Bab 1 : Shalat Berjamaah
Bab 2 : Imam Shalat
Bab 3 : Makmum
Bab 4 : Adzan
Bab 5 : Iqamah
Bab 6 : Shalat Jumat
Bab 1 : Pengertian & Pensyariatan
Bab 2 : Meluruskan Hikmah Shalat
Bab 3 : Hukum Meninggalkan Shalat
Bab 4 : Waktu-waktu Shalat Fardhu
Bab 5 : Tempat Shalat
Bab 6 : Syarat-syarat Shalat
Bab 7 : Rukun-rukun Shalat
Bab 8 : Sunnah-sunnah Shalat
Bab 9 : Yang Membatalkan Shalat
Bab 1 : Udzur Meninggalkan Shalat
Bab 2 : Shalat Musafir
Bab 3 : Shalat di Kendaraan
Bab 4 : Mengqashar Shalat
Bab 5 : Menjama' Shalat
Bab 6 : Mengqadha Shalat
Bab 7 : Shalat Orang Sakit
Bab 8 : Shalat Khauf
Bab 1 : Shalat Sunnah Rawatib
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid
Bab 3 : Shalat Tarawih
Bab 4 : Shalat Tahajjud
Bab 5 : Shalat Witir
Bab 6 : Shalat 'Ied
Bab 7 : Shalat Dhuha
Bab 8 : Shalat Istikharah
Bab 9 : Shalat Gerhana
Bab 10 : Shalat Jenazah
Bab 11 : Shalat Istisqa'
Bab 12 : Shalat Tasbih
Bab 13 : Shalat Hajat
Bab 14 : Shalat Taubat
Bab 1 : Khusyu' Dalam Shalat
Bab 2 : Sujud Sahwi
Bab 3 : Sujud Tilawah
Bab 4 : Sujud Syukur
Bab 5 : Qunut
Bab 6 : Ddzikir & Doa Sesudah Shalat
Bab 7 : Sifat Shalat Nabi Bab 1 : Wanita Haidh
Bab 2 : Pakaian Shalat Bagi Wanita
Bab 3 : Shalat Berjamaah Wanita
Bab 4 : Posisi Barisan Wanita
Bab 5 : Wanita Mengimami Laki-laki
Dasar-dasar Shalat
Shalat Berjamaah
Shalat Berbagai
Keadaan
Shalat Sunnah
Pelengkap
Shalat Wanita
Bagian Pertama
Dasar-dasar Shalat
Bab 1 : Pengertian & Pensyariatan
Bab 2 : Meluruskan Hikmah Shalat
Bab 3 : Hukum Meninggalkan Shalat
Bab 4 : Waktu-waktu Shalat Fardhu
Bab 5 : Tempat Shalat
Bab 6 : Syarat-syarat Shalat
Bab 7 : Rukun-rukun Shalat
Bab 8 : Sunnah-sunnah Shalat
Bab 9 : Yang Membatalkan Shalat
Bab 1
Pengertian & Pensyariatan
bahasa
istilah
PENGERTIAN
SHALAT
doa
serangkaian ucapan dan gerakan
yang tertentu yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri
dengan salam diniatkan sebagai
ibadah ritual
ْمُهُرِّهَطُتًةَقَدَصْم
ِ
هِلاَوْم
أَ
ْنِمْذُخ
اَهِبْم
ِ
هيِّكَزُتَو
ْم
ِ
هْيَلَعِّلَصَو
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan shalatlah (doakanlah
mereka). (QS. At-Taubah : 103)
semua agama samawi
isra’ mi’raj
PENSYARIATAN
SHALAT
turun wahyu kedua
Shalat malam sunnah
5 waktu wajib
Shalat malam wajib
َنيِنِمؤُْمْلاىَلَعْتَناَكَةلاَّصلاَّن
إِ
اًتوُقْوَماًباَتِك
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman.
(QS. An-Nisa : 103)
Quran
Ijma’
DALIL
PENSYARIATAN
Sunnah
َةاَكَّزلااوُتآَوَةلاَّصلااوُميِق
أَ
َف
Maka dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat
لا
ْس
لإِ
ا َيِنُب
ٍ
سَمخىَلَعُمَ
َ
ق
إَِو
ِ
ما
ِ ةَلاَّصلا
Islam didirikan di atas lima hal… penegakan shalat,
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bab 2
Meluruskan Hikmah Shalat
Hikmah-hikmah Yang Sering Dipakai
Kesehatan
Olahraga
Ketenangan Jiwa
Kedisiplinan
Mistik
Terjebak Hikmah
Memberi Semangat & Motivasi
Mencari Popularitas
Shalat Berdasarkan Tutunan
Tidak Ada Rahasia
Hasil Imajinasi
Bab 3
Hukum Meninggalkan Shalat
ُةَلاَّصلاْمُهَنْيَبَواَنَنْيَبيِذَّلاُدْهَعلا
َرَفَكْدَقَفاَهَكرَتْنَمَف
Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat.
Siapa yang meninggalkan shalat maka telah kafir.
(HR. Tirmizy)
َنِمُكَنْمَلاوُلاَقَرَقَسيِفْمُكَكَلَساَم
َ
نيِّلَصُمْلا
Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar
(neraka)?. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak
termasuk orang-orang yang mengerjakan salat
(QS. Al-Muddatstsir : 42-43)
ْم
ِ
هِتَلاَصنَعْمُهَنيِذَّلاَنيِّلَصُمْلِّلٌلْيَوَف
َ
نوُهاَس
Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat,
yaitu yang lalai dari mengerjakan shalatnya.
(QS. Al-Ma'un : 4-5)
ِرْبَقلاَنِمِهِجوُرُخَدْنِعٌةَثَلاَثَوِرْبَقلا
ِ
يفٌةَثَلاَثَوِتْوملا
...
Siapa yang lalai di dalam shalatnya, maka Allah akan menghukumnya dengan 15
hukuman : enam hukuman di dunia, tiga hukuman ketika mati, tiga hukuman di
dalam kubur dan tiga kematian ketika keluar dari kubur . . .
Lima hukuman di dunia : (1) Allah mencabut keberkahan dari umurnya, (2) Allah
tidak mengabulkan doanya, (3) Tanda keshalihan dihilangkan dari wajahnya, (4)
Dimurkai oleh seluruh makhluk Allah, (5) Allah tidak memberi pahala atas
ibadahnya, (6) Allah tidak memasukkannya ke dalam doa para mukminin.
Tiga hukuman saat kematian : (1) Mati dengan hina, (2) Mati dalam keadaan lapar,
(3) Mati dalam keadaan kehausan meski minum air dari seluruh lautan.
Tiga hukuman ketika di alam kubur : (1) Allah menyempitkan kuburnya hingga
tulang-tulang iganya saling bersilangan, (2) Allah membakarkan untuknya api yang
berbara.
Tiga hukuman di hari kiamat : (1) Allah SWT mengutus makhluk yang menghapus
wajahnya, (2) Allah SWT memandangnya dengan pandangan marah, yang dengan
pandangan itu, maka lepas daging dari tulangnya, (3) Allah SWT menghisabnya
dengan sulit dan dilemparkan dirinya ke dalam neraka.
Taubat
Perbanyak Pahala
Terlanjur Meninggalkan Shalat
Qadha’
Bab 4
Waktu Shalat
Dzhuhur
Start : tergelincir matahari
Ashar
Start : Panjang Benda = Panjang Bayangan
Maghrib
Start : Terbenam Matahari
Isya’
Start : Hilangnya Mega Merah
Shubuh
Start : Terbit Fajar Shadiq
Finish : Terbenam Matahari
Finish : Hilangnya Mega Merah
Finish : Terbit Fajar Shadiq
Finish : Terbit Matahari
Finish : Panjang Benda = Panjang Bayangan
Dzhuhur
Ashar
Maghrib
Isya’
Shubuh
Setelah Shalat Shubuh
Matahari Istiwa’TERLARANG
Matahari Terbit
Matahari Terbenam
Setelah Shalat Ashar
Bab 5
Tempat Shalat
Permukaan Tanah
Masjid
TERLARANG
Tidak Najis
Tempat Kotoran
Rumah
Tempat Penyembelihan Hewan
Kuburan
Menutup Jalan
Kamar Mandi - WC
Kandang Unta
BOLEH
UTAMA
TEMPAT
Nabi Shalat di Sekitar Berhala
Nabi Shalat di Betlehem
BOLEH
TEMPAT IBADAH
AGAMA LAIN
Setan
Najis
HARAM
Bab 6
Syarat-syarat Shalat
WAJIB
SAH
SYARAT
muslim
berakal
baligh
tahu sudah masuk waktu
suci dari hadats
suci dari najis
menutup aurat
menghadap kiblat
muslim
berakal
mumayyiz
Bab 7
Rukun Shalat
niat
takbiratul ihram
berdiri
alfatihah
ruku`
i`tidal
RUKUN SHALAT sujud
duduk antara 2 sujud
tuma’ninah
duduk tahiyat akhir
baca tahiyat akhir
shalawat
salam
tertib
tuma’ninah
tuma’ninah
tuma’ninah
tuma’ninah
Takbiratul Ihram
ْرِّبَكَفَكَّبَرَو
Dan Tuhanmu agungkanlah (bertakbirlah untuknya).
(QS. Al-Muddatstsir : 3)
Kunci shalat itu adalah thaharah dan yang mengharamkannya
(dari segala hal di luar shalat) adalah takbir (HR Khamsah)
Bila kamu shalat maka bertakbirlah (HR. Bukhari Muslim)
Berdiri
•Rukun Dalam Shalat Wajib
•Sunnah Dalam Shalat Sunnah
Pencuri yang paling buruk adalah yang mencuri dalam shalatnya". Para shahabat bertanaya,"Ya
Rasulallah, bagaimana mencuri dalam shalat?". "Dengan cara tidak menyempurnakan ruku` dan
sujudnya". atau beliau bersabda,"Tulang belakangnya tidak sampai lurus ketika ruku` dan sujud". (HR.
Ahmad, Al-Hakim, At-Thabarany, Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban)
ِهْيَتَبْكُرْنِمِهْيَدَيَنَكْم
أَ
َعَكَراَذ
إُِهُتْي
أَ
َرْتَلاَقَةَشئِاَعْنَع
Dari Aisyah RA,"Aku melihat beliau SAW ketika ruku’ meletakkan tangannya pada lututnya.“
(HR. Bukhari Muslim)
اًعِكاَرَّنئَِمْطَتىَّتَحْعَكْراَّمُث
Lalu ruku’lah hingga posisi ithmi’nan dalam rukuk itu
(HR. Bukhari Muslim)
َةَعْكَّرلاَكَرْد
أَ
ْدَقَفَعوُكُّرلاَكَرْد
أَ
نم
Siapa yang mendapatkan ruku' (bersama imam) maka dia telah mendapatkan satu rakaat."
(HR. Bukhari dan Muslim)
يِلْرِفْغا
Dari Aisyah radhiyallahuanha bahwa Rasulullah SAW memperbanyak dalam ruku' dan sujud beliau
bacaan : Maha suci Engkau Ya Allah tuhan kami dan dengan pujian kepada-Mu, Ya Allah ampunilah
kami. (HR. Bukhari dan Muslim)
ٌدِجاَسْو
أَ
ٌعِكاَراَن
أَ
َوِنآْرُقْلاِةَءاَرِقْنَعِهَّللالوُسَريِناَهَن لاَقضٍّيِلَعْنَع
Rasulullah SAW melarangku membaca Quran saat ruku’ dan sujud (HR. Muslim)
Bacaan
I’TIDAL
Posisi Tangan
Bersedakep
Lurus
Kedudukan
rukun
wajib
jumhur
hanafi
:
ّيبنلاءارويلصنًامويانك لاقهنعهللايضريقرزلاعفارنبةعافرنع
" :
ْنَمِلُهَّللاَعِمَس لاقةعكرلانمهسأرعفراملف،ملسوهيلعهللاىلص
: "
،ِهيِفًاكَرابُمًابِّيَطًاريِثَكًادْمَحُدْمَحلاَكَلَواَنَّبَر هءارولجرلاقف،ُهَدِمَح
" : : " " :
نيثلاثوًةَعْضِبُتيأر لاق،انألاق ؟ُمِّلَكَتُملانَم لاقفرصنااملف
)
(" يراخبلا لوأاهُبُتْكَيْمُهُّيأاهَنوُرِدَتْبَياكلم
Dari Sahl bin Sa’d ia berkata bahwa para sahabat diperintah agar meletakkan tangan
kanannya atas lengan kirinya dalam shalat. (HR. Bukhari)
ِّدَجلاَكْنِمِّدَجلااَذُعَفْنَي
Ya Allah, bagi Engkaulah segala puja dan puji, sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja
yang engkau kehendaki. Ya Allah Tak ada yang mampu menghalangi apa yang akan Engkau berikan
dan tidak ada pula yang mampu memberikan apa yang Engkau larang dan tidaklah kekayaan itu
dapat menolong yang empunya kecuali seizin Engkau. (HR. Muslim) Wa-il bin Hujr berkata: “Saya melihat Rasulullah SAW apabila beliau berdiri dalam
shalat, beliau memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya.” (HR. An-Nasa’i)
اوُدُبْعاَواوُدُجْساَواوُعَكْرااوُنَمآَنيِذَّلااَهُّي
أَ
اَي
ْ
مُكَّبَر
Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu
dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (QS. Al-Hajj : 77)
Jika kamu berdiri i’tidal, luruskanlah punggungmu
dan tegakkanlah kepalamu sampai ruas tulang
punggungmu mapan ke tempatnya.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
ُدْمَحلاَكَلَواَنَّبَر
Wahai Tuhan kami, bagi-Mu lah segala pujian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Aku diperintahkan untuk sujud di atas 7 anggota : wajah (dan beliau menunjuk
hidungnya), kedua tangan, kedua lutut dan kedua tapak kaki. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Bila kamu sujud janganlah seperti duduknya unta. Hendaklah kamu meletakkan
kedua tangan terlebih dahulu kemudian kedua lutut.
(HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Tirmizy)
هْيَتَبْكُرَلْبَقِهْيَدَيَعَفَرَضَهَناَذ
إَِوِهْيَدَيَلْبَقِهْيَتَبْكُرَعَضَوَدَجَساَذ
إِ
هللاَلْوُسَرُتْي
أَ
َر
Dari Wail Ibnu Hujr berkata,"Aku melihat Rasulullah SAW bila sujud meletakkan kedua
lututnya sebelum kedua tangannya. Dan bila bangun dari sujud beliau mengangkat
tangannya sebelum mengangkat kedua lututnya. (HR. Khamsah kecuali Ahmad)
Jika Allah ingin memberikan rahmat kepada ahli neraka, maka Dia memerintahkan
malaikat untuk mengeluarkan mereka yang menyembah Allah. Lalu malaikat
mengeluarkan mereka. Mereka dikenali karena ada bekas sujud pada wajahnya.
Dan Allah mengharamkan neraka untuk memakan tanda bekas sujud sehingga
mereka keluar dari neraka. Seluruh anak Adam bisa dimakan api neraka, kecuali
bekas sujud. (HR Bukhari dan Muslim)
Tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari
bekas sujud . (QS. Al-Fath : 29)
Duduk Antara Dua Sujud
•Hukum
–Jumhur : Rukun
–Hanafi : Wajib
•Posisi Iftirasy
–duduk melipat kaki ke belakang dan bertumpu pada kaki kiri.
–kaki kiri dilipat dan diduduki
–kaki kanan dilipat tapi tidak diduduki
–jari-jari ditekuk hingga menghadap ke kiblat
–Kedua tangan diletakkan pada kedua paha dekat dengan lutut
–Menjulurkan jari-jari
Duduk Tasyahhud Akhir
•Hukum
–Jumhur : Rukun
–Hanafi : Wajib
•Posisi Tawaruk : Jumhur (sunnah)
–duduk melipat kaki ke belakang dan bertumpu pada kaki kiri.
–kaki kiri dilipat dikeluarkan ke arah bawah kaki kanan
–kaki kanan dilipat tapi tidak diduduki
–jari-jari ditekuk hingga menghadap ke kiblat
–Kedua tangan diletakkan pada kedua paha dekat dengan lutut
•Posisi Ifitrasy : Hanafi (sunnah)
Duduk Tasyahhud Akhir
Dari Ibnu Mas`ud berkata bahwa Rasulullah SAW duduk di
tengah shalat dan akhirnya dengan duduk tawaruk.
ِهِّدَخَضاَيَبىَرَيىَّتَح
Dari Ibni Mas’ud RA bahwa Rasulullah SAW memberi
salam ke kanan dan ke kiri : Assalamu ‘alaikum
warahmatullah Assalamu ‘alaikum warahmatullah,
hingga nampak pipinya yang putih. (HR. Khamsah)
Thuma`ninah
Dari Hudzaifah ra bahwa beliau melihat seseorang yang
tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya. Ketika telah
selesai dari shalatnya, beliau memanggil orang itu dan
berkata kepadanya,”Kamu belum shalat, bila kamu mati
maka kamu mati bukan di atas fitrah yang telah Allah
tetapkan di atasnya risalah nabi Muhammad SAW.
(HR. Bukhari)
Bab 8
Sunnah Shalat
tasyahhud awal
shalawatnya
qunut shubuh & witir
AB’ADH
HAI’AT
angkat tangan – sedakep - doa iftitah -
ta’awudz - ta’min - baca ayat – jahr - takbir
intiqal - tasbih ruku & sujud - tangan di
paha waktu duduk - duduk ifitrasy - tawaruk
pada tahiyat akhir - salam kedua
sujud sahwi
SUNNAH
Bab 9
Yang Membatalkan Shalat
berbicara
makan minum
banyak gerak
tidak menghadap kiblat
terbuka aurat
Hadast & najis
MEMBATALKAN
SHALAT
Mendahului imam
tertawa
murtad - hilang akal
berubah niat
meninggalkan 1 rukun
mengucapkan salam
Membatalkan
Berbicara
Tidak Membatalkan
Tertawa
Mengucapkan Salam
Shalawat
Tasymith
Tanpa arti
Al-Fath
Doa
ِ
مَلاَكلا
ِ
نَعاَنْي
ِ
هُنَوِتوُكُّسلاِبَانْرِم
أُ
َفَنْيِتِناَقِهلل
Dari Zaid bin Al-Arqam radhiyallahuanhu berkata,"Dahulu kami bercakap-cakap pada saat shalat.
Seseorang ngobrol dengan temannya di dalam shalat. Yang lain berbicara dengan yang disampingnya.
Hingga turunlah firman Allah SWT "Berdirilah untuk Allah dengan khusyu". Maka kami diperintahkan untuk
diam dan dilarang berbicara dalam shalat". (HR. Jamaah kecuali Ibnu Majah)
ٍّيِلَع ْنَع
للها
ُلْوُسَر َلاَق َلاَق
ُميِلْسَّتلا اَهُليِلْحَتَو ُريِبْكَّتلا اَهُميِرْحَتَو ُروُهَّطلا ِةلاَّصلا ُحاَتْفِم
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Kunci shalat itu
adalah kesucian dan yang mengharamkannya (dari segala hal di luar shalat) adalah takbir".
(HR. Muslim)
َءوُضُوْلاُضُقْنَتَلاَوَةَلاَّصلاُضُقْنَتُةَهَقْهَقْلا
Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Tertawa itu membatalkan shalat tapi
tidak membatalkan wudhu" (HR.Ad-Daruquthuny)
ُةَءاَرِقَوُرْيِبْكَّتلاَوُحيِبْسَّتلاَيِهاَمَّن
إِِ
ساَّنلا
ِ
مَلاَكْنِمٌءْيَشاَهْيِفُحُلْصَيَلاَةَلاَّصلاِهِذَهَّن
إِ
ِ
نآْرُقلا
Shalat ini tidak boleh di dalamnya ada sesuatu dari perkataan manusia. Shalat itu hanyalah
tasbih, takbir dan bacaan Al-Quran (HR. Muslim, Ahmad, An-Nasa'i dan Abu Daud)
Hanafiyah
Makan minum
Al-Hanabilah
Batal secara mutlak
Lupa atau tidak
Fardhu
Sunnah
Al-malikiyah Hanya bila sengaja
As-Syafiiyah Batal jika Tahu hukum
Batal
Banyak
Sedikit
Tidak Batal
Istighatsah
Khawatir terjadi kecelakaan
Kebakaran
Serangan hewan buas
Kewajiban
membatalkan shalat
Pencurian
Gosongnya makanan
Khawatir anak
Kehawatiran musafir atas barangnya
Boleh membatalkan
shalat
Kebelet
Diapnggil orang tua saat shalat sunnah
Bagian Kedua
Shalat Berjamah
Bab 1 : Shalat Berjamaah
Bab 2 : Imam Shalat
Bab 3 : Makmum
Bab 4 : Adzan
Bab 5 : Iqamah
Bab 6 : Shalat Jumat
Bab 1
Shalat Berjamaah
Syarat Sah
Sunnah
Boleh
HUKUM SHALAT
JAMAAH
Shalat Jumat
Shalat Idul Fitrh
Shalat Idul Adha
Shalat Tarawih
Shalat Gerhana
Shalat Istisqa
Shalat Tahajjud
Shalat Qabliyah – Ba’diyah
Shalat Tahiyatul Masjid
Muslim
Aqil
Baligh
Laki-laki
Muqim
Sehat
Pelaku
Hukum
SHALAT LIMA
WAKTU Sunnah Muakkadah
Fardhu Kifayah
Fardhu ‘Ain
Syarat Sah
Di Masjid
Awal Waktu
Bersama Imam Rawatib
Bentuk
Ibnu Taimiyah
Ibnul Qayyim
Syafi’i
Hanbali
Bab 2
Imam Shalat
Muslim
Berakal
Mumayyiz
SYARAT IMAM
Laki
Benar Bacaan Quran
Tidak Sakit Udzur
Semua Rukun Shalat
Tidak Kehilangan Syarat Sah
Haruskah Niat Jadi Imam
َنيِنِس
ِ
عْبَسْو
أَ
ِّتِس
Dari Amru bin Salamat radhiyallahuanhu bahwa dirinya menjadi imam atas suatu
kaum di masa Rasulullah SAW ketika masih berusia enam atau tujuh tahun.
(HR. Al-Bukhari)
ُهَّللاَّنُهَرَّخ
أَ
ُثْيَحْنِمَّنُهوُرِّخ
أَ
Posisikan para wanita di belakang sebagaimana Allah SWT memposisikan
mereka di belakang.(HR. Abdurrazzaq)
ًلاُجَرٌة
أَ
َرْماَّنَّمؤَُتَلا
Janganlah seorang wanita menjadi imam buat laki—laki.
(HR. Ibnu Majah)
YANG LEBIH
BERHAK
Lebih Faqih
Pemilik Wilayah
Lebih Fasih
ْمُهُدَح
أَ
ْمُهَّمؤَُيْلَف ًةَثَلاَث اوُناَك اَذ
إِ
ْ
مُهؤَُرْق
أَ
ِةَماَملإْاِب ْمُهُّقَح
أَ
َو
Bila ada tiga orang, maka salah satu dari mereka menjadi
imam. Dan orang yang lebih berhak menjadi imam adalah yang
lebih aqra' di antara mereka. (HR. Muslim dan Ahmad)
ْنِإَف ًةَرْجِه ْمُهُمَدْق
َ
أَف ًءاَوَس ِةَّنُّسلا يِف اوُناَك ْنِإَف ِةَّنُّسلاِب ْمُهُمَلْع
َ
أَف ًءاَوَس ِةَءاَرِقْلا يِف اوُناَك ْنِإَف ِللَّها ِباَتِكِل ْمُهُؤَرْق
َ
أ َمْوَقْلا ُّمُؤَي
ِهِن
ْذِإِب َّلاِإ ِهِتَمِرْكَت ىَلَع ِهِتْيَب يِف ْدُعْقَي َلاَو ِهِناَطْلُس يِف لُجَّرلا لُجَّرلا َّنَّمُؤَي َلاَو اًّنِس ْمُهُمَدْق
َ
أَف ًءاَوَس ِةَرْجِهْلا يِف اوُناَك
Yang menjadi imam bagi suatu kaum adalah orang yang lebih aqra' pada
kitabullah. Bila peringkat mereka sama dalam masalah qiraat, maka yang lebih
paham dengan sunnah. Bila peringkat mereka sama, maka yang lebih dahulu
berangkat hijrah. Bila peringkat mereka sama, maka yang lebih banyak usianya.
Namun janganlah seorang menjadi imam buat orang lain di wilayah kekuasaan
orang lain itu, jangan duduk di rumahnya kecuali dengan izinnya. (HR. Muslim)
ٌّ
يَب
ُ
أ ْمُكُؤَرْق
َ
أ
Orang yang paling fasih bacaannya diantara kalian adalah Ubay.
(HR. Tirmizy)
ِهِنْذ
إِِبَّلا
إِِهِتَمِرْكَت ىَلَعِهِتْيَبيِفْدُعْقَيَلاَوِهِناَطْلُس يِف
Yang menjadi imam bagi suatu kaum adalah orang yang lebih aqra' pada
kitabullah. Bila peringkat mereka sama dalam masalah qiraat, maka yang lebih
paham dengan sunnah. Bila peringkat mereka sama, maka yang lebih dahulu
berangkat hijrah. Bila peringkat mereka sama, maka yang lebih banyak usianya.
Namun janganlah seorang menjadi imam buat orang lain di wilayah kekuasaan
orang lain itu, jangan duduk di rumahnya kecuali dengan izinnya. (HR. Muslim)
TUGAS &
WEWENANG
Beri Izin Adzan - Iqamat
Beri Informasi Sebelumnya
Periksa Barisan
Meringankan Shalat
Istikhlaf
Menunggu Masbuk
ِءاَرَو ْنِم ْمُكاَر
َ
أ يِّنِإَف اوُّصاَرَتَو ْمُكِفوُفُص يِف اوُلِدَتْعا
ي
ِرْهَظ
Luruskan barisan kalian dan rapatkan,
karena Aku bisa melihat kalian dari
balik punggungku. (HR. Bukhari)
َميِقَّسلا ُمِهيِف َّنِإَف ْفِّفَخُيْلَف ِساَّنلاِب ْمُكُدَح
َ
أ ىَّلَص اَذِإ
َ
ريِبَكْل?اَو َفيِعَّضلاَو
Bila kalian menjadi imam buat orang-
orang, maka ringankanlah. Sebab di
antara mereka barangkali ada orang
sakit, lemah dan tua. (HR. Bukhari)
ْ
مِهِفَعْض
َ
أ َةَلاَص
ِ
مْوَقْلاِب لَص ُذاَعُم اَي َتْن
َ
أ ٌناَّتَف
َ
أ
Apakah kamu mau menjadi sumber fitnah
wahai Muadz? Shalatlah bersama suatu
kaum sesuai dengan kemampuan orang
yang paling lemah di antara mereka. (HR.
Bukhari dan Muslim)
َ
رَّخ
َ
أ اوُئَطْب
َ
أ ْمُهآَر اَذِإَو َلَّجَع اوُعَمَتْجِا ْمُهآَر اَذِإ اًناَيْح
َ
أَو اًناَيْح
َ
أ َءاَشِعْلاَو
Dan waktu Isya’ kadang-kadang, bila beliau SAW melihat mereka (para
shahabat) telah berkumpul, maka dipercepat. Namun bila beliau melihat mereka
berlambat-lambat, maka beliau undurkan. (HR. Bukhari Muslim)
Bab 3
Makmum
Pengertian Makmum
Syarat makmum
Posisi MakmumMAKMUM
Kerapatan Barisan
Mufaraqah
bahasa
istilah
PENGERTIAN
MAKMUM
( - -
ممؤم ممأ
امومام)
orang yang diimami
ِ
مَام
لإِ
اِبيِدَتْقَيَويِّلّصُييِذَّلا
Orang yang shalat mengikuti shalat imam
Niat Jadi Makmum
Shalat Yang Sama
Tidak Melewati Imam
SYARAT
MAKMUM
Tempat Yang Sama
Ikut Gerakan Dasar
imam tidak harus niat
Jumhur
Syafi’i
nama
waktu
hukum
gerakan dasar
rakaat
terpisah
shaf tersambung
lihat
dengar
Posisi
Makmum
Imam Laki
Imam Wanita
Makmum laki
Makmum campur
Makmum wanita
Makmum wanita
satu
lebih
satu
lebih
satu
lebih
satu
lebih
Konfigurasi Barisan Shalat Berjamaah
posisi makmum anak-anak wanita
posisi makmum anak-anak laki
posisi makmum dewasa laki
posisi makmum dewasa wanita
imam
Proses Pembentukan Barisan
8
imam
104 6 129 71311 1 25 3
21231719 2522202624 14151816
35373133 3934323836 27293028
sendiri dalam shaf
8
imam
104 6 129 71311 1 25 3
15
27
1422202624 1816 212319 25171422202624 1816 212319 2517
Dari Washibah bin Ma'bad ra berkata bahwa Rasulullah SAW melihat
seseorang shalat di belakang shaf sendirian. Maka beliau memerintahkannya
untuk mengulangi shalatnya.
(HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmizy dan Ibnu Hibban menshahihkannya)
Kerapatan
Barisan
Nash Hadits
Kesimpulan
Komentar Ulama
Bukan Perbuatan Nabi
Perbuatan Seorang Shahabi
Bukan Perbuatan Anas
Sulit Dikerjakan = Takalluf
Kesimpulan Al-Albani
هلًامزلام ىقبيو قاصللإا اذه مزلاي نأكلذ
.
ةلاصلا عيمج يف
Setiap masing-masing jamaah
hendaknya menempelkan mata kaki
dengan jamaah sampingnya, agar shaf
benar-benar lurus.
Tapi menempelkan mata kaki itu bukan
tujuan intinya, tapi ada tujuan lain.
Maka dari itu, jika telah sempurna shaf
dan para jamaah telah berdiri,
hendaklah jamaah itu menempelkan
mata kaki dengan jamaah lain agar
shafnya lurus.
Maksudnya bukan terus menerus
menempel sampai selesai shalat.
Syeikh Bakr Abu Zaid (w. 1429 H) Imam
Masjid Nabawi Anggota Haiah Kibar Ulama Saudi.
,
رهاظ فلكت مايق لك يف فتكلاب فتكلا قازل
إِ
و
بعكلا قازل
إِ
و ليحتسم ةبكرلاب ةبكرلا قازل
إِ
و
زفحتلاو ةاناعملاو فلكتلاورذعتلا نم هيف بعكلاب
.
رهاظ نِّيب وه ام ةعكر لك يف هب لاغتشلااو
Menempelkan bahu dengan bahu di setiap
berdiri adalah takalluf (memberat-beratkan)
yang nyata. Menempelkan dengkul dengan
dengkul adalah sesuatu yang mustahil,
menempelkan mata kaki dengan mata kaki
adalah hal yang susah dilakukan.
: - -
ةيوستلا يف هنع هللا يضر يباحصلا مْهَف اذهف
,
بكانملا قاصل
إِ
و قازل
لإِ
ا لا للخلا دسو ةماقتسلاا
: .
للخلا دس ىلع ثحلا دارملا ن
أَ
رهظف باعكلاو
قاصل
لإِ
او قازل
لإِ
ا ةقيقح لا هليدعتو فصلا ةماقتساو
Inilah yang difahami para shahabat dalam
taswiyah shaf: Istiqamah, menutup sela-sela.
Bukan menempelkan bahu dan mata kaki.
Maka dari itu, maksud sebenarnya adalah
anjuran untuk menutup sela-sela, istiqamah
dalam shaf, bukan benar-benar
menempelkan.
La Jadida fi Ahkam as-Shalat
[Tidak Ada Yang Baru Dalam Hukum Shalat]
Al-Albani (w. 1420 H)
, ,
دراولاىلع ةدئازةئيههنأمعزو قازللإا اذه رضاحلا رصعلا يف نيبتاكلاضعب ركنأدقو
!
ةقيقحلا للخلا دس ىلعثحلاقازللإاب دارملا نأمعزو ةنسلا قيبطت يف لاغيإاهيف
, ,
هنمأوسأاذه لب ةيهللإا تافصلا ليطعت امامتهبشيةيلمعلا ماكحلأل ليطعت اذهو قازللإا
Sebagian penulis zaman ini telah mengingkari adanya ilzaq (menempelkan mata kaki, dengkul, bahu)
ini, hal ini bisa dikatakan menjauhkan dari menerapkan sunnah.
Dia menyangka bahwa yang dimaksud dengan “ilzaq” adalah anjuran untuk merapatkan barisan saja,
bukan benar-benar menempel.
Hal tersebut merupakan ta’thil (pengingkaran) terhadap hukum-hukum yang bersifat alamiyyah, persis
sebagaimana ta’thil (pengingkaran) dalam sifat Ilahiyyah. Bahkan lebih jelek dari itu.
Silsilat al-Ahadits as-Shahihah, hal. 6/77
ِهِمَدَقِبُهَمَدَقَوِهِبِحاَص
Tegakkanlah shaf kalian, karena saya melihat kalian dari belakang pundakku.” Lalu ada
diantara kami orang yang menempelkan bahunya dengan bahu temannya dan telapak kaki
dengan telapak kakinya.
(HR. Al-Bukhari)
ِهِمَدَقِبُهَمَدَقَوِهِبِحاَصِبِكْنَمِب
Tegakkanlah shaf kalian, karena saya melihat kalian dari belakang pundakku.” Lalu
ada diantara kami orang yang menempelkan bahunya dengan bahu temannya dan
telapak kaki dengan telapak kakinya.
(HR. Al-Bukhari)
:
ٍريِشَبُنْبُناَمْعُّنلاَلاَقو
ِهِبِحاَصِبْعَكِبُهَبْعَكُقِزْلُياَّنِمَلُجَّرلاُتْي
أَ
َر
An-Nu’man bin Basyir berkata:
Saya melihat laki-laki diantara kami ada yang menempelkan mata kakinya
dengan mata kaki temannya.
(HR. Bukhari)
Haruskah lutut dan mata kaki saling menempel satu
dengan yang lain sepanjang shalat ?
Mufaraqah
Haram
Wajib
Boleh
Berhenti jadi makmum
di tengah shalat
Tanpa sebab
Batalnya imam
Syafi’i
Hanbali
Terlalu panjang bacaan
Tidak qunut - tahiyat awal
sakit
ngantuk
kebelet
takut
Sendiri di shaf
Dan apabila kamu menyeru untuk shalat, mereka menjadikannya buah
ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka
benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal. (QS. Al-
Maidah : 58)
•Hadits
ْمُكُدَح
أَ
ْمُكَلْنِّذؤَُيْلَفُةَلاَّصلاِتَرَضَحاَذ
إَِو
Bila waktu shalat telah tiba, hendaklah ada dari kamu yang
mengumandangkan adzan".(HR. Bukhari dan Muslim)
Seandainya orang-orang tahu keutamaan adzan dan
berdiri di barisan pertama shalat (shaff), dimana mereka
tidak bisa mendapatkannya kecuali harus mengundi,
pastilah mereka mengundinya di antara mereka..
"(HR. Bukhari)
Hukum Adzan
•Shalat 5 Waktu
–Sunnah Muakkadah
•Shalat Sunnah
–Tidak disunnahkan
–Gantinya : ashshalatu jamiah
•Jamaah Wanita
–Tidak disyariatkan adzan
–Yang dianjurkan iqamat dengan lirih
Syarat Adzan
1.Telah Masuk Waktu
2.Harus Berbahasa Arab
3.Tidak Bersahutan
4.Muslim, Laki, Akil Baligh.
5.Tertib Lafaznya
Sunnah Adzan
1. Bersuara Lantang
2. Tempat Tinggi
3. Berdiri
4. Awal Waktu
7. Adzan Selain untuk Shalat
•bayi yang baru lahir
•kebakaran
•peperangan
•terkena pengaruh jin dan syetan
•musafir
Bab 5
Iqamah
Bab 6
Shalat Jumat
WAJIB SHALAT
JUMAT
muslim
berakal
baligh
laki-laki
muqim
sehat
merdeka
TIDAK WAJIB
SHALAT JUMAT
Orang Sakit
Musafir
Belum Baligh
Wanita
Budak
SYARAT SAH
SHALAT JUMAT
Dilaksanakan dalam Pemukiman
Dilaksanakan Waktu Dzhuhur
Minimal 40 Orang Berstatus Wajib Shalat Jumat
Tidak Didahului Jumat Lain di Lokasi Sama
Diawali Dua Khutbah
نيِعَبْر
أَ
َلاَق؟ْمُتْنٌكْمَكُتلُق
Aku bertanya, berapa jumlah kalian. Dia menjawab : 40 orang (HR. Abu
Daud dan Al-Baihaqi)
ُسِلْجَي
ِ
نْيَتَبْطُخِةَعُمُجلاَمْوَيُبُطْخَيِهللاُلوُسَرَناَك
ا
َمُهَنْيَب
Rasulullah SAW khutbah di hari Jumat dengan dua khutbah dan duduk di antara keduanya
(HR. Bukhari Muslim)
RUKUN
KHUTBAH
JUMAT
Hamdalah
Shalawat Nabi
Washiyat Taqwa
Baca Petikan Quran
Doa Buat Mukminin
khutbah 1 -2
khutbah 1 -2
khutbah 1
khutbah 2
khutbah 2
SUNNAH
KHUTBAH JUMAT
Di Atas Mimbar
Menyampaikan Salam
Duduk Waktu Adzan
Pegang Busur - Tongkat
Khutbah Singkat
Mengeraskan Suara
َةَبْطُخلااوُرِصْق
أَ
َوَةَلاَّصلااُولْيِط
أَ
َف
Panjangkanlah shalat dan pendekkan khutbah (HR. Abu Daud)
َ
ىلَعمُاَم
لإِ
اُسِلَجيَنْيِحِةَعُمُجلاَمْوَيُنْيِذأَّتلاَناَك
ِ
رَبْنِملا
Adzan dilaksanakan saat imam duduk di atas mimbar (HR. Bukhari)
ِرَبْنِملا
َ
ىلَعُبُطْخَيصِهللاُلوُسَرَناَك
Rasulullah SAW khutbah di atas mimbar (HR. Bukhari)
Bagian Ketiga
Shalat Dalam Berbagai Keadaan
Bab 1 : Udzur Meninggalkan Shalat
Bab 2 : Shalat Musafir
Bab 3 : Shalat di Kendaraan
Bab 4 : Mengqashar Shalat
Bab 5 : Menjama' Shalat
Bab 6 : Mengqadha Shalat
Bab 7 : Shalat Orang Sakit
Bab 8 : Shalat Khauf
Bab 1
Udzur Meninggalkan Shalat
Bab 2
Shalat Musafir
Bab 3
Shalat di Kendaraan
Bab 4
Mengqashar Shalat
bahasa
istilah
PENGERTIAN
QASHAR
mengurangi
mengurangi bilangan rakaat shalat
fardhu, dari empat menjadi dua
rakaat
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka
tidaklah mengapa kamu men-qashar shalat, jika kamu
takut diserang orang-orang kafir.(QS. An-Nisa : 110)
Al-Quran
As-Sunnah
DALIL
QASHAR
Ya'la bin Umayyah bertanya kepada Umar bin Al-
Khattab radhiyallahuanhu,"Kenapa kita tetap
mengqashar shalat, padahal kita sudah berada dalam
suasana aman?". Umar menjawab,"Aku juga pernah
menanyakan hal yang serupa kepada Nabi SAW, dan
beliau menjawab :
ُ
هَتَقَدَص اوُلَبْقاَف ْمُكْيَلَع اَهِب
ُ
للها َقَّدَصَت
ٌ
ةَقَدَص
"Itu adalah sedekah yang Allah berikan kepada kalian,
maka terima lah sedekah itu". (HR. Muslim)
أ
ْتَّمَت
َ
أَو ِرَفَّسلا ُةَلاَص ْتَّرَق
َ
أَف ِنْيَتَعْكَر ُةَلاَّصلا ِتَضِرُف اَم ُلَّو
ِ
رَضَحلا ُةَلاَص
Awal mula diwajibkan shalat itu 2 rakaat kemudian
ditetapkan bagi shalat safar dan disempurnakan ( 4
rakaat) bagi shalat hadhar (tidak safar)
(HR Bukhari Muslim)
ِنْيَتَعْكَر َىلَع ِرَفَّسلا
ِ
يف ُدْيِزُي َلا َناَكَف َّيِبَّنلا ُتْبِحَص
َ
كِلَذَك ُناَمْثُعَو ُرَمُعَو ِرْكَب وُب
َ
أَو
Abdullah bin Umar berkata,"Aku menemani Rasulullah
SAW, beliau tidak pernah menambah shalat lebih dari
2 rakaat dalam safar, demikian pula Abu Bakar, Umar
dan Utsman." (HR. Bukhari Muslim)
Wajib
Sunnah
HUKUM
QASHAR
Pilihan
Hanafi
Maliki
Syafii
.
safar
haji
hujan
sakit
darurat
SYARAT JAMA’
SYARAT QASHAR & JAMA’
SYARAT QASHAR
.
tiba di rumah
niat muqim
over stay 4 hari
HABISNYA QASHAR
SYARAT SAFAR
niat safar
tujuan tertentu
keluar rumah
jarak minimal
tidak membatalkan safar
JARAK
SAFAR
3 hari
Dzahiri
16 farsakh
24 farsakh
88,704 km
135 km
Maliki
Syafi’i
Hanbali
Hanafi
mutlak safar
2 hari 4 bard
Dalam tahkik kitab Bidayatul Mujtahid dituliskan bahwa 4 burud itu sama
dengan 88,704 km .
(Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, jilid 1 hal. 404)
"Dalam jarak berapa Anda mengqashar shalat?". Beliau menjawab,"Empat burud".
Ditanya lagi,"Apakah itu sama dengan jarak perjalanan sehari penuh?". Beliau
menjawab,"Tidak, tapi empat burud atau 16 farsakh, yaitu sejauh perjalanan dua
hari".
َىل
إَِةَّكَمْنِمٍدْرَبِةَعَبْر
أَ
ْنِمِّلَق
أَ
ِ
يفاوُرُصْقَتَلاَةَّكَمَلْه
أَ
اي
نا
َفْسُع
Wahai penduduk Mekkah, janganlah kalian mengqashar shalat bila kurang dari 4
burud, dari Mekkah ke Usfan". (HR. Ad-Daruquthuny)
ٌمَرْحَماَهَعَمَوَّلا
إٍِلاَيَلِثَلاَثَةَريِسَمَرِفاَسُتْن
أَ
ِرِخ
لآْ
ا
ِ
مْوَيْلاَوِهَّللَاِبُنِمؤُْتٍة
أَ
َرْمِلالِحَيَلا
Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir bepergian
sejauh 3 malam kecuali bersama mahram". (HR. Muslim)
ِ
نْيَتَعْCكَر
َّ
ىلَص
ِ
خِساَرَفِةَثَلاَثْو
أَ
ٍلاَيْم
أَ
ِةَثَلاَثَةَرْيِسَمَجَرَخاَذ
إَِناَكهللاَلوُسَرَّن
إِ
Anas berkata bahwa Rasulullah SAW jika keluar menempuh jarak 3 mil atau 3
farsakh beliau shalat dua rakaat” (HR Muslim)
RUMAH
iqamah
TUJUAN
bukan iqamah
musafir
musafir
musafir
bukan musafir
bukan musafir
SAFAR VERSI PERTAMA
RUMAH
iqamah
TUJUAN
iqamah
musafir
bukan musafir
musafir
bukan musafir
bukan musafir
SAFAR VERSI KEDUA
RUMAH
iqamah
TUJUAN
bukan iqamah
lebih dari
musafir
bukan musafir
musafir
bukan musafir
bukan musafir
SAFAR VERSI KETIGA
TEMPAT
BERMUQIM
satu tempat tinggal
tempat tinggal lebih dari satu
melewati batas sementara
BERHENTINYA
SAFAR
pulang ke rumah
tiba di tempat muqim lain
melewati batas sementara
Bab 5
Menjama’ Shalat
.
safar
haji
hujan
sakit
darurat
SYARAT JAMA’
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu Bahwa
Rasulullah SAW shalat di Madinah tujuh
atau delapan ; Zuhur, Ashar, Maghrib dan
Isya'”. Ayyub berkata,”Barangkali pada
malam turun hujan?”. Jabir
berkata,”Mungkin”. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Dari Nafi' maula Ibnu Umar
berkata,”Abdullah bin Umar bila para
umaro menjama' antara maghrib dan isya'
karena hujan, beliau ikut menjama'
bersama mereka”. (HR. Ibnu Abi Syaibah).
dzhuhurashar
TAQDIM
maghrib isya’
dzhuhurashar
TA’KHIR
maghrib isya’
Di waktu Dzhuhur
Di waktu Maghrib
dzhuhurashar
isyamaghrib
Di waktu Ashar
Di waktu Isya
afdhal
afdhal
boleh
boleh
SYARAT JAMA’
TAQDIM
Niat sejak shalat pertama
Tertib dan urut
Tidak terputus
Masih musafir
SYARAT JAMA’
TA’KHIR
Niat sejak shalat pertama
Masih musafir
Bab 6
Mengqadha’ Shalat
Bab 7
Shalat Orang Sakit
Haidh Nifas
Belum Baligh
Orang Gila
Orang Kafir
UDZUR
SHALAT
DICABUT
Orang SakitDIRINGANKAN
Keringanan
Tayammum
Boleh Duduk
Boleh Berbaring
Ruku’ - Sujud
Tidak Wajib Berjamaah
Gugur Shalat Jumat
Ketentuan
Menghadap Qiblat
Tidak Boleh Jadi Imam
Tidak Ada Qashar
Qadha’ Yang Terlewat
Jama’
Hanbali : Boleh
Jumhur : Tidak Boleh
SHALAT
ORANG SAKIT
Bab 8
Shalat Khauf
Shalat Dalam Berbagai Kondisi
•Wajib Dikerjakan Pada Waktunya
–Meski Waktu Hampir Habis : sah
–Lewat Batas Waktu : dosa besar
–Tidak sah menjama’
•Tidak memenuhi syarat
•Sudah sampai di rumah
•Tidak Harus di Masjid
–Tanah
–Aspal
–Keramik
–Trotoar
•Wudhu Dipermudah
–Cukup sebotol air minum kemasan
–Bila tidak ada air : tayammum
َرْصَعلاَكَرْد
أَ
ْدَقَفُسْمَّشلا
Siapa yang mendapatkan satu rakaat sebelum matahari
terbit maka dia telah mendapatkan shalat tersebut
(shalat shubuh)." (HR Bukhari dan Muslim)
Shalat Yang Terlewat
لااَهَرَكَذاَذإاَهِّلَصُيْلَفًةلاَصَيِسَنْنَم
َكِلَذلاإاَهَلَةَراَّفَك
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah
SAW bersabda,“Siapa yang lupa melaksanakan shalat,
maka hendaklah menunaikannya pada saat ia
menyadarinya”.
(HR Bukhari Muslim)
Bagian Keempat
Shalat Sunnah
Bab 1 : Shalat Sunnah Rawatib
Bab 2 : Shalat Tahiyatul Masjid
Bab 3 : Shalat Tarawih
Bab 4 : Shalat Tahajjud
Bab 5 : Shalat Witir
Bab 6 : Shalat 'Ied
Bab 7 : Shalat Dhuha
Bab 8 : Shalat Istikharah
Bab 9 : Shalat Gerhana
Bab 10 : Shalat Jenazah
Bab 11 : Shalat Istisqa'
Bab 12 : Shalat Tasbih
Bab 13 : Shalat Hajat
Bab 14 : Shalat Taubat
Bab 1
Shalat Sunnah Rawatib
Bab 2
Shalat Tahiyatul Masjid
Bab 3
Shalat Tarawih
Bab 4
Shalat Tahajjud
Bab 5
Shalat Witir
Bab 6
Shalat ‘Ied
Bab 7
Shalat Dhuha’
Bab 8
Shalat Istikharah
Bab 9
Shalat Gerhana
Bab 10
Shalat Jenazah
Bab 11
Shalat Istisqa’
Bab 12
Shalat Tasbih
Bab 13
Shalat Hajat
Bab 14
Shalat Taubat
Bagian Kelima
Pelengkap
Bab 1 : Khusyu' Dalam Shalat
Bab 2 : Sujud Sahwi
Bab 3 : Sujud Tilawah
Bab 4 : Sujud Syukur
Bab 5 : Qunut
Bab 6 : Ddzikir & Doa Sesudah Shalat
Bab 7 : Sifat Shalat Nabi
Bagian Keenam
Shalat Wanita
Bab 1 : Wanita Haidh
Bab 2 : Pakaian Shalat Bagi Wanita
Bab 3 : Shalat Berjamaah Wanita
Bab 4 : Posisi Barisan Wanita
Bab 5 : Wanita Mengimami Laki-laki