SOAL BIMBEL OPTIMAL-MATERNITY NURSING-12 Juni 2025.pptx

darafarahhermadianti 0 views 19 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Kelas Bimbingan Belajar


Slide Content

Kelas Bimbel Pengajar : DP YUNI PURWATI, S.Kep ., Ns., M. Kep Kamis , 12 Juni 2025 Topik Soal : Keperawatan Maternitas

Kelas Bersama Mas Koko Kamis , 1 2 Juni 2025 Topik Soal : Keperawatan Maternitas TENANGKAN DIRI SEBELUM DAN SAAT UJIAN Makan dan minum cukup sebelum ujian Cek kemampuan diri  banyak latihan BACA SOAL DENGAN TELITI KELOLA WAKTU, ONE QUESTION ONE MINUTES JAWAB SEMUA SOAL, JANGAN TERLALU MENDETAIL PENASARAN MENYELESAIKAN PERTANYAAN YANG SULIT Keperawatan Maternitas : Jumlah soal 8-14% dari 180 soal : 14-25 soal. ( Asuhan perinatal, BBL, KB , gangguan kespro , keganasan kespro , perimenopause) Tips Mengerjakan soal uji kompetensi

Seorang perempuan , 25 tahun , G2P1A0, dengan inpartu berada di ruang bersalin . Hasil pengkajian , pasien mengeluh kesakitan dan berteriak , sehingga mengganggu pasien lainnya . Perawat mengajarkan dan memotivasi pasien untuk relaksasi , latihan napas dalam dan berdoa .   Pertanyaan soal Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus tersebut ? Pilihan jawaban Confidentiality Beneficence Autonomy Veracity justice (Lead-in, pertanyaan , pilihan ganda ada dalam 1 kotak yang sama ) Soal 1

Pembahasan : Perawat berkewajiban untuk selalu bertindak demi kebaikan pasien , memaksimalkan manfaat , dan meminimalkan risiko atau bahaya . Perawat meminta pasien untuk relaksasi , latihan napas dalam dan berdoa merupakan tindakan untuk kebaikan dan bermanfaat untuk pasien (beneficence). Alasan opsi lain tidak tepat : A. Kerahasiaan (Confidentiality) Perawat wajib menjaga kerahasiaan informasi pribadi dan medis pasien , kecuali jika dibutuhkan oleh hukum atau demi keselamatan pasien . B. Otonomi (Autonomy) Perawat harus menghormati hak pasien untuk membuat keputusan mengenai perawatan dirinya sendiri , termasuk memberikan informasi yang cukup agar pasien dapat membuat pilihan secara sadar (informed consent). Memberikan penjelasan lengkap kepada pasien tentang prosedur medis sebelum meminta persetujuan. Jawaban : B .beneficence

Pembahasan : Perawat berkewajiban untuk selalu bertindak demi kebaikan pasien , memaksimalkan manfaat , dan meminimalkan risiko atau bahaya . Perawat meminta pasien untuk relaksasi , latihan napas dalam dan berdoa merupakan tindakan untuk kebaikan dan bermanfaat untuk pasien (beneficence). Alasan opsi lain tidak tepat : D. Veracity ( Kejujuran ) Perawat harus jujur dalam menyampaikan informasi kepada pasien , termasuk mengenai kondisi kesehatan dan pilihan pengobatan . E. Keadilan (Justice) Prinsip ini menekankan perlakuan yang adil dan setara kepada semua pasien tanpa diskriminasi berdasarkan suku , agama, status sosial , atau kondisi ekonomi . Jawaban : B .beneficence

Kasus Seorang perempuan , 27 tahun , datang ke poliklinik KIA, untuk memeriksakan kehamilan . Hasil pengkajian , pasien mengatakan setahun yang lalu pernah mengalami keguguran saat usia kehamilannya 12 minggu .   Pertanyaan soal Bagaimana status obstetri pada kasus tersebut ?   Pilihan jawaban A. G1P0A1 B. G2P0A1 C. G2P1A1 D. G2P0A0 E. G2P0A2 (Lead-in, pertanyaan , pilihan ganda ada dalam 1 kotak yang sama ) Soal 2

Pembahasan : Benar G: Gravida ( Kehamilan saat ini ) P: Partus / Paritas (Riwayat pernah melahirkan ) A: Abortus (Riwayat pernah keguguran ) Saat ini pasien sedang hamil yang kedua , belum pernah melahirkan dan mempunyai riwayat abortus satu kali, sehingga status obstetri pada pasien G2P0A1. Alasan opsi lain tidak tepat : A. G1 P0 A1 : Saat ini sedang hamil yang pertama , belum pernah melahirkan dan mempunyai Riwayat abortus satu kali. C: G2 P1 A1: Saat ini sedang hamil yang kedua , pernah melahirkan satu kali dan mempunyai Riwayat abortus satu kali. D: G2P0A0: Saat ini sedang hamil yang kedua , belum pernah melahirkan dan tidak mempunyai Riwayat abortus. E: G2P0A2: Saat ini sedang hamil yang kedua , belum pernah melahirkan dan mempunyai Riwayat abortus dua kali Jawaban : G2P0A1

Seorang perempuan , 25 tahun , datang ke poliklinik KIA dengan keluhan terlambat haid . Hasil pengkajian : HPHT 5 Januari 2025, TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x / menit , frekuensi napas 20x/ menit , dan suhu 36,5°C.   Pertanyaan soal Kapan taksiran persalinan pada kasus tersebut ?   Pilihan jawaban A. 12 Oktober 2025 B. 12 Oktober 2026 C. 12 November 2025 D. 12 November 2026 E. 13 November 2026 (Lead-in, pertanyaan , pilihan ganda ada dalam 1 kotak yang sama ) Soal 3

Pembahasan : BENAR Untuk menentukan taksiran persalinan metode Naegle : a. Tanggal +7, bulan +9 dan tahun 0 ( bila bulan HPHT nya terjadi pada bulan Januari-Maret). b. Tanggal +7, bulan -3 dan tahun +1 ( bila bulan HPHT terjadi pada bulan April – Desember ). c. Pada HPHT 5 Januari 2025 ( tanggal +7, bulan +9 dan tahun 0, sehingga taksiran waktu melahirkan yaitu 12 Oktober 2025. Jawaban : A. 12 Oktober 2025

Seorang perempuan , 35 tahun , G2P1A0, hamil 34 minggu , datang ke poliklinik KIA dengan keluhan sakit kepala . Hasil pengkajian : TD 160/100 mmHg, frekuensi nadi 90x/ menit , frekuensi napas 20x/ menit , DJJ 165x/ menit , dan gerakan janin melambat , protein urien +2.   Pertanyaan soal Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ?   Pilihan jawaban A. nyeri akut B. risiko cedera janin C. intoleransi aktivitas D. gangguan persepsi sensori E. gangguan perfusi serebral (Lead-in, pertanyaan , pilihan ganda ada dalam 1 kotak yang sama ) Soal 4

Pembahasan : Benar . Data pada kasus diatas mengambarkan pasien dengan Preeklampsia berat , ditandai dengan hasil pengkajian : TD 160/100 mmHg dan protein urine +2. Pada pre- eklapsiia terjadi vasospasme , termasuk sirkulasi menuju janin . Kurangnya sirkulasi uteroplasenta menyebabkan homeostasis pada janin , ditunjukkan dengan data DJJ 165x/ menit dan gerakan janin melambat yang menandakan janin mengalami distress . Masalah ini merupakan kegawatan pada janin , beresiko IUFD. Alasan opsi lain tidak tepat : A. Nyeri akut : Hanya ada data pusing kepala , tidak relevan untuk menjadi masalah utama C. Intoleransi aktifitas , tidak ada data yang relevan . Nadi dan Pernafasan ibu dalam batas baik dan tidak ada situasi aktifitas yang sedang dijalani ibu hamil . Analgesik penting untuk mengurangi nyeri , tetapi tindakan awal lebih berfokus pada stabilisasi ekstremitas ( imobilisasi ). D. Gangguan persepsi sensori , tidak ada data pendukung E. Gangguan perfusi cerebral, terdapat data sakit kepala , namun belum akurat untuk diangkat menjadi masalah utama . Jawaban : b. risiko cedera janin

Seorang perempuan , 25 tahun , G1P0A0, hamil 39 minggu dengan inpartu di kamar bersalin . Hasil pengkaijan , pasien mengeluh nyeri dan tidak tahan ingin mengeran , TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 84x/ menit , frekuensi napas 20x/ menit , suhu 36,5°C, DJJ 145 x/ menit , kontraksi 4 kali dalam 10 menit dengan durasi 20-40 detik , porsio tipis lunak , pembukaan 5 cm, dan selaput ketuban sudah pecah .   Pertanyaan soal Apa tindakan yang tepat pada kasus tersebut ?   Pilihan jawaban A. atur posisi B. pimpin bersalin C. tingkatkan koping D. anjurkan mobilisasi E. berikan teknik relaksasi (Lead-in, pertanyaan , pilihan ganda ada dalam 1 kotak yang sama ) Soal 5

Partograf

Pembahasan : Benar . Pada nyeri persalinan dengan kontraksi 4 kali dalam 10 menit dengan durasi 20-40 detik , pembukaan 5 cm, intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri salah satunya adalah dengan tehnik relaksasi . Alasan opsi lain tidak tepat : A. Atur posisi , dilakukan apabila sudah siap memasuki kala II persalinan . B . Pimpin bersalin , belum bisa dilakukan karena pembukaan belum lengkap . C. Tingkatkan koping , klien tidak menunjukkan data kecemasan , edukasi persalinan untuk meningkatkan koping dilakukan pada awal memasuki masa persalinan . D. Anjurkan mobilisasi , penting namun lebih utama pada kasus lebih ke arah Upaya toleransi terhadap rasa nyeri . Jawaban : e.berikan teknik relaksasi

Seorang perempuan , 26 tahun , P1A0, 6 jam postpartum, dirawat di ruang nifas dengan keluhan belum BAK. Hasil pengkajian , pasien takut untuk BAK karena ada luka pada jalan lahir , kontraksi uterus baik , dan kandung kemih teraba penuh .   Pertanyaan soal Apa tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?   Pilihan jawaban A. memasang kateter B. melakukan masase pada simpisis C. melakukan perawatan luka perineum D. menganjurkan menjaga kebersihan perineum E. mendampingi pasien ke kamar mandi untuk BAK (Lead-in, pertanyaan , pilihan ganda ada dalam 1 kotak yang sama ) Soal 6

Pembahasan : Benar . Pasien postpartum 6 jam pertama seharusnya dapat BAK secara mandiri . Apabila belum bisa BAK dan kandung kemih penuh intervensi pertama adalah mengosongkan kandung kemih dengan cara mandiri ke kamar mandi. Alasan opsi lain tidak tepat : A. Memasang kateter . Dapat mengeluarkan urine, namun tidak memandirikan klien , tidak dapat mengontrol bladder. B. Melakukan Massase pada uterus. Dapat meningkatkan kontraksi kandung kemih dan merangsang pengeluaran urine, namun kurang memandirikan klien dan kurang merangsang mobilisasi dini . C. Melakukan perawatan luka perineum. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan perineum dan mencegah infeksi . D. Menganjurkan menjaga kebersihan perineum. Tujuannya untuk mencegah infeksi . Jawaban : e.mendampingi pasien ke kamar mandi untuk BAK

Seorang perempuan , 28 tahun , P2A0, datang ke poliklinik KIA untuk konsultasi KB. Hasil pengkajian , pasien mengatakan siklus haid tidak teratur , anak kedua berusia 1 tahun , TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/ menit , frekuensi napas 20x/ menit dan suhu 36°C.   Pertanyaan soal Apa alat kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut ?   Pilihan jawaban A. IUD B. pil KB C. kondom D. suntik KB E. pantang berkala (Lead-in, pertanyaan , pilihan ganda ada dalam 1 kotak yang sama ) Soal 7

Pembahasan : Benar . Karena TD pasien 140/90 mmHg ( tinggi ), pasien tidak disarankan yang mengandung hormonal, sehingga kontrasepsi yang paling tepat pada kasus tersebut adalah IUD. Alasan opsi lain tidak tepat : B . Pil KB . Alat kontrasepsi hormonal C. Kondom . Bukan merupakan alat kontrasepsi efektif , merupakan alat kontrasepsi ganda yang diutamakan apabila ada indikasi ke arah infeksi menular seksual . D . Suntik KB. Alat kontrasepsi hormonal E. Pantang berkala . merupakan kontrasepsi sederhana yang resiko kegagalannya tinggi . Jawaban : A. IUD

* Minumlah es kepal , ditanggung segar dan hilangkan dahaga Pilihlah OPTIMAL, panggungnya orang pintar dan kompeten hasil ukomnya *
Tags