Sejarah_Seni_Pertunjukan_Pertemuan1.pptx

skbjk

1. Sejarah Seni Pertunjukan (1) • Masa Prasejarah: Berasal dari ritual dan upacara keagamaan. Gerak tubuh, nyanyian, dan irama digunakan untuk komunikasi dengan alam dan roh leluhur. → Cikal bakal seni pertunjukan. • Masa Hindu–Buddha: Berkembang di istana dan tempat ibadah. Muncul wayang kulit, wayang beber, tari istana (Bedhaya, Srimpi), dan musik gamelan. → Simbol spiritualitas dan kekuasaan.

2. Sejarah Seni Pertunjukan (2) • Masa Islamisasi (Abad ke-13–16 M): Seni sebagai media dakwah. Wayang golek dan wayang kulit dimodifikasi dengan pesan moral Islam. Hadrah, Qasidah, dan Zapin berkembang. → Ekspresi spiritual dan sosial. • Masa Kolonial & Modernisasi: Pergeseran fungsi menjadi hiburan rakyat dan kritik sosial. Muncul lenong, ludruk, ketoprak, dan teater rakyat. → Awal pendidikan seni formal di Indonesia.

3. Sejarah Seni Pertunjukan (3) • Era Kontemporer: Seni pertunjukan bersifat hibrid dan eksperimental. Menggabungkan tradisi dengan teknologi modern (musik elektronik, multimedia). Performance art muncul sebagai kritik sosial dan ekspresi pribadi. → Tokoh penting: Sardono W. Kusumo, Eko Supriyanto. Kini, seni pertunjukan menjadi ruang dialog budaya dan identitas nasional.