomor 3740 , 3741 , 3742 dan 6467 ) dengan berbagai macam versi
alas hak barat eigendome verponding diantaranya :
Versi simongan dan selanjutnya simongan ( luas sekitar 6,9 ha dan atau lainnya )
versi Simongan dan selanjutnya Yayasan ema alias Ny Nini Karim kemudian ke Didi
Koswara ( luas sekitar 15.000 meter dan atau dengan lain lainnya )
Versi Raminten ( dari Simongan / Joost wilem sloot / frederic wilem berg dan atau lainnya |)
kemudian ke H syamsul Mapareppa kemudian kuasa nya ke pembela Isidentil ( luas sekitar
6,9 ha dan atau lainnya )
Dugaan kami : Bahwa tergugat utama dan jaringan nya sudah membuat modus yang diduga
tindak pidana ini sejak lama ( tahun 2010 syarif Hidayat ke BPN Bandung Baca Putusan
pengadilan Negeri hal 120 ) tahun 2008 / 2009 / 2011/ 2012 dan atau setelah dan sebelum nya
menimbun lapangan bola atas dengan kerusakan dan atau semcamnya . Dan tahun 1992 -
2008 hingga 2014 melibatkan Iwan surjadi dan lainnya membuat shm 80 m , 270 , 868 m dan
lain lainnya . Dan mengubah kampung cirapuhan rt 07 rw 01 menjadi Dago Elos rw 02 .
artinya mengubah nama lokasi dan atau mengubah alur admintrasi nya dan atau semacamnya
.
Dugaan manipulasi : tergugat utama dan tergugat simpatisan nya dan atau jaringan lainnya
diduga mengalihkan fokus 3742 ( luas sekitar 4,4 hektar ) dan atau 6467 ( 0,6 hektar )
mengarah pada 3740 dan atau 3741 ( kedua nya luas total 1,9 hektar ) Dan atau seolah Objek
3742 dan atau dengan 6467 yang di kampung cirapuhan seolah ( diduga ) di alihkan ke 3741
dan atau dengan 3740 . Dalam bahasa lainya mereka ( seolah ) membuat Kampung cirapuhan
rw 01 adalah bagian Dago elos rw 02 .
Catatan penjelasan 1,9 ha ( Ev 3740 dan 3741 ) adalah objek yang identik dengan wilayah
bagian dari rw 02 kelurahan Dago . Elos berasal dari nama Pasar Inpress ( sekat sekat
ruangan pada pasar ) adalah bagian dari rw 02 Dago . |Wilayah Bagian rw 02 lainnya adalah
Pandanwangi , sebagian taman budaya , terminal dago , rw 02 tebing dan kebun ( pohon )
kadu ( durian ) , . Pada tahun 1980 an luas Elos sekitar 5000 meter hingga 9000 meter .
Pada sekitar tahun 1990 an Warga di belakang elos ( pasar ) dan juga rw 02 tebing dan juga
terminal Dago kemudian disebut warga Dago elos rw 02 atau lokasi Dago elos . Namun
pandan wangi masih disebut pandanwangi sampai saat ini . Taman budaya masih disebut
taman budaya sampai saat ini . Kebun durian disebut Los Kadu ( kadu dalam bahasa
Indonesia adalah durian , dulunya ada pohon durian ) .
( sebelum kedatangan kolonial yang membuat EV 3740 dan 3741 ) Riwayat sekitar Tahun
1850 dan atau hingga 1900 an diduduki oleh Pribumi Saudara Nawisan ( saat ini
3
keturunannya berada di Gang Sawargi rt 03 rw 01 seberang jalan terminal Dago ) dan ada
sebagian kecil di rw 02 .
sekitar 5 ha ( 3742 dan 6467 ) adalah objek yang identik dengan Kampung Cirapuhan Dago
Bandung .
arti kata elos dalam dago elos .
Bahwa kasus Tanah Dago elos menurut dugaan kami bukan kasus ` perdata murni `
. Bahkan diduga kuat merupakan tindakan Pidana terjadi kesekian kalinya ketika ada
proses perdata Dago melawan muller cs . Bahwa diduga adalah rekayasa saling
gugat artinya Kolusi antara penggugat dan tergugat utama berikut jaringan nya baik
sebagai tergugat lainnya dan para pihak nya maupun pihak yang belum masuk
sidang.
Bahwa penggugat menggugat 336 pihak pada lahan sekitar 6,3 Ha ( 63.000 meter )
dengan alas hak eigendome Verponding nomor 3740 , 3741 dan 3742 di Dago
kemudian menekan kan di Dago elos .
Bahwa dari sini juga gugatan nya janggal ( sehingga kami mengemukakan dugaan
kolusi penggugat dengan jaringan tergugat utama ) . Untuk itu kita harus memahami
riwayat dan atau sejarah dan atau terkait dengan nya .
Bahwa penjelasan kejanggalannnya sangat banyak namun sangat penting kita
bahas dulu pengalihan yang tersembunyi .
Bahwa pihak menggugat ( muller cs ) mengugat tanah seluas 63.000 pada objek
yang hanya seluas 5.000 meter hingga 10.000 ( ini pun tak jelas alas hak
sebagian para tergugat ) .
Bahwa Muller cs menggugat 63.000 yang terletak di Dago elos .
Makna Dago artinya Bisa kelurahan . Makna Dago elos adalah bagian wilayah di Rw
02 di Kelurahan Dago .
Jadi Riwayat nama elos . Artinya sekat sekat dan atau ruangan pada pasar . Pada
sekitar tahun 1980 an di rw 02 kelurahan Dago ada semacam pasar inpress sebelah
utara terminal Dago . Dari sini lah pendatang ( dan juga para tergugat utama )
memanfaatkan nya dan tinggal di belakang nya . dengan menguasai sekitar 5940
meter ( untuk 57 pihak ) dan atau 10 meter untuk 100 pihak ) pada tahun 1997 . (
dari sini juga ada dugaan motif serakahan para tergugat utama dan jaringan nya
untuk ber kolusi bukan menghadapi )
Kuasa tergugat 88 , 334 dan 335 mengemukakan Dago ( tanpa kata Elos ) .
Mengemukakan Dago elos untuk mengutip apa yang dikemukakan pihak penggugat
.
Para pihak tergugat 1 juni 2016 dan 06 November 2016 sebelum gugatan
didaftarkan ( 30 November 2016 ) ada kesepakatan dengan pembela Isidentil
tergugat utama ( tergugat I adalah Didi Koswara , pembela Isidentil adalah adik
4
iparnya yaitu Asep Makmun yang juga tergugat II ) bahwa terkait Eigednome
Verponding 3740,3741 , 3742 dan 6467 seluas sekitar 6,9 hektar .
Bahwa dari sini juga sudah terjadi kejanggalan . Bahkan november 2016 pihak
tergugat utama membuat surat di kelurahan terkait objek di rw 02 dan atau Dago
elos ( periksa bab alat bukti nomor 41 pada putusan pengadilan negeri ) sementara
itu sebelumnya , yaitu pada sekitar tahun 2013 masih ada keterangan rw 01 dan
atau kampung cirapuhan ( periksa bab alat bukti nomo 39 ) . Dan pada sekitar tahun
2010 , syarif hidayat mengurus objek tanah di BPN ( periksa putusan pengadilan
negeri Hal 120 dan juga bab alat bukti tergugat utama no 27 . diduga terkait objek
15.000 )
Bahwa dari sini kami menduga bahwa ini adalah kolusi mafia Tanah . Bahwa
sekalipun tergugat menang jaringan ini masih bisa ber kolusi . Bahwa menurut
petugas PBB kota Bandung pada tahun 2017 , bahwa sekitar tahun 2016 orang
bernama Dedy Mochamad Saad alias deddy Muhamad Saad telah menerima
pengalihan dari pihak Didi Koswara objek seluas 15.000 ( namun kemudian ada
perubahan luas nya diduga untuk menghilangkan jejak ) dan juga Iwan surjadi cs (
iwan surjadi adalah Komisaris PT Batu nunggal Indah ) dan tim nya juga pengacara
nya salah satunya Bob Nainggolan dan rekan . aktif di lokasi . di kampung cirapuhan
rt 07 rw 01 dan sekitar nya pada tahun 2008 hingga 2014 /2015 .
Bahwa dari sini kami menjelaskan adanya dugaan pihak pihak lainnya yang belum
masuk sidang bahkan jug ada oknum warga , oknum tokoh masyarkat ( Tomas ,
oknum tokoh agama ( Toga ) , oknum aparatur dan lain lainnya juga spekulan .
Bahwa kemudian pihak tergugat mengemukakan bahwa Didi Koswara ada
kesepakatan dengan yayasan ema ( alias NY Nini Karim SH ) tahun 1967 / 1968 . (
bertentangan dengan laporan pemerintah Bandung pada tahun 1973 . Namun bukan
berarti kami membenarkan seratus 100 % terkait kesepakatan dengan pemerintah
Bandung . Silahkan periksa laporan Pemkot Bandung di JDIH )
Bahwa dari sini juga penting kami jelaskan bahwa adapun poin tersebut juga terkait
alas hak barat Eigendome Verponding . Dari Sini juga kami merasa heran , kasasi
bisa memenangkan para tergugat . Penting memperjelas posisi kami , bahwa kami
tidak sepihak dengan para penggugat maupun para pihak tergugat utama dan
jaringannya . Namun penilaian kami berdasarkan dugaan bahwa para pihak yang
ber kolusi ini telah mengkondisikan pihak penggugat mendapatkan kemenangan
dengan struktur gugatan dan bab alat bukti yang rapi sementara para pihak tergugat
eksepsi dan atau jawaban gugatan berikut bab alat buktinya tumpang tindih .
Bahwa dari sini pula kami menegaskan adanya dugaan rekayasa saling gugat .
Bahwa kemudian pihak tergugat pun mengemukakan supaya memproses hak
pertanahan di rw 02 . berarti tanpa rw 01 dan atau kampung cirapuhan ( baca
putusan pengadilan negeri Hal 46 ) bahkwan pembanding I , pembanding II dan
jaringan nya ( awalnya tergugat III dan Tergugat IV ) mengemukakan hal senada
yaitu memproses hak rw 02 ( baca putusan banding pengadilan tinggi hal 42 ) Dari
sini semakin janggal Alo Sana dan apud sukendar adalah warga rw 01 bukan warga
rw 02 . Namun jauh sebelumnya sudah ada pengkondisian mengubah kampung
5
cirapuhan menjadi Dago elos rw 02 . Makna nya bisa mengubah nama dan atau
mengubah proses admintrasinya . Bahkan warga nya pun banyak di manipulasi .
Misalnya menjadi Dago Elos rt 07 rw 01 . Padahal Dago Elos adalah wilayah bagian
rw 02 ( jadi Dago elos tidak lebih besar dari Rw 02 di Kelurahan Dago )
Bahwa dari sini kami mmepertegas adanya rekayasa saling gugat .
Bahwa kami juga heran kenapa pihak BPN mengemukakan objek Di Dago elos (
ada kata Elos )
Bahwa untuk menyanggahnya pun ada legal standing yang kami bisa buktikan .
Bahwa pada tahun 2005 , ketua Komisi B DPR D Kota Bandung ,Bapak Endrizal
Nazar , Wakil ketua DPRD Kota Bandung dan Juga Sekda Kota Bandung atas nama
Walikota berkirim surat ( mohon periksa poin untuk sambungan belum disetujui )
Bahwa kami melakukan class terhadap kebijakan tersebut sehingga pada Akhirnya
Pada sekitar februari 2006 kepala PDAM menyepakati pemasangan pipa Induk
sepanjang sekitar 400 meter . terkait objek 3742 dan 6467 . Dari titik tengah lahan
sengketa hingga ujung kampung cirapuhan rt 07 rw 01 . dari titik tengah ke ujung
bagian utara sekitar 300 meter . artinya ada pipa sepanjang sekitar 700 meter . Dari
sini ada tanah selebar sekitar 70 meter . sehingga ada tanah 49.000 ( 700 x 70 ) .
Bahwa dari sini kami mengemukakan indikator bahwa objek 3742 ( yang digugat
muller cs ) dan 6467 ( yang di klaim para pihak tergugat utama ) seluas sekitar 5 ha
( 50.000 meter ) lokasi nya di Kampung Cirapuhan rw 01 bukan di Rw 02 Dago elos
. Bahwa selain itu shm atas nam itjih unus di kampung cirapuhan rt 07 rw 01 dan
juga apartemen the maj berada di Kmapung cirapuhan rt 09 rw 01 .
Bahwa dari sini juga ada indikator manipulasi dalam proses perdata . ( yang kami
duga bukan perdata murni sehingga kami duga ada kasus pidana ketika perdata
berlangsung . Sehingga menurut kami sebagai warga negara . tak perlu ada
keputusan perdata ( karena diduga pidana ) Sehingga PK Kedua Dago melawan
Muller harus di batal kan dan atau di non executable .
Bahwa Ada narasi yang mengemukakan supaya melaporkan pada polisi . Bahwa
penting untuk kami jelas kan dan di pahami Bahwa kami telah berkirim Surat Kepada
Yth Panglima perang Tertinggi Republik Indonesia qq Presiden dan juga ketua DPR
RI dan juga anggota dan fraksi dan juga beberapa komisi .
Bahwa Bapak Joko Widodo pernah menjabat menjadi Presiden sehingga sekitar 10
tahun beliau punya hak dan Kewajiban menjalankan pemerintah . Bahwa Bapak
Prabowo Subianto terpilih jadi presiden sehingga punya hak dan kewajiban
memimpin Pemerintahan selama 5 tahun kedepan dan atau selanjutnya bila terpilih
lagi . Namun mereka tak punya hak tiba tiba menyatakan kondisi darurat dan atau
menggunakan hak preogratifnya dengan tiba tiba .
Bahwa terkait hal tersebut bahwa telah ada indikator Bahwa kami ( muhammad
basuki Yaman ) sebagai warga negara Indonesia telah berkirim surat Kepada Yth
Panglima pernag tertinggi Republik Indonesia qq Presiden . Artinya menjadi catatan
6
penting adanya indikator bahwa ada warga yang mengajukan permohonan hak
preogratif pemerintahan Indonesia mengingat dan mempertimbangkan banyak hal (
telah kami sampaikan pada yang dimaksud ) .
Bahwa juga penting kita memahami konsep Trias Polika , lembaga Eksekutif ,
Lembaga Legislatif dan Lembaga Yudisial .
Bahwa sekalipun intervensi terhadap lembaga yudisial menjadi hal yang tidak di
izinkan . Namun mengingat dalam kurun waktu panjang ini kalau kita memahami
dengan bijaksana bahwa telah terjadi manipulasi intervensi sistematis terhadap
lembaga yudisial dalam kasus ini . Sehingga kami pun mengajukan permohonan hak
kebijakan khusus yang mana telah kami jelaskan .
Sehingga pada Poin nya kami mohon kan supaya kasus ini dinyatakan
BATAL DEMI HUKUM dan atau NON EXECUTABLE karena diduga kuat ada
tindakan Pidana ketika poses perdata berjalan .
Sehingga kami mohon kan di adakan Reformasi Agraria dan Reformasi Ekonomi
dan sebagai nya . Kami tidak menuntuk pidana untuk di proses namun mengambil
langkah Kibijaksanaan . Dan juga mempertimbangkan adanya banyak pihak yang
terkait dan juga adanya pihak pejabat tinggi dalam kasus ini .
Kodya Bandung / kota Bandung adalah kota di Jawa Barat pusatnya wastukencana atau
Bandung
Kabupaten Bandung Barat adalah nama kota di Jawa Barat pusatnya Padalarang
Kabupaten Bandung adalah nama kota di Jawa Barat pusatnya Soreang
Kota Cimahi adalah nama kota di Jawa Barat pusat nya Cimahi
Kota Besar Bandung adalah nama kota zaman sebelum terbagi jadi empat kota di Jawa Barat
Cibeunjing adalah nama kecamatan di kota Besar Bandung
Tjoblong adalah nama desa di Kota Besar Bandung ( saat ini coblong adalah nama kecamatan
di kota Bandung )
Blok Dago adalah nama wilayah di Tjoblong ( saat ini Dago adalah kelurahan )
Dago atas adalah nama wilayah di kelurahan Dago dimulai sekitar di bagian selatan simpang
Jl Dipati Ukur dan bagian sekitar nya yang bukan termasuk kelurahan Dago
Dago Bawah adalalah nama wilayah yang dimulai di bagian utara nya sekitar simpang Dago
Jl Dipati ukur hingga ke bawah sekitar Jl Merdeka
7
Jl Ir H juanda adalah nama jalan yang identik dengan istilah area dago atas dan dago bawah
di kota Bandung ( biasanya tidak termasuk Kabupaten dan lain nya kecuali ada penambahan
kata didepan lainnya misalnya Taman IR H juanda yang identik dengan Taman hutan Raya
yang bukan wilayah admintrasi Kota Bandung )
Dago dan cirapuhan adalah nama lokasi yang pada awal Indonesia merdeka punya kedudukan
hampir sejajar Dago bukan desa dan atau bukan kelurahan saat awal Indonesia merdeka .
Namun saat zaman kolonial pada abad 19 , tahun 1800 an Cirapuhan dianggap lebih dulu ada
. kata cirapuhan dianggap oleh masyarakat sebagai kata yang berasal dari ` subjek ` sedang `
Dago ` adalah kata yang berasal dari ` predikat `
Kampung Cirapuhan adalah kampung yang berada di rw 01 Dago Kota Bandung ( sebagian
ada konflik agraria ) dan atau Kampung yang berada di desa ciburial kecamatan Cimenyan
Kota Bandung ( tidak konflik namun terkena dampak karena akses lewat yang berdampak ) .
Maka ada di dua ( 2 ) Kota Besar di Jawa Barat dan juga hanya butuh waktu sekitar 3 menit
untuk ke kabupaten Bandung Barat . Namun bila di rw 01 bagian lainnya hanya menyeberang
jembatan / sungai dalam hitungan detik ( bukan hitungan menit ) . Cirapuhan bagian barat
dan timur hanya istilah untuk menjelaskan admintrasi kota . kadang warga juga
bingung karena ada saudara dan ada rumah di A makam di B dan atau semacamnya .
Sehingga Kampung Cirapuhan dan atau RW 01 adalah segitiga Emas . Dan punya riwayat
sangat panjang sebagai berikut :
Panyeupuhan adalah julukan bangsa pribumi yang tinggal di bukit bagian utara Kota Besar
Bandung pada sekitar tahun 1800 dan atau jauh sebelumnya .saat ini wilayah ini adalah Dago
pakar , sekitar sukaresmi , Dago pojok , dago biru dan banyak lagi . Namun Kampung
Cirapuhan lah yang menjadi peawaris nama nya
Panyingkiran adalah nama julukan kampung orang panyeupuhan pada tahun 1900 an
Arti Panyeupuhan adalah besi tempah dan atau petani / pekebun dan atau tukang yang bisa
menggunakan alat dari besi
Ci adalah sungai dan atau air kemudian melekat pada Panyeupuhan karena tinggal dekat
sungai atau ada mata air sehingga menjadi Cipanyeupuhan kemudian menjadi Cirapuhan (
bagian barat ikut Kota Bandung . Bagian timur Ikut Kabupaten Bandung .
Riwayat Panyeupuhan dan Dago terkait aturan kolonial Belanda menjadi Sejarah asal nama
Dago . ketentuan untuk pribumi ( orang panyeupuhan ) batas akhir jualan keliling adalah
Dago Atas bagian selatan ( JL dipati ukur ) sehingga disana lah batas untuk menunggu dan
atau berkeliling di daerah atas ( tidak boleh bagian bawa ke Jl Dipati ukur karena banyak
kantor pemerintahn dan atau rumah pejabat kolonial ) sehingga orang orang panyeupuhan
menunggu ( dalam bahasa sunda Dago ) . Pada tahun 1800 an . Namun sekitar tahun 1900 an
Kolonial lah yang ke batas utara ( Dago atas ) . Dari sini kita paham ada kesepakatan sepihak
yang dibuat pemerintah Kolonial ( diduga melanggar HAM aturan saat ini ) .
Jadi Cirapuhan lebih dulu ada di banding Dago . Adanya predikat biasanya karena ada Subjek
. Dago ( menunggu ) adalah predikat . Panyepuhan ( orang ) adalah subjek . Panyeupuhan
8
bisa bermakna Subjek . misalnya wilayah Patukangan . diduga karena banyak tukang ( subjek
)
Tjirapuhan di zaman kemerdekaan adalah Kampung Cirapuhan atau Blok Tjirapuhan RK 01
bernama Soewondo ( tahun 1948 hingga tahun 1974 ) kepala desa Tjoblong bernama Tjetje (
1948 ) kemudian diteruskan Nonoh ( sekitar tahun 1956 )
Wilayah di rw 02 Kelurahan Dago adalah Pandanwangi , kebun Duren ( los kadu , sekitar
pom bensin ) , taman budaya ( ada di sekitar taman budaya tak tidak semuanya ikut rw 02
sebgainya rw 03 )
Rw 03 Dago adalah wilayah di yang hanya di isukan termasuk bagian konflik agraria yang
terkait kasus ini . bila kasus lainnya kami tidak paham .
Yayasan Ema alias Ny Nini karim ( versi pemerintah Bandung ) pada tahun 1973 piahk ini
menyerahkan lahan sekitar 6,9 ha ( 4 buah EV dengan nomor sama yang dimaksud )
kemudian pemerintah kota Bandung membalikan untuk pihak ini sekitar 6.000 meter ( baca
dokumen tahun 1973 )
Yayasan Ema alias Ny Nini Karim ( versi tergugat utama ) pada tahun 1967 dan atau 1968
Didi Koswara ada kesepakatan terkait objek yang disengketakan ini ( baca putusan
pengadilan Bab alat bukti )
Yayasan ema alias Ny nini karim versi terkait objek nya Bahwa tak ada kesepakatan
masyarakat adat yang menyepakati nya ( baik itu mendukung kesepakatan yayasan ema
dengan pemerintah Bandung ) maupun Yayasan ema dengan Didi koswara malah tampak
janggal terkait berkas berkas rt rw yang ada maupun kesaksian warga masyarakat . Bahwa
area rw 02 masyarakat adat kampung cirapuhan tidak paham lebih jelas nya menganggap
urusan saudara nya ( keturunansaudara nawisan dan atau lainnya ) dengan pihak lain tersebut
. Adapun untuk objek di kampung cirapuhan tak ada kesepakatan secara damai terkait hal
tersebut . Bahwa beberapa keterangan mengemukakan pada inti nya objek tersisa adalah
dimanfaatkan bersama namun tidk bisa dikuasai dalam jumlah besar oleh suatu pihak tertentu
bahkan bila individu .
Penggalian pasir adalah penggalian yang dilakukan secara masif pada tahun 1960 an lokasi
nya di kampung cirapuhan rt 07 rw 01 dan sekitar nya .
TPA Dago adalah tempat pembuangan akhir sampah Bandung pada sekitar tahun 1974
hingga tahun 1984 / 1989 ( beberapa pihak melanjutkan secara sporadis ) lokasi saat ini di
belakang apretemen the maj
Lapangan bola berada di kampung cirapuhan rt 07 rw 01 luas sekitar 7.000 meter (
merupakan eks TPA atau eks penggalian pasir atau eks kebun warga atau eks kebun pribumi
nusantara )
Tempat sampah Dago adalah tempat yang di kondisikan oleh pihak pihak yang tidak
bertanggung jawab ( tahun 2008 / 2009 menimbun lapangan bola dengan galian pondasi
proyek hotel wirton Dago dan pada sekitar tahun 2011 / 2011 memindahkan tempat sampah
depan Dago Resort Kabupaten Bandung ke kampung cirapuhan )
9
Bahwa diduga pihak pihak yang tak bertanggung jawab ini merusak lapangan bola agar
warga tidak memanfaatkan fasilitas umum berupa lapangan bola seluas sekitar 7.000 meter .
Adapun sebelum nya sekitar tahun 2000 jaringan oknum warga ini mencoba mengkapling
dan mengoperkan ke pihak ketiga beberapa bagian nya .
Bahwa selain itu sekitar tahun 2002 diterbitkan lah laporan pembayar PBB seluas 15.000
meter atas nama Didi Koswara dan lokasi objek di nyatakan di Dago elos ( ini lah salah stu
indikator bahwa kampung cirapuhan rt 07 rw 01 dan sekitar nya di ubah jadi Dago elos rw 02
jadi makna nya bisa nama lokasi nya yang di ubah dan atau bisa bermakna perizinan nya
yang di alihkan dan atau juga pihak nya dialihakan ( periksa Putusan pengadilan Negeri Bab
alat bukti nomor 27 pada hal 71 hingga 75 . periksa juga berkas rt rw Dago elos tahun 1997
dan juga berkas rt rw Dago elos 02 dan rt rw kampung cirapuhan pada tahun 1999 )
Bahwa selain itu ada pbb lain lainnya lagi .
Bahwa ini lah yang terkait aduan kami bahwa Warga masyarakat dan negara di rugikan 100
miliar hingga 1 triliun terkait fasilitas hunian warga dan atau fasilitas umum
Dago Elos adalah wilayah bagian di Rw 02 Dago ( jadi dago elos tidak lebih besar dari rw 02
)
dari sini kita paham bila Dago ada penambahan kata elos makna nya sangat jauh berbeda
Nama Dago Elos berasal dari program pasar inpress sekitar tahun 1980 an . sekat sekat atau
ruang ruang pada pasar elos .
Lokasi Pasar Inpress sebelah utara terminal Dago
Pasar terminal Dago adalah sebagian besar pasar pindahan dari tumpahan pedagang di
simpang Dago Bandung ( pasar subuh / pasar tengah malam ) sejak sekitar tahun 2004 ( sifat
nya pasar kaget saat itu )
Pertokoan terminal Dago adalah toko tokoh kecil pada bagian selatan terminal Dago sejak
sekitar tahun 1970 an setelah adanya terminal . adapun bagian tengah sekitar tahun 1980 an (
pergeseran karena pasar inpress sepi ) ini dulunya keluarga / keturunan masyarakat adat
namun kemudian ada perubahan .dan atau perluasan dan atau tak jelas .
Warga Rw 02 masyarakat adat adalah dari pandawangi , los kadu . dan area tebing , misalnya
keluarga Emen , pak Dase dan lain sebagainya . Kemudian ada keluarga Gang sawargi rw 01
misalnya Abah uci alias Abah Uci , pak juwen dan lain sebagai nya . ( dari sini kita
memahami , inilah sebenarnya masyarakat turun temurun yang dimaksud . namun malah
tersingkirkan )
warga dago elos adalah warga pendatang yang ikut serta program pasar inpress dan atau ikut
saja atau semacamnya . kebanyakan dari mereka adalah pendatang yang awal datang nya di
Kampung Cirapuhan . Misalnya Asep Makmun ( asli sekepicung ) diajak ke tempat kerja
oleh bapak nya bernama Ahya pada tahun 1960 an . Ahya diajak kerja atau dipekerjakan
Tomi ( tomi adalah suami dari Rokayah , cicit nya Nawisan ) . Didi Koswara ( asli Subang ,
menikah dengan Enih binti Ahya ) tinggal di lahan tomi dan atau lahan keluarga Nawisan di
area kampung cirapuhan rt 07 rw 01 . Tahri dan sengkin berasal dari luar kota ( awal
10
kedatangan nya di kampung cirapuhan rt 05 . Udin sudinta awal kedatangan nya berada di
kampung cirapuhan . Dan selain itu banyak yang lainnya .
Dari sini kita paham bahwa sebenarnya oknum oknum warga dari luar bahkan pendatang
yang awal kedatangan nya di kampung cirapuhan . Jadi pada waktu sebelumnya pun oknum
oknumini sudah beraksi di kampung cirapuhan dengan modus menggunakan pihak ketiga .
Saat ini pun tak jauh beda .( itu menurut pandangan kami )
Dan selain itu ada dari cipaheut dan dago Pakar dan lainnya .
Fakta Sidang adalah gugatan penggugat , eksepsi para tergugat , atau terkait dengan nya
berupa uraian dan atau video dan atau putusan terkait sidang .
Fakta pengkondisian adalah
Fakta demontrasi atau forum diskusi adalah fakta terkait sidang namun adakala tidak terkait
sidang bahkan bertolak belakang dan atau tak jelas , Misalnya Rw 01 , rw 02 dan rw 03 (
kami tidak paham kaitan dengan rw 03 ) rw 01 ( kami kurang jelas posisi rw 01 ketika
permohonan kepada Hakim , mohon di baca ulang putusan pengadilan ) kampung cirapuhan (
kami kurang jelas posisi kampung cirapuhan ketika permohonan kepada Hakim , mohon di
baca ulang putusan pengadilan ) , misalnya Anti hak barat Eigendome verponding ( ( kami
kurang jelas demo dan atau diskusi terkait putusan pengadilan negeri Hal 80 hingga 89 dan
atau keberadaan Bu raminten dan atau yayasan ema alias NY nini karim )
Mohon penjelasannnya terkait hal ini .
Fakta kunjungan pemerintah terkait korban mafia tanah adalah ( kami dan atau warga kurang
paham terkait hal ini , kami hanya menerima surat dari DPR RI terkait komisi II dan juga
terkait komisi II dan Komisi III , dan juga surat dari BPN pusat dan wa balasan dari
Ombudsman pusat )
namun memperhatikan foto dalam berita dan semacam nya . Bahwa staff presiden
mendatangi pihak pihak tertentu di lokasi kantor rw 02 Dago Elos ( eks Pasar inpres ) dan
kemudian berkeliling ke sekitar nya di kawasan sekitar 1,9 hektar ( hampir identik dengan
EV 3740 dan EV 3741 ) adapun luas objek sengketa adalah 6,3 ha hingga 6,9 ha . Sehingga
terkena dampak langsung nya 3 kali lipat lebih ( sedang dampak tidak langsung nya lebih
banyak lagi ) .
Adapun terkait pernyataan dan dukungan nya kami tidak paham . Namun kami merasa pihak
penggugat maupun pihak tergugat utama dan jaringan nya baik gugatan , eksepsi dan atau
alat bukti yang mereka gunakan hampir sama merugikan nya .
Mohon penjelasannnya terkait hal ini .
Gugatan perdata adalah tuntutan hak yang diajukan oleh satu pihak (penggugat) kepada
pihak lain (tergugat) melalui pengadilan . Menurut kami adalah dua pihak yang berjuang
11
dalam mencari kebenaran . Satu pihak memulai ( penggugat ) pihak lawan melakukan
sanggahan .
Sehingga hanya ada dua pihak saja . Namun bila ada pihak lainnya yaitu pihak ketiga dan
alainnya maka bisa menjadi para pihak penggugat maupun para pihak tergugat
Bahwa dalam kasus tanah Dago 2016 menurut pendapat kami , warga dan negara tidak bisa
menjadi para pihak tergugat utama maupun para pihak penggugat
Bahwa mengingat dan mempertimbangkan Tergugat 334 dan tergugat 335 menurut kabar
tidak melanjutkan langkah hukum banding , kami sependapatkan dengan nya , bahwa kasus
ini banyak kejanggalannya .
Bahwa pada inti nya gugatan dan jawaban gugatan dan dengan bab alat bukti pihak
penggugat maupun pihak tergugat utama ini merugikan pihak ketiga sehingga tak ada pihak
yang hendak mendukung manapun karena akan dirugikan
Bahwa terkait hal tersebut pendapat kami bahwa diduga telah terjadi dugaan tindak pidana
ketika proses kasus perdata di jalan kan ( mohon pelajari dengan seksama putusan pengadilan
negeri lengkapnya dan putusan tahapan selanjutnya )
Bahwa untuk hal tersebut Mohon kasus Peninjauan kembali ( PK ) kedua Dago Elos melawan
muller cs di Batal demi hukum kan dan atau di non executable kan karena esensinya bukan
kasus perdata namun cenderung kasus pidana .
Bahwa diduga ada pihak saling bekerjama yang mana bertujuan untuk mendapatkan inkrah
sehingga saling menguatkan diantara mereka dengan keputusan memberi kemenangan salah
satu diantara mereka
Bahwa menurut penilaian kami dalam kasus dago 2016 ada semacam 4 pihak yaitu sebagai
berikut :
1 Pihak pertama korban nyata ( misalnya tergugat 334 dan tergugat 335 ) dan lain lain ( butuh
penelusuran mendalam ) paling berpotensi adalah tergugat 88 dan atau kelompok 12 . namun
ini harus diperiksa objek nya dimana saja
2 Pihak kedua pelaku dan korban ( misalnya penggugat dan tergugat utama dan jaringan nya
dan juga warga yang tergugat ) namun ini harus diperiksa objek nya dimana saja dan
subjeknya .
3 Pihak ketiga korban yang tidak tergugat dan atau di kondisikan untuk tidak di gugat
. namun ini harus diperiksa objek nya dimana saja dan subjeknya
4 Pihak keempat diduga pelaku dan atau otak pelaku dan atau simpatisan nya yang sengaja di
kondisikan tidak ikut terlibat langsung dalam sidang . dan ini juga bercampur dengan pihak
pihak yang memliki legalitas namun tidak berdasarkan fakta sebelum nya . Disina ada
beberapa yang diduga ikut serta , Dedy Mochamad Saad ( menurut petugas pbb kota
Bandung ) pihak ini telah mengoper alih objek pbb seluas 15.000 meter yang terkait dengan
Didi Koswara pada sekitar tahun 2016 . Pada tahun 2012 kami mengonformasi Didi Koswara
objek terkait PBB tersebut di alihkan ke pihak lain . Dan sesuai catatan putusan Pengadilan
12
Negeri Hal 120 bahwa pada tahun 2010 , syarif Hidayat memproses hak tanah di BPN
beberapa hari setelah pembayaran PBB . namun ini harus diperiksa objek nya dimana saja
dan subjeknya
fakta Sidang modus pengalihan nama lokasi dalam sidang
Eigendome Verponding bernomor 3740 dan 3741 dengan luas sekitar 1,9 ha identik dengan
kontur tanah Rw 02 dan atau disebut Dago elos
Eigendome Verponding bernomor 3740 dan 3741 dengan luas sekitar 5 ha identik dengan
kontur tanah Rw 01 dan atau disebut kampung cirapuhan
Bahwa hal ini penting dipahami
fakta sidang penggugat menggugat 3740 , 3741 dan 3742 seluas sekitar 6,3 hektar pada poin
akhirnya ( mengalihkan ) mengemukakan di Dago elos dan atau rw 02
fakta sidang para pihak tergugat dan tergugat utama menghadapi nya dengan 3740 , 3741
, 3742 dan 6467 seluas sekitar 6,9 hektar pada poin akhirnya ( mengajukan permohonan
kepada hakim ) mengemukakan di Dago elos dan atau rw 02 ( untuk di proses )
Namun setelah sdiang pihak ini me narasikan ada nya kampung cirapuhan Dago elos dan atau
bahkan ada pemberitaan rw 01 , rw 02 dan rw 03
Dari sini kita memahami bahwa dalm kasus ini ada objek yang seolah ( dan memang ada
yang sudah dikondisikan sejak lama ,bahkan sampai ktp warga ada berubah ) dialihkan yaitu
yang berasal dari eks EV nomor 3742 dan 6467 seluas sekitar 5 ha
Namun perlu juga dipahami ada pengkondisian sejak sekitar tahun 1980 an Bahwa kampung
cirapuhan rt 07 rw 01 dan sekitar nya telah dan terus dicoba dialihkan menjadi Dago elos rw
02 . Maksud dialihkan adalah diubah nama dan atau di ubah administrasinya dan atau di ubah
pihak nya dan atau di ubah riwayatnya .Salah satu nya ada objek 15.000 meter an Didi
Koswara dan atau 270 meter 80 meter dan atau 868 meter an Ismail Tanjung ( dan atau Iwan
surjadi dan atau Deddy Mochamad Saad )
Dari sini dari investegasii kami pelaku utama nya banyak sekali oknum warga , oknum
tomas , oknum toga , oknum aparatur dan atau selanjutnya pihak yang tak paham menindak
lanjutkan nya . Sekali lagi kami tekankan bahwa Dago dan ada penambahan kata elos sangat
jauh makna nya baik arti maupun hukum agraria nya maupun administrasi nya
Tergugat 88 , tergugat 334 dan tergugat 335 pada intinya mengemukakan Dago (
mengemukakan Dago elos dengan maksud mengutip pihak penggugat ) Sedangkan tergugat
utama cs dan penggugat dan jaringan nya mengemukakan Dago elos dan atau rw 02 .
Dago bisa berarti termasuk kampung cirapuhan rw 01
namun Dago Elos ( ada elos ) hanya mengacuh pada nama lokasi yang merupakan bagian
dari rw 02 Dago. Bahwa sehingga jaringan ini seolah mengalihkan fokus area
Dago menjadi Dago Elos . dan atau
13
Dago elos Kampung Cirapuhan menjadi Dago elos , dan atau
Rw 01 rw 02 menjadi rw 02
Eigendome verponding adalah alas hak barat kolonial
*sandiwara mafia tanah* dalam ruang sidang, di mana terdapat *empat versi alas hak barat*
yang saling bertentangan:
- *Versi Simongan*
- *Versi Muller cs*
- *Versi Yayasan Ema cs*
- *Versi Raminten*
Setelah sidang selesai, ditampilkan simbol penghapusan Alas Hak Barat ! *Hapus hak barat
eigendom verponding*
Bahwa disini kita memahami bahwa bidang tanah sengketa dalam kasus ini ada empat versi ,
versi Indukan simongan berpecah atau bercang menjadi 4 bagian pertama cabang indukan
atas nama simongan kedua cabang kedua Eigendome verponding atas nama Muller ( 6,3
hektar ) , ketiga atas nama yayasan ema alias Ny Nini karim ( misalnya , Bab alat bukti
tergugat seluas 15.000 mter dan lain lainnya ) keempat Eigendom verponding Raminten cs (
6,9 ha )
Sehingga bila kita memberi kemenagan untuk penggugat maka alas hak barat masih berlaku .
Kalau kita memberikan kemenangan kepada para tergugat utama dan jaringan nya maka alas
hak barat juga masih berlaku .
Lalu Bab alat bukti dan gugatan dan atau eksepsi gugatan dan lain lainnya maka tetap pihak
ketiga yang akan jadi korban . Dari sini kita memahami bahwa ini diduga kuat rekayasa
saling gugat . Bukan gugatan murni .
Dari 4 ( empat ) penggugat dan 336 tergugat dan para pihak , saksi , ahli dan maupun lain
lainnya dalam berperkara , Kami Muhammad Basuki Yaman hanya mengelompokan jadi 4 (
empat ) pihak utama , tentunya ada pihak lainnya namun empat utama dan karakternya
sebagai berikut :
Pertama pihak penggugat dan tergugat utama dan jaringan nya di luar maupun di Dalam
sidang
14
Alas Hak : alas hak barat yang bertentangan satu dengan yang lainnya yaitu versi penggugat (
Muller cs ) versi tergugat ( Simongan , Yayasan Ema / Ny Nini Karim dan Versi Raminten cs
/ H Syamsul mapareppa ) namun versi diskusi dan demo dan versi berita beda lagi . yaitu
Versi Hapuskan alas hak barat !!!
Dari sini kita paham bahwa alas hak barat Eigendome Verponding penggugat yang
menggunakannya sebagai alas hak. Dan Tergugat jaringan utama juga menggunakan alas
hak barat Eigendome verponding . ada empat versi besar yaitu yang kami sebutkan diatas .
alat bukti Tergugat utama objek 15.000 meter esensi nya terkait dengan alas hak barat
Eigendome verponding yang belum di konversi dalam ukuran besar yaitu versi Yayasan Ema
. selain itu tergugat utama mendukung versi Raminten
alas hak lainnya lagi versi warga namun juga banyak yang tidak sinkron dengan berkas rt rw
baik itu Rt rw 02 Dago Elos maupun Rt rw 01 kampung cirapuhan maupun kedua nya dan
atau keterangan masyarakat adat .
Kelompok dan atau pihak ini Cara dan atau penyebutan lokasi sengketa : Dago Elos dan atau
rw 02
Bahkan aneh nya BPN dan atau pihak pihak lainnya cenderung menyebutkan nama lokasi
kedua pihak tergugat nomor 88 atas nama Mina kemudian membentuk kelompok 12
pada awal sidang Kelompok dan atau pihak ini Cara dan atau penyebutan lokasi sengketa :
Dago
Namun kemudian mendukung Alas Hak barat Eigendome verponding Versi Para Pihak
tergugat utama yaitu Versi Raminten cs
Ketiga Pihak tergugat nomor 334 ( Dinas perhubungan / Terminal Dago )
Kelompok dan atau pihak ini Cara dan atau penyebutan lokasi sengketa : Dago . ada waktu
pihak ini Mengemukakan nama ` dago elos ` untuk mengutip apa yang dikemukakan oleh
pihak penggugat .
Tipikal : kuasa Hukum dan atau jeli
kemudian mengemukakan bahwa Alas Hak barat Eigendome verponding Versi Para Pihak
tergugat utama yaitu Versi Raminten cs dan juga versi Penggugat bertentangan dengan
laporan BPN Bandung . Jadi Kedua Pihak ( tergugat dan penggugat ) menggunakan alas hak
barat yang tak sesuai dengan versi BPN .
Tambahan yang belum disampaikan : bahwa esensinya Yayasan ema alias Ny nini karim juga
beralaskan hak Barat yang belum di konversi ( dalam ukuran yang luas untuk suatu pihak )
dan ini terkaitkan dengan jaringan tergugat utama .
Keempat Pihak penggugat 335 ( PT Pos Indonesia / Kantor pos Dago )
15
Kelompok dan atau pihak ini Cara dan atau penyebutan lokasi sengketa : Dago . ada waktu
pihak ini Mengemukakan nama ` dago elos ` untuk mengutip apa yang dikemukakan oleh
pihak penggugat .
Tidak berpendapat tentang alas hak barat Eigendome verponding versi para pihak tergugat
utama
Catatan penting :
EV nomor 3740 dan 3741 seluas sekitar 1,9 ha hampir identik berlokasi di Rw 02 dan atau
Dago Elos .
EV nomor 3742 dan 6467 seluas sekitar 4,4 ha ( 3742 ) dan sekitar 0,6 ha ( 6467 ) hampir
identik berlokasi di Kampung Cirapuhan rw 01
Catatan penting : Dago bisa bermakna luas . Dago Elos ( ada elos ) bermakna nama lokasi
bagian rw 02 . Jadi tidak bisa memasukan kampung cirapuhan karena kampung cirapuhan
yang terkait sengketa ada di rw 01 . ( namun sebelum sidang sejak sekitar 1980 an sudah ada
pengkondisian . Dan ketika sidang pun ada proses pengalihan ( pada intinya objek 3742 dan
6467 ) yang diarah kan ke Rw 02 dan atau Dago Elos Bahkan ini lah salah satu modus utama
nya !
Catatan lainnya : periksa keterangan saksi dalam kasus Pidana 2024 , kesaksian Wahyu
Pribadi ( yang merupakan warga rw 01 Kampung Cirapuhan ) dan juga keterangan saksi dari
BPN ( ada sekitar 77 shm yang dikemukakan ) yang mana sebagian besarnya berlokasi di
kampung cirapuhan / rw 01 .
Catatan penting lainnya ( bahwa surat yang dimaksud ada catatan terkait Masjid Al Hikmah ,
namun perlu kami beri catatan latar belakang terkait kekurangan bersih sejak 1970 an hingga
2006 sehingga kami menegoisasikan pipa induk . pada poin 3 tampak tidak disetujui namun
dalam negoisasi lanjutkan ada titik kesepakatan sehingga terpasang pipa Induk PDAM saat
waktu itu untuk sekitar 1.000 Jiwa saat ini lebih dari itu dengan sambungan sambungan
rumah ) bahwa pada tahun 2005 komisi B DPR kota Bandung , Endrizal Nazar , Wakil ketua
Dpr Kota Bandung , HE Warso dan juga sekda Bandung melakukan kesepakatan dengan
Kami ( muhammad basuki Yaman , perwakilan warga kampung cirapuhan rw 01 ) sehingga
pada akhirnya memerintah kan Kepala PDAM Bandung ( H Maman Budiman ). sehingga
Pada sekitar februari 2006 melakukan pemasangan pipa Induk sepanjang sekitar 300 / 400
meter . Dan kemudian dari titik ini ke ujung utara kawasan sengketa ada jarak sekitar 200 /
300 meter . sehingga jarak sekitar 600 meter . Adapun sekitar pipa tersebut ada tanah selebar
sekitar 80 meter . Artinya ada lahan sekitar 48.000 meter . Sehingga kesimpulan : bahwa
objek 3742 dan 6467 lebih identik dengan Kampung Cirapuhan rw 01 di banding rw 02 Dago
Elos .
Dari sini juga ada indikator bahwa Wakil ketua DPR D Kota Bandung dan Juga Sekda Kota
Bandung ( bahkan atas nama Walikota ) juga merupakan pihak yang kompeten . Yang mana
kebijakan nya mengacuh pada nama lokasi bernama Kampung Cirapuhan rw 01 . Hal ini
bertentangan dengan pernyataan beberapa Pihak termasuk pihak BPN dan lain lainnya . dan
atau bertentangandengan pihak jajaran yang mana sacara struktur masih di bawah mereka
misalnya Kelurahan dan atau kecamatan .
16
Kami ( muhammad Basuki Yaman ) tetap berpendapat bahwa objek terkait 3742 dan 6467
lebih identik dengan kontur dan atau wilayah rw 01 Kampung Cirapuhan . Sehingga kami
berpendapat bahwa ada pihak pihak yang memanipulasi nama lokasi objek untuk maksud
tertentu . dan atau ada pihak yang tak paham dan atau tak jelas terkait nama lokasi objek
yang dimaksud terkait EV 3742 dan 6467 .
Dan juga pada Tahun 2007 kami berkirim surat ke lurah Dago supaya menentukan Batas
wilayah bila mana ada revisi nama Wilayah dan atau batas nya . Namun tak ada balasan .
Pada tahun 2024 kami berkirim surat kepada Mendagri dan lainnya terkait yang dimaksud .
Namun belum ada balasan . Kami ( muhammad Basuki Yaman ) tetap berpendapat bahwa
objek terkait 3742 dan 6467 lebih identik dengan kontur dan atau wilayah rw 01 Kampung
Cirapuhan .
Nama nama Pihak / warga dan pendatang
Petani / ahli besi / pekebun
Nawisan : lahir sekitar tahun 1870 Salah satu nama orang yang dijuluki orang Panyeupuhan
. .Keturunan nya saat ini hingga turunan ke delapan menempati . rt 04 / rt 06 / rt 07 / rt 08 /rt
09 di rw 01 kampung cirapuhan kelurahan Bandung Kecamatan Kodya Bandung berdampak
. Dan kampung Cirapuhan desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung . Konflik
agraria di EV 3742 dan 6467 rt 06 / rt 07 / rt 08 /rt 09 di rw 01 kampung cirapuhan kelurahan
Bandung Kecamatan Kodya Bandung . Berdampak ( karena akses jalan melalui wilayah
konflik ) rt 04 rw 01 Dago dan Kampung cirapuhan Ciburial Cimenyan Kabupaten Bandung .
Salah satu Subjek ( orang ) yang disebut melakukan Menunggu ( dalam bahasa Sunda :
Dago / Na Dago an )
Nama anak ( menantu ) : Okoh ( hasim alias Hasyim ) emeh ( Adikarta ) Eyong ( Mardasik )
Ewung alias Iwung ( Mita alias karmita / kasmita )
Saudara Nawisan : lahir sekitar tahun 1870 an . Rt 03 di rw 01 Gang Sawargi , kelurahan
Dago Bandung Kecamatan Kodya Bandung . keturunan saat ini Rt 03 di rw 01 Gang Sawargi
, kelurahan Dago Bandung Kecamatan Kodya Bandung ( tidak konflik ) dan di rw 02 Dago (
ada beberapa konflik namun sangat dikit yang merupakan keturunan nya )
Bapak nya Nawisan : lahir sekitar tahun 1850 ( nama belum diketahui ) . bersama anak anak
nya area tinggal PMI jawa barat hingga BRI Dago Pakar . proyek Zaman Belanda yang
pernah diikuti Proyek Rel kereta tahun 1880 an. Proyek Gua Belanda ( 1910 / 1911 ) Proyek
Jalan Dago ( Dago weg / dago straat / Jl Ir H juanda / Jl Dago Giri ) pada tahun sekitar 1920 .
Proyek gua Jepang ( 1942 )
Dan atau proyek proyek lainnya misalnya Dago huavel ( Sanatorium Dago ) , Dago tea
house dan lain lainnya .
Adikarta : menantu Nawisan , salah satu keluarga nya adalah pengusaha gula ( kelapa ) aren .
Mardasik : Menantu Nawisan , Asal Dago Pakar ( dekat gua Belanda ) , ada pemakaman
keluarga di sebalah selatan telaga gua belanda
17
Mita alias Karmita : Menantu Nawisan
Hasim alias Hasyim : Menantu Nawisan
Karto : lahir sekitar tahun 1920 . Nama anak Slamet . Tahun kedatangan sekitar 1930/1940
kemudian beli tanah tahun 1956 .
Unus : Lahir sekitar tahun 1930 an , Asal area wastukencana . Tahun kedatangan sekitar 1950
kemudian beli tanah tahun 1956 . Nama istri : Itjih ( asal Dago Biru )
Tomi : lahir sekitar tahun 1920 Asal Lembang . Tahun kedatangan sekitar 1950 kemudian
beli tanah tahun 1956 . Nikah dengan Cicit Nawisan bernama Rokayah Binti Tama
Ahya : lahir sekitar tahun 1930 asal seke picung Tahun kedatangan sekitar 1960 an . adalah
Pekerja Tomi dan atau diajak kerja oleh Tomi sebagai penggali pasir atau anemer .
Nama anak : Enih ( istri Didi Koswara ) , Asep Makmun dan lain lainnya .
Terkait Objek 270 meter dan 868 meter .
Menurut Ada alias Suhanda : Pada sekitar tahun 1970 an , ahya ( kakaknya ada ) pernah
menjual tanah ( sekitar 200 meter ) terkait objek 270 m . Kemudian menitipkan pada Didi
Koswara . Keterangan Pak Slamet : sekitar ( dan objek yang sama ) tanah Pak Bagio ( 400
meter hingga 700 meter ) yang dipinjam Pak karto untuk Masyarakat untuk fasilitas umum
dan atau masjid Menurut nya sebelah selatan untuk masjid , tengah lapangan , utara di pinjam
okim dan atau minan . Pak unus mengemukakan tidak tahu ( dan cenderung mengakui tanah
pak Bagio ) .
Yayasan Ema Alias Ny Nini Karim
Eigendom Verponding
• Definisi:
Sistem pemberian hak milik (eigendom) atas tanah yang sebelumnya dikuasai
secara adat (hak pakai pribadi yang turun-temurun).
• Tujuan:
Untuk memberikan kepastian hukum dan kepemilikan tanah secara formal kepada
individu, baik pribumi maupun non-pribumi, yang telah menguasai tanah tersebut.
• Hubungan dengan Agrarische Wet 1870:
Eigendom verponding merupakan salah satu ketentuan dalam Undang-Undang
Agraria 1870 yang memungkinkan tanah-tanah adat diberikan hak kepemilikan
secara sah kepada pemiliknya dengan mengajukan permohonan.
18
Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) 1870 Gubernur Jenderal mengatur peran
dan kekuasaannya terkait tanah di Hindia Belanda. Larangan utamanya adalah tidak
boleh menjual tanah milik negara, namun diperbolehkan menyewakan tanah
tersebut. Sebaliknya, Gubernur Jenderal tidak boleh mengambil tanah yang sudah
dibuka oleh rakyat pribumi atau digunakan untuk ternak mereka, kecuali untuk
kepentingan umum berdasarkan pasal 133 I.S. dan keperluan perkebunan.
Peraturan terkait Gubernur Jenderal dalam Agrarische Wet 1870:
• Larangan menjual tanah:
Gubernur Jenderal dilarang menjual tanah milik negara kepada swasta.
• Izin menyewakan tanah:
Gubernur Jenderal dapat menyewakan tanah negara kepada pihak swasta dalam
jangka waktu tertentu, seperti 75 tahun, dan izin ini harus diatur dalam undang-
undang.
• Larangan mengambil tanah rakyat:
Gubernur Jenderal tidak boleh mengambil tanah yang telah dibuka oleh rakyat
pribumi atau tanah yang digunakan untuk menggembala ternak mereka, kecuali
untuk kepentingan umum atau keperluan perkebunan.
• Penjagaan hak rakyat:
Gubernur Jenderal diwajibkan untuk menjaga agar pemberian tanah tidak melanggar
hak-hak rakyat Indonesia.
• Undang-undang Agraria 1870 (Agrarische Wet 1870) adalah peraturan kolonial
Belanda yang menggantikan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) dengan kebijakan
liberal, memungkinkan perusahaan swasta menyewa tanah untuk perkebunan
komoditas ekspor. Undang-undang ini bertujuan memberikan kepastian hukum bagi
investor asing sekaligus melindungi hak milik petani pribumi, meskipun dampaknya
justru banyak menimbulkan penderitaan dan ketergantungan pada kapital asing.
Latar Belakang
o Reaksi terhadap Tanam Paksa:
Undang-undang ini lahir dari protes terhadap Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel)
yang memberatkan petani dan membuat mereka sengsara.
o Perubahan Kebijakan Belanda:
Munculnya kaum liberal di parlemen Belanda menghendaki penghapusan sistem
tanam paksa dan beralih ke sistem ekonomi liberal yang membuka peluang bagi
modal swasta di Hindia Belanda.
Tujuan
19
o Melindungi Hak Milik Petani:
Memberi perlindungan atas tanah petani agar tidak jatuh ke tangan asing, meskipun
hanya dengan mekanisme sewa, bukan pembelian.
o Memberi Peluang pada Investor Asing:
Membuka peluang bagi pengusaha swasta asing untuk berinvestasi dalam
perkebunan dengan menyewa tanah di Hindia Belanda.
o Memastikan Kepastian Hukum:
Memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi perusahaan asing dalam
penggunaan tanah untuk jangka panjang.
o Menciptakan Lapangan Kerja:
Membuka kesempatan kerja bagi penduduk Indonesia untuk menjadi buruh di
perkebunan dan pabrik.
Dampak
o Perkembangan Perkebunan Swasta:
Mendorong pertumbuhan pesat perusahaan perkebunan swasta di Hindia Belanda.
o Meningkatnya Ketergantungan:
Petani pribumi tetap berada dalam posisi buruh dengan akses terbatas pada tanah,
dan lebih banyak bergantung pada perusahaan asing.
Terkait dengan sengketa tanah Dago berikut ini tanggapan kami .
Bahwa menurut kami penerbitan Eigendome Verponding 3740 atau 3741 dan atau juga 3742
dan atau 6467 tidak sah untuk diterbitkan . Karena cara kolonial menerbitkan nya ada lah
dengan cara mengusir Rakyat Pribumi Nusantara ( Negara Indonesia belum ada ) .
Bahwa keluarga Nawisan dan atau bersama bapak nya dan atau saudara nya dan atau bersama
pribumi lainnnya telah ada lebih dulu yaitu sekitar tahun 1850 dan atau 1870 . ( tahun 1850
terhitung bila bersama bapaknya adapun 1870 bila bersama pribumi dan atau saudara lainnya
)
Bahwa sehingga keluarga nawisan berada di tjirapuhan sehingga juga di juluki panyingkiran .
sedangkan saudara nya digusur k seberang nya ( gg sawargi rw 01 )
Dan Atau
Bahwa 3742 dan atau 6467 mutlak tidak sah untuk diterbitkan karena masyarakat pribumi
tak pernah meninggal kan objek terkait . Menurut kesaksian cucu nya dan atau masyarakat
sekitar lainnya yang hidup sezaman bahwa adanya pabrik mulai selatan ( sekitar PMI Dago
Jawa Barat ) hingga ke utara ( sekarang kantor pos ) - kami tidak menjelaskan objek luas
sengketa saat ini namun menjelaskan objek ketika itu terkait dengan zaman saat ini . ( adapun
20
saat ini objek yang adalah sekitar 1,9 ha yaitu 3740 dan 3741 ) Sehingga batas luar dari pada
itu diduduki oleh masyarakat adat lainya . terkait hal tersebut ada bukti bukti yaitu adanya
pemakaman keluarga besar nawisan bersama anak anak dan menantunya dan atau keluarga
lainnya .
Bahwa selain itu Keluarga Besar Nawisan pada tahun 1880 an ikut serta proyek pembuatan
rel kereta . Dan bersama dengan anak dan atau cucu nya ikut serta proyek gua Belanda sekitar
tahun 1910 an . dan juga proyek PLTA Dago Bengkok sekitar tahun 1920 an .
Ada nya bentuk Peta EV 3742 dan 6467 adalah indikator ketidak absahannya . Bahwa peta
tersebut berbentuk mengikuti jalan utama pada bagian barat nya sehingga tidak mungkin
demikian karena jalan utama ( saat itu disebut Dago weg / dago street sekarang IR H juanda )
belum ada . sedangkan pada bagian timur nya ada lekuk lekuk yang seolah menghindari
makam dan atau memasukan makam ke dalam peta . Maka hal ini sebagai indikator mutlak
bahwa peta tersebut tidak sah .
Dan selain itu EV 3742 dan 6467 ( dan atau dengan 3740 dan atau 3741 ) bukan saja
menceradai bangsa Nusantara , Namun juga telah menyalahi aturan Kolonial Belanda . Dan
beberapa masyarakat memberikan keterangan bahwa pribumi nusantara di gusur . ( katakan
lah ) oknum penjajah dan atau para pihak nya juga melakukan semacam kolusi dengan (
oknum ) KNIL . sehingga EV 3742 dan 6467 ( dan atau dengan 3740 dan atau 3741
) mutlak tidak sah . Karena pihak pemegang Eigendome Verponding dengan nomor di
maksud juga telah menyalah aturan Negera kolonial Belanda . Maka bila ada pihak dan atau
ahli waris nya menuntut hal tersebut sudah sepantas nya tidak diberikan bahkan harusnya di
denda karena kesalahaan leluhur nya dan atas perbuatan pihak saat ini yaitu menagih warisan
yang diwarisi dari pihak yang salah ( mencederai bangsa Nusantara dan juga berkhianat pada
aturan Negara nya ) . Adapun pihak yang saat ini menagih atas EV dengan nomor dimaksud
pun harusnya didenda karena menganut paham neo kolonialisme .